Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kompetisi Bulanan



Kompetisi Bulanan

3Di dalam wilayah pegunungan di lokasi Aula Desolate terletak, terdapat sebuah puncak gunung yang sangat besar dan tinggi. Puncak gunung itu berdiri menjulang sampai ke awan, dan memiliki celah serta tikungan di sekelilingnya—membuatnya seakan mampu mengguncang dunia.     

Puncak gunung itu adalah lokasi di mana aula utama di Aula Desolate terletak. Tempat itu bisa dianggap sebagai pusat berbagai macam aula di dalam Aula Desolate. Kompetisi bulanan juga diadakan di puncak gunung tersebut.     

Kompetisi bulanan adalah acara paling rutin yang diadakan di dalam Sekte Dao dan empat aula. Maksud diadakannya acara rutin itu adalah untuk mengawasi perkembangan penempaan diri dari para murid, dan menggunakan kompetisi itu untuk menstimulasi gairah para murid dalam berlatih—yang nantinya bakal meningkatkan kekuatan seluruh aula.     

Terlebih lagi, di tiap kompetisi bulanan, bakal ada beberapa murid cabang yang diangkat menjadi murid penuh karena performa mereka yang luar biasa. Oleh karenanya, meskipun kompetisi ini diadakan tiap bulan, hari pelaksanaannya tetap menjadi hari yang paling ramai di tiap bulannya. Karena cuma pada hari itu, para murid cabang memiliki kesempatan untuk bergabung dengan aula utama.     

Di dalam Aula Desolate, jumlah murid cabang mencapai sekitar puluhan ribu. Sedangkan murid penuh terdapat 3000 orang, dan murid langsung sejumlah 300 praktisi.     

Jumlah itu bisa dibilang besar. Dalam sehari, mayoritas dari mereka bakal berkumpul di tempat tersebut. Maka dari itu, keributan yang disebabkan oleh acara kali ini tentu tak akan kecil.     

Di bagian tertinggi di puncak gunung, terdapat aula kuno yang hening dan besar. Aula itu menjulang tinggi sampai ke awan. Sementara itu, warna kekuningan di sana yang muncul seiring berjalannya waktu membuktikan kalau tempat itu sudah berkali-kali melewati berbagai macam ujian zaman.     

Di bagian depan aula besar, terdapat stadion hijau yang sangat besar, memberi kesan pengelompokan secara sosial dan ketertiban. Saat ini, tempat itu sudah dipenuhi dengan rombongan manusia.     

Meskipun stadion luas itu dipenuhi dengan berbagai macam praktisi, tapi tak ada perkelahian sama sekali di sana. Ada lebih dari 10 ribu murid yang duduk diam di stadion. Nuansa tegang yang memenuhi udara di sana bahkan membuat Yuan Power alami di sekitar ikut bergejolak.     

Para murid penuh duduk di dekat bagian tengah stadion. Beberapa murid cabang menatap ke arah mereka. Di mata mereka terpancar sorot iri dan takjub. Tujuan kerja keras mereka adalah suatu hari nanti menjadi murid penuh di Aula Desolate.     

Jika melihat lebih jauh sampai ke tengah stadion, terdapat beberapa platform yang tinggi menjulang. Di platform itu, ada beberapa ratus orang yang mengenakan baju kuning. Mereka semua menguarkan aliran Yuan Power yang mengerikan.     

Orang-orang itu adalah murid langsung—para praktisi elit yang sebenarnya di Aula Desolate.     

Jika tatapan mata yang ditujukan oleh murid cabang di sana dipenuhi dengan sorot iri dan takjub, maka pandangan yang diarahkan para murid langsung juga dipenuhi dengan sorot hormat. Para praktisi itu semua jelas paham kalau menjadi murid langsung merupakan bukti kekuasaan dan kekuatan mereka.     

Namun, sisi yang menarik perhatian mayoritas orang di stadion bukanlah para murid langsung. Tapi melainkan empat platform besar dan tinggi yang terletak di tengah stadion. Di empat platform itu, terdapat empat orang yang tengah duduk.     

Reputasi dan level mereka jauh lebih tinggi dibandingkan murid manapun di Aula Desolate. Status mereka adalah sesuatu yang diketahui semua orang, dan tak ada seorang pun yang berani meragukan kemampuan mereka, karena mereka adalah empat Kakak Seperguruan murid langsung di Aula Desolate. Dengan kata lain, mereka adalah praktisi paling luar biasa di antara para murid Aula Desolate!     

Di sisi berbeda di stadion, terdapat meja dan sebaris kursi batu. Chen Zhen, Wu Dao, dan beberapa penjaga Aula Desolate duduk di sana. Mereka sekarang sedang mengawasi acara tersebut.     

