Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Lawan Terakhir



Lawan Terakhir

0Di aula besar, Lin Dong menatap tenang ke arah Huangpu Ying yang kini auranya melemah dengan signifikan. Serangan keras yang barusan diarahkan olehnya sudah membuat pemuda dari Keluarga Huangpu mengalami luka-luka berat. Maka dari itu, dengan kondisinya sekarang, Huangpu Ying bukan ancaman bagi Lin Dong.     

"Kau sudah kalah…"     

Lin Dong menatap ke arah Huangpu Ying yang tengah bersusah-payah berdiri dari tanah, dan berkomentar dengan tenang. Tanpa menunggu lama, Lin Dong berbalik dan berjalan menuju ke pintu perunggu terakhir.     

"Uhuk…" Ekspresi Huangpu Ying memucat saat dia bersandar pada pilar batu. Ketika dia menatap ke arah punggung Lin Dong, wajahnya terlihat sangat mengerikan. Namun dia tidak bertindak sembrono dengan kembali melancarkan serangan padanya. Huangpu Ying ahli dalam seni membunuh, dan rupanya keahliannya tidak mengancam Lin Dong sama sekali. Maka dari itu, dalam pertarungan satu lawan satu, pasti dia bukan lawan yang bisa menandingi Lin Dong.     

Meskipun para generasi muda yang bisa berpartisipasi dalam Battle of Seeds adalah para jenius dari berbagai macam fraksi, namun terdapat peraturan yang harus dipatuhi. Maka dari itu, tidak diperkenankan untuk saling membunuh selama pertarungan. Karena kalau tidak, pasti kejadian itu bakal memicu konflik di antara fraksi-fraksi kuat tersebut.     

Tapi, meskipun dia tidak mampu membunuhnya, Huangpu Ying tentu paham jika dia terus-menerus mendesak Lin Dong―meskipun Lin Dong tidak akan membunuhnya― pemuda itu bisa membuatnya sangat menderita.     

"Lin Dong, meskipun kau sangat kuat, biarkan aku mengatakan ini padamu. Dengan kekuatanmu sekarang, kau sama sekali tidak pantas mengejar Ling Qingzhu!" Huangpu Ying bersandar pada pilar batu. Dia menatap pada punggung Lin Dong dan tiba-tiba terkekeh.     

Langkah kaki Lin Dong melambat, dan dia merespon dengan tenang, "Apa kau benar-benar percaya kalau aku tidak berani membunuhmu?"     

"Aku cuma mengatakan fakta yang sebenarnya. Tentu saja aku tahu kalau aku juga tidak pantas."     

Huangpu Ying mengabaikan niat membunuh yang terkandung dalam ucapan Lin Dong, dan dia menghela napas panjang. Nada suaranya agak kecut ketika dia menambahkan, "Kau tak tahu seperti apa latar belakangnya. Jika dibandingkan dengannya, kita cuma semut yang susah payah merangkak di Benua Xuan Timur. Meskipun kau adalah praktisi elit di Dinasti Agung Yan, jika dibandingkan level wanita itu―sebutan jenius yang diberikan padamu cuma lelucon belaka.     

"Lin Dong, kau memang kuat. Tapi biar kuberitahu. Kau harus tahu batasanmu. Terdapat beberapa hal di dunia ini yang ditakdirkan untuk tidak dimiliki siapapun."     

Lin Dong berdiri terdiam. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya berbalik dan menatap ke arah Huangpu Ying. Sekarang ini, ekspresi sombong di wajahnya benar-benar menghilang. Saat Lin Dong menatap Huangpu Ying, tak lama kemudian dia menyahut dengan lirih, "Tak ada apapun yang mustahil untuk didapatkan.     

"Dua tahun yang lalu, aku bukan siapa-siapa. Namun, dua tahun berlalu dan aku bisa bertarung melawan praktisi jenius di dinasti ini. Maka dari itu, tak peduli seperti apa latar belakang Qingzhu, aku tak akan mundur ketika aku sudah memutuskan. Aku berbeda denganmu dan aku punya tekad!     

"Jika kau ingin menjadi kuat, dengan sikapmu sekarang―kau tak akan mampu menjadi praktisi elit legendaris yang sebenarnya!     

"Tak takut dengan apapun, itulah jalan menjadi praktisi elit!"     

Setelah ucapan Lin Dong terdengar, dia tak menunggu lebih lama lagi. Sosoknya langsung berbalik, dan berjalan dengan perlahan-lahan menuju ke pintu perunggu yang terbuka perlahan. Sosoknya kemudian berangsur-angsur menjauh.     

"Tak takut dengan apapun, itulah jalan menjadi praktisi elit."     

