Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pak Tua Misterius



Pak Tua Misterius

0"Dhuaar!"     

Saat cakar tikus kecil menyapu udara, seolah dimensi di sana juga ikut tercabik. Bahkan ekspresi Lin Dong saat ini berubah drastis. Namun raut wajahnya berubah bukan karena serangan tikus kecil, melainkan disebabkan oleh ucapan yang diteriakkan tikus kecil barusan.     

Apa ada seseorang yang bersembunyi di tempat ini?!     

Dia sudah diam-diam berlatih selama beberapa saat di sini, dan tak mendeteksi keberadaan orang lain. Tapi kalau memang demikian, lantas apa arti ucapan tikus kecil?     

Apa ada seseorang yang sudah memata-matai mereka selama ini?     

Ketika pemikiran itu muncul di dalam kepalanya, sensasi merinding menjalar di sekujur badannya.     

Cahaya emas terang menyeruak keluar dari badan Lin Dong. Telapak kakinya menghentak keras di tanah, dan Lin Dong melompat ke langit. Dia lantas berbelok tajam di udara dan menatap ke dimensi hampa di mana serangan tikus kecil tadi diarahkan.     

Serangan tikus kecil sangat kejam. Cahaya ungu hitam berpendar di cakar-cakarnya. Bahkan mata Lin Dong membeku saat menyaksikan kekuatan sebesar itu.     

"Haha, kau memang pantas disebut dengan Celestial Demon Marten. Kekuatanmu selalu tak punya belas kasihan…"     

Ketika ditatap Lin Dong, riak-riak energi mengalir ganas dari dimensi hampa. Tak lama kemudian, suara tawa pak tua terdengar di sana.     

Ketika suara tawa itu terdengar, sebuah tangan keriput meraih keluar dan diayunkan dengan perlahan. Angin berembus dan menghempas mundur cakar-cakar tajam tikus kecil.     

Sosok raksasa tikus kecil lantas agak mundur. Sorot serius terpancar dari mata ungu hitamnya. Dia lantas melayang turun dari langit dan mendarat di sisi Lin Dong. Sayap kelelawarnya yang besar mengepak perlahan, dan membentuk badai angin yang menyelimuti dan melindungi Lin Dong.     

"Siapa dia?" Lin Dong bertanya lirih usai menatap ke arah tikus kecil yang terlihat keji.     

"Aku tak tahu … Tapi dia cukup kuat. Kita sebaiknya berhati-hati. Tubuh fisikku baru selesai terbentuk, dan aku belum memulihkan kekuatanku secara sempurna." Tikus kecil menjawab dengan suara bernada rendah dan menggelengkan kepalanya.     

Alis Lin Dong agak tertaut. Dia tidak paham mengapa seorang praktisi misterius bakal muncul di dalam Aula Naga Hijau…     

Tatapan mata Lin Dong dan tikus kecil terfokus pada dimensi yang terdistorsi tersebut. Mereka menunggu sesuatu yang bakal terjadi.     

Sambil diiringi pandangan mereka, distorsi di tempat ini menjadi semakin hebat. Hingga pada akhirnya, perlahan-lahan muncul sosok keriput di depan mereka.     

Sosok itu adalah seorang pria tua yang mengenakan kain katun dijahit kasar. Tak ada sedikitpun aliran energi kuat yang bisa dirasakan dari badannya. Terlebih lagi, wajahnya yang sudah dimakan usia terlihat biasa saja tanpa ada kesan khusus di sana. Apabila bukan karena kemunculannya yang misterius, Lin Dong bakal memperlakukannya sebagai pak tua biasa.     

Pria tua itu menatap dengan wajah tersenyum ke arah Lin Dong dan tikus kecil tanpa memperlihatkan sikap hendak menyerang. Di waktu yang lama, tatapan matanya menyapu area sekitar dengan santai.     

"Jadi tempat ini adalah Aula Naga Hijau. Sepertinya sisa-sisa jiwa orang itu sudah lenyap. Karena kalau tidak, pak tua sepertiku tak akan bisa masuk kemari…"     

Ketika mendengar gumaman pria tua itu, Lin Dong sontak sedikit menautkan alisnya. Sisa-sisa jiwa yang dimaksud olehnya pasti adalah Qing Zhi. Karena jiwa Qing Zhi lenyap, maka dimensi ini kehilangan perlindungannya sehingga membuat pak tua yang tak jelas asal-usulnya bisa menyusup masuk.     

"Sesepuh…" Lin Dong menatap ke arah pak tua itu dan menangkupkan tangannya memberi hormat. Nada suaranya terdengar sopan. Meskipun Lin Dong tak tahu darimana pak tua itu berasal, namun orang itu terlihat tidak seperti orang biasa, dan sebaiknya dia tak mengusiknya.     

"Jangan khawatir. Pak tua sepertiku cuma penasaran akan tempat ini. Sudah bertahun-tahun aku mencoba masuk kemari tapi selalu dihentikan." Pak tua itu sepertinya menyadari kekhawatiran Lin Dong. Dia langsung tersenyum dan menanggapinya ramah.     

