Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Dua Kata Untukmu



Dua Kata Untukmu

0Kalah!     

Diiringi pandangan begitu banyak orang, di ronde terakhir, Lin Qing dan Lin Mu, dua praktisi jenius yang cuma kalah dari Lin Langtian di Klan Lin, kini kalah telak di tangan Lin Dong!     

Dalam sekejap, sorot sangat terkejut berangsur-angsur bermunculan di wajah semua orang. Mereka menatap ke arah dua jejak terseret yang sangat dalam dan mengerikan pada arena pertarungan yang luas. Kekaguman di hati mereka jelas telah naik hingga ke batas puncak.     

Tidak ada orang yang menyangka hasil akhir pertarungan bakal seperti ini. Semuanya percaya bahwa Lin Dong sudah mengucapkan kata-kata yang sombong barusan. Namun saat ini, orang-orang yang tadi mencibir, orang-orang yang tadinya menghina dan mempersiapkan diri untuk menonton pertarungan seru, kini berangsur-angsur terdiam. Mereka terlihat lucu dan menggelikan seperti badut.     

Suasana hening yang mencekam kini menyelimuti arena pertarungan raksasa. Pada akhirnya, suasana itu terhenti karena suara tepuk tangan lantang dan menggetarkan langit yang mendadak terdengar. Pandangan mereka sekali lagi menatap ke arah sosok pemuda. Sudah tidak ada sorot mencela di sana, melainkan mengandung rasa hormat padanya. Selama beberapa tahun ini, mayoritas cuma anggota klan utama yang menikmati kemenangan tanpa batas selama Pertemuan Klan Lin. Sementara keluarga cabang cuma bisa menjadi penggembira di belakang. Namun hari ini, untuk pertama kalinya mereka melihat peserta dari keluarga cabang yang memperlihatkan sisi sekuat itu!     

Terlebih lagi, semua orang yang hadir di tempat ini adalah orang cerdas. Selama 10 ronde sebelumnya, mereka jelas paham kalau Lin Dong tidak bergerak di sembilan ronde pertama, dan terfokus penuh pada pertahanan diri. Sebagai akibatnya, Lin Qing dan Lin Mu bisa menyerangnya. Saat-saat Lin Dong benar-benar mempertunjukkan kekuatannya adalah pada serangan terakhir saja!     

Banyak orang yang percaya jika saja Lin Dong mengerahkan serangan itu sejak awal, pasti Lin Qing dan Lin Mu tak punya waktu untuk berdiri dengan stabil di arena pertarungan, dan bakal kalah dengan mengerikan.     

Lin Dong sudah bertahan selama sembilan ronde, dan cuma bergerak di ronde terakhir. Dari sudut pandang tertentu, pertarungan itu memang menunjukkan kekuatan dari duo Lin Qing. Kali ini, bahkan jika keduanya kalah di ronde terakhir, mereka tidak akan terlalu malu dan bisa menyelamatkan muda dari klan utama. Bagaimanapun juga, menimbang kemampuan dari sesepuh klan, mereka seharusnya bisa memahami ini…     

Saat memikirkan ini, beberapa orang diam-diam terkejut. Lin Dong telah memperlihatkan sisinya yang mendominasi saat dia muncul, sehingga membuat beberapa orang menganggap kalau dia adalah pemuda yang kurang ajar. Namun sikapnya yang baik barusan malah membuat hati mereka merasa agak kagum.     

"Dong-er menang?"     

Lin Zhentian dan yang lain juga tercengang. Mereka menatap ke arah arena, dan terperangah selama sesaat. Mereka tahu betul betapa besar kekuatan Lin Qing dan Lin Mu di Klan Lin. Namun dua orang praktisi Tingkat Semi Manifestation yang kemampuan gabungannya bahkan bisa menandingi praktisi level Manifestation Tingkat Awal, kini kalah telak di tangan Lin Dong. Seberapa besar kekuatan Lin Dong sekarang?     

"Haha, selamat Kak Lin Zhentian! Keluarga cabang di Kota Yan telah membuat kami semua menautkan alis dan melihat sebuah hal yang menarik kali ini!" Sementara Lin Zhentian, Lin Xiao, dan yang lain tercengang karena kekuatan yang diperlihatkan oleh Lin Dong, tawa memberi selamat tiba-tiba terdengar dari semua arah. Lin Zhentian memandang ke sekitar, dan mendapati berbagai pimpinan keluarga cabang di sekeliling mereka mendekat. Wajah mereka semua dipenuhi senyum. Senyuman mereka yang awalnya mencemooh kini memujinya.     

Anggota terkuat di antara para keluarga cabang tersebut adalah praktisi Tingkat Form Creation atau Tingkat Qi Creation, sementara praktisi terlemah berada di level Yuan Dan Tingkat Menengah. Meskipun Keluarga Lin dari Kota Yan tidak banyak berbeda dengan mereka, tapi generasi muda seperti Lin Dong muncul dan seketika menaikkan reputasi mereka. Bahkan duo Lin Qing yang merupakan prakisi Tingkat Semi Manifestation saja telah kalah di tangan Lin Dong, jadi sebenarnya Lin Dong bisa sekuat apa? Bagaimana bisa para keluarga cabang yang bahkan tidak punya praktisi Tingkat Qi Creation berani untuk bersikap tidak tahu aturan di depan Lin Zhentian dan yang lain?     

