Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Wang Lei yang Mengamuk



Wang Lei yang Mengamuk

0"Dhuaar! Dhuaar!"     

Bagaikan T-rex yang mengamuk, sosok Wang Lei melesat ke depan, dan memunculkan riak-riak di udara. Perubahan situasi tersebut karena kekuatan pria tersebut sudah mencapai level yang bisa dibilang mengerikan.     

Serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh Wang Lei rupanya melampaui ekspektasi semua orang. Tak ada satu orang pun yang menyangka kalau pimpinan Klan Wang akan kehilangan ketenangan. Dia tak peduli dengan jabatan dan situasi, serta bakal memaksa untuk membunuh Lin Dong!     

Sosok Wang Lei bergerak secepat kilat. Ketika aura membunuh menguar dari sosoknya, dia sudah melesat cepat dari platform tinggi. Aura dahsyat yang dimiliki oleh praktisi Tingkat Nirvana muncul tanpa ditahan. Kekuatan mendominasi yang sangat ganas juga tersebar ke sekitar. Bahkan beberapa pemimpin fraksi yang berada di platform tinggi dan belum mencapai Tingkat Nirvana juga merasa mereka kesusahan untuk bernapas.     

Karena peristiwa tak diduga tersebut, wajah Mo Ling dan lainnya yang berdiri di sisi Lin Dong berubah. Saat mereka hendak berteriak, kekuatan dari praktisi Tingkat Nirvana yang dahsyat dan mendominasi menyelimuti sekeliling mereka, membuat ucapan mereka tertahan. Angin yang barbar menyapu sekitar, dan menghempas mundur Mo Ling serta tiga praktisi lainnya.     

Sekarang ini, kemampuan dari empat pemenang samar-samar sudah terbongkar. Ketika Wang Lei menyerang, Man Shan dari Barbarian King Sect, dan Du Yun dari Heavenly Luo Sect terdorong hingga beberapa meter, baru setelahnya bisa menstabilkan diri dengan susah payah. Sebaliknya, langkah kaki Mo Ling dan Lin Langtian tetap stabil meskipun mereka juga dipaksa mundur dengan kecepatan tinggi. Dengan hentakan badannya, Mo Ling dan Lin Langtian berhasil menetralisir angin yang bertiup ke arah mereka dengan ulung.     

Serangan mengamuk yang dilakukan oleh Wang Lei jelas diarahkan pada Lin Dong. Maka dari itu, Mo Ling dan tiga praktisi lainnya tidak terluka. Ketika mereka menstabilkan diri, mereka bisa melihat bahwa Wang Lei sudah muncul di depan Lin Dong dan seketika raut wajah mereka berubah. Namun, sorot mencemooh terpancar dari mata Lin Langtian. Karena dendamnya yang mendalam pada Lin Dong, Lin Langtian berharap Lin Dong bakal mati di tangan Wang Lei. Pemandangan seperti itu akan sangat memuaskan Lin Langtian.     

"Blaar!"     

Sekarang ini, area di sekitar Lin Dong sangat lenggang. Wajahnya sangat mengerikan saat dia menatap lurus pada Wang Lei yang mendekat dengan mengamuk. Lin Dong bisa merasakan bahwa seluruh Yuan Power di sekelilingnya sudah ditekan oleh Wang Lei. Ketika menghadapi praktisi Tingkat Nirvana, Lin Dong tak punya kesempatan untuk menghindar.     

Karena aura yang dahsyat dan mendominasi dari seorang praktisi Tingkat Nirvana, baju Lin Dong berkibar. Namun bahkan saat menghadapi tekanan sebesar itu, mata Lin Dong tetap dipenuhi dengan sorot kejam. Dia mengepalkan tangannya, dan bersiap untuk memanggil Boneka Blood Soul kapanpun.     

"Bajingan cilik, pasti caramu yang menjijikkan yang sudah melukai Wang Zhong hingga separah itu. Serahkan nyawamu sekarang!"     