Huangpu Ying bergumam sendiri dan menatap sosok Lin Dong yang berangsur-angsur menjauh. Beberapa saat kemudian, dia akhirnya tertawa kecut. Memang mudah mengatakannya, namun tak semudah itu menerapkan prinsip barusan. Tak takut dengan apapun―ada berapa banyak orang di dunia ini yang bisa melakukannya?     

…..     

"Haha, selamat, Pemimpin Lin Fan. Aku tidak pernah menyangka Lin Dong rupanya bakal sekuat ini, dan dia bahkan berhasil sepenuhnya mendominasi Huangpu Ying dari Klan Huangpu."     

"Lin Langtian juga sudah melewati ronde kedua. Rupanya Klan Lin kali ini pasti mendapatkan tempat di akhir."     

Di dinding tinggi di luar aula besar, saat berbagai pemimpin fraksi mendapati hasil akhir dari pertarungan pada layar, mereka semua mulai memberi selamat pada Lin Fan. Terdapat nada iri dalam ucapan mereka.     

Lin Fan tersenyum, dan membalas ucapan selamat dari mereka. Sorot suka cita di matanya memang terlihat jelas. Sekarang ini, situasi yang tengah terjadi sudah melampaui ekspektasinya, dan Lin Dong serta Lin Langtian berhasil melewati ronde kedua. Selama salah satu dari mereka mampu melewati ronde terakhir, pasti Klan Lin bisa mendapatkan salah satu dari lima tempat yang tersedia!     

"Haha, Lin Fan! Klan Lin-mu memang sangat beruntung karena mempunyai dua praktisi yang sangat berbakat." Mo Jingtian, yang mengenakan jubah kerajaan, juga mendekat ke arahnya. Matanya menatap pada layar di mana Lin Dong terlihat, dan sorot terkejut terpancar di matanya. Meskipun kemampuan Huangpu Ying bukanlah keahlian papan atas, namun metode khusus yang digunakannya sangat mematikan. Namun, dia tidak pernah menyangka Lin Dong bisa mengalahkannya dengan mudah. Rupanya Lin Dong memang cukup kuat.     

"Anda terlalu baik hati, Yang Mulia. Meskipun Lin Dong dan Lin Langtian cukup berbakat, mereka bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Pangeran Ketiga. Pada dua ronde awal, bahkan tak ada seorangpun yang bisa bertahan dalam 20 serangan melawannya. Menimbang kekuatan yang dimiliki olehnya, aku cuma bisa berdoa agar Lin Dong dan Ling Langtian tak perlu bertarung melawannya." Lin Fan tersenyum sambil menjawab.     

"Haha, jika kau tak ingin mereka berjumpa dengan Pangeran Ketiga, maka mari kita lihat apakah mereka berdua bisa bertemu dengan Wang Zhong. Dua puluh tahun lalu, tempat milik Klan Lin diambil oleh Klan Wang, dan kejadian itu menjadi hal tidak mengenakkan sampai saat ini. Mari kita lihat apakah kali ini kau cukup beruntung untuk membalas dendam." Saat Lin Fan berbicara, di sisinya terdengar suara tawa terbahak-bahak. Alis Lin Fan lantas mengernyit. Dia memiringkan kepalanya, dan mendapati Wang Lei dari Klan Wang telah mendekat tanpa dia ketahui.     

"Wang Lei, jangan merayakannya sampai hasil akhir keluar," kata Lin Fan dengan tenang.     

Ketika mendengar ucapannya, Wang Lei tersenyum. Sementara itu, ekspresi sombong terlihat di wajahnya. Selama dua ronde terakhir, Wang Zhong juga sudah menghajar dan mendominasi lawan-lawannya dengan mudah. Dari perkembangannya, Wang Lei paham bahwa Klan Wang mereka kemungkinan yang bakal mendapatkan tempat sebagai pemenang.     

Di ronde terakhir, selama Wang Zhong tidak berjumpa dengan Pangeran Ketiga, maka dia bakal punya kesempatan besar untuk menang, dan mendapatkan satu dari lima tempat…     

Saat melihat sikap Wang Lei, sorot murka terpancar dari mata Lin Fan. Sebelum ini, Klan Lin mereka juga bertemu dengan Klan Wang di ronde terakhir. Usai bertarung dengan sengit, mereka pada akhirnya kalah di serangan terakhir, dan terpaksa merelakan tempat yang berharga pada Klan Wang.     

Alasan itulah yang membuat Klan Wang bersikap makin sombong selama 20 tahun terakhir. Jika mereka membiarkan Klan Wang kembali mendapatkan tempat, maka arogansi mereka kemungkinan bakal semakin melonjak.     

