Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Li Pan



Li Pan

2Seperti biasa, Kota Yang dipenuhi dengan kondisi hiruk pikuk dan suara yang bersemangat. Dari banyaknya orang yang terus lalu-lalang di jalan, siapapun bisa melihat betapa populer kota tersebut.     

Namun, beberapa pendatang tidak akan mampu mendeteksi atmosfer yang terasa berbeda di Kota Yang.     

Bagi para praktisi yang kenal dengan cara distribusi kekuatan ketika masa-masa awal di Kota Yang, bakal menatap ke arah beberapa menara tinggi di pusat kota dengan raut yang tak terbaca di wajah mereka. Menara-menara itu awalnya ditempati oleh Dinasti Ling Yun dan Dinasti Agung Yuan. Namun dua penguasa itu terpaksa merelakan fasilitas tersebut karena sekarang ditempati oleh penguasa yang lebih kuat.     

Dinasti Devil Cliff.     

Sebagai dinasti level atas, Dinasti Devil Cliff mempunyai reputasi yang terkemuka bahkan di antara dinasti level atas lainnya. Meskipun reputasi seperti itu tidak selalu dari segi positif, namun keberadaan mereka masih membuat praktisi yang berasal dari dinasti lain merasa ngeri. Di medan pertarungan kuno, memang kekuatan adalah faktor terpenting.     

Dulu, pembagian kekuatan di Kota Yang tergolong terbagi dengan baik. Meskipun dinasti lain takut dengan Dinasti Ling Yun dan Dinasti Agung Yuan, namun mereka tidak sampai ketakutan. Atmosfer yang seimbang itu memuaskan semua pihak. Namun sejak kedatangan Dinasti Devil Cliff, atmosfer yang seimbang kini sudah hancur. Saat praktisi Tingkat Nirvana itu berada di menara dan menunduk memandang seisi kota, suaranya yang dingin dan berkuasa membuat beberapa orang ketakutan.     

"Huff."     

Beberapa orang tidak bisa berbuat apa-apa dan cuma menghela napas ketika memikirkan situasi terkini di Kota Yang. Samar-samar terdengar bisikan-bisikan yang tersebar di seluruh penjuru kota.     

"Praktisi dari Dinasti Baja, Dinasti Agung Tang, dan Dinasti Awan Hitam sudah ditangkap oleh Dinasti Devil Cliff. Kabarnya mereka ditangkap karena mereka mengenal Lin Dong yang menghilang di Thunder Mountain Valley setelah mendapatkan Mysterious Ancient Key."     

"Sikap Dinasti Devil Cliff memang terlalu tercela. Mereka rupanya ingin menggunakan cara seperti itu demi mendesak Lin Dong muncul."     

"Lin Dong bukan orang bodoh. Dinasti Devil Cliff sangat kuat, dan bahkan dinasti level atas tidak berani mengusik mereka. Bagaimana bisa Lin Dong berani melawan Dinasti Devil Cliff cuma seorang diri?"     

"Benar. Namun para praktisi yang paling sial adalah Mo Tei dan anak buahnya. Dengan sifat tercela yang dimiliki oleh Dinasti Devil Cliff, jika Lin Dong tidak segera muncul maka Mo Tei dan anak buahnya tidak bakal dibebaskan semudah itu…"     

"Huff, Kota Yang sudah tidak damai lagi. Sudah waktunya kita mencari tempat lain."     

Sementara orang-orang itu berbisik diam-diam di kegelapan, pandangan mata mereka teralih pada daerah bawah menara yang berada di pusat kota di waktu yang bersamaan. Saat ini terdapat keributan di alun-alun luas yang terletak di depan menara. Para peserta mengelilingi alun-alun. Terdapat banyak orang berkumpul di sana sampai ujungnya tak terlihat.     

Saat penonton berkumpul, terdapat banyak sorot iba yang diarahkan ke alun-alun. Di bagian tengah alun-alun terdapat kurungan baja besar. Namun alih-alih mengurung hewan di dalamnya, kurungan itu malah sedang menyekap para praktisi bermata merah yang wajahnya dipenuhi dengan amarah dan dendam. Terdapat tiga sosok yang duduk bersila di depan semua penonton. Mereka adalah Mo Tei, Tang Xuan, dan Liu Xuan.     

Sekarang ini, sorot muram pada wajah tiga praktisi tersebut sudah mencapai level yang mengerikan. Mereka mendelik ke arah anggota Dinasti Devil Cliff dengan mata membara, dan kebencian yang begitu besar terpancar dari mata mereka.     

Bagi mereka, memasukkan mereka dalam kurungan dan memamerkannya di tempat umum seperti binatang adalah sikap yang lebih buruk dibandingkan membunuh Mo Tei dan kawan-kwan.     

