Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Apa Kau Masih Punya Kekuatan?



Apa Kau Masih Punya Kekuatan?

3Mulut kegelapan raksasa keluar dari tanah dan melahap sosok Song Zhen dengan kecepatan yang mencengangkan di hadapan berpasang-pasang tatapan mata tercengang di sana.     

"Bzzt! Bzzt!"     

Song Zhen seketika menghilang usai badannya terlahap, cuma menyisakan gumpalan cahaya hitam aneh yang menggeliat di udara. Sementara itu, energi yang mendebarkan hati samar-samar tersebar dari dalamnya.     

"Heavenly Devouring Mouth?"     

Sekeliling daratan berbatu tak beraturan itu hening selama sesaat, baru kemudian semua orang akhirnya tersadar. Mereka segera berteriak melengking. Para praktisi itu pernah menyaksikan serangan kuat Song Zhen sebelumnya. Namun, mereka tak bisa membayangkan kalau Lin Dong juga bisa menggunakan jurus yang serupa…     

"Bagaimana bisa?!"     

Di antara keributan yang terjadi, mata semua orang dipenuhi dengan sorot terkejut. Bagaimana bisa Lin Dong menggunakan ilmu bela diri yang merupakan milik Sekte Taotie?     

"Apa yang terjadi?" Qing Feng yang sedang duduk di batu besar juga memperlihatkan ekspresi tercengang. Matanya terpaku pada cahaya hitam yang tengah menggeliat. Aura Song Zhen seketika lenyap sejak sosoknya terlahap ke dalam cahaya tersebut. Seakan dia sudah terjatuh ke dalam perut kegelapan.     

Wajah cantik Lan Ying juga dipenuhi dengan raut terperangah. Dia agak mengerutkan dahinya dan bergumam, "Heavenly Devouring Mouth milik Lin Dong mungkin mirip dengan ilmu yang diperlihatkan oleh Song Zhen. Namun, riak-riak energinya sangat kabur. Kemungkinan karena dia merebutnya paksa dari 'kekuatan pelahap' milik Song Zhen…"     

"Bagaimana mungkin Lin Dong bisa merebut kekuatan pelahap milik Song Zhen? Bahkan kita saja tidak mampu melakukannya?" Qing Feng bergumam sendiri.     

"Kita mungkin tidak bisa melakukannya, tapi bukan berarti orang lain juga tidak bisa melakukannya. Lin Dong bukan praktisi biasa," kata Lan Ying.     

Qing Feng tak mampu menahan diri untuk berpendapat saat mendengar ucapan Lan Ying. Lin Dong bisa mendesak Song Zhen sampai separah itu. Fakta itu sudah cukup membuktikan kalau dia memang berbakat. Kalau dia benar-benar bisa mengalahkan Song Zhen, maka cuma lima orang di seluruh Nirvana Golden Ranking yang bisa mengalahkannya!     

Dengan kata lain, Lin Dong sekarang kurang lebih mampu dikategorikan dalam lima besar di Perang Seratus Dinasti!     

Dengan latar belakangnya yang berasal dari dinasti level bawah, pencapaiannya yang mampu naik ke level setinggi itu sungguh sangat mengerikan…     

"Dhuaar!"     

Sosok terhuyung-huyung itu terhempas dari medan pertarungan dan mundur tak jauh di area berbatu. Tak lama kemudian, sosok itu menstabilkan diri dengan paksa pada jarak sekitar 2 meter di hadapan batu besar. Kekuatan mengerikan menyebar dari dalam badannya, dan langsung menghancurkan batu besar di belakangnya. Raungan juga terdengar dari mulutnya. Rupanya dia tengah mengalami luka-luka.     

"Cuma itu kemampuanmu?" Sebuah sosok bagai hantu muncul melayang di udara dan menunduk menatap ke arah pria yang barusan meraung dan mundur cepat di bawahnya. Sosok itu lantas tertawa lirih. Wajah tampannya memperlihatkan raut mencemooh.     

