Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Battle of Seeds



Battle of Seeds

0Tak lama setelah Lin Dong berjumpa dengan Lin Zhentian dan Lin Xiao, sesepuh berjubah ungu yang tampaknya punya reputasi tinggi di Klan Lin, kini mendatangi mereka dengan senyuman di wajahnya.     

"Hehe, kau adalah Lin Zhentian, 'kan? Aku masih ingat kau masih berusia sekitar 20 atau 30 tahun saat kau meninggalkan klan. Aku tidak menyangka beberapa dekade telah berlalu dalam sekejap," kata sesepuh berjubah ungu sambil melangkah mendekat ke arah Lin Zhentian.     

"Kau adalah … Sesepuh Lin Mu?" Saat menatap ke arah sesepuh berjubah ungu yang terlihat tidak asing, Lin Zhentian menebak-nebak setelah ragu selama beberapa saat. Dia agak kaget mendapati sambutan dari sesepuh berjubah ungu. Masa-masa dia masih berada di dalam klan, sesepuh berjubah ungu sudah menjadi Sesepuh Klan dengan status yang sangat tinggi. Apa yang membuatnya terkejut adalah rupanya sesepuh tersebut masih mengingat namanya.     

"Hehe, pada waktu itu kami terpaksa menghukummu karena kau gagal dalam misi. Kuharap kau tidak menyalahkan klan." Sesepuh berjubah ungu yang bernama Lin Mu menjelaskan.     

"Aku tidak berani, aku tidak akan berani. Memang pada waktu itu, aku bertanggung jawab atas gagalnya misi." Lin Zhentian tersenyum pahit, dan menggelengkan kepalanya. Dia tahu bahwa dengan status Lin Mu di klan saat itu, dia tidak berhak untuk membantahnya. Sekarang, karena Lin Dong merupakan bagian dari keluarganya, maka Lin Mu berbicara pada mereka dengan sikap yang ramah.     

"Setelah hari ini, aku akan memberikan instruksi untuk mengembalikan statusmu di klan. Mengenai apakah kau mau tinggal di klan, atau kembali ke Kota Yan, semua itu terserah padamu," kata Lin Mu sambil nyengir.     

"Terima kasih banyak, Sesepuh Lin Mu." Lin Zhentian mengangguk setelah mendengar ucapannya. Harapannya selama beberapa dekade terakhir rupanya sudah tercapai. Selama beberapa saat, dia seakan tersedak dengan emosinya sendiri.     

Lin Dong sepertinya tahu bahwa pak tua itu tengah dipenuhi emosi. Dia menepuk bahu Lin Zhentian perlahan, dan berkata lirih, "Kakek, kalian semua sebaiknya beristirahat dulu di Kota Lin. Sedangkan untuk rencana ke depan, kita akan memikirkannya lagi sebelum membuat keputusan akhir. Aku akan mengikuti Sesepuh Lin Mu dulu sekarang."     

"Baik, berhati-hatilah." Lin Zhentian mengangguk. Dia lantas menyahut dengan tenang sambil melihat ke arah pemuda yang lebih tinggi dibandingkan dirinya sendiri.     

Lin Dong tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah berpamitan dengan Lin Xiao dan yang lain, Lin Dong segera berbalik. Lin Mu yang juga sedang tersenyum, kini bersiap untuk menunjukkan jalan.     

Saat mereka berdua berjalan melintasi Klan Lin yang sangat besar, terdapat beberapa anggota klan yang melempar pandangan aneh padanya. Namun kali ini, pandangan mereka tidak lagi terlihat sombong dan mencibir. Setelah pertarungan luar biasa hari ini, siapapun yang berani menghina pemenang kuat ini pasti orang yang bodoh.     

"Lin Dong, sungguh sangat tidak disangka keluarga cabang bisa menghasilkan praktisi sangat berbakat sepertimu." Lin Mu menunjukkan jalan di depan. Dia tiba-tiba menoleh dan tertawa.     

Lin Dong tersenyum, tapi tidak berkata apa-apa demi menanggapi topik tersebut. Dia tidak ingin siapapun mengetahui rahasianya.     

"Meskipun kau dulunya adalah bagian dari keluarga cabang, tapi dengan kemampuanmu, kau bakal mendapatkan posisi yang cukup tinggi di klan di masa depan. Walaupun ini adalah berita bagus, tapi berhati-hatilah karena anggota klan utama berbeda dengan keluarga cabang." Lin Mu menjelaskan dengan tegas.     

Lin Dong diam dan menganggukkan kepalanya. Dia tentu bisa merasakan kerumitan yang terjadi di dalam klan. Di pertarungannya melawan Lin Langtian hari ini, dia telah mengusik fraksi di mana pria itu berasal. Pasti mereka tidak akan membiarkannya hidup dengan damai.     

Namun, Lin Dong tidak takut. Selama dia kuat, maka siapapun yang berniat jahat padanya bakal gagal.     

Setelah memberikan beberapa peringatan pada Lin Dong, Lin Mu tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia mengantar Lin Dong melalui bangunan klan yang besar seperti labirin, dan berjalan cukup lama hingga akhirnya tiba di aula besar. Mereka lantas masuk ke dalamnya.     

