Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pertemuan yang Indah



Pertemuan yang Indah

0Kekalahan Luo Jiu mengkhianati ekspektasi dari mayoritas penonton yang hadir. Sebelum hari ini, tak ada seorang pun yang membayangkan kalau praktisi ini, yang punya reputasi menakutkan di Kota Elang Agung, akan kalah telak di tangan pemuda yang usianya bahkan belum 20 tahun.     

Tapi, tak peduli betapa besar rasa kecewa tersebut, mereka melihat sendiri kalau Luo Jiu terkapar di tanah, tak jelas dia mati atau masih hidup. Kini mereka hanya bisa menggunakan akal pikiran untuk menahan rasa gundah di hati masing-masing, sambil melihat sosok pemuda di panggung arena dengan tatapan terkejut.     

Semua orang paham setelah pertarungan Eagle Martial Dojo dan Bloody Vulture Martial Dojo kali ini, pemuda tersebut telah menang telak dari lawannya.     

Mayoritas dojo ilmu bela diri sangat berbeda dengan sekte. Sekte punya dasar yang kuat dan kokoh. Maka dari itu, apabila mereka kalah dengan seseorang saat kompetisi, keputusan itu hanya akan melukai reputasi mereka sedikit saja, tapi tak mempengaruhi dasar mereka. Dojo ilmu bela diri berbeda di aspek ini. Dojo master adalah jantung dari dojo ilmu bela diri. Sekali dojo master dikalahkan, apalagi di situasi seperti ini, bisa mengakibatkan pamor dojo mereka merosot. Itu adalah pukulan telak bagi dojo ilmu bela diri.     

Tentu, situasi inilah yang dihadapi Bloody Vulture Martial Dojo sekarang.     

Tentu, tak semua dojo ilmu bela diri serapuh itu. Di Provinsi Gurun Besar, ada sangat banyak dojo ilmu bela diri yang sangat kuat dan punya dasar kokoh. Ada sangat banyak, bahkan bisa dibandingkan dengan beberapa sekte yang lebih besar. Misalnya, Heavenly Martial Dojo yang memimpin Aliansi Bela Diri. Mereka sangat kuat dan menakutkan, dan mereka tak akan kalah apabila dibandingkan dengan Pemuja Boneka Mayat dan Sekte Iblis Agung.     

Kekalahan Luo Jiu menyebabkan arena pertarungan menjadi senyap seketika. Pada akhirnya, terdengar suara tepuk tangan yang memekakkan telinga. Tak peduli seberapa muda pemenang hari ini, kekuatan yang diperlihatkan olehnya telah menaklukkan perhatian semua penonton.     

Di Provinsi Gurun Besar, kekuatan sangat dihormati.     

Saat terdengar suara tepuk tangan penuh suka cita, pasukan Bloody Vulture Martial Dojo mundur perlahan. Bahkan, beberapa dari mereka malah berbalik dan lari, tak menghiraukan Luo Jiu yang kini terluka parah. Pada akhirnya, hanya beberapa murid setia yang memapah Luo Jiu dan mereka kabur seperti anjing yang dipukuli.     

Lin Dong tak menghalangi pasukan Bloody Vulture Martial Dojo yang pergi. Kekalahan Luo Jiu hari ini telah menghancurkan semangat juang mereka. Meskipun hari ini Luo Jiu berhasil bertahan hidup, dia terluka parah dan kehilangan satu lengan. Dengan luka seperti itu, meskipun dia bisa tetap hidup, kekuatannya pasti berkurang sangat banyak.      

Bloody Vulture Martial Dojo terbiasa bersikap kurang ajar. Dengan kondisi Luo Jiu babak belur begini, beberapa musuh yang pernah berselisih dengan mereka pasti tak akan melewatkan kesempatan untuk membalas dendam. Apabila Luo Jiu cerdas, dia pasti paham kalau membubarkan Bloody Vulture Martial dan pergi dari Kota Elang Agung bersama beberapa pengikut setia akan jadi keputusan yang terbaik.     

