Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Tersegel



Tersegel

0Bayangan berkilau berkeli-kelip di atas altar hitam saat Lin Dong dan tikus kecil keluar langsung dari pilar batu. Sewaktu mereka muncul, pusaran hitam seketika menghilang dan kembali ke bentuknya yang padat dan sedingin es. Di waktu yang bersamaan, getaran unik yang keluar dari pilar batu juga menghilang sepenuhnya.     

"Tempat di dalam pilar batu itu tercipta hanya karena adanya serpihan ingatan dari sesepuh. Sekarang setelah ingatan sesepuh telah menghilang, tempat tadi juga ikut hancur. Maka dari itu, tempat tadi sudah tak ada lagi." Tikus kecil menatap ke pilar batu dan menjelaskan.     

"Oh." Lin Dong mengangguk dan tiba-tiba bertanya. "Sesepuh itu seharusnya cukup kuat saat dia masih hidup, 'kan?"     

"Tak ada seorangpun yang mampu menjadi master dari Simbol Leluhur kalau dia lemah. Aku telah bertemu dengan orang yang juga memiliki Simbol Leluhur yang berbeda. Kurasa tak salah apabila kubilang bahwa kekuatan orang tersebut cukup untuk membelah langit. Bahkan, kemungkinan bisa saja orang itu punya kekuatan untuk menolak kematianm" kata tikus kecil dengan tenang.     

"Benar-benar orang yang kuat. Aku penasaran seperti apa orang yang membunuhnya." Lin Dong diam-diam menghela napas. Berdasar dari kekuatan sangat besar yang diperlihatkan oleh pak tua bermata hitam, kemungkinan dia telah hidup lama dan tenang. Namun pada akhirnya, pak tua tersebut juga bernasib seperti itu. Kenyataan itu membuat Lin Dong tanpa sadar menghela napas.     

Tikus kecil juga terdiam selama sesaat, dan menambahkan. "Dunia ini luas dan tanpa batas. Akan selalu terdapat gunung yang lebih tinggi. Bahkan seorang master dari Simbol Leluhur tak selalu tak bisa dikalahkan."     

Lin Dong mengangguk pelan. Tanpa alasan khusus, pemuda tersebut tiba-tiba mengingat benda yang sangat gelap dan aneh yang dilihatnya di paviliun batu. Mungkin, benda menyeramkan itu masih berhubungan dengan kekalahan dari sosok yang kuat dan legendaris tersebut.     

"Jangan terlalu dipikirkan. Karena kita telah mendapatkan Simbol Hitam, ayo pergi dari sini. Sekali kita meninggalkan wilayah spiritual dari Ancient Tablet, kita bisa mencari kesempatan untuk mengunjungi markas utama Pemuja Boneka Mayat dan mengambil Devouring Ancestral Symbol." Tikus kecil melambaikan cakarnya dan mengajak Lin Dong pergi.     

Mendengar ucapan tikus kecil, Lin Dong tertawa kecut. Meskipun mudah untuk bicara, melakukan hal tersebut sama sekali tak mudah. Terdapat begitu banyak praktisi elit di dalam Pemuja Boneka Mayat dan bahkan praktisi elit Manifestation yang menjaga markas. Tingkat kesulitan untuk mendapatkan Devouring Ancestral Symbol dari benteng penjagaan seketat itu jelas akan sangat tak mudah.      

Meskipun Lin Dong mengetahui bahwa tak mudah untuk mendapatkan Devouring Ancestral Symbol, pemuda tersebut tak bermaksud untuk menyerah. Dia telah melintasi negara dengan susah payah dan bepergian dari Kota Yan menuju ke Provinsi Gurun Besar demi mencari Devouring Ancestral Symbol. Lagipula, selama dalam perjalanan, Lin Dong telah melalui berbagai macam cobaan dan kesulitan yang besar. Tak mungkin dia akan menyerah begitu saja hanya karena keberadaan dari Pemuja Boneka Mayat.      