Di luar kurungan baja, terdapat anggota berbaju hitam dari Dinasti Devil Cliff. Di bagian tengah alun-alun, terdapat seorang pria yang duduk di kursi batu. Pria itu menatap ke arah kurungan baja dengan sorot sadis namun acuh.     

Pria itu bukan Chen Mu. Melainkan dia adalah praktisi Tingkat Nirvana yang sebelumnya bertarung melawan Lin Dong karena memperebutkan Heavenly Symbol Spirit Tree.     

Namanya adalah Li Pan, dan dia punya kedudukan yang cukup tinggi di Dinasti Devil Cliff. Dia masih geram memikirkan kenyataan bahwa sebelum ini dia sudah dimanfaatkan oleh Lin Dong. Awalnya dia mengira kalau dia mampu membalas Lin Dong dengan cara mendapatkan Mysterious Ancient Key. Namun Mysterious Ancient Key malah jatuh ke tangan Lin Dong. Terlebih lagi, poin terpenting adalah Lin Dong rupanya malah menghilang setelah mendapatkan Mysterious Ancient Key. Kondisi itu jelas membuat Li Pan marah.     

Untung saja mereka masih punya beberapa taktik dan berhasil mengendalikan perwakilan dinasti yang berhubungan dengan Lin Dong. Sayangnya, tiga praktisi yang datang ke Kota Yang bersama dengan Lin Dong berhasil kabur.     

Dalam sebulan ini, Li Pan sudah berusaha menggunakan berbagai macam cara untuk mempermalukan Mo Tei dan anak buahnya demi mendesak Lin Dong keluar dari tempat persembunyiannya. Namun hasilnya malah membuatnya merasa gagal dan marah. Karena dalam sebulan ini, bayangan Lin Dong saja tidak muncul, apalagi sosoknya yang asli.     

"Aku penasaran sampai kapan pengecut itu bisa bersembunyi. Orang-orang ini adalah kawanmu. Jika kau tidak datang dan menyelamatkan mereka, maka cepat atau lambat reputasimu akan ternoda. Hehe, kau pasti bakal dikritik karena sudah menyimpan benda berharga untuk dirimu sendiri dan malah meninggalkan temanmu menderita di sini." Li Pan menggumam dan tertawa mencibir. Sorot dingin terpancar dari matanya.     

Setelah Li Pan selesai berbicara, dia mengulurkan tangan ke depan dan mengambil secangkir teh dari pelayan. Li Pan lantas menyipitkan matanya dan menatap ke arah Mo Tei dan anak buahnya yang berada di dalam kurungan baja. Pria itu tersenyum. "Mo Tei, jangan memperlihatkan wajah yang penuh dendam begitu. Daripada membenciku, kau seharusnya membenci si pengecut bernama Lin Dong. Karena dia, kalian semua berada di situasi tidak mengenakkan sekarang."     

"Bajingan, sebaiknya kau berdoa aku tidak punya kesempatan keluar dari tempat ini. Karena kalau tidak, aku akan mencabik dagingmu sedikit demi sedikit!" Mo Tei menatap lurus ke arah Li Pan dengan sorot mata yang memerah. Tiba-tiba, Li Pan tertawa mencibir dengan wajahnya yang terlihat mengerikan.     

"Hehe."     

Saat mendengar ucapan Mo Tei, Li Pan malah tertawa sangat dingin. Dia lantas melirik ke arah Mo Tei dan berkomentar lirih, "Rupanya dalam sebulan ini aku sudah gagal melembutkan temperamenmu yang kasar. Apa aku terlalu ramah padamu?"     

Li Pan tiba-tiba berdiri usai berbicara. Dia menepukkan tangannya, dan tiga pisau dengan kilat mematikan melesat dari balik badannya.     

"Ah! Arghh! Ahh!"     

Saat pisau-pisau tersebut melesat, terdengar tiga pekikan kesakitan dari kurungan baja dalam waktu yang bersamaan. Telapak tangan tiga praktisi di belakang Mo Tei tertusuk pisau, dan darah segar berwarna merah gelap mengucur keluar dari luka mereka.     

Sudut mata Mo Tei berkedut dan tangannya mengepal erat. Saat dia mendengar teriakan yang memekakkan telinga tersebut, matanya dipenuhi amarah.     

Di luar alun-alun, suasananya sangat senyap. Amarah menyeruak dari mata banyak orang. Rupanya orang-orang tersebut marah karena sikap tercela Li Pan. Namun meskipun mereka semua marah, mereka cuma bisa mengepalkan tangan. Terlebih lagi, saat mereka mengingat betapa mengerikan Dinasti Devil Cliff, mereka semua perlahan-lahan melemaskan kepalan tangan masing-masing.     

