Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pertemuan di Malam Hari



Pertemuan di Malam Hari

2Saat malam tiba, warna gelap dan muram menyelimuti langit dan bumi. Di bawah pengaruh kegelapan, Yuan Power di antara langit dan bumi mengamuk di waktu yang bersamaan.     

Di wilayah pegunungan tak jauh dari Kota Wanxiang, terdapat api unggun yang menyala. Tiga sosok duduk diam di sisi api tersebut. Meskipun suara raungan Hewan Iblis terus-menerus terdengar sepanjang malam, tapi wajah mereka tetap tenang dan memperlihatkan raut cemas sedikit pun.     

Tiga sosok itu adalah trio Lin Dong yang sudah bepergian tanpa henti dari wilayah barat daya dan bergegas menuju ke Kota Wanxiang. Karena jarak antara wilayah barat daya dan Kota Wanxiang sangat jauh, bahkan meskipun trio Lin Dong memaksimalkan kecepatan mereka, tiga orang itu masuk membutuhkan hampir lima hari untuk mencapai kota tersebut.     

"Dengan kecepatan sekarang, kita bisa sampai ke Kota Wanxiang besok." Lin Dong tersenyum sambil melemaskan punggungnya di samping api unggun.     

Api Kecil menganggukkan kepalanya. Wajah tikus kecil masih terlihat malas. Dia mendongak dan menyapu ke area gelap di sekitar. "Kali ini, aku tak bisa merasakan siapapun menguntit kita. Sepertinya dua orang itu benar-benar sudah mundur."     

"Kabarnya, terdapat anggota sekte super yang berjaga-jaga di Kota Wanxiang. Kurasa mereka yang asal-usulnya tak jelas itu tidak akan berani mendekati kita." Lin Dong tertawa datar.     

Tikus kecil menganggukkan kepalanya sambil bersandar pada pohon besar. Di malam hari begini, Yuan Power di antara langit dan bumi tergolong agak tidak terkendali. Bumi mulai berguncang, dan suara raungan Hewan Iblis yang mengamuk terdengar sampai di langit. Samar-samar, siapapun bisa melihat gerombolan Hewan Iblis kejam di wilayah pegunungan.     

Namun, tidak peduli sekejam apapun gerombolan Hewan Iblis tersebut, tidak ada satupun yang berada dalam radius 30 meter dari tempat trio Lin Dong berada. Bahkan gerombolan Hewan Iblis yang mengamuk di wilayah pegunungan seakan sengaja menghindari tempat mereka. Sepertinya ada sesuatu yang mereka takuti di area tersebut.     

"Dengan adanya kalian berdua di sini, kekuatan kalian sudah sangat mampu membuat gerombolan Hewan Iblis ketakutan." Lin Dong tak bisa menahan diri untuk tertawa ketika melihat situasi tersebut. Api Kecil memiliki garis keturunan Klan Heavenly Devil Tiger, sedangkan tikus kecil sudah mendapatkan tubuh aslinya, yaitu Celestial Demon Marten. Kekuatan unik mereka cukup mengusik gerombolan Hewan Iblis agar tidak mendekat.     

Selama lima hari perjalanan mereka yang tergesa-gesa, mereka tidak mendapati gangguan sedikitpun dan bahkan bisa bersantai. Sudah cukup lama sejak mereka bisa menikmati sensasi bersantai usai masuk ke dalam medan pertempuran kuno.     

Sekarang di samping Lin Dong, Api Kecil mulai menjadi semakin luar biasa, sedangkan tikus kecil sudah mendapatkan fisiknya, dan kekuatannya juga kembali pulih dengan stabil. Mereka berdua sudah cukup kuat untuk mengurusi diri masing-masing. Maka dari itu, Lin Dong sudah tak perlu melalui kerja keras dan berhati-hati menyusun strategi bagaimana cara menangani lawan-lawan kuat seorang diri.     

"Gerombolan Hewan Iblis macam apa mereka? Kalau kau bisa masuk ke dalam Kota Iblis, kau bakal melihat gerombolan Hewan Iblis kuat sesungguhnya seperti apa." Tikus kecil mengerucutkan bibirnya dan berkomentar.     

"Kota Iblis, huh. Jika ada kesempatan di masa depan, aku pasti mau ke sana dan merasakannya seperti apa." Lin Dong terkekeh. Dia cukup penasaran dengan wilayah ajaib dan asing tersebut.     

"Tidak mudah masuk ke dalam Kota Iblis. Terdapat wilayah yang memisahkan Benua Xuan Timur dan Kota Iblis bernama Chaos Demonic Sea yang sangat besar sampai tidak ada seorang pun yang bisa terbang melewatinya. Bahkan saat aku berada di masa kejayaan, aku harus sangat berhati-hati ketika menyeberangi lautan itu," jelas tikus kecil.     

"Chaos Demonic Sea…" Lin Dong bergumam. Untuk beberapa alasan, dia merasa tempat itu tidak asing.     

Di peta yang kaudapatkan di Menara Simbol Master di Kota Yan, terdapat lokasi Simbol Leluhur kedua yang ditandai di sana. Tempat itulah di mana Chaos Demonic Sea berada." Tikus kecil menambahkan.     

Saat ini, Lin Dong tiba-tiba menyadari sesuatu dan mengatupkan bibirnya tanpa sadar―Simbol Leluhur kedua! Total terdapat delapan Simbol Leluhur. Dia tak tahu jenis Simbol Leluhur seperti apa yang terdapat di tempat tersebut. Sudah cukup lama sejak Lin Dong mendapatkan Devouring Ancestral Symbol. Tanpa adanya kekuatan Devouring Ancestral Symbol, bakal sangat sulit bagi Lin Dong untuk mendapatkan reputasinya sekarang dalam waktu satu atau dua tahun saja. Maka dari itu, dia sangat berminat dengan artefak ajaib bagai pemberian Dewa seperti Simbol Leluhur.     

"Di antara delapan Simbol Leluhur, selain Devouring Ancestral Symbol yang kaumiliki, aku juga pernah melihat seseorang yang mempunyai Blazing Ancestral Symbol. Huff, orang itu sangat luar biasa dan kejam. Dia mampu mengeringkan seluruh sungai hanya dengan ayunan telapak tangannya. Pada masa-masa itu, aku berkali-kali dimanfaatkan olehnya. Dia adalah praktisi papan atas di langit dan bumi. Kau mungkin bakal berkesempatan berjumpa dengannya di masa depan nanti," kata tikus kecil mengingat masa lalu.     

"Blazing Ancestral Symbol…" Sorot bersemangat terpancar dari matanya. Dia berminat dengan Simbol Leluhur tersebut. Seberapa kuat Simbol Leluhur itu?     

"Kau tidak perlu iri dengannya. Devouring Ancestral Symbol adalah Simbol yang paling misterius dari delapan Simbol Leluhur. Tentu saja ada sesuatu yang kuat dengannya. Hanya saja kemampuanmu belum mencapai level tersebut. Maka dari itu, kau tak mampu mengerahkan potensinya sepenuhnya." Tikus kecil menjelaskan dengan malas.     

Lin Dong menganggukkan kepalanya. Meskipun dia penasaran dengan kemampuan Blazing Ancestral Symbol, Lin Dong tidak menggebu-gebu maupun sangat tergoda ingin mendapatkannya. Dia tahu akan prinsip tidak menggigit lebih dari apa yang mampu dikunyah olehnya. Sekarang ini, dia bahkan belum mampu sepenuhnya mengendalikan Devouring Ancestral Symbol. Kalau dia cukup beruntung mampu mendapatkan Simbol Leluhur lagi, kemungkinan dia juga bakal kesulitan menguasainya. Kalau waktu itu tiba, Lin Dong mungkin bakal melukai dirinya sendiri.     

Ketika melihat ekspresi Lin Dong yang rupanya memahami maksudnya, tikus kecil tak lagi berkomentar. Dia lantas memasukkan jari-jarinya ke api unggun dan memainkan api di sana dengan tak bersemangat. Sesaat kemudian, jari-jarinya tiba-tiba bergetar dan alisnya tertaut erat.     

Di waktu yang bersamaan, Lin Dong dan Api Kecil juga merasakan sesuatu. Mereka mendongak dan menatap ke arah kegelapan hutan di depan, seolah terdengar langkah kaki yang sedang tergesa-gesa keluar dari kegelapan.     

Ekspresi wajah Lin Dong dan tikus kecil tidak terlalu berubah. Tangan Api Kecil perlahan-lahan turun dan meraih tonggak metal berwarna hitam di sampingnya.     

Api unggun itu membara liar. Sesaat kemudian, tiga sosok muncul dari kegelapan. Sosok pertama adalah pria yang terkesan liar dan badannya berotot. Di belakangnya terdapat dua gadis muda. Salah satu gadis mengenakan baju merah. Sosoknya yang ramping dan menggoda memiliki lekuk yang menawan di dalam kegelapan. Parasnya juga sangat cantik. Meskipun dia tidak bisa dibandingkan dengan Mu Hongling, namun gadis itu masih tergolong sebagai wanita yang cantik.     

Di belakang gadis itu, terdapat remaja perempuan berbaju hijau. Wajahnya sangat elok. Di balik bola matanya yang lebar dan hitam legam, Lin Dong bisa melihat sorot trkesan belum dewasa dan kurang pengalaman yang tidak asing baginya. Sebaliknya, mata gadis remaja itu memperlihatkan sorot canggung.     

Lin Dong menatap ke arah tiga orang tersebut. Selama sesaat, pandangan matanya terhenti pada gadis remaja berbaju hijau. Dia lantas agak menunduk, dan dia tidak memperlihatkan kesan berminat dengan mereka.     

"Tiga kawanku, jalur kami sudah diblokir oleh gerombolan Hewan Iblis. Kami memutuskan mundur kemari karena melihat api unggun di sini. Apa kami boleh beristirahat sejenak?" Pria yang terkesan liar itu menangkupkan tangannya memberi hormat, dan bertanya usai memandang trio Lin Dong dengan berhati-hati.     

"Tidak, kalian tidak boleh istirahat di sini." Tikus kecil menjawab dengan nada dingin dan mendongak. Dia bisa merasakan sensasi berbahaya di tiga orang tersebut.     

"Kau!" Saat melihat sikap kurang ajar tikus kecil, alis gadis berbaju merah tertaut murka. Dia hendak berkata sesuatu, namun dihentikan cepat oleh si pria. Sosok pria itu terlihat liar, namun dia sangat berhati-hati dalam bertindak. Di malam gelap ini, seluruh wilayah pegunungan dipenuhi dengan gerombolan Hewan Iblis. Akan tetapi tempat ini anehnya malah kosong. Bahkan gerombolan Hewan Iblis tidak berani mendekat kemari. Meskipun dia tak yakin apa alasan khusus mereka bertingkah laku demikian, namun dia tidak berani meremehkan tiga orang yang terlihat sangat muda tersebut.     

"Karena kalian tak ingin diganggu, maka kami akan pergi dari sini." Pria itu menggertakkan giginya. Dia memutuskan dengan tegas, dan berbalik bersiap-siap pergi.     

Di sisinya, gadis muda berbaju hijau menggigit pelan bibirnya. Sorot ngeri terpancar dari mata hitamnya yang besar. Dia lantas menatap ke arah Lin Dong dan bertanya malu-malu, "Kakak bertiga, kami tidak akan mengganggu kalian. Kami cuma perlu beristirahat di samping kalian selama beberapa saat. Ketika gerombolan Hewan Iblis pergi, kami juga akan meninggalkan tempat ini. Kalau kau tidak puas, kami bisa menawarkan beberapa pil Nirvana sebagai imbalannya."     

"Baiklah, berikan 2 juta pil Nirvana pada kami." Tikus kecil merespon acuh.     

Ketika mendengar ucapannya, wajah remaja berbaju hijau itu dipenuhi dengan raut malu, dan matanya yang lebar tak disangka-sangka menjadi berkaca-kaca. Bahkan tikus kecil tercengang menyaksikannya. Mereka yang berhasil masuk ke medan pertarungan kuno adalah perwakilan terbaik masing-masing dinasti. Sikap gadis remaja itu membuat mereka terperangah.     

