Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Perkumpulan Klan



Perkumpulan Klan

0Provinsi Yan Agung. Tempat itu bisa dikategorikan sebagai Provinsi paling ramai di Dinasti Agung Yan. Karena Provinsi Yan Agung juga terkenal sebagai Provinsi Royal, dan ibukota dari Dinasti Agung Yan juga terletak di dalam provinsi luas tersebut.     

Jika membicarakan mengenai area ini, mungkin Provinsi Yan Agung tidak seluas Provinsi Gurun Besar. Tapi tempat itu adalah tempat yang punya praktisi kuat terbanyak di Dinasti Agung Yan. Terlebih lagi, beberapa fraksi papan atas di Dinasti Agung Yan berada di tempat itu. Dibandingkan dengan fraksi-fraksi tersebut, Pemuja Boneka Mayat, Sekte Iblis Agung, dan fraksi-fraksi lainnya memang bukan tandingannya.     

Dari sudut pandang tertentu, Provinsi Yan Agung bisa dianggap sebagai inti dari Dinasti Agung Yan!     

…..     

Saat Lin Dong keluar dari hutan lebat di gunung dan menatap ke wilayah di depannya, sensasi aneh terasa di hatinya. Bagi anggota keluarga cabang Klan Lin, Provinsi Yan Agung adalah tanah suci di hati mereka masing-masing. Banyak anggota keluarga cabang yang berjuang mati-matian demi keluar dari status keluarga cabang dan menjadi anggota klan yang sebenarnya.     

Di antara mereka adalah kakek Lin Dong, Lin Zhentian.     

Namun, Lin Dong tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Dia tidak punya rasa hormat pada Klan Lin yang besar, dan hanya merasa tidak kenal dengan mereka.     

Jika bukan karena Lin Xiao, Lin Zhentian, dan dendam-dendam yang dirasakannya pada Lin Langtian, Lin Dong tak akan repot-repot ikut serta di acara Perkumpulan Klan tersebut.     

Namun setelah berbagai macam hal terjadi, pemikirannya menjadi berubah. Dia sekarang sangat menantikan Pertemuan Klan. Di makam tua dua tahun lalu, Lin Langtian hanya mengandalkan auranya untuk menahan Lin Dong hingga kondisinya berubah menyedihkan. Namun sekarang, kemungkinan tekanan dari aura Lin Langtian tak bisa berbuat apa-apa pada badan Lin Dong…     

Lin Dong telah berlatih selama dua tahun. Kini dua bukan lagi pemuda yang perlu menyembunyikan kebenciannya terhadap Lin Langtian dalam-dalam di hatinya.     

"Ayo pergi. Kita langsung pergi menuju Kota Lin. Pertemuan klan seharusnya dimulai esok hari dan pasti bakal sangat ramai. Tapi kita pasti bisa datang ke sana."     

…     

Terdapat dua Kota utama di Provinsi Yan Agung. Kota yang pertama dikenal sebagai Kota Imperial di mana ibukota berada. Sementara kota kedua dikenal dengan nama Kota Lin, di mana Klan Lin berada. Fakta bahwa Kota Lin bisa setara dengan Kota Imperial membuktikan bahwa betapa besar status Klan Lin di Dinasti Agung Yan.     

Kota Lin berada di wilayah barat laut dari Provinsi Yan Agung, dan merupakan area ramai yang mudah diakses. Kota ini juga merupakan salah satu kota terbaik di Dinasti Agung Yan. Mengenai luas dan kondisinya yang ramai, jumlah kota di Dinasti Agung Yan yang bisa mengimbanginya tak lebih dari jumlah jari di tangan seseorang.     

Sekarang ini, Kota Lin menjadi kota teramai di seluruh wilayah Dinasti Agung Yan. Begitu banyak praktisi dan fraksi-fraksi yang berdatangan dari manapun sehingga menyebabkan populasi di Kota Lin sekarang mencapai level yang mengerikan.     

Tentu saja, kepopuleran ini tentu disebabkan karena Perkumpulan Keluarga Klan Lin yang diorganisir oleh Klan Lin. Di Perkumpulan Klan ini, semua generasi muda Klan Lin dan anggota keluarga cabang bakal mempertunjukkan kebolehan mereka. Nama pemenang dari acara ini seketika terkenal di seluruh dunia.     

Tak ada seorang pun yang meragukan bakat yang dimiliki oleh dari Klan Lin. Karena di tiap Pertemuan Klan, pemenang akhir selalu menjadi praktisi papan atas terkuat di Dinasti Agung Yan!     

Kota Lin sangat luas dan mengagumkan. Dinding-dinding kota memanjang hingga beberapa ratus meter, bahkan lebih panjang dari jarak pandang siapapun. Terdapat penjaga elit Klan Lin baik di dalam maupun di luar kota. Penjaga-penjaga ini semuanya kuat dan bermata tajam. Mereka jelas adalah orang-orang yang terlatih. Di Kota Lin, siapapun harus menjaga temperamennya tak peduli dari fraksi manapun mereka berasal, karena tempat ini di bawah kekuasaan dari Klan Lin!     