Di dalam aula, sudah terdapat berapa orang yang berkumpul. Mereka semua adalah para sesepuh dengan reputasi tinggi di Klan Lin. Di singgasana, terdapat sosok pemimpin Klan yang sebelumnya sudah bertemu dengannya, Lin Fan.     

"Salam, Pemimpin Klan." Lin Dong maju ke depan dan memberi hormat.     

Lin Fan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pandangannya menyapu sekitar, dan akhirnya terhenti pada Lin Dong. Dia lantas berkata, "Lin Dong, pertama-tama, aku ingin memberimu selamat atas kemenanganmu di Pertemuan Klan tahun ini."     

Lin Dong tidak berkomentar. Dia tahu bahwa Lin Fan tidak memintanya datang cuma demi mengatakan ucapan tidak berarti tersebut.     

"Hehe, karena kau sudah jelas dengan apa yang terjadi, maka aku tidak akan basa-basi." Lin Fan tertawa saat menatap raut wajah Lin Dong. Dia kemudian menambahkan, "Aku tidak yakin apa kau pernah mendengar tentang Battle of Seeds di Dinasti Agung Yan?"     

"Tidak." Lin Dong menggumam, dan menggelengkan kepalanya.     

"Setiap 20 tahun, para fraksi papan atas di Dinasti Agung Yan akan mengadakan pertarungan. Tentu saja, pertarungan ini bukan berarti memulai perang. Tapi lebih ke arah turnamen. Setiap fraksi akan mengirimkan praktisi generasi muda mereka yang paling berbakat untuk ikut serta dalam turnamen. Pertarungan ini adalah turnamen kelas satu di Dinasti Agung Yan, dan juga disebut sebagai Battle of Seeds."     

"Siapapun yang punya kualifikasi untuk mengikuti Battle of Seeds adalah para praktisi muda yang kuat dan punya latar belakang yang luar biasa. Mereka adalah para praktisi paling berbakat di antara generasi muda di Dinasti Agung Yan."     

"Awalnya, Klan Lin sudah memutuskan untuk cuma mengirim Lin Langtian. Namun tanpa disangka, kau unggul di antara yang lain. Maka dari itu, jika kau berminat, kau juga bisa berpartisipasi di Battle of Seeds." Lin Fan terkekeh.     

Usai mendengar ucapannya, Lin Dong agak menautkan alisnya. Dia tidak terlalu berminat dengan pertarungan tidak jelas tersebut. Meskipun memang terdengar menggoda jika bisa berkompetisi dengan praktisi papan atas di Dinasti Agung Yan, tapi dia bukanlah orang gila yang dipenuhi dengan nafsu bertarung tanpa batas.     

"Aku penasaran apa kau pernah mendengar tentang Sacred Spirit Pool di Dinasti Agung Yan?" Lin Fan samar-samar tersenyum.     

"Sacred Spirit Pool?" Lin Dong terkejut. Tak lama kemudian, matanya berbinar. Dia memang pernah mendengar tentangnya. Bahkan banyak petarung di Dinasti Agung Yan pernah mendengarnya. Namun, tak banyak orang yang benar-benar melihat kolam legendaris tersebut dengan mata mereka.     

Kabarnya, Sacred Spirit Pool dibuat dari darah Hewan Iblis yang mistis dan kuno. Hanya dengan berendam di dalamnya, kolam itu tidak cuma akan meningkatkan kekuatan dari seseorang. Namun fakta yang terpenting adalah, kolam itu bisa meningkatkan rasio kesuksesan seseorang untuk naik ke Tingkat Nirvana!     

Semua orang tahu bahwa terdapat begitu banyak bahaya yang terdapat dalam proses naik level ke Tingkat Nirvana. Bahkan meskipun setelah melalui beberapa persiapan, kemungkinan untuk gagal masih ada. Maka dari itu, kekuatan mistis dari Sacred Spirit Pool menjadi sangat menggoda bagi mereka yang ingin naik ke Tingkat Nirvana.     

"Apakah benar-benar ada Sacred Spirit Pool di Dinasti Agung Yan?" Lin Dong bertanya dengan waspada. Selama ini, dia memang mendengar tentang tempat itu, namun belum pernah mengakui keberadaannya.     

"Semua hal terjadi karena ada alasannya. Sacred Spirit Pool memang ada. Hanya saja orang-orang biasa tidak bisa menemukan dan melihatnya. Sekarang ini, Sacred Spirit Pool berada di bawah kendali dari semua fraksi papan atas di Dinasti Agung Yan. Namun karena cairan Ling di Sacred Spirit Pool kembali terisi dengan tempo yang lambat, kolam itu tidak bisa memenuhi kebutuhan semua fraksi. Tentu beberapa perselisihan telah muncul karena hal itu.     

"Cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan itu adalah melalui Battle of Seeds. Tiap fraksi-fraksi papan atas akan mengirimkan anggota generasi muda mereka yang paling berbakat untuk bergabung. Lima orang yang tersisa paling akhir akan menjadi kandidat yang pantas untuk masuk ke dalam Sacred Spirit Pool.     

