Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Akhir Seleksi



Akhir Seleksi

Arena di luar aula berubah menjadi sunyi senyap ketika mereka melihat sosok terakhir yang keluar dari pintu besar berwarna emas keunguan. Bahkan praktisi legendaris seperti Mo Jingtian menatap sosok itu dengan kebingungan. Beberapa saat kemudian, mereka menoleh untuk menatap ke arah Wang Zhong yang sudah pingsan di tanah, dan baru mereka sadar kalau sudah membuat simpulan akhir terlalu cepat.     

Karena orang terakhir yang keluar dari aula rupanya adalah Lin Dong!     

Apabila melihat ke arah Wang Zhong yang terluka parah dan tak sadarkan diri, lalu mengalihkan pandangan pada Lin Dong. Pemuda itu kondisinya agak acak-acakan dan berlumur darah, namun masih terlihat ceria dan sorot bersemangat terpancar dari matanya. Semua orang kemudian sadar bahwa Lin Dong adalah pemuda yang tertawa di akhir pertarungan di antaranya keduanya…     

Platform tinggi itu tetap senyap. Bahkan sorot mata Lin Fan dan Wang Lei mengungkapkan bahwa mereka berdua masih tercengang. Mereka jelas belum tersadar atas hasil akhir yang terlalu cepat dan tak diduga tersebut. Sedangkan para pemimpin fraksi yang lain, pandangan mata mereka dipenuhi dengan sorot terkejut. Hasil akhir itu sudah melampaui perkiraan mereka semua!     

Mereka semua tahu bahwa reputasi Lin Dong memang akhir-akhir ini melonjak naik. Namun, Wang Zhong sudah memiliki reputasi yang luar biasa sejak bertahun-tahun yang lalu. Bahkan, semua orang percaya kalau dia pasti akan mendapatkan satu dari lima tempat yang tersedia di turnamen Battle of Seeds.     

Maka dari itu, ketika mereka mengetahui bahwa lawan akhir Wang Zhong adalah Lin Dong, mereka semua diam-diam menghela napas dalam hati atas betapa sial nasib Lin Dong. Bintang yang tengah bersinar rupanya akan merasakan kekalahan yang pahit hari ini. Bahkan tak cuma mereka, Lin Fan juga tak berani berharap besar. Bagaimanapun juga, reputasi Wang Zhong terlalu hebat…     

Tapi, perkembangan yang tak diduga sudah terjadi. Ketika mereka menatap ke arah Wang Zhong yang tidak sadarkan diri, kemudian mengalihkan pandangan pada Lin Dong yang tampak segar, semua orang tahu bahwa pertarungan yang menggemparkan bumi pasti sudah terjadi di antara mereka. Tapi rupanya Lin Dong adalah orang yang sukses memenangkannya di akhir…     

Ketika mereka memandang ke sosok pemuda yang berjalan keluar dari aula, semua orang tahu apa hasil akhir dari pemilihan bibit praktisi muda berbakat. Lima tempat sudah penuh. Terlebih lagi, semua orang diam-diam iri karena rupanya kali ini Klan Lin mendapatkan dua dari lima tempat!     

Peristiwa seperti itu sudah bertahun-tahun tidak terjadi di Dinasti Agung Yan dalam. Bagaimanapun juga, jumlah sumber daya yang diperlukan untuk menempa kekuatan seorang praktisi jenius sangat besar. Bahkan bagi fraksi kuat seperti Keluarga Kerajaan cuma bisa mengirimkan satu orang, yaitu Pangeran Ketiga Mo Ling. Bagaimana bisa fraksi-fraksi yang lain mampu menempa kekuatan lebih dari satu praktisi jenius?     

Terlebih lagi, semua orang tahu alasan mengapa Klan Lin mampu mendapatkan dua tempat cuma karena faktor keberuntungan. Lin Dong muncul tiba-tiba dan tak menggunakan satupun sumber daya milik Klan Lin. Alasan mengapa dia bisa punya kekuatan sebesar itu karena kerja keras. Sementara itu, Klan Lin bisa mendapatkan praktisi jenius dan luar biasa yang tak kalah jika dibandingkan dengan Lin Langtian dengan modal nol besar. Sekarang ini, Lin Dong bahkan berhasil mengalahkan Wang Zhong di proses pemilihan Battle of Seeds dan mendapatkan tempat kedua untuk Klan Lin!     

Sungguh sangat beruntung. Pantas saja semua orang menjadi iri.     

"Saudara Lin Fan, kali ini aku benar-benar harus memberimu selamat." Mo Jingtian berbalik dan menatap ke arah Lin Fan yang juga tercengang. Dia tersenyum saat menyapanya.     