Lin Dong menunduk dan melihat tas Qiankun di tangannya. Dia terkekeh. Lin Dong tak akan melewatkan kesempatan baik seperti ini. Setelah bertarung sekian lama, kini tiba waktu baginya untuk mengumpulkan upah yang setimpal.     

Selesai menyimpan tas Qiankun, pandangan Lin Dong pindah ke Ancient Heavenly Scales Halberd di tangannya. Dia baru sadar kalau warna halberd kuno agak meredup. Sisik yang tadi mengembang kini kembali menempel erat di kerangka halberd.     

Saat memandang Ancient Heavenly Scales Halberd, terlintas suatu pemikiran di kepala Lin Dong. Saat dia menggunakan 'heavenly dragon halberd', dia merasa ada aura yang sangat lemah tapi unik mengalir keluar dari halberd kuno, dan berkat aura tersebut Lin Dong bisa menggunakan 'heavenly dragon halberd'.     

"Aura itu…" Lin Dong berkedip.     

"Ada darah naga yang disegel dalam Ancient Heavenly Scales Halberd. Heh, aku penasaran bagaimana cara orang itu mendapatkan darah naga. Naga adalah hewan yang sangat kuno dan kuat di dunia ini, bagaimana bisa seseorang yang bahkan belum mencapai Yuan Nirvana level tiga bisa memperoleh darah naga?" Suara tikus kecil tiba-tiba menggema di kepala Lin Dong.     

"Darah naga?" gumam Lin Dong tertegun dan menggumam.     

"Darah ini sangat lemah. Meskipun kondisinya tak bisa dianggap suci, tapi ia memang mengandung sedikit kekuatan naga. Sepertinya ia disegel oleh Ancient Heavenly Scales Halberd. Apabila kau ingin mengeluarkan kekuatan penuh dari 'Heavenly Dragon Halberd', mungkin kau perlu membuat Ancient Heavenly Scales Halberd naik level jadi Soul Treasure tingkat atas…" jelas tikus kecil.     

"Soul Treasure tingkat atas," kata Lin Dong dengan alis yang agak berkerut. Tak akan semudah itu. Untuk memurnikan Soul Treasure, setidaknya dia harus sudah ada di Soul Symbol Master Tingkat Atas dan kelahiran Mental Energy Fire, maka baru bisa meningkatkan level Ancient Heavenly Scales Halberd. Tapi, saat ini masih ada selisih kemampuan dari kekuatannya sekarang dan Soul Symbol Master.     

"Lupakan. Urusan ini bisa menunggu nanti. Aku masih butuh beberapa bahan-bahan langka untuk meningkatkan Ancient Heavenly Scales Halberd jadi Soul Treasure level tinggi…" Lin Dong menggeleng dan menyimpan Ancient Heavenly Scales Halberd dalam tas Qiankun. Dia melompat turun dari panggung arena dan mendarat tepat di depan Jiang Lei dan yang lain.     

"Kakak Jiang."     

Lin Dong menangkupkan kedua tangannya pada Jiang Lei, yang kini terlihat sangat bersemangat dan terharu. Pria paruh baya tersebut melakukan gestur yang sama. Karena rasa suka cita di hatinya, saat ini dia tak bisa berbicara dengan jelas. Di satu sisi, beberapa anggota Eagle Martial Dojo juga memandang pemuda tersebut dengan tatapan kagum. Kekuatan yang diperlihatkan oleh Lin Dong menyebabkan hati mereka dipenuhi dengan rasa kagum.     

"Dik Lin Dong, aku, Jiang Lei, tak bisa membalas bantuanmu yang sangat besar. Apabila kau butuh bantuanku di masa depan, tak peduli meskipun kau memintaku mendaki gunung belati atau melompat ke wajan mendidih, akan kukabulkan selama kau meminta. Apabila aku menolak, maka biarkan langit menyambarku dengan petir!"      

Melihat wajah Jiang Lei yang emosional dan memerah, Lin Dong tertawa dan melambaikan tangan. Setelah berbincang sesaat, dia menoleh, memandang Jiang Xue dan tersenyum simpul. "Nona Jiang, untunglah aku berhasil menyelesaikan misiku."     