Saat merespon para praktisi yang menjilat di sekelilingnya, Lin Zhentian mencibir dalam hati. Namun meskipun demikian, dia masih tersenyum di luar. Lin Zhentian lantas menangkupkan tangannya, dan berbincang dengan mereka. Dia menatap ke arah wajah praktisi di sekelilingnya yang kini berusaha menjilat mereka, dan merasa hidungnya agak tersumbat karena menahan tangis. Setiap kali Pertemuan Klan diadakan, dia terus-menerus menerima ironi yang dingin dan hinaan menusuk hati. Hari ini adalah pertama kalinya selama 10 tahun dia dipuji-puji.     

Di sisinya, Lin Xiao menepuk bahu Lin Zhentian dengan perlahan. Dia juga tahu berapa tahun pak tua tersebut menunggu kejadian sekarang ini.     

Sementara arena pertarungan menjadi ramai, para anggota klan utama terdiam. Kejadian ini membuat mereka sangat terkejut. Bahkan kekuatan gabungan dari Lin Qing dan Lin Mu bukan tandingan Lin Dong. Sepertinya di Klan Lin, cuma Lin Langtian yang bisa melapukkan semangat Lin Dong.     

"Humph, dia memang agak berbakat."     

Sekarang ini, bahkan Lin Xue cuma bisa bergumam marah dan menatap ke arah Lin Ke-er. Berbalik dengan ekspektasinya, Lin Ke-er malah terlihat senang, dan Lin Xue seketika menghardiknya. "Mengapa kau malah senang! Semakin besar mereka merayakan kemenangannya, dia akan menjadi makin menyedihkan saat Lin Langtian terpaksa turun tangan!"     

"Urusi masalahmu sendiri dan berhenti berceloteh di telingaku!" Wajah cantik Lin Ke-er agak menggelap. Dia sepertinya sudah tidak tahan dengan Lin Xue, dan memarahi wanita tersebut.     

Setelah ditegur oleh Lin Ke-er, raut wajah Lin Xue berubah agak mengerikan. Namun karena reputasi Lin Ke-er yang tinggi di Klan, Lin Xue cuma bisa mendengus dan berbalik.     

Saat melihat Lin Xue akhirnya menutup mulutnya, Lin Ke-er diam-diam menghela napas lega. Tak lama kemudian, dia menengadah dan menatap ke arah sosok yang kini menjadi pusat perhatian semua orang. Tangannya yang seputih bunga lili agak terkepal, dan dia menggumam dalam hati, 'Mengapa kau benar-benar memaksa Lin Langtian untuk turun tangan…'     

Dia paham betul bahwa meskipun Lin Dong telah mengalahkan Lin Qing dan Lin Mu, serta memperlihatkan kekuatan yang sangat mengagumkan, namun bukan berarti dia punya kekuatan untuk menandingi Lin Langtian. Bakat dan kekuatan Lin Langtian yang tersembunyi benar-benar sangat mengerikan. Jika hari ini Lin Langtian sampai turun tangan, maka Lin Dong akan mengalami konsekuensi yang mengerikan.     

…..     

Di arena tertinggi di dalam arena pertarungan yang menakjubkan dan luas, Lin Dong berdiri tegak seperti tombak. Berpasang-pasang mata terfokus pada sosoknya, sementara raut wajah Lin Dong tetap tenang. Dia memandang ke arah Lin Qing dan Lin Mu yang sudah kalah, dan perlahan-lahan menoleh. Pandangannya diarahkan pada tribun emas, dan terfokus pada sosok yang dari awal hingga akhir tidak bergerak.     

"Sekarang, apa aku sudah tergolong kuat untuk menantangnya?"     

Suara datar Lin Dong terdengar di langit dan menggema di telinga semua orang. Napas semua orang melambat. Lin Dong rupanya masih tetap nekat menantang Lin Langtian!     

Namun, kali ini tidak ada seorang pun yang menghina kata-kata Lin Dong. Setelah 10 ronde pertarungan yang menakjubkan barusan, sekarang tidak ada yang berani mencemooh pemuda dari keluarga cabang tersebut.     

Di tribun emas, raut wajah sesepuh berambut abu-abu menggelap. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa Lin Dong benar-benar mampu mengalahkan Lin Qing dan Lin Mu dalam 10 ronde.     

"Hehe, sungguh generasi muda yang kuat. Kenyataan bahwa bibit unggul sepertinya bisa lahir dari keluarga cabang tentu merupakan keberuntungan baik yang dimiliki oleh Klan Lin-ku." Sesepuh berjubah ungu perlahan-lahan bertepuk tangan dengan sorot mata yang memuji padanya.     