"Berdasar informasi yang kami terima, kali ini terdapat ratusan murid cabang yang memenuhi syarat menjadi murid penuh," lapor Wu Dao saat pandangannya menyapu ke seluruh bagian stadion.     

Usai mendengarnya, Chen Zhen menganggukkan kepalanya secara perlahan. Jumlah itu jauh lebih baik dibandingkan beberapa bulan terakhir. Sepertinya murid-murid yang statusnya berada di bagian terbawah itu sudah berlatih keras selama beberapa bulan ini.     

"Lin Dong belum muncul?" tanya Chen Zhen tiba-tiba.     

"Belum," jawab Wu Dao dan menambahkan sambil tersenyum. "Dia pasti sedang berada di kondisi kritis di proses penempaan dirinya. Kak Mo cukup tertarik dengannya, dan dia pasti mengawasi Lin Dong dengan baik"     

"Kalau dia tidak bisa datang tepat waktu, tunda pertarungannya selama sebulan karena penempaan dirinya jauh lebih penting," kata Chen Zhen sambil tersenyum. Dia tidak ingin Lin Dong muncul sekarang. Berdasarkan bakat Lin Dong, kemungkinan dia menang melawan Jiang Hao bakal agak meningkat jika dia berlatih selama sebulan lagi.     

"Beritanya sudah tersebar. Bahkan beberapa murid cabang sudah mendengar tentang Lin Dong. Mereka semua ingin menyaksikan praktisi jenius super yang berani menantang salah satu dari empat Kakak Seperguruan murid langsung setelah bergabung dengan Aula Desolate kurang dari sebulan…" kata Wu Dao tidak berdaya.     

"Terlebih lagi, kalau melihat sifat Lin Dong, kurasa pemuda itu tak akan mundur…"     

"Sifatnya … benar-benar mirip Kak Zhou Tong. Karena kalau tidak, dia tak akan menyerang Yuan Gate seorang diri. Setelah kupikirkan lagi, kurasa bahkan Lord Sect Master bakal melindunginya jika dia tetap berada di Sekte Dao. Tapi … Yuan Gate, sekte sialan itu!" Chen Zhen mengumpat dan menghela napas dalam-dalam. Ketika menyinggung insiden itu, bahkan seseorang sepertinya tak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat.     

Wu Dao berubah serius dan wajahnya suram. Siapapun bisa melihat betapa Wu Dao merasa geram jika disinggung mengenai insiden Zhou Tong dan Yuan Gate.     

"Cukup, jangan membicarakan tentang ini. Ayo kita tunggu lebih lama lagi…"     

Setelah Chen Zhen melihat ekspresi Wu Dao, dia diam-diam menggelengkan kepalanya. Jika Kak Zhou Tong masih hidup, dengan pencapaiannya di masa lalu, kemungkinan besar dia bakal bisa menandingi para sesepuh sekte yang nyentrik tersebut. Sayang sekali, Kepala Sekte Yuan Gate sendiri yang turun tangan. Mungkin dia menyadari kalau di diri Zhou Tong terdapat ancaman yang bakal merepotkannya di masa depan nanti, sehingga pemuda itu sebaiknya tak diberi kesempatan untuk terus berkembang…     

Saat Chen Zhen dan Wu Dao berbincang, keributan mulai muncul karena pelaksanaan kompetisi bulanan yang tak juga dimulai.     

Di bagian atas platform batu, Jiang Hao mengawasi banyak orang yang berada di stadion. Dia segera mengernyitkan alis. Kabarnya Lin Dong sudah bertapa di Aula Ilmu Bela Diri selama lima hari. Apa pemuda itu bermaksud menggunakannya sebagai alasan menghindari pertarungan hari ini?     

"Haha, Kak Jiang Hao. Sepertinya pertarungan hari ini bakal dibatalkan…" Fang Yun nyengir ketika menyaksikan kejadian tersebut. Dia meregangkan punggungnya dengan perlahan dan menggoda Jiang Hao.     

"Kalau memang demikian, berarti sifat arogannya sebelum ini benar-benar menggelikan…" jawab Jiang Hao dengan nada tenang dan santai.     

"Lin Dong baru saja bergabung dengan Aula Desolate. Meskipun kau mengalahkannya, pertarungan itu tak akan terlalu mencengangkan. Terlebih lagi, dia adalah Adik Seperguruan kita," kata Pang Tong sambil mengernyitkan dahinya. Dia adalah praktisi terkuat di antara empat Kakak Seperguruan murid langsung