Wang Lei menatap dengan penuh dendam pada Lin Dong yang sekarang cuma berjarak beberapa inci darinya. Pikiran Wang Lei dipenuhi dengan niat membunuh yang tak terkendali. Amarah yang dirasakannya sekarang mendesaknya untuk menghabisi Lin Dong hingga babak belur.     

Ketika memandang ke arah serangan tinju yang diarahkan oleh Wang Lei, mata Lin Dong agak menyipit. Saat dia hendak memanggil Boneka Blood Soul, raungan murka yang serupa menggema di langit seperti petir.     

"Wang Lei, berani-beraninya kau menyerang anggota Klan Lin di depanku. Apa kau benar-benar mengira aku tak ada di sini?"     

Saat raungan itu terdengar, sebuah sosok terbang di udara dan langsung muncul di depan Lin Dong. Dengan sekali ayunan jubahnya, kekuatan yang hangat menyelimuti Lin Dong, dan mendorongnya mundur. Sementara itu, Yuan Power keluar tanpa henti, dan sebuah telapak tangan terjulur dengan ganas untuk menghadapi serangan tinju yang diarahkan oleh Wang Lei.     

"Blaar!"     

Ketika pukulan tinju dan telapak tangan bertemu, riak-riak energi menyebar ke area sekitar seperti badai. Retakan-retakan besar menjalar dengan cepat di tanah, seakan-akan baru saja terjadi gempa bumi.     

Saat Lin Dong terjatuh ke tanah, dia segera menapak di tanah dengan ujung kakinya, dan semakin mundur ke belakang. Sehingga dia mampu menghindar dari riak-riak energi yang menyebar ke sekitar. Pandangan matanya terlihat serius, dan menatap ke area yang baru saja meledak. Memang, kekuatan dari praktisi Tingkat Manifestation tak bisa dibandingkan dengan praktisi Tingkat Nirvana.     

"Brugh!"     

Diiringi pandangan banyak orang, dua sosok tersebut mundur usai saling beradu. Kaki mereka meninggalkan jejak yang dalam di tanah seakan-akan lantai yang biasanya padat, kini lembek seperti tahu.     

"Wang Lei, apa kau ingin mempermalukan Klan Wang-mu sepenuhnya hari ini? Sudah bertahun-tahun sejak ada seseorang yang mengamuk dengan memalukan begini hanya karena gagal di Battle of Seeds." Dengan sekali hentak, Lin Fan memaksa untuk menstabilkan diri. Pandangannya menggelap saat menatap ke arah Wang Lei dan berteriak tegas.     

Usai dihentikan oleh Lin Fan, Wang Lei sadar bahwa dia tak bisa memenuhi harapannya untuk membunuh Lin Dong, dan cuma bisa menghirup napas dalam-dalam. Dia juga tahu kalau aksinya tak akan menerima pembelaaan mengenai masalah ini. Hanya saja kenyataan bahwa Wang Zhong kalah di tangan Lin Dong membuatnya sangat terkejut. Dia sangat terkejut hingga akal pikirannya diselimuti oleh amarah.     

"Swuush! Swuush!"     

Sekarang ini, pimpinan fraksi di platform tinggi akhirnya kembali sadar. Mo Jingtian mengernyitkan alisnya, dan terbang ke bawah dari platform tinggi bersama dengan para pimpinan fraksi yang lain. Dia menatap ke arah Wang Lei, dan berbicara dengan suara rendah. "Pimpinan Klan Wang Lei, terdapat banyak peraturan di Battle of Seeds yang disusun bersama oleh berbagai fraksi besar di Dinasti Agung Yan. Sikapmu tadi tidak bijak. Berdasarkan peraturan, kami bisa kapan saja menghapus hak Klan Wang untuk berpartisipasi di Battle of Seeds selanjutnya!"     