"Mengusik klan dengan sangat sombong di depan begitu banyak orang tidak bisa dianggap bibit unggul. Dia cuma duri tajam yang mencuat keluar." Sesepuh berjubah hitam merespon dengan acuh tak acuh.     

"Keluarga cabang tak punya sumber daya yang berlimpah untuk mendukung mereka, tapi dia bisa mencapai level ini. Tentu ini menunjukkan bahwa bakatnya tidak lebih buruk dibandingkan jenius manapun di klan kita. Jika pemuda ini tidak bisa dianggap mengagumkan, lalu siapa memangnya yang pantas dianggap seperti itu?" kata sesepuh berjubah ungu tersenyum.     

"Apa kau benar-benar ingin melihatnya menantang Lin Langtian di sini? Apa reputasi yang dimiliki olehnya, dan bagaimana dengan reputasi yang dimiliki oleh Lin Langtian? Tidak peduli kalah atau menang, pada akhirnya pertarungan itu cuma akan menguntungkan pemuda itu," kata sesepuh berjubah hitam sambil menautkan alisnya.     

"Kita telah setuju sebelumnya di depan semua orang. Bagaimana bisa kita menarik ucapan kita sendiri?" Sesepuh berjubah ungu bertanya dengan acuh. Di dalam klan utama, juga terdapat berbagai macam fraksi yang saling bertarung, dan sesepuh itu bukan berasal dari fraksi yang sama seperti Lin Langtian. Maka dari itu, tentu dia tidak berniat untuk melindungi Lin Langtian dengan segala cara. Di matanya, tak peduli keluarga klan utama atau keluarga cabang, selama ada bibit unggul yang muncul, maka dia pantas untuk didukung. Darah baru adalah bibit terpenting bagi klan besar untuk terus melanjutkan kejayaan.     

"Lin Hao, cepat temukan keluarga cabang Kota Yan, dan atur tempat duduk yang baik untuk mereka!" Sesepuh berjubah ungu menoleh dan memerintahkan sesepuh yang berada di sisinya.     

"Baik!" Saat mendengarnya, sesepuh tersebut segera merespon dan melangkah pergi.     

"Kau!" Ketika mendapati apa yang dia lakukan, mata sesepuh berjubah hitam seketika mendingin. Dari apa yang terlihat, sesepuh berjubah ungu itu jelas bermaksud untuk mendapatkan dukungan dari Lin Dong.     

"Tidak perlu bertengkar."     

Namun, saat keduanya saling beradu mulut, sebuah suara yang lembut tiba-tiba terdengar. Tribun emas seketika menjadi lebih senyap, dan beberapa orang menatap ke arah suara itu berasal. Rupanya suara itu berasal dari seorang pria muda. Pria itu adalah Lin Langtian.     

"Karena seseorang rupanya tak tahu perbedaan langit dan bumi, maka kali ini aku akan membuat pengecualian."     

Diiringi pandangan dari begitu banyak orang, Lin Langtian perlahan-lahan berdiri dari tribun emas.     

"Lin Langtian telah berdiri!"     

"Apa dia benar-benar akan bergerak?!"     

"Pertarungan ini adalah pertarungan antara orang kuat! Aku ingin tahu sebenarnya siapa putra langit di Klan Lin!"     

Sebagai pria yang menjadi perhatian semua orang, tiap gerakan yang dilakukan oleh Lin Langtian bakal menyebabkan perbincangan di kerumunan. Sekarang pria itu telah berdiri, sehingga menyebabkan begitu banyak suara-suara bersemangat terdengar di arena pertarungan yang besar.     

"Kak Lin Langtian akhirnya benar-benar akan bertindak!"     

Raut wajah dari para anggota dari klan utama terlihat sangat bersemangat. Di hati mereka, Lin Langtian adalah Dewa Perang yang tidak terkalahkan. Mereka percaya bahwa tidak peduli apakah Lin Dong adalah kuda hitam atau tidak, pada akhirnya cahaya Lin Dong akan meredup dan tidak bisa bersinar lagi ketika menghadapi Lin Langtian!     

"Lin Dong itu pasti bakal menyesal sebentar lagi!"     

Pandangan Lin Xue memandang lekat ke sosok yang kuat tersebut. Tak lama kemudian, dia menjadi lumayan puas dan memandang ke arah Lin Ke-er yang sedang menautkan alisnya.     

Saat pandangan seluruh arena terfokus padanya, sosok Lin Langtian bergerak. Ketika dia muncul lagi, dia sudah berada di langit di atas arena pertarungan. Lin Langtian menatap ke sosok yang ada di bawahnya, dan suaranya yang acuh tak acuh terdengar. "Lin Dong, aku akan memberimu kesempatan terakhir. Berlutut dan mengakulah kalau kau kalah. Karena kalau tidak, kau akan hancur di tempat ini."     

Di bawahnya, Lin Dong menengadahkan kepalanya. Senyum dingin perlahan-lahan muncul di wajahnya. Dia menjulurkan jari. Suaranya juga menggema dan membuat begitu banyak orang menganga tak percaya.     

"Aku punya dua kata untukmu. Enyah kau!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.