"Apabila tuan muda ingin, anda bisa memanggil saya Xue-er."     

Wajah cantik Jiang Xue agak memerah. Suaranya terdengar lembut dan ramah. Mata jernih dan cantiknya memandangi badan Lin Dong, tapi dia tak berani melihat ke senyum pemuda tersebut. Gadis itu berujar pelan, "Kau baik-baik saja?"     

"Aku baik-baik saja, hanya agak letih," kata Lin Dong tertawa. Terasa agak sulit baginya untuk memenangkan pertarungan sengit kali ini. Tapi untungnya, dia tak menderita luka-luka serius, dan sebenarnya hanya menuangkan seluruh Yuan Power di badannya saat menggunakan 'Heavenly Dragon Halberd'. Maka dari itu, badannya merasa letih.     

"Kalau begitu sebaiknya kita segera kembali untuk beristirahat," saran Jiang Xue saat mendengar keluh Lin Dong. Ada rasa khawatir yang besar terkandung di suaranya.     

Melihat sikap Jiang Xue yang tak biasa, Lin Dong tertegun selama beberapa saat. Sementara itu, Jiang Lei dan anggota yang lain melihat ke wanita tersebut dengan tatapan aneh. Tak lama kemudian, senyuman muncul dari sudut bibir Lin Dong, seketika menyebabkan wajah cantik Jiang Xue memerah seperti apel. Sungguh pemandangan yang sangat indah.     

"Ayo kembali ke dojo dulu!"     

Jiang Lei tertawa terbahak-bahak dan melambaikan tangannya. Diiringi pandangan iri yang tak terhitung jumlahnya, dia memimpin pasukan Eagle Martial Dojo yang telah memenangkan pertarungan dengan dramatis, untuk kembali pulang ke dojo mereka.     

…     

Kemenangan besar hari ini sudah pasti merupakan peristiwa yang sangat menggembirakan bagi Eagle Martial Dojo. Sejak Bloody Vulture Martial Dojo didirikan di Kota Elang Agung, mereka berkali-kali terlibat perselisihan dengan Eagle Martial Dojo karena sikap mereka yang kurang ajar. Selain itu, karena beberapa alasan, Eagle Martial Dojo hampir selalu memilih untuk mengalah dari perselisihan tersebut. Hal itu menyebabkan banyak anggota Eagle Martial Dojo merasa terkekang. Tapi hari ini, mereka akhirnya bisa mengeluarkan perasaan mereka yang selama ini selalu ditahan.     

Lin Dong tak terlalu tertarik mengikuti pesta perayaan yang diadakan oleh Eagle Martial Dojo. Maka dari itu, setelah berbincang selama beberapa saat, dia memutuskan untuk pamit dari aula yang ramai.      

Saat dia berjalan di halaman yang senyap, Lin Dong menatap bulan yang bersinar terang di langit. Dia menghela napas pelan. Waktu telah berjalan tanpa dia sadari dan kini dia telah meninggalkan Kota Yan selama hampir setengah tahun. Dia tak tahu bagaimana kondisi ayahnya, Qing Tan, dan anggota keluarga lain di Kota Yan.     

Tapi, tak peduli betapa besar rasa rindunya ke keluarga, Lin Dong paham bahwa dirinya yang sekarang tak mungkin bisa kembali semudah itu. Justru karena dia peduli dengan keluarga, dia perlu berlatih keras dan memperoleh kekuatan yang lebih besar untuk melindungi mereka.     

Dirinya yang sekarang jelas belum mempunyai kekuatan sebesar itu. Maka dari itu, dia perlu melanjutkan perjalanan, meskipun harga yang harus dibayar dari tekadnya adalah kesendirian.     

"Sha sha."     

Saat pemikiran ini muncul di hati Lin Dong, dia tiba-tiba mendengar suara langkah kaki pelan di belakangnya. Dia segera terkekeh dan berkata, "Sepertinya kau juga tak suka dengan nuansa bising…"     

Saat berbicara, dia menoleh dan tersenyum ke Jiang Xue yang mendekatinya pelan-pelan seperti anak kucing yang cantik.     

