Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Mu Qianqian



Mu Qianqian

0Kota besar itu berdiri megah. Di bawah penerangan cahaya malam yang temaram, kota itu terlihat seperti hewan buas dari zaman kuno yang memancarkan aura mendebarkan hati.     

Tembok-tembok dari kota itu sangat tinggi dan menakjubkan. Tembok-tembok kota itu bahkan membentang sejauh mata memandang, namun tak ada siapa pun yang bisa melihat ujungnya. Dari sana saja, siapapun bisa melihat betapa luas Kota Boneka Agung ini.     

Lin Dong menunggangi Api Kecil dan turun di tempat yang jauh dari Kota Boneka Agung. Api Kecil kembali berubah menjadi seukuran kucing kecil dan melingkar di dada pemuda tersebut.     

Meskipun mereka ada di tempat yang lumayan jauh dari kota itu, jalanannya lumayan ramai dengan orang yang berlalu-lalang dan terlihat sibuk. Dibandingkan dengan Kota Yan, tempat ini jauh lebih popular.     

Dengan membawa Api Kecil, Lin Dong mulai melihat-lihat sekitar. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum simpul dan berjalan mantap menuju Kota Boneka Agung. Di daerah gerbang masuk kota, meskipun gerbang itu tergolong besar, lalu lintas yang luar biasa membuatnya jadi macet. Lin Dong bahkan perlu mengantre selama beberapa saat sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam kota besar ini.     

Pemandangan yang tersaji di depan matanya sangat mengagumkan.     

Lin Dong melihat-lihat sekitar saat dia memasuki kota. Dia melihat bangunan-bangunan yang seakan-akan tak ada habisnya. Dia menghela napas dalam-dalam. Kota sebesar ini sama seperti negara berukuran kecil.     

Kekaguman Lin Dong tak berlangsung lama saat dia berdiri di jalanan yang ramai dan bising. Dia menyelinap ke kerumunan dan secara acak menemukan penginapan yang sepi di kota ini. Demi ikut serta di lelang besar di Kota Boneka Agung ini, dia terus-menerus bepergian selama beberapa hari. Sekarang dia telah sampai di tujuan. Hal terpenting baginya sekarang adalah segera istirahat dan mengatur urusannya kembali.     

Setelah beristirahat di penginapan semalam, akhirnya pikiran Lin Dong yang lelah kini kembali segar. Sementara itu, dia juga berhasil memperoleh beberapa informasi tentang Kota Boneka Agung dari pekerja penginapan.     

Berdasar dari informasi yang diperolehnya, ada banyak fraksi besar di Kota Boneka Agung. Fraksi-fraksi itu saling membelit satu sama lain dan hubungan mereka tergolong rumit. Tak ada yang tahu sedalam apa masalah yang ada di sini. Dibandingkan kota ini, Kota Yan sangat bersih.     

Di antara fraksi sebanyak itu, ada tiga fraksi yang bisa dianggap sebagai penguasa di Kota Boneka Agung. Tiga fraksi ini bukan fraksi asing bagi Lin Dong. Mereka adalah fraksi terkenal di Provinsi Gurun Besar ini, yaitu Pemuja Boneka Mayat, Sekte Iblis Agung, dan Aliansi Bela Diri.     

Tentu ini bukan berarti markas pusat dari tiga fraksi besar itu terletak di kota ini. Tapi, sebagian besar dari kekuatan mereka ada di kota ini. Meskipun markas mereka bukan di Kota Boneka Agung ini, fraksi lain tetap tak bisa menandingi kekuatan mereka. Maka dari itu, lebih dari setengah sumber daya dari Kota Boneka Agung dibagi di antara tiga fraksi besar tersebut.     

Fakta bahwa hanya sebuah subdivisi tetapi mempunyai kekuatan yang besar di Kota Boneka Agung membuktikan bahwa kekuatan dari tiga fraksi besar itu memang cukup menyeramkan.     