Ekspresi wajah Lin Dong tak berubah, namun kepalanya tetap berpikir. Medan pertarungan kuno cuma terbuka saat Perang Seratus Dinasti. Apabila pria tua ini bisa datang kapanpun dia mau, berarti identitas pak tua ini … memang tak biasa.     

"Hei, aku curiga kalau kau sudah memata-matai kami sejak lama?" Tikus kecil mencibir.     

"Aku cuma tertarik dengan pemuda ini." Pak tua itu tertawa sambil menatap ke arah Lin Dong. Dia lantas menambahkan, "Kurasa seseorang yang memiliki Devouring Ancestral Symbol pasti akan menjadi sosok yang fenomenal di dunia ketika dia beranjak dewasa di masa depan nanti?"     

Pupil Lin Dong sedikit menciut. Tentu dia tahu betapa penting Devouring Ancestral Symbol. Artefak itu cukup kuat untuk memicu nafsu banyak praktisi. Apabila pak tua itu menginginkannya, maka kondisinya bakal membuat Lin Dong kerepotan.     

Cahaya ungu hitam di mata tikus kecil semakin memadat. Samar-samar terdapat aura yang sangat mendominasi menguar dari matanya. Jelas itu adalah tanda-tanda kalau tikus kecil mempersiapkan diri kembali menyerang ketika ada pertikaian terjadi.     

"Aku tak berniat bertarung melawanmu. Meskipun kau adalah Celestial Demon Marten, tapi kau baru saja membentuk tubuh fisik dan kekuatanmu belum kembali sepersepuluh dari saat kau berada di masa kejayaanmu. Maka dari itu, kau bukan tandinganku." Pak tua itu terkekeh acuh. Rupanya dia tidak terganggu dengan aura tikus kecil yang ganas.     

"Ayo kita coba saja!"     

Sorot mata tikus kecil berubah serius. Ketika dia hendak menyerang, Lin Dong mengayunkan tangannya dan menghentikannya. Dia tahu kalau pak tua itu sudah mengatakan fakta. Bahkan meskipun dia dan tikus kecil menggabungkan kekuatan, mereka bukan tandingan pak tua tersebut.     

"Karena Sesepuh tak berniat buruk, sepertinya kami berdua khawatir tanpa alasan. Kami baru saja selesai menempa diri, jadi kami tak berniat tinggal di sini lebih lama lagi. Sampai jumpa kalau begitu." Lin Dong tersenyum ramah pada pak tua tersebut. Dia lantas menangkupkan tangannya untuk berpamitan dan bersiap pergi dari sana dengan tikus kecil.     

"Wahai pemuda bernama Lin Dong, aku agak tertarik denganmu. Maka dari itu, aku akan berbaik hati memberitahu sesuatu padamu. Ketika kawanmu, Celestial Demon Marten yang berdiri di sampingmu membongkar identitas aslinya, kau bakal terlibat masalah besar." Pak tua itu tiba-tiba menatap ke arah Lin Dong dan berkata dengan nada datar.     

Sosok Lin Dong yang hendak pergi sontak terhenti cepat. Alisnya tertaut erat. Dia lantas bertanya dengan nada serius, "Sesepuh, apa maksud ucapanmu barusan?"     

"Hubungan Benua Xuan Timur dan Kota Iblis tidak terlalu damai. Dua pihak itu sudah berkali-kali bertarung. Saat ini, beberapa anggota inti sekte-sekte super di Benua Xuan Timur dibunuh oleh anggota Kota Iblis. Terlebih lagi, klan yang paling banyak membunuh adalah Klan Celestial Demon Marten yang terkenal jahat…"     

"Maka dari itu, kalau kawanmu, Celestial Demon Marten, sampai memperlihatkan identitas aslinya sekarang, bukan hanya kau tidak akan dipilih oleh para sekte super, tapi mungkin saja kau akan memancing bencana besar terjadi pada dirimu."     

Ekspresi wajah Lin Dong agak berubah. Menimbang statusnya sekarang, jelas bahwa dia tak pantas mengetahui dendam yang terdapat di antara dua pihak tersebut.     

"Kakek tikus tidak membunuh sekutu kalian!" Tikus kecil meraung dingin.     

"Haha, selama kau bagian Klan Celestial Demon Marten, alasan itu sudah cukup." Pak tua itu merespon dengan acuh. Dia lantas menambahkan, "Tidak perlu mendelik padaku. Aku tak punya dendam dengan Klan Celestial Demon Marten. Karena kalau tidak, aku tak akan berbincang dengan kalian seramah ini. Aku cuma tak ingin orang terburu nafsu sepertimu membuka siapa identitasmu yang sebenarnya dan memicu masalah besar pada pemuda di sisimu itu."     

Tatapan mata tikus kecil berubah agak rileks. Hingga pada akhirnya, dia mendengus dingin dan tidak berkata apa-apa setelahnya.     

Lin Dong mengerang pelan. Dia menangkupkan kedua tangannya dengan sungguh-sungguh pada pak tua dan berkata, "Sesepuh, terima kasih sudah diingatkan. Aku akan memastikan kalau kawanku bakal berusaha keras agar tidak mengungkap identitasnya sebagai Celestial Demon Marten di Benua Xuan Timur ini."     