Di perbatasan luar alun-alun, wajah Liu Yuan memucat saat mengetahui kejadian tersebut. Dia mengepalkan tangannya sangat erat hingga terdengar suara gemeretak. Saat dia hendak kehilangan kendali atas emosinya dan mengucapkan sesuatu, Ling Zhi meraih bahunya dan menggelengkan kepalanya.     

"Jangan bodoh, percuma saja." Ling Zhi berbicara dengan nada suara muram dan tak berdaya. Dinasti Devil Cliff terlalu kuat―sangat kuat hingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk menentangnya.     

"Besok aku akan membawa pasukanku dan meninggalkan Kota Yang. Aku akan berusaha naik ke Tingkat Nirvana!" Badan Liu Yuan agak gemetaran. Dia akhirnya menenangkan diri dan menjawab dengan suara serak.     

Pemandangan di depan matanya membuatnya sangat paham mengenai realita kejam yang terjadi di medan pertarungan kuno. Duo Ling Zhi juga punya hubungan erat dengan Lin Dong. Apabila bukan karena fakta kalau mereka berdua adalah praktisi Tingkat Seperempat Nirvana, pasti mereka bakal terkurung di dalam kurungan baja.     

Ling Zhi tetap tenang dan menganggukkan kepalanya. Di medan pertarungan kuno, hanya setelah naik ke Tingkat Nirvana barulah seseorang berhak bicara. Kalau tidak, pemandangan di depan mereka kemungkinan bakal menimpa mereka juga di masa depan.     

Sementara itu di alun-alun, Li Pan memandang ke sekitar dengan sorot dongkol. Siapapun yang membuat kontak mata dengannya bakal ketakutan dan meninggalkan tempat itu dengan tergesa-gesa. Sikap mereka membuat senyum mengerikan muncul di wajah Li Pan karena dia senang dengan kondisi mendominasi yang dibuat olehnya.     

"Mo Tei, kesabaranku mulai habis. Mulai besok, aku akan membunuh satu orang tiap hari sampai Lin Dong muncul. Maka dari itu, kau sebaiknya berdoa agar Lin Dong berhenti jadi pengecut. Karena kalau tidak, kurungan ini akan menjadi tempat peristirahatan terakhirmu." Li Pan mencibir.     

"Lin Pan, kau memang bajingan! Lin Dong tidak akan muncul! Namun jika dia muncul, maka nasibmu bakal 100 kali lebih menyedihkan dari apa yang menimpa kami!     

Tiba-tiba, wajah Mo Tei yang awalnya mengerikan, kini berubah menjadi sangat tenang. Dia menatap ke arah Li Pan. Suaranya tetap tenang, namun mengandung nada dingin.     

Seringai di wajah Li Pan membeku. Dia lantas menatap ke arah Mo Tei dan terkekeh. Namun, niat membunuh berdarah dingin bisa terlihat terpancar dari matanya―memperlihatkan amarah yang muncul di hatinya.     

"Karena kau sangat keras kepala, mari kita mulai dari hari ini saja."     

Li Pan tersenyum lalu mengayunkan telapak tangannya. Yuan Power yang dahsyat berkumpul, dan berubah menjadi tombak yang sangat tajam di tangannya. Dengan hentakkan lengannya, tombak itu mencabik udar dengan suara memekakkan telinga, dan terbang melesat ke arah Mo Tei dengan secepat kilat!     

Kecepatan tombak itu sangat tinggi hingga menciptakan rasa ngeri di hati semua orang. Energi yang menguar darinya cukup membuat praktisi Tingkat Seperempat Nirvana seperti Liu Yuan gemetar ketakutan. Rupanya Li Pan berniat membunuh Mo Tei.     

"Bajingan … Tunggu pembalasanku!"     

Bahkan saat ini juga, Mo Tei tertawa terbahak-bahak dan tidak memperlihatkan sorot takut di matanya.     

"Swuush!"     

Saat tombak itu masuk ke dalam kurungan, senjata itu muncul di depan Mo Tei dalam sekejap. Gelombang energi yang menguar dari tombak itu memunculkan luka berdarah di wajahnya. Namun saat semua orang mengira bakal ada cipratan darah yang menyembur keluar, tombak itu malah membeku dengan aneh di udara.     

Tombak itu membeku di udara seakan terdapat kekuatan tak kasat mata tapi kuat yang sedang menghadangnya. Tak lama kemudian, tombak itu meledak dengan suara keras.     

Saat ini, Mo Tei yang awalnya memejamkan mata bersiap menyambut kematiannya, segera membuka matanya. Dia lantas melihat sosok yang tak asing dan terlihat menyeramkan muncul di depan mata semua orang di luar kurungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.