Sosok tampan itu tentu adalah tikus kecil, sedangkan praktisi yang terlihat menyedihkan di bawahnya adalah Song Que—praktisi yang bertarung melawannya. Sejak awal, tikus kecil sudah unggul. Bahkan, Song Que tak lagi memperlihatkan niat ingin memenangkan pertandingan. Dia cuma ingin menahan pergerakan tikus kecil.     

Song Que jelas paham seberapa besar kekuatan tikus kecil setelah mereka bertarung. Dengan kata lain, dia tahu kalau dia lebih lemah dibandingkan tikus kecil. Terlebih lagi, tikus kecil memiliki berbagai macam taktik dan dia sangat kejam. Maka dari itu, mustahil bagi Song Que mengalahkan lawan seperti tikus kecil seorang diri.     

Wajah Song Que memucat ketika dia mendengar cibiran tikus kecil. Namun, Song Que saat ini cuma bisa menggertakkan giginya dan menelan amarahnya.     

"Ketika Kakak Pertama mengalahkan pemuda itu, dia bakal bisa membebaskan diri. Jika saat itu tiba, kami berdua bakal menggabungkan kekuatan. Tak peduli seberapa abnormal orang ini, dia pasti bakal mati!"     

Song Que menggosok bekas darah di sudut mulutnya. Tak lama kemudian, matanya segera menatap ke arah area Lin Dong bertarung. Ketika menyaksikan Song Zhen dilahap oleh mulut hitam raksasa, ekspresi ngeri di wajah Song Que sontak semakin jelas. Dia terlihat seperti badut, sangat menggelikan…     

"Sepertinya harapan terakhirmu sudah lenyap…" Tikus kecil mengejeknya.     

"Pemuda itu ingin menjebak Kakak Pertamaku dengan kekuatannya sendiri?! Dia pasti sudah gila!" Song Que menghardiknya. Namun, sorot tercengang terpancar di matanya. Raut itu adalah bukti kalau dia merasakan sensasi tak yakin di dalam hatinya.     

Tapi, tikus kecil terlalu malas menanggapinya. Matanya mengarah pada cahaya hitam. Bahkan dia juga lumayan terkejut karena Lin Dong ternyata bisa mendesak Song Zhen sampai separah itu hanya dalam waktu singkat.     

Di waktu yang bersamaan, di beberapa medan pertarungan lainnya, termasuk tempat di mana Xue Ying dan praktisi lainnya, mereka juga mengetahui keributan tersebut. Tak lama kemudian, ekspresi mereka seketika memucat.     

"Kuat sekali."     

Apabila dibandingkan dengan raut wajah kelompok Xue Ying yang pucat pasi, ekspresi bahagia dan terkejut muncul di wajah kelompok Liu Bai. Mereka baru bisa mengatakan dua kata itu dengan susah payah beberapa saat kemudian.     

Pertarungan antara Lin Dong dan Song Zhen bisa dibilang dipenuhi dengan kondisi naik dan turun. Dari kondisi awal yang tidak unggul, Lin Dong sekarang mampu memperlihatkan performa unggul. Song Zhen yang sudah bersikap mendominasi sebelumnya, sekarang malah terdesak dengan sangat mengenaskan.     

Lin Dong bersikap seolah dia tidak melihat berpasang-pasang mata yang menatap dengan sorot terkejut di sekelilingnya. Matanya menatap lekat pada cahaya hitam yang menggeliat di udara. Meskipun praktisi lainnya tidak menyadarinya, namun Lin Dong tahu kalau benda yang tersembunyi di dalam cahaya itu bukan kekuatan pelahap, melainkan kekuatan penghisap milik Devouring Ancestral Symbol.     

Lin Dong sengaja menggunakan cara yang mirip dengan kekuatan pelahap agar dia tidak membongkar keberadaan Devouring Ancestral Symbol miliknya. Terlebih lagi, riak-riak energi di antara dua kekuatan itu tergolong mirip. Sehingga mudah baginya untuk membuat tiruan serangan tersebut.     

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Sambil ditatap oleh Lin Dong, cahaya hitam yang menyelimuti sekeliling Song Zhen tiba-tiba mulai bergetar hebat. Seakan terdapat sesuatu di dalamnya yang bergerak liar.     