"Oh, ya. Bagaimana dengan orang ini?" Tikus kecil menatap ke sesepuh Pemuja Boneka Mayat yang kini pingsan di tanah dan bertanya pada Lin Dong.     

"Karena kita telah berjanji untuk membiarkan dia hidup, maka kita harus menepati janji. Biarkan dia tetap di sini." Lin Dong agak menyeringai. Sosok pemuda tersebut berkilau dan dia segera melompat dari tanah. Saat ini, terdapat aliran hawa dingin yang memenuhi daerah di atas altar. Seandainya orang itu bukan praktisi tingkat Manifestation atau seseorang yang punya kekuatan khusus seperti tikus kecil, tentu orang tersebut tak akan mampu melewatinya. Mengenai apakah pak tua itu bisa berhasil melewatinya, semua tergantung pada keberuntungan pak tua tersebut.     

Mendengar ucapan Lin Dong, tikus kecil tertawa dengan aneh. Sosoknya berubah menjadi bayangan yang berkilau. Tikus kecil segera mengejar Lin Dong dan bergegas naik ke arah Sarang Boneka Simbol.     

...     

Pertarungan yang sengit masih berkelanjutan di jaring metal di bagian atas dari Sarang Boneka Mayat. Saat ini, kedua pihak telah menderita beberapa kerugian.     

"Blaar!"     

Di tengah arena bertarung, terdapat dua sosok yang tiba-tiba saling beradu dengan ganas. Yuan Power dan Mental Energy yang kuat seketika menyeruak keluar saat dua sosok tersebut mundur.     

"Mu Qianqian, kau tak bisa mengalahkanku. Tak usah membuang-buang waktumu." Setelah menstabilkan diri, Teng Lei menatap ke Mu Qianqian. Pria tersebut menautkan alisnya dan berujar dengan tak sabar.     

"Humph. Seandainya Sekte Iblis Agung gagal mendapatkan Boneka Simbol level atas, maka akan kupastikan Pemuja Boneka Mayat juga tak mampu mendapatkannya!" Mu Qianqian mendengus dingin.     

"Aku khawatir keinginanmu tak akan terlaksana. Kaukira mengapa aku tetap di sini dengan pasukanku untuk menahan kalian? Itu karena sesepuh Cao telah berada di bawah sana. Kalau perhitunganku benar, saat ini dia pasti sedang menaklukkan Boneka Simbol level atas." Saat mendengar komentar Mu Qianqian, ekspresi mencemooh melintas di mata pria tersebut saat menanggapi.     

"Kau benar-benar mengizinkan orang lain untuk menaklukkan Boneka Simbol level atas!" Mendengar jawaban Teng Lei, ekspresi dari wajah cantik Mu Qianqian segera berubah saat berteriak.     

"Bukan masalah siapa yang menaklukkannya. Boneka Simbol pasti akan menjadi milik Pemuja Boneka Mayat." Teng Lei tersenyum simpul. Pria tersebut segera mengayunkan telapak tangannya dan sinyal suar ditembakkan ke bawah. Sinyal suar tersebut akhirnya meledak dan berubah menjadi kembang api yang menakjubkan. Sinyal itu adalah sinyal yang telah mereka setujui sebelumnya. Setelah memakan waktu yang cukup lama, Sesepuh Cao kini pasti telah berhasil menaklukkan Boneka Simbol level atas tersebut. Maka dari itu, sekarang adalah saat yang tepat bagi sesepuh tersebut untuk naik ke atas.     

"Sialan!"     

Setelah menyadari bahwa telah ditipu, amarah terpancar di mata cantik Mu Qianqian. Kakinya yang seputih bunga lili menapak ke tanah dan sosoknya yang ramping bergegas maju. Cahaya hitam tersebut berkilau dan berubah menjadi telapak tangan raksasa yang menghantam keras ke arah Teng Lei.     