Dari sudut pandang tertentu, tempat ini adalah daerah kekuasaan pribadi Klan Lin dan bukan bagian dari Dinasti Agung Yan!     

Di bagian tengah Kota Lin terdapat arena pertarungan yang sangat luas. Tempat itu sangat menakjubkan hingga membuat siapapun ternganga memandangnya. Arena pertarungan itu berukuran hampir puluhan ribu meter―sangat besar dan mengagumkan. Arena itu seakan menjulang tinggi ke langit, dan menyebabkan siapapun tanpa sadar pasti terkesiap ketika memandangnya.     

Arena pertarungan raksasa yang dapat menampung jutaan orang tersebut merupakan tempat pelaksanaan dari Pertemuan Klan terpenting yang diadakan oleh Klan Lin!     

Sekarang ini, arena pertarungan yang sangat besar tengah dipenuhi dengan penonton. Kerumunan tersebut menyebar ke sekitar. Suara-suara yang begitu banyak tergabung menjadi satu, dan langsung membumbung ke angkasa. Sebagai akibatnya, bahkan awan-awan yang berada 10 ribu meter di udara ikut terbelah karenanya.     

Arena pertarungan itu punya wilayah dalam dan luar. Bagian luar arena diperuntukkan bagi orang biasa, sementara bagian dalam untuk berbagai praktisi dan fraksi terkenal di Dinasti Agung Yan. Di tempat ini, siapapun bisa melihat kira-kira 80 atau 90 persen dari fraksi papan atas di Dinasti Agung Yan. Bahkan di Dinasti Agung Yan, fraksi-fraksi yang bisa mengadakan acara ini sangat langka…      

Bagian tengah dari arena pertarungan sangatlah mengagumkan. Tempat itu bukanlah alun-alun biasa, namun merupakan wilayah berbentuk kerucut yang sangat besar. Bagian atas dari arena pertarungan sangat sempit, sementara bagian bawahnya luas dan dipenuhi dengan beberapa ratus platform yang luas. Platform-platform ini terbagi dengan jelas. Apabila seseorang naik semakin ke atas, maka semakin sedikit platform yang tersedia. Terlebih lagi, bagian teratas di bagian yang selevel dengan arena pertarungan raksasa. Di tempat itu cuma tersedia satu platform.     

Jelas para peserta dari Pertemuan Klan perlu untuk naik dari platform paling bawah. Setibanya mereka di platform paling atas, mereka perlu bertarung satu lawan satu dengan lawan terakhir!     

Sekarang ini, sudah terdapat beberapa orang yang berpapasan di tempat unik di dalam arena pertarungan tersebut. Gelombang demi gelombang Yuan Power yang dahsyat bermunculan ke sekitar. Terbukti bahwa Pertemuan Klan telah dimulai!     

"Keluarga Cabang Kota Xuan, Lin Dongtian menang!"     

"Klan Lin, Lin Hua menang!"     

"….."     

Suasana di dalam arena pertarungan raksasa itu memanas. Berpasang-pasang mata terfokus pada para generasi muda dari Klan Lin dan para keluarga cabang. Saat tiap-tiap teriakan bernada rendah terdengar, suara sorak-sorai yang memekakkan telinga akan ikut terdengar setelahnya. Karena suara itulah yang menentukan keputusan menang atau kalah.     

"Blaar!"     

Yuan Power yang ganas tiba-tiba meledak-ledak di arena. Tak lama kemudian, salah satu dari dua sosok yang beradu langsung terhempas mundur dengan menyedihkan. Sosok itu terlontar keluar dari arena dan mendarat keras di tanah. Tak lama kemudian, sosok itu seketika memuntahkan banyak darah segar.     

"Klan Lin, Lin Yang menang! Keluarga cabang Kota Yan, Lin Hong kalah!"     

Setelah mendengar teriakan keras tersebut, berpasang-pasang mata segera terfokus pada sosok yang terlontar keluar dari arena. Beberapa orang memandang dengan sorot mencemooh.     

"Kreak!"     

Diiringi pandangan dari orang-orang tersebut, sosok yang terjatuh di tanah segera mengepalkan tangannya dengan erat.     

"Dasar sampah tak berguna dari keluarga cabang! Rupanya kau masih ingin bertarung dengan tuan muda ini. Humph, kau berasal dari keluarga cabang di Kota Yan, 'kan? Keluarga cabangmu telah menghasilkan pemuda yang sombong bernama Lin Dong? Sampah yang sombong, mengira dirinya kuat, tapi masih berani mengusik Kak Lin Langtian. Heh, biar kuberitahu sesuatu padamu. Di Pertemuan Klan ini, keluarga cabangmu yang berasal dari Kota Yan tak akan lolos di pertarungan manapun!" Di arena pertarungan, seorang pemuda berjubah sulaman sedang mencemooh dan menatap ke sosok yang berada di bawah.     