Usai mendengar ucapannya, raut wajah Wang Lei agak berubah. Klan Wang sudah kalah di Battle of Seeds yang diadakan kali ini. Jika mereka dilarang ikut pada Battle of Seeds selanjutnya, maka kekuatan mereka bakal berkurang dengan drastis. Kenyataan tersebut tentu bakal menjadi pukulan telak bagi klan mereka.     

"Yang Mulia, tolong jangan marah. Aku cuma percaya kalau pertarungan di antara Lin Dong dan Wang Zhong mungkin saja dicurangi. Maka dari itu, aku bermaksud untuk mengetesnya."     

"Oh? Jadi kalau kalah berarti pertarungannya sudah dicurangi? Wang Lei, aku tak percaya kata-kata memalukan itu keluar dari mulutmu. Ketika Klan Lin kami dikalahkan oleh Klan Wang, mengapa kau tak mengatakan itu?" Lin Fan mencemooh dengan sarkas. Wajahnya sedingin es.     

Tentu saja bukan cuma Lin Fan, melainkan para pemimpin fraksi lainnya tak bisa berbuat banyak selain menggelengkan kepala. Sikap Wang Lei memang memalukan. Bahkan meskipun Battle of Seeds tergolong penting bagi mereka, namun sikap yang menggunakan berbagai macam alasan setelah gagal mendapatkan tempat tergolong cukup hina.     

"Pimpinan Klan Wang Lei, cuma hasil dari turnamen yang dinilai. Bukan prosesnya. Tak peduli cara apa yang digunakan. Selama satu pihak bisa mengalahkan lawannya, tentu keputusan itu bakal dianggap kemenangan mutlak. Sekarang Battle of Seeds telah berakhir, dan pemenang yang mendapatkan lima tempat sudah ditentukan, kuharap kau tak akan bergerak secara impulsif lagi di masa depan. Jika tidak, kami bersama-sama akan menghapuskan hak Klan Wang untuk berpartisipasi di Battle of Seeds selanjutnya." Mo Jingtian mengingatkan dengan suaranya yang rendah, dan alisnya bertaut.     

Setelah mendengarkan ucapan Mo Jingtian, wajah Wang Lei memucat. Pada akhirnya, dia cuma bisa mendelik pada Lin Dong dan Lin Fan. Dengan ayunan lengan bajunya, dia berbalik untuk mengangkat Wang Zhong yang terluka parah dan tak sadarkan diri, baru kemudian melemparkannya pada Wang Yan yang pucat pasi.     

Ketika melihat Wang Lei sudah dihentikan, trio Mo Ling menghela napas lega. Mereka tahu kalau Wang Lei percaya dengan kemampuan Wang Zhong, dan dia bakal mudah mendapatkan tempat di akhir. Namun Wang Zhong sungguh tidak beruntung karena menghadapi lawan yang merepotkan seperti Lin Dong. Jelas saat pertarungan di antara harimau, Lin Dong mampu muncul menjadi pemenang. Namun, terbukti bahwa Wang Lei tak bisa menerima kenyataan itu sehingga menjadi sangat marah.     

"Sayang sekali…"     

Berbeda dengan mereka yang merasa lega, Lin Langtian menggelengkan kepalanya perlahan-lahan. Dia diam-diam merasa bahwa sayang sekali Wang Lei harus dihentikan. Seandainya Wang Lei membunuh Lin Dong, pasti dia bakal membereskan beberapa masalah yang dirasakan oleh Lin Langtian.     

"Namun, meskipun kau bisa selamat, aku akan mengambil nyawamu dengan tanganku sendiri saat Perang Seratus Dinasti dimulai. Humph, Lin Dong. Akan kubuat kau sadar kalau mengusikku akan menjadi hal yang paling kausesali selama hidupmu!" Seperti ular berbisa, Lin Langtian menatap dengan penuh dendam ke arah Lin Dong. Sungguh pemandangan yang mengerikan.     