"Mu Qianqian, jangan kira aku takut denganmu. Apabila bukan karena fakta bahwa kami tak ingin berperang dengan Sekte Iblis Agung, aku bisa menghabisimu dengan mudah sekarang juga!" Saat Teng Lei mengetahui bahwa Mu Qianqian terus menyerangnya, mata pria tersebut menggelap. Dia kemudian segera mengayunkan lengan bajunya, dan cahaya hitam tiba-tiba muncul dari dalam. Cahaya hitam itu berubah menjadi sesosok manusia. Sosok manusia itu menghantam keras ke arah telapak tangan hitam raksasa, dan langsung menghancurkannya dengan kekuatan yang menyeramkan.     

"Blaar!"     

Setelah menghancurkan telapak tangan hitam berukuran raksasa dengan sekali pukul, sosok tersebut mendarat dengan stabil di depan Teng Lei. Sosok itu ternyata adalah Boneka Simbol hitam keperakan dengan kilau tenaga yang cerah di sekujur badannya. Sementara itu, samar-samar muncul aura yang kuat dari sana.     

"Humph, akhirnya kau menggunakan Boneka Simbolmu!" Sewaktu menatap ke Boneka Simbol yang kini berada di depan Teng Lei, Mu Qianqian terkekeh dingin. Namun, secercah rasa khawatir melintas di mata cantik wanita itu. Penempaan Mental Energy Teng Lei berada di Symbol Master level tengah. Dengan bantuan dari Boneka Simbol level tengah berwarna hitam keperakan yang kekuatannya baru-baru ini diperbarui, total dari kekuatan bertarung Teng Lei telah bertambah. Bahkan mungkin saja melampaui praktisi level Qi Creation Tingkat Akhir.     

Mengetahui Mu Qianqian akhirnya berhenti menyerang, Teng Lei perlahan-lahan menghela napas lega. Sekte Iblis Agung sangat kuat dan bahkan Pemuja Boneka Mayat saat ini tak ingin berselisih dengan mereka. Maka dari itu, lebih baik jika mereka dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai.     

"Mengapa Sesepuh Cao tak segera muncul?" Sementara pemikiran tersebut melintas di pikiran Teng Lei, tatapan matanya tiba-tiba terfokus. Beberapa saat kemudian, Teng Lei menyadari ada sesuatu yang tak beres dan segera berteriak. "Semuanya, berhenti!"     

Mendengar perintah Teng Lei, seluruh praktisi elit Pemuja Boneka Mayat segera mundur dan berpindah ke belakangnya. Sewaktu praktisi elit dari Sekte Iblis Agung melihat situasi itu, mereka juga berhenti menyerang dan perlahan-lahan mundur di belakang Mu Qianqian.     

"Kunci daerah ini. Sisanya, ikuti aku dan ayo pergi ke bawah mencari Sesepuh Cao!" Wajah Teng Lei memucat saat dia berteriak dengan keras.      

Mendengar komando dari Teng Lei, para praktisi elit dari Pemuja Boneka Mayat menjadi agak terkejut. Namun, mereka masih mematuhi perintah Teng Lei dan menyebar ke sekitar. Para praktisi Pemuja Boneka Mayat tersebut menjaga semua pintu keluar dari Sarang Boneka Simbol.     

Saat Mu Qianqian dan yang lain mengetahui hal tersebut, mereka agak tercengang. Namun, saat mereka sadar dengan apa yang terjadi, rasa suka cita seketika terpancar dari mata mereka. Berdasar dari sikap Pemuja Boneka Mayat, sepertinya Sesepuh Cao yang berada di bawah untuk menaklukkan Boneka Simbol level atas, kini sedang menghadapi masalah.     

"Hehe, Teng Lei. Godaan dari Boneka Simbol level atas sangat kuat. Mungkin saja Sesepuh Cao telah mengkhianatimu?" Mu Qianqian menutup mulutnya dan tertawa.     