"Yang Mulia pasti sedang bercanda." Lin Fan akhirnya kembali sadar, dan dia segera menangkupkan kepalan tangannya. Namun, sudah terdapat sorot suka cita yang jelas terpancar di wajahnya. Sekarang ini, dia merasa agak pusing. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah menyangka bahwa Klan Lin benar-benar bisa mendapatkan dua tempat di Battle of Seeds!     

Jumlah kemungkinan seperti itu terjadi di Dinasti Agung Yan tak akan melebihi jumlah jari yang dimiliki seseorang. Namun, keberuntungan yang tak diduga kali ini jatuh pada Klan Lin.     

Sementara Lin Fan tengah dipenuhi dengan kegembiraan, wajah Wang Lei menjadi pucat pasi. Dia menatap terkejut pada sosok Wang Zhong yang terluka parah, dan Wang Lei gemetaran tanpa henti. Dia sungguh tak bisa percaya bahwa Wang Zhong yang seharusnya bisa mendapatkan tempat akhir dengan mudah, dan mewakili harapan dari Klan Wang, malah dikalahkan oleh anggota generasi muda yang sebelumnya tak dikenal, yaitu Lin Dong!     

"Bagaimana bisa…"     

Di belakang Wang Lei, ekspresi Wang Yan yang awalnya senang kini memucat, dan dia tak berhenti menggumam sendiri. Sama seperti Wang Lei, dia sangat percaya pada kekuatan Wang Zhong. Baginya, sungguh tragedi yang menyedihkan bagi Lin Dong karena dia harus menghadapi Wang Zhong. Sesungguhnya, dia sudah menunggu Wang Zhong kembali dengan cara yang meriah, dan bersiap untuk mengolok-olok si pecundang Lin Dong dengan berbagai macam cara. Namun, kenyataan rupanya malah mengusilinya dengan cara yang sangat kejam…     

Ketika dia menatap ke arah sosok yang tengah terluka parah dan tak sadarkan diri, sosok panutan di hati Wang Yan langsung hancur. Dia tak bisa paham, mengapa Dewa Perang di hatinya tersebut kalah melawan pecundang seperti Lin Dong yang dua tahun lalu seperti semut dan mudah dihancurkan.     

Namun, tak peduli sekeras apa dia menolak untuk percaya, kenyataan di depannya memang sudah terjadi. Kejadian tersebut tak akan berubah hanya karena semua orang enggan untuk mempercayainya…     

…     

Di luar aula besar, Lin Dong melirik pada Wang Zhong terluka berat dan tak sadarkan diri. Badannya yang terluka juga kini akhirnya mulai rileks. Sensasi lelah seketika muncul dari bagian terdalam dari badannya. Lin Dong mendongak ke arah Mo Ling dan yang lain. Lin Dong menggeleng mengejek pada dirinya sendiri. Apabila dibandingkan dengan pertarungan mudah yang dialami para praktisi lainnya, Lin Dong bisa dibilang hampir menyumpah keras-keras.     

"Hehe, selamat untuk Dik Lin Dong. Sebelumnya, aku bilang kalau Dik Lin Dong pasti bisa mendapatkan tempat. Aku tak menyangka kalau itu benar-benar akan terjadi." Mo Ling tersenyum lembut pada Lin Dong saat dia berkata dengan lirih.     

"Apa kau Lin Dong? Kau memang laki-laki sejati, bahkan Wang Zhong bukan tandinganmu. Untung saja, kali ini aku tidak bertarung melawanmu. Karena kalau tidak, aku tak akan mendapatkan tempat." Man Shan dari Barbarian King Sect terkagum-kagum saat dia menatap ke arah Lin Dong. Sementara itu, suaranya yang lantang menggema ke sekitar.     

Meskipun pria tersebut terlihat kasar, namun dia bukan orang yang bodoh. Dia paham bahwa di antara lima ronde terakhir di Battle of Seeds, pertarungan Lin Dong adalah pertandingan yang tersusah!     

Lin Dong dan Wang Zhong merupakan praktisi yang sama-sama elit. Jika mereka ditempatkan di kelompok yang berbeda, selama mereka tidak menghadapi Mo Ling dari Keluarga Kerajaan, maka mereka berdua kemungkinan punya kesempatan 80 persen untuk mendapatkan tempat. Sayang sekali, Lin Dong dan Wang Zhong ditempatkan di kelompok yang sama. Maka dari itu, meskipun mereka tidak menyaksikannya secara langsung, namun dari aura yang menyeruak keluar dari badan Lin Dong, dan kemunculan Wang Zhong yang menyedihkan, mereka semua tahu bahwa pertarungan yang menggemparkan bumi pasti sudah terjadi di antara mereka.     