Setelah dipergoki Lin Dong, wajah Jiang Xue berubah agak memerah. Dia menjawab dengan lembut, "Ayah dan yang lain mungkin telah bersikap kurang pantas karena mereka terlalu senang hari ini. Kuharap tuan muda tidak menyalahkan mereka."     

Lin Dong tertawa dan menggeleng. Dia tentu tak akan tersinggung karena hal-hal tersebut.     

Mata cantik Jiang Xue menatap ke wajah yang terlihat belum dewasa di depannya, dan tiba-tiba bertanya, "Tuan muda akan meninggalkan Kota Elang Agung tak lama lagi, kan?"     

Lin Dong agak terkejut, dan tak lama kemudian dia mengangguk. "Perjalananku kali ini untuk berlatih. Maka dari itu, aku masih perlu menjelajahi Provinsi Gurun Besar."     

Mendengar ini, Jiang Xue mengangguk terdiam dan terlihat ekspresi sedih di mata cantiknya. Tapi, dia segera mengatur emosinya dan tersenyum simpul. "Provinsi Gurun Besar agak ramai, tuan muda sebaiknya berhati-hati kalau menjelajahinya…"     

Lin Dong tertawa. Dia sedikit linglung saat menatap ke sosok cantik yang sekarang ada di depannya. Sosok itu terlihat lebih elegan di bawah sinar bulan.     

Saat Lin Dong masih dalam kondisi linglung, tiba-tiba aroma lembut mendekat ke arahnya. Ketika pemuda itu kembali sadar, dia mendapati Jiang Xue berdiri dengan anggun di depannya. Saat ini, wajah cantik wanita tersebut merona merah. Diiringi tatapan heran Lin Dong, wanita tersebut berjinjit dan menempelkan bibirnya yang lembut. Sekali lagi bibir merah itu bertemu bibir Lin Dong dengan penuh gairah yang mendebarkan hati.     

Sensasi lembut dan menenangkan tersebut membuat hati Lin Dong agak bergetar. Tak lama, tanpa sadar dia menjulurkan kedua lengannya dan meraih pinggang langsing Jiang Xue. Saat kedua tangan pemuda tersebut menyentuh punggung halus Jiang Xue, Lin Dong merasa badan wanita yang bersama dengannya saat ini menegang selama beberapa saat.     

Cahaya bulan menyinari halaman sementara bayangan yang muncul di tanah terlihat agak tenang dan hangat.     

Gairah mereka berlanjut hingga beberapa menit dan wajah Jiang Xue yang kini merona gelap berusaha membebaskan diri dari dekapan Lin Dong. Seakan-akan seperti kelinci kecil yang ketakutan, dia kabut dengan gesit. Terdengar suara langkah kaki yang samar-samar terdengar.     

"Terima kasih."     

Saat menatap ke sosok indah yang perlahan-lahan menjauh, Lin Dong membasahi bibirnya. Dia merasa agak tak puas. Tak lama kemudian, dia malah terkekeh pelan. Ini benar-benar pertemuan yang indah.     

Setelah Jiang Xue kabur darinya, Lin Dong kembali ke kamar dan duduk di atas tempat tidur. Tas Qiankun yang tak dikenalnya muncul di tangan. Tas inilah yang telah diambilnya dari Luo Jiu hari ini.     

Menatap tas Qiankun tersebut, Lin Dong tertawa pelan, dan Mental Energy menyeruak keluar dari badannya. Beberapa saat kemudian, potongan tulang yang aneh muncul di tangannya. Di potongan tulang tersebut ada coretan seperti tulisan naskah. Saat melihat coretan tersebut, sudut bibir Lin Dong naik perlahan-lahan.     

"Transformasi Kera Iblis."     

Di bawah pantulan cahaya, Lin Dong melihat tiga kata-kata aneh yang sepertinya mengeluarkan aura ganas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.