Mata Lin Dong masih menatap acuh, dan dia tidak banyak bergerak. Pergerakan cahaya hitam semakin cepat, dan kekuatan penghisap yang menyebar di dalamnya lantas menguar dengan dahsyat.     

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"     

Song Zhen yang ditelan di dalamnya rupanya memperlihatkan tanda-tanda menjadi gila. Serangan mengerikan muncul di dalam cahaya hitam. Siapapun bisa mendengar samar-samar raungan murkanya di sana.     

Ekspresi cukup banyak praktisi di area sekitar berubah saat mendengar raungan Song Zhen. Raungan itu mengandung kesan seolah mendapati jalan buntu. Apa 'Heavenly Devouring Mouth' yang digunakan oleh Lin Dong memang sangat merepotkan sampai Song Zhen tidak bisa kabur darinya?     

Beberapa bekas telapak tangan terus-menerus bermunculan di cahaya hitam. Semua orang bisa samar-samar merasakan kondisi histeris dari orang yang berada di dalamnya.     

"Blaar!"     

Namun, bisa dikatakan kalau kekuatan Song Zhen sebenarnya cukup kuat. Meskipun dia terdesak dalam kondisi berbahaya, usaha maksimal yang dilakukan olehnya membuat beberapa garis retakan muncul di cahaya hitam yang seakan tak bisa dihancurkan tersebut.     

Garis-garis retakan itu menyebar cepat. Hingga pada akhirnya, retakan-retakan itu menjalar ke semua bagian. Di waktu yang sama, sosok-sosok bercahaya juga bermunculan dengan secepat kilat. Mereka menahan napas sambil terhenti di udara. Ekspresi para praktisi itu pucat pasi, dan mata mereka menatap ganas seperti iblis jahat.     

"Dia sudah keluar!"     

Suara-suara terkejut bermunculan dari sekitar area berbatu ketika semua orang menatap ke arah Song Zhen yang berhasil keluar dari cahaya hitam. Song Que, Xue Ying, dan praktisi lainnya menghela napas lega, dan terlihat seolah mereka baru saja melepas beban yang besar.     

"Sepertinya kau berspekulasi terlalu jauh!" Song Que menyeringai mengerikan dan menatap ke arah tikus kecil.     

"Apa benar demikian?" Tikus kecil menautkan alisnya. Terlihat seringai iseng di wajahnya.     

Hati Song Que seketika mencelos ketika melihat seringai di wajah pemuda tersebut. Saat ini, Song Zhen yang baru muncul dari cahaya hitam tengah mendelik mengancam ke arah Lin Dong. Ekspresinya sangat kejam sampai tidak ada kata yang mampu mendeskripsikannya dengan baik.     

"Swuush!"     

Song Zhen tidak berkomentar lagi dan sosoknya langsung bergegas maju. Angin telapak tangan yang sangat ganas menghempas kejam ke arah Lin Dong dari segala arah.     

Namun, Lin Dong tidak berbuat apapun saat menghadapi serangan Song Zhen tersebut. Dia menggelengkan kepalanya perlahan, dan matanya menatap acuh pada Song Zhen yang sedang murka. Sesaat kemudian, dia mengangkat tangannya dan beradu tenang dengan angin telapak tangan yang dikerahkan Song Zhen.     

"Dhuaar!"     

Suara ledakan keras terdengar. Namun, gejolak energi yang mencengangkan rupanya tidak muncul di sana. Angin telapak tangan Song Zhen yang terlihat kejam rupanya langsung hancur sepenuhnya ketika beradu dengan tangan Lin Dong.     

"Apa kau masih punya kekuatan yang tersisa dalam badanmu?"     

Lin Dong mendongak. Dia menatap ke arah wajah yang terlihat kejam tak jauh dari tempatnya berdiri. Lin Dong mampu mendeteksi jejak ngeri yang terpancar dari dalam mata pria tersebut. Sesaat kemudian, Lin Dong tersenyum simpul. Kekuatan mengerikan di telapak tangannya seketika menyeruak keluar!     

"Krak!"     

Suara tulang retak seketika terdengar keras dan memekakkan telinga di area berbatu tersebut.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.