Target Lin Dong kali ini adalah acara lelang, dan pengurus dari lelang itu adalah Aliansi Bela Diri.     

Sebagai fraksi dengan jumlah anggota terbesar di antara tiga fraksi tersebut, mungkin Aliansi Bela Diri yang elit bukan tandingan dari dua fraksi besar lainnya. Namun, jumlah anggotanya melebihi total jumlah dari anggota Pemuja Boneka Mayat dan Sekte Iblis Agung. Hanya Aliansi Bela Diri dan jaringan luas yang dimilikinyalah yang bisa mempunyai perpaduan kekuatan menakjubkan seperti ini di Provinsi Gurun Besar.      

Karena Aliansi Bela Diri adalah pihak yang mengadakan lelang, dalam waktu beberapa hari saja, jumlah pengunjung yang datang ke Kota Boneka Agung melonjak sangat tinggi. Banyak dari pengunjung yang berpikiran sama seperti Lin Dong. Saat-saat segel Great Wastelands Ancient Tablet melemah makin dekat, dan semua orang tahu betapa pentingnya mengasah senjata mereka sebelum menggunakannya di Great Wastelands Ancient Tablet. Apabila mereka bisa memperoleh beberapa Soul Treasures atau ilmu bela diri sebelum masuk ke Great Wastelands Ancient Tablet, kemungkinan mereka untuk memperoleh benda berharga yang ada di dalam Great Wastelands Ancient Tablet semakin meningkat.     

Maka dari itu, lelang ini diselenggarakan di waktu yang sangat tepat. Seperti turunnya hujan setelah masa kemarau selesai.      

Saat Lin Dong sampai di Kota Boneka Agung, hanya tersisa tiga hari sebelum lelang diselenggarakan. Dalam tiga hari ini, setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, Lin Dong tak pergi keluar terlalu sering dan memilih untuk diam berlatih di penginapan. Lin Dong baru membuka matanya yang tertutup rapat di pagi hari di hari ketiga dia sampai di Kota ini.     

"Fiuh…"     

Hari ini, Kota Boneka Agung jelas lebih ramai dan bising dibandingkan sebelumnya. Bahkan dari dalam kamar penginapan Lin Dong beristirahat, dia bisa mendengar suasana ramai di luar. Dia segera menggelengkan kepala dan membereskan perbekalannya, lalu keluar dari penginapan. Dia kemudian bergegas pergi ke distrik utara dari kota ini. Wilayah utara itu adalah wilayah kekuasaan Aliansi Bela Diri dan lelang akan diselenggarakan di sana.     

Di tempat seperti Provinsi Gurun Besar, faktor terpenting saat menyelenggarakan lelang adalah kekuatan yang dimiliki oleh penyelenggaranya. Kalau tidak, kemungkinan benda-benda yang dilelang akan dicuri paksa. Apa boleh buat, kekuatan adalah faktor yang dihormati di Provinsi Gurun Besar, sementara ketertiban dan hal-hal lainnya sangat lemah di sini. Apabila kepalan tangan seseorang tak cukup kuat dan tak ada kekuatan untuk mengintimidasi, menyelenggarakan lelang hanya akan mempermalukan diri mereka sendiri. Untung saja, tak ada yang meragukan kekuatan dari Aliansi Bela Diri. Maka dari itu, lelang ini memberi rasa aman ke orang yang ingin ikut serta.     

Setelah melanjutkan perjalanan di kota selama 30 menit, Lin Dong akhirnya sampai di lokasi lelang. Saat dia menatap ke lokasi lelang yang besarnya bisa menampung puluhan ribu orang, rasa kagum kembali muncul di matanya. Apabila dibandingkan dengan lokasi ini, rumah lelang Asosiasi Seribu Emas terlihat agak lusuh. Tentu saja kekuatan dari dua fraksi tersebut tak bisa dibandingkan, dan perbedaan di keduanya tak tergolong aneh.     