Menanggapi pandangan dari Lin Langtian, Lin Dong cuma memiringkan kepalanya dan melirik pria itu sejenak. Cibiran muncul dari sudut mulutnya, dan niatan membunuh terpancar di matanya. Lin Langtian memang duri di dalam daging Lin Dong. Di Dinasti Agung Yan, dengan pengaruh yang dimiliki oleh Lin Fan, kemungkinan Lin Dong tak bisa melakukan apa-apa. Namun sekalinya mereka bergabung dalam Perang Seratus Dinasti, dia bakal membunuh Lin Langtian ketika ada kesempatan!     

"Lin Dong, kau baik-baik saja?" Lin Fan berbalik, dan memandang ke arah Lin Dong. Dia terlihat agak gugup saat bertanya. Untuk pertama kalinya, Klan Lin berhasil mendapatkan dua tempat dengan susah payah. Jika Lin Dong sampai terluka karena ulah Wang Lei, maka Lin Fan bakal mengamuk.     

"Aku baik-baik saja." Lin Dong tersenyum tipis. Dia tahu bahwa dengan berhasil mendapatkan sebuah tempat di turnamen ini, posisinya di hati Lin Fan sudah sejajar dengan Lin Langtian. Jika dia yang sekarang meminta sumber daya apapun pada Lin Fan, pasti dia akan berusaha keras untuk memberikan apapun yang diinginkan oleh Lin Dong.     

Semua ini terjadi karena Lin Fan melihatnya sebagai sebuah investasi. Jika Lin Dong bisa memperlihatkan kebolehannya di Perang Seratus Dinasti dan terpilih oleh sekte super, maka keuntungan yang diterima oleh Klan Lin pasti mencapai ribuan kali dari investasi yang mereka lakukan.     

Selain itu, setelah Lin Dong pergi, Lin Fan akan berusaha keras untuk melindungi keluarga cabang di Kota Yan agar Lin Dong tetap ingat dan terikat dengan Klan Lin. Lin Dong juga menginginkan hal yang sama. Cuma cara itu yang bisa membuatnya tenang saat dia meninggalkan Dinasti Agung Yan.     

Mereka berdua saling memahami kebutuhan masing-masing.     

"Baiklah, semuanya. Hasil dari Battle of Seeds sudah muncul!"     

Sekarang ini, Mo Jingtian memandang ke arah semua orang. Pandangannya berhenti sebentar pada Lin Dong, dan sorot yang unik terpancar dari matanya. Sebelumnya saat Wang Lei bermaksud untuk menyerang Lin Dong, dia bisa merasakan bahwa tidak ada tanda-tanda panik di mata Lin Dong. Pemuda itu bukan orang biasa kalau dia bisa tetap tenang saat menghadapi praktisi elit Tingkat Nirvana.     

"Besok, kami akan bekerja sama untuk mengaktifkan Sacred Spirit Pool. Kalian berlima diperbolehkan untuk masuk. Tempat itu adalah hadiah terakhir yang bisa diberikan oleh Dinasti Agung Yan pada kalian. Namun, mengenai hasil yang bisa kalian dapatkan darinya, semua tergantung pada keberuntungan kalian."     

"Bagaimanapun juga setelah kalian keluar dari Sacred Spirit Pool, kalian harus mengikuti Perang Seratus Dinasti. Kalian semua adalah praktisi-praktisi berbakat yang luar biasa dari Dinasti Agung Yan. Kuharap kalian semua bisa mendapatkan nama baik untuk Dinasti Agung Yan di pertarungan luar biasa itu!"     

Saat Mo Jingtian membicarakan tentang Perang Seratus Dinasti, matanya yang biasanya tenang kini terlihat berapi-api. Jika Dinasti Agung Yan mampu menunjukkan kekuatannya di Perang Seratus Dinasti, pasti bakal mengguncang seluruh Benua Xuan Timur!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.