Usai pertarungan yang begitu dramatis, tak disangka-sangka Lin Dong lah yang berhasil tertawa di akhir. Dengan begitu sudah terbukti bahwa Lin Dong lebih kuat dibandingkan Wang Zhong. Di antara mereka lima, Man Shan merasa praktisi yang mampu menandingi Lin Dong cuma Mo Ling yang rendah hati…     

Du Yun dari Heavenly Luo Sect juga ikut tercengang saat dia menatap ke arah Lin Dong. Dia segera mendecakkan lidahnya. Pantas saja masternya menyuruh untuk tidak mengusik Lin Dong. Rupanya dia memang lawan yang merepotkan.     

Lin Dong bersikap cukup sopan terhadap Mo Ling, Man Shan, dan Du Yun. Dia menangkupkan kepalan tangannya, dan tersenyum. "Aku cuma sedang beruntung."     

"Kelihatannya kau memang beruntung. Paling kau pura-pura lemah, dan menyerang saat Wang Zhong lengah…" Saat ini, Lin Langtian yang terdiam selama sesaat akhirnya tak bisa menahan diri dan terkekeh dingin. Ekspresinya cukup mengerikan. Sebelumnya, ketika dia tak melihat sosok Lin Dong, dia sudah menentukan hasil akhir dari pertarungan mereka berdua. Namun, dia tak menyangka bahwa situasinya akan berubah secepat ini. Maka dari itu, dia tak bisa menerima hasil itu selama beberapa saat.     

"Kau seharusnya berterima kasih karena kau tak berhadapan denganku. Karena kalau tidak, kau akan berakhir pada kondisi yang sama…" Lin Dong tersenyum acuh tak acuh saat dia balik menghardiknya.     

Ketika mendengar ucapannya, raut wajah Lin Langtian seketika mendingin. Tapi, sekarang dia tak bermaksud untuk menyerang. Matanya memandang ke arah kejauhan di mana sosok Wang Zhong berada. Ketika Lin Langtian melihat kondisi Wang Zhong yang menyedihkan, pupilnya tanpa sadar menciut. Tak peduli apa yang Lin Langtian katakan, tapi dia masih tahu betapa besar kekuatan Wang Zhong. Namun, Wang Zhong dikalahkan oleh Lin Dong. Kenyataan itu membuat Lin Langtian menjadi makin waspada dengan Lin Dong.     

Bagaimanapun juga, dia tahu jika dia tak menggunakan kartu as-nya, kemungkinan dia tak akan bisa menandingi Lin Dong yang sekarang.     

Keberadaan Lin Dong yang sebelum ini menyerupai semut di mata Lin Langtian, tanpa disangka telah berkembang menjadi sosok yang bahkan tak bisa diremehkan olehnya.      

Di salah satu sisi, Mo Ling memandang ke dua praktisi yang tengah adu mulut, dan agak terkejut. Tak lama kemudian, dia akhirnya sadar. Meskipun dua orang tersebut sama-sama berasal dari Klan Lin, tapi terdapat dendam yang cukup dalam di antara keduanya.     

"Yang Mulia, apakah saya dianggap sebagai pemenang dari ronde terakhir ini? Jika memang demikian, bisakan Anda mengumumkan hasilnya?" Lin Dong mendongak. Dia menatap ke arah Mo Jingtian yang berada di platform tinggi, dan bertanya dengan penuh hormat.     

"Hehe, tentu saja…" Usai mendengar ucapan tersebut, Mo Jingtian terkekeh. Namun sebelum dia bisa melanjutkan, Mo Jingtian tiba-tiba merasakan niat membunuh yang mengerikan muncul di sisinya.     

"Bajingan cilik, kau benar-benar berani melukai Wang Zhong hingga separah itu! Hari ini kau akan membayarnya dengan nyawamu!"     

Ketika niat membunuh itu tersebar, kerumunan mendapati Wang Lei tiba-tiba melesat. Matanya dipenuhi dengan niat membunuh yang penuh dendam. Sementara itu, kekuatan cakar yang sangat kuat segera diarahkan pada kepala Lin Dong. Badai seketika meraung-raung di arena, dan angin yang kencang juga bertiup. Ketika seorang praktisi Tingkat Nirvana menyerang, langit bakal langsung bergetar!     

Wang Lei benar-benar tak sanggup menahan amarah dan perbedaan antara ekspektasi dan kenyataan di hatinya. Maka dari itu, dia bermaksud untuk membunuh Lin Dong!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.