Ada banyak murid-murid dari Aliansi Bela Diri yang menjaga ketertiban di luar lokasi lelang. Tentu saja faktor yang mendukung ketertiban ini adalah karena adanya senjata yang tergenggam erat di tangan mereka dan tatapan mata mereka yang tegas.     

Terdapat beberapa lorong yang menuju ke lokasi lelang. Namun Lin Dong tak memilih lorong yang paling ramai. Dia malah memilih untuk masuk ke lorong yang terlihat berbeda dari lorong-lorong lainnya. Lorong ini bisa dianggap sebagai lorong eksklusif dan nantinya akan mendapat posisi tempat duduk yang bagus di lokasi lelang. Namun, siapapun harus membayar seribu pil Yuan murni untuk bisa mendapatkan tempat duduk di tempat berkelas itu.      

Seribu pil Yuan murni. Dulu, hati Lin Dong pasti sangat kesakitan memikirkan betapa besar uang yang harus dikeluarkan olehnya. Namun, dirinya yang sekarang bisa dianggap cukup mampu dan bisa membayar harga yang tak seberapa ini.     

Setelah membayar pil Yuan murni yang diperlukan, dia segera masuk ke lokasi lelang. Lin Dong menemukan tempat duduk yang bagus dekat panggung lelang. Saat ini, topi bambu hitam kembali terpasang di kepalanya dan menutupi wajahnya dengan sempurna. Meskipun ada Aliansi Bela Diri yang menjaga ketertiban, Lin Dong merasa tidak bijaksana apabila memperlihatkan kekayaan yang dimiliki oleh seseorang semudah itu. Apalagi dengan banyaknya penjahat yang ada di lelang ini. Tak ada salahnya baginya untuk lebih berhati-hati.     

Setelah Lin Dong duduk, orang-orang tak henti masuk seperti semut ke lokasi lelang yang besar ini. Sekitar satu jam kemudian, lokasi lelang yang kini telah menampung beberapa puluh ribu orang perlahan-lahan dipenuhi dengan kerumunan bertopi hitam yang mengangguk-angguk. Bermacam-macam suara terdengar dari semua arah seperti sihir.      

Mata Lin Dong terpejam rapat di bawah topi bambu miliknya seperti biksu tua. Suara-suara di ruangan itu teredam sepenuhnya dari telinga pemuda tersebut. Keadaan seperti ini berlangsung selama 10 menit. Tak lama kemudian, pikirannya tiba-tiba tersadar dan keramaian di sekitar sepertinya terpusat ke tempat yang sama.     

Mata Lin Dong yang terpejam kini perlahan-lahan terbuka. Pemuda itu menatap ke depan, ke lokasi lelang. Di sana duduk seorang wanita anggun berbaju hitam. Wanita itu terlihat sangat muda. Kulitnya seputih salju dan rambut hitam halusnya tertata rapi dengan jepit giok sederhana. Tatanan rambut itu membuatnya terlihat mempesona.     

Dari posisi duduknya sekarang, Lin Dong hanya bisa melihat satu sisi dari wajah wanita tersebut. Namun dia masih bisa melihat paras wanita itu yang elok dan indah. Siapa pun bisa merasa kalau paras wanita tersebut ada di level yang bahkan bisa menyebabkan munculnya malapetaka.     

Tentu saja, dari banyaknya tatapan mata di sekitar yang tiba-tiba menjadi bergairah, siapa pun bisa menyimpulkan hal itu…      

Lin Dong sangat terkejut karena wanita ini bisa duduk di tempat duduk VIP terbaik di lokasi lelang. Dari posisi wanita tersebut duduk saat ini, siapa pun bisa tahu kalau identitas wanita itu jelas bukan orang biasa.     