Meskipun demikian, Lin Fan paham bahwa Wang Zhong sangat kuat. Di antara para generasi muda yang berpartisipasi dalam turnamen, jarang ada orang yang mampu mengalahkannya…     

Mengenai pertarungan terakhir, semuanya bisa bergantung pada keberuntungan. Bagaimanapun juga, siapapun yang bisa mencapai tahap akhir adalah para praktisi jenius papan atas. Sebelumnya, Lin Fan juga sadar bahwa 10 praktisi yang sudah mencapai ronde terakhir selain Lin Langtian dan Lin Dong, terdapat lima praktisi yang sangat kuat. Maka dari itu, jika Lin Dong atau Lin Langtian sampai bertemu dengan mereka, pasti bakal terjadi pertarungan yang mengerikan.     

….     

"Tap."     

Di bagian tengah dari jalur lebar, suara langkah kaki yang lembut menggema ke sekitar. Lin Dong berjalan dengan tenang, hingga akhirnya dia sampai pada bagian ujung. Di tempat tersebut, terdapat pintu berwarna emas yang tertutup rapat.     

Saat dia berjalan dengan perlahan-lahan, aura Lin Dong mulai menggeliat seperti ombak, dan dia perlahan mulai mempersiapkan diri!     

Ronde selanjutnya adalah ronde terakhir dari Battle of Seeds. Di waktu yang bersamaan, ronde itu bakal menentukan siapa yang berhak atas tempat di akhir!     

Pertarungan selanjutnya akan sangat penting!     

Terlebih lagi, Lin Dong sangat sadar jika lawannya di ronde akhir pasti bakal sangat merepotkan. Praktisi yang mampu melewati dua ronde pertama pasti cuma para praktisi yang kuat. Bahkan, siapapun bisa menganggap bahwa mereka bersepuluh adalah para generasi muda papan atas di Dinasti Agung Yan!     

Lawannya di ronde selanjutnya kemungkinan adalah generasi muda paling kuat yang bakal menjadi lawan Lin Dong. Maka dari itu, dia tidak boleh sampai lengah!     

"Tap! Tap!"     

Langkah kakinya yang tenang perlahan-lahan menggema di jalur tersebut. Ketika langkah kakinya terdengar, aliran dari gelombang energi yang semakin bertambah kuat juga ikut menguar. Sementara itu, aura Lin Dong seakan-akan sudah mencapai batas atas. Energy yang dahsyat mengalir di badannya, seolah-olah mengantisipasi menghadapi pertarungan yang mengerikan dan menggemparkan bumi!     

"Ka chak!"     

Gelombang Yuan Power yang dahsyat meraung-raung di jalur menuju pintu emas. Sementara itu, retakan-retakan kecil bermunculan dengan cepat pada pintu emas karena tekanan dari energi tersebut.     

Saat jumlah retakan-retakan yang muncul semakin banyak, aura Lin Dong kini juga mencapai batas maksimum. Cahaya emas terpancar dari matanya, dan badannya dipenuhi dengan niat bertarung yang membara!     

"Bang!"     

Pintu emas tersebut tak mampu bertahan melawan tekanan yang luar biasa dan meledak terbuka. Serpihan-serpihan berwarna emas lantas berterbangan ke semua tempat dan menciptakan pemandangan yang indah.     

Ketika pintu emas meledak, Lin Dong melangkah masuk. Pandangan matanya lantas menatap ke bagian tengah dari aula besar.     

Aula besar itu sangat megah dan mengagumkan. Namun, pemandangan tersebut tak mampu mengalihkan fokus Lin Dong, dan dia langsung menoleh pada bagian tengah aula. Karena di bagian tersebut, terdapat seseorang yang tengah duduk membelakanginya. Sosok itu tidak bersuara sama sekali, dan seakan-akan seluruh aula besar berubah senyap karena keberadaannya.     

Saat pintu emas besar meledak, mata sosok yang awalnya terpejam erat kini berangsur-angsur terbuka. Matanya perlahan-lahan menatap ke arah Lin Dong. Sementara itu, suaranya yang datar dan tanpa getaran menggema di seluruh aula besar.     

"Lin Dong, kau sungguh tidak beruntung."     

Mata Lin Dong menatap ke arah sosok tersebut. Yuan Power yang menyelimuti badannya mulai menggeliat, dan dia perlahan-lahan berkata, "Tidak juga."     

Ketika mendengar responnya, sosok itu seakan-akan menyeringai, dan berbalik perlahan-lahan. Kemunculannya yang biasa saja membuat Lin Dong mengepalkan telapak tangannya, dan dia dengan tenang melontarkan dua kata.     

"Wang Zhong!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.