"Apa sekarang kau menjadi tertarik dengan Battle of Seeds?" Lin Fan tertawa keras setelah dia menjelaskan.     

Lin Dong tetap terdiam selama sesaat. Sacred Spirit Pool mempunyai godaan yang mematikan bagi mereka yang kekuatannya di bawah Tingkat Nirvana. Satu-satunya hal yang membuat Lin Dong curiga adalah mengapa dia diperbolehkan bergabung? Bahkan seandainya jika Lin Dong bisa bertahan hingga menjadi lima kandidat terakhir, dia sendiri yang akan mendapatkan semua keuntungan. Apakah Klan Lin cuma ikut serta demi mempertahankan reputasi mereka?     

"Apa yang terjadi setelah keluar dari Sacred Spirit Pool?" tanya Lin Dong.     

Usai mendengar pertanyan tersebut, Lin Fan terkejut dan menatap ke arah Lin Dong. Setelah beberapa saat, wajahnya berangsur-angsur menggelap, dan dia merespon dengan nada serius. "Setelah keluar dari Sacred Spirit Pool, lima orang itu akan mewakili Dinasti Agung Ya dan berpartisipasi di Perang Seratus Dinasti!"     

"Perang Seratus Dinasti!"     

Saat mendengar tiga kata tersebut, Lin Dong segera mendongak. Tangannya yang tersembunyi di balik lengan baju lantas terkepal dan matanya berbinar. Kali ini adalah pertama kalinya Lin Dong bersikap tidak sabaran di depan Lin Fan.     

Ingatan atas kejadian dua tahun lalu segera muncul di kepalanya. Romansa yang terjadi di makam tua itu mengukirkan sosok wanita cantik dalam-dalam di hatinya.     

Aura cantik yang membuat siapapun penasaran mengelilingi gadis tersebut. Dia seakan-akan seperti malaikat yang jatuh dari langit. Keberadaannya menghapuskan semua hal kotor yang ada.     

Ling Qingzhu!     

Sungguh nama yang begitu mulia dan pantas.     

Lin Dong dilahirkan dengan sifat yang keras kepala dan mendominasi. Ling Qingzhu adalah wanita pertama di hidupnya. Meskipun hubungan mereka rumit, namun Lin Dong bukanlah pemuda yang akan memanfaatkan orang lain. Dia tahu saat Ling Qingzhu menyelamatkannya dari Wang Yan, dia menginginkan wanita tersebut menjadi miliknya.     

Meskipun usaha dan kerja keras yang dia lakukan selama beberapa tahun ini dikarenakan Lin Langtian. Tapi di waktu yang sama, semua juga dikarenakan adanya sosok cantik Ling Qingzhu di dalam kepala Lin Dong. Lin Dong tahu bahwa Ling Qingzhu bukan wanita biasa. Dia terlihat acuh tak acuh di luar, tapi di dalam, wanita itu dipenuhi dengan sifat dingin. Bahkan praktisi berbakat seperti Lin Langtian tidak bisa membuatnya terkesan. Tidak mudah rasanya untuk membayangkan seperti apa pria yang akan memenangkan hatinya.     

Namun, tidak peduli sekeras apa, Lin Dong tidak akan menyerah dengan mudah. Tentu karena dia tidak ingin wanita itu jatuh ke dekapan pria lain!     

"Jika kau ingin membalas budi, maka tunggulah sampai kau bisa berpartisipasi di Perang Seratus Dinasti!"     

"Apakah cukup jika aku bisa menonjolkan kekuatanku di antara yang lain di Perang Seratus Dinasti?"     

"Kurasa cukup. Namun, aku tidak yakin kalau kau akan bisa sampai sejauh itu. Aku tidak meragukan kemampuanmu, cuma itu adalah kenyataan yang tidak bisa diubah tak peduli kau bisa menerimanya atau tidak!"     

"Hari itu akan datang. Saat itu, aku akan berdiri di depanmu lagi, dan bilang padamu bahwa wanita yang pernah tidur denganku akan menjadi milikku!"     

Lin Dong mengingat-ingat ucapannya di masa lalu, dan pikirannya berpindah ke puncak gunung di mana dua tahun yang lalu terdapat pemuda yang tertawa terbahak-bahak namun serius dengan apa yang dikatakannya.     

Selama dua tahun terakhir ini, tiga kata dari 'Perang Seratus Dinasti' sudah terpatri di kepalanya. Lin Dong tahu kalau pertarungan ini bakal 100 kali lebih sulit jika dibandingkan saat dia bertarung melawan Lin Langtian. Tapi dia belum menyerah. Hari ini akhirnya dia bisa mendapatkan beberapa informasi mengenai Perang Seratus Dinasti yang misterius.     

"Huff."     

Lin Dong menghirup udara dingin dalam-dalam, dan pandangan matanya terfokus pada Lin Fan, yang kini menganga keheranan melihat perubahan sikapnya. Ekspresinya sekarang tampak penuh tekad atas keputusan yang sudah dia ambil.     

"Baiklah, aku akan berpartisipasi!"     

Ling Qingzhu, tunggulah aku!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.