"Heh heh, tak kusangka bahkan praktisi jenius dari Sekte Iblis Agung akan tertarik datang ke lelang ini…"     

"Itu adalah Mu Qianqian dari Sekte Iblis Agung, kan? Tch tch, nona muda itu terkenal sebagai jenius abad ini dari Sekte Iblis Agung. Paras wajahnya bahkan dianggap ada di level yang bisa mengundang malapetaka. Kabarnya beberapa pemuda kuat di Sekte Iblis Agung bertengkar hebat memperebutkan dia. Apabila bukan karena beberapa sesepuh yang ikut campur menghentikan pertengkaran mereka, kondisinya pasti makin buruk."     

"Haha, memangnya ada berapa banyak pemuda di Provinsi Gurun Besar yang tak tertarik dengan iblis cantik ini? Apabila aku bisa mendekap wanita secantik ini di pelukanku, aku rela nyawaku berkurang 10 tahun lebih cepat…"     

"..."     

Saat Lin Dong mendengar bisik-bisik dari segala arah, hatinya sedikit tergerak. Dia segera sadar bahwa wanita itu berasal dari Sekte Iblis Agung. Pantas saja dia diperlakukan istimewa seperti itu.     

"Kekuatan Mu Qianqian ini seharusnya telah mencapai Qi Creation Tingkat Awal…"     

Lin Dong mengerucutkan bibirnya, dan langsung memukul bibirnya sendiri. Memang ada banyak orang bertalenta yang belum terungkap di dunia ini. Pemuda bertalenta di Dinasti Yan Agung tak mungkin hanya diwakili oleh Wang Yan, Lin Langtian, dan yang lain. Paling tidak, iblis wanita dari Sekte Iblis Agung di depannya ini juga punya kemampuan untuk menandingi mereka.     

"Aku penasaran seberapa kuat Heavenly Martial Dojo milik Aliansi Bela Diri dan anggota muda paling bertalenta dari Pemuja Boneka Mayat…" Tatapan mata Lin Dong berkedip, seakan-akan ada api yang menyala di matanya.     

Saat Lin Dong menatap sosok mengagumkan Mu Qianqian, wanita itu sepertinya sadar sedang diperhatikan. Mu Qianqian agak memiringkan kepala, dan matanya yang seperti bunga persik menatap ke arah Lin Dong. Bulu matanya yang panjang berkedip, seakan terus-menerus menggoda Lin Dong. Apabila dipandangi seperti itu, selama orang itu masih muda dan bersemangat, pasti akan muncul niat jahat dari dalam badan mereka.      

"Charm Technique[1]!"     

Merasakan perubahan di badannya, Lin Dong tiba-tiba merasa merinding. Charm Technique ini adalah salah satu jurus dari Mental Energy yang bisa mengontrol pikiran seseorang.     

"Itu bukan Charm Technique. Wanita itu dilahirkan dengan badan yang bisa memikat orang lain secara alami. Dia bisa menggoda jiwa seseorang hanya dengan senyuman maupun saat dia cemberut. Tch tch, sungguh kecantikan yang sangat alami dan luas biasa, memang." Suara tikus kecil dipenuhi rasa kekaguman saat dia berkomentar.     

"Badan yang bisa memikat orang lain secara alami."     

Lin Dong tercengang. Beberapa saat kemudian, dia mengambil napas dalam-dalam. Mental Energy lalu keluar dari Istana Niwan dan berjaga-jaga untuk melindunginya dari pesona mata Mu Qianqian.     

Saat dia melindungi pikirannya, Lin Dong mendongak dan melihat ke kiri-kanan. Dia mendapati beberapa wajah pemuda di sekitarnya merona merah. Badan para pemuda itu agak gemetar sementara area bagian bawah mereka membengkak dan berdiri tegak. Menyedihkan.     

"Sial, dia benar-benar succubus[2] kecil…"     

Melihat kondisi ini, sudut mata Lin Dong berkedut. Dengan sekali lihat, wanita ini bisa membuat para pria menari di telapak tangannya. Ini memang agak menyeramkan.     

[1] Charm Technique, teknik penggoda     

[2] Succubus, iblis wanita yang merayu laki-laki melalui mimpi untuk melakukan hubungan seksual     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.