"Humph, Mu Qianqian. Kuharap bukan kau yang ada di belakang semua ini. Karena kalau tidak, meskipun kita perlu bertarung dengan Sekte Iblis Agung, aku akan membunuhmu hari ini!" jawab Teng Lei penuh dendam.      

"Kau kira aku takut denganmu?" Mu Qianqian menolak untuk mengalah dan mencemooh.     

"Pergi!"     

Kelopak mata Teng Lei berkedut. Namun, dia kini tak ingin membuang waktu demi berbincang demi Mu Qianqian. Pria tersebut segera melambaikan tangannya dan memimpin pasukan untuk turun mencari Sesepuh Cao.     

"Swuush!"     

Namun, saat Teng Lei dan pasukan bersiap untuk bergerak, suara angin tiba-tiba muncul dari kegelapan di bawah jaring metal. Ketika mendengar suara tersebut, Teng Lei langsung menghela napas lega dan raut wajahnya yang tenang kini perlahan-lahan menjadi santai.     

Tapi sayang, ekspresi santai tersebut tak berlangsung lama dan wajahnya menjadi memucat kembali. Perubahan tersebut dikarenakan Teng Lei menyadari bahwa sosok yang terbang keluar bukan Sesepuh Cao seperti yang dikira olehnya!     

"Apakah bocah itu… Lin Dong?!"     

"Mengapa dia ada di bawah sana? Di mana Sesepuh Cao?"     

Saat Teng Lei melihat sosok tersebut, anggota Pemuja Boneka Mayat yang lain juga mengetahuinya. Ekspresi wajah mereka seketika berubah menjadi sangat menggelikan.     

"Hehe, aku sungguh merasa terhormat. Aku ingin berterima kasih pada kalian karena telah menyambutku dengan sangat serius begini."     

Ekspresi wajah Teng Lei dan para praktisi dari Pemuja Boneka Mayat berubah menjadi sangat jelek. Sebuah sosok perlahan-lahan keluar dari bawah dan mendarat dengan stabil di jaring metal. Sosok tersebut menyeringai dan berujar.     

"Lin Dong?!"     

Di dekat mereka, saat Mu Qianqian dan yang lainnya melihat sosok tersebut, ekspresi heran memenuhi wajah mereka. Mereka jelas tak paham bagaimana pemuda itu bisa masuk ke tempat ini.     

"Lin Dong, di mana Sesepuh Cao?!"     

Tatapan Teng Lei seperti hewan buas pemakan manusia saat dia mendelik ke arah Lin Dong dan berteriak murka.     

"Oh. Di bawah, mungkin?" Menatap ke ekspresi Teng Lei yang menakutkan, Lin Dong tersenyum saat menjawab.     

"Kau mencuri Boneka Simbol milik Pemuja Boneka Mayat?" Tangan Teng Lei agak gemetaran. Amarah menyeruak keluar dari hatinya dan berkumpul seperti gunung berapi yang hampir meletus saat mendelik ke arah Lin Dong, dan mengucapkan pertanyaannya perlahan-lahan, kata demi kata.     

"Haha, kau tak bisa menuduhku begitu. Semua benda yang ada di sini tak ada pemiliknya. Mengapa hal ini jadi urusan Pemuja Boneka Mayat?" Lin Dong tersenyum simpul dan mencemooh pria tersebut.     

Mendengar ucapan Lin Dong yang dibuat-buat, mata Teng Lei seketika memerah. Beberapa saat kemudian, Teng Lei menghirup napas dalam-dalam. Kemudian, suara sedingin es yang seakan-akan mampu mengiris tulang, bercampur dengan niat membunuh yang sangat kental menyebar di udara.     

"Kalau begitu, sebagai perwakilan dari sesepuh Hua Gu, nyawamu akan kuambil hari ini…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.