"Sebaiknya kau kembali pulang ke tempat lusuh seperti Kota Yan, dan katakan pada sampah bernama Lin Dong bahwa ada beberapa orang yang tidak boleh diusik olehnya!"     

"Kaulah sampah yang sebenarnya!"     

Sosok itu segera menengadah, matanya terlihat memerah. Wajah yang tak asing itu rupanya adalah Lin Hong!     

Lin Hong yang sekarang terlihat sangat murka dan mendelik ke arah pemuda yang menatapnya dari atas. Sosoknya lantas bergerak dan hendak naik ke atas platform. Namun dia langsung dilontarkan balik oleh angin kencang yang berembus tiba-tiba.     

"Kau sudah kalah, jadi kau tidak berhak untuk naik ke tempat ini lagi!" Di sisinya, seorang pria paruh baya muncul dan menatap dingin ke arah Lin Hong.     

Lin Hong merangkak di tanah. Tepat saat dia hendak berusaha keras untuk naik kembali, dua tangan segera menghentikannya. Dia berbalik dan mendapati Lin Zhentian dan yang lain menghentikannya.     

"Kakek!" Saat dia menatap ke arah Lin Zhentian, Lin Hong tak bisa berbuat apa-apa selain merasa malu, dan menundukkan kepalanya.     

"Duduklah terlebih dulu." Sosok Lin Zhentian tampak agak gemetar. Tatapan yang mengejek dan mencemooh menatapnya dari segala arah, seakan-akan membuatnya kembali ke delapan tahun lalu. Untung saja, Lin Zhentian telah banyak berpengalaman, dan raut wajahnya tidak terlalu terpengaruh dengan apa yang terjadi. Namun Lin Hong masih bisa mendengar nada tak berdaya di suara kakeknya.     

Kelompok itu perlahan-lahan berbalik sambil diiringi pandangan begitu banyak orang atas kesialan mereka. Mereka akhirnya kembali ke tempat duduk di pojok dan terpisah jauh yang telah disiapkan untuk mereka. Dari posisi tempat duduk mereka, siapapun bisa tahu bahwa mereka punya status yang sangat rendah di tempat ini.     

Saat Lin Hong kembali ke tempat duduknya, dia melihat seseorang juga duduk di sana. Lin Hong agak tercengang, dan berkata, "Lin Xia, kau…"     

"Kalah…"     

Sosok itu menengadahkan kepalanya. Senyuman pahit muncul di wajah cantiknya dan dia menghela napas lirih.     

"Jangan terlalu dipikirkan. Bukan salahmu kali ini. Kita telah menjadi target mereka." Lin Zhentian menghela napas dan menghibur mereka.     

"Ayah, apa maksudnya itu?" Saat mendengar ucapannya, raut wajah Lin Xiao dan yang lain di sisinya seketika berubah saat bertanya padanya.     

"Apa kalian tidak memperhatikan kalau lawan Lin Hong dan Lin Xia berasal dari klan utama, dan kekuatan mereka telah mencapai Tingkat Form Creation? Kebetulan seperti ini tak terjadi secara alami." Lin Zhentian tertawa getir dan melanjutkan, "Terlebih, perhatikan lagi tempat duduk yang diberikan pada kita. Tempat ini adalah tempat duduk terburuk untuk dari semua keluarga cabang."     

"Sekarang.. di antara empat tempat yang kita punya, Dong-er belum muncul jadi selanjutnya kita cuma bisa mengandalkan pada Qingtan. Selama dua tahun ini, perkembangan kekuatannya tak lebih lambat dibandingkan Dong-er saat itu…" Lin Zhentian menengadah dan menatap ke arah arena pertarungan di kejauhan. Terdapat sosok yang langsing dan elegan berbaju hijau cerah terlihat di sana. Sosok itu melesat cepat dan tangkas seperti peri. Sungguh pemandangan yang sangat indah di arena yang luas.     

Di Keluarga Lin, sekarang ini cuma Qintan yang belum kalah.     

"Ayah, jangan khawatir! Ketika Dong-er kembali, semua penghinaan yang kita dapat akan kita kembalikan pada mereka!" Lin Xiao menepuk pelan bahu Lin Zhentian dan menghiburnya dengan suara lirih.     

Ketika mendengar nama tersebut, senyum penuh rasa syukur muncul pada wajah pak tua tersebut. Dia lantas perlahan-lahan menganggukkan kepalanya.     

Dia telah menunggu. Lin Xiao telah menunggu. Semua orang telah menunggu.     

Mereka menunggu pemuda itu kembali.     

Jika saatnya tiba, mereka akan berdiri dengan bangga dan senang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.