"Adikku cuma bercanda. Kalian bertiga bisa kemari dan duduk di sini." Lin Dong yang memainkan api sejak tadi tiba-tiba mendongak dan tersenyum ramah ke mereka bertiga. Tatapan matanya hampir selalu terfokus pada gadis remaja berbaju hijau. Caranya memandang mengandung sorot yang lembut. Gadis remaja itu membuatnya teringat akan gadis yang ada di rumah―Qingtan. Dia penasaran bagaimana kabar adiknya sekarang…     

Ketika melihat Lin Dong sudah berbicara, tikus kecil tak berkata apapun. Di antara mereka bertiga, pria yang terkesan liar adalah praktisi terkuat. Dia kemungkinan adalah praktisi Tingkat Nirvana Yuan Tiga dan bukan ancaman bagi mereka.     

Saat mendengar ucapannya, mereka bertiga sontak menjadi gembira. Setelah ragu-ragu sesaat, mereka berjalan mendekat ke api unggun dan duduk berjejeran di sisinya.     

"Kawanku, namaku adalah Su Kui. Dia adalah adik perempuanku, Su Rou." Pria yang terkesan liar itu menangkupkan tangannya ke arah Lin Dong dan menunjuk ke arah gadis berbaju hijau. Dia lantas menunjuk gadis cantik berbaju merah.     

"Sedangkan dia adalah kawan kami, Liu Ya."     

Usai pria yang terlihat liar itu selesai memperkenalkan diri, dia menggaruk kepalanya dan menambahkan. "Kami berasal dari Dinasti Agung Qing, sebuah dinasti level menengah. Hehe."     

Saat mendengar caranya berbicara, Lin Dong menjadi agak senang. Orang ini cenderung sederhana. Dengan memperkenalkan diri mereka, berarti mereka bukan lawan yang berbahaya.     

"Aku Lin Dong. Mereka adalah dua Adikku. Lin Yan dan … Lin Diao."     

Lin Dong tertawa sambil mengabaikan tikus kecil yang kini memutar bola matanya marah, dan memberinya nama keluarga. Karena bagaimanapun juga, dia tidak bisa memperkenalkan mereka ke orang lain dengan memanggilnya menggunakan sebutan Api Kecil dan tikus kecil.     

"Kami berasal dari Dinasti Agung Yan, dinasti level bawah."     

Ketika mendengarnya, trio Su Kuo tercengang. Sorot tidak percaya terpancar dari mata mereka. Pasti mereka tidak pernah menyangka kalau tiga sosok misterius di depan mereka berasal dari dinasti level bawah.     

"Kak Lin Dong, kau benar-benar berasal dari dinasti level bawah?" Gadis remaja yang bernama Su Rou tidak bisa menahan diri untuk tak bertanya. Bola mata hitamnya yang besar terbelalak.     

Saat Lin Dong melihat ekspresinya yang imut, dia agak tersenyum. Usai bertarung dengan banyak orang di medan pertarungan kuno selama hampir setahun, dia tidak pernah berbincang sedamai ini dengan siapapun sampai sekarang. Tak lama kemudian, dia menganggukkan kepala. Lin Dong lantas mengiris sepotong daging dari daging bakar yang dimasak di api unggun dan memberikannya pada Su Ruo. Dia tertawa kemudian. "Kalau kau tidak curiga aku meracunimu, makanlah dan isilah perutmu." Sewaktu mendengarnya, wajah Su Rou memerah. Usai berterima kasih pada Lin Dong dengan suara yang lembut, dia mengulurkan tangannya. Ketika Su Ruo hendak mengambil daging pemberian Lin Dong, jarinya yang lentik tidak sengaja menyentuh tangan Lin Dong.     

Ketika tangan mereka bersentuhan, ekspresi Lin Dong tiba-tiba agak berubah. Tikus kecil yang bersikap acuh di samping Lin Dong, kini menyipitkan matanya seolah dia juga merasakan sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.