Meskipun tikus kecil punya fisik Hewan Iblis, namun dia punya banyak trik yang tersembunyi. Selama tikus kecil tidak memperlihatkan bentuk fisiknya yang sekarang, orang biasa tidak akan bisa mengetahui identitasnya sebagai Celestial Demon Marten.     

"Sudah ditakdirkan kalau kita bisa bertemu di tempat ini. Aku cuma memberimu nasehat. Namun kurasa kita akan kembali berjumpa di masa depan nanti…"     

Pak tua itu menatap lekat ke arah Lin Dong dan tersenyum. "Aku cukup penasaran ingin tahu bagaimana performamu di Perang Seratus Dinasti mendatang. Kali ini, Perang Seratus Dinasti punya beberapa praktisi yang sangat merepotkan dan keji…"     

"Aku akan berusaha keras." Lin Dong menyahut lembut. Dia berasal dari dinasti level bawah. Apabila dibandingkan dengan para praktisi dinasti super yang menikmati sumber daya pemberian Dewa, sudah jelas terdapat perbedaan di antara mereka.     

"Heh, para praktisi dinasti super sudah mendominasi Nirvana Golden Ranking di Perang Seratus Dinasti sejak bertahun-tahun lalu. Kurasa jika sampai ada seseorang dari dinasti level bawah yang bisa mendapatkan posisi di antara mereka, pasti bakal menarik." Pak tua itu terkekeh bercanda.     

"Nirvana Golden Ranking?"     

Lin Dong agak terkejut. Nirvana Golden Ranking dan Nirvana Ranking berbeda satu kata. Tapi meskipun demikian, Lin Dong bisa merasakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar di antara dua kata tersebut…     

Pak tua itu cuma tersenyum. Tanpa menjelaskan apapun, dan dengan hentakan badannya, sosok pria tua itu berangsur-angsur menghilang. Sesaat kemudian, sosoknya lenyap sepenuhnya dari dimensi tersebut.     

Lin Dong tercengang atas kemunculan pak tua yang asal-usulnya misterius dan cara bicaranya yang halus serta terlalu hebat untuk dideskripsikan. Lin Dong cuma mampu menggelengkan kepalanya tak percaya.     

"Pak tua itu seharusnya bagian dari sekte super…" Tikus kecil akhirnya membuka mulutnya sambil menatap ke tempat di mana pak tua itu menghilang.     

Lin Dong menganggukkan kepalanya perlahan. Selain para sekte super yang mengendalikan dimensi ini, tidak ada orang lain yang bisa keluar dan masuk ke dalam medan pertarungan kuno semau mereka.     

"Tikus kecil, kembalilah ke bentuk manusia. Kalau kau meninggalkan tempat ini dengan sosok seperti itu, aku khawatir bakal terjadi keributan." Lin Dong menoleh dan mengingatkan tikus kecil.     

Usai diingatkan oleh pak tua yang misterius, Lin Dong tak punya pilihan selain menjadi lebih waspada. Apabila tikus kecil benar-benar membongkar identitas aslinya, mereka berdua bakal terlihat masalah. Para sekte super yang punya dendam dengan Klan Celestial Demon Marten mungkin bakal melampiaskannya pada tikus kecil.     

"Ok."     

Tikus kecil mengabaikan ucapan Lin Dong. Meskipun dia tahu alasan di baliknya, namun dia dipenuhi rasa malu. Kejadian itu mengejutkan Lin Dong. Namun meskipun demikian, dia masih harus mengingatkan tikus kecil.     

Karena sudah diingatkan Lin Dong, tak banyak hal yang bisa dilakukan oleh tikus kecil. Cahaya ungu hitam pekat menyeruak keluar dari badannya, dan sosoknya yang besar mulai mengecil dengan cepat.     

Saat cahaya itu muncul, fisik tikus kecil akhirnya berubah menjadi seukuran manusia. Usai cahaya ungu hitam menghilang, sebuah sosok manusia muncul di depan Lin Dong. Ekspresi wajah sosok itu agak kaku.     

Sosok di depannya adalah seorang pemuda yang mengenakan baju ungu hitam. Pemuda itu terlihat sangat elegan dan tampan. Senyuman di wajahnya membuatnya terlihat licik namun sangat menggoda. Gadis-gadis bakal tergoda dengan wajah setampan itu saat mereka berjumpa dengannya.     

Lin Dong bukan seorang gadis. Maka dari itu, dia tak akan tergoda dengan pemuda tersebut. Namun selama sesaat, dia dibuat tercengang. Dia cuma tak bisa menghubungkan tikus kecil yang memiliki wajah seperti ini, dengan tikus kecil yang dulu terkesan licik dan penuh tipu muslihat.     

"Kakek tikus…"     

Sudut mulut Lin Dong berkedut saat dia menatap ke arah pemuda yang sedang malu-malu di depannya. Dia tiba-tiba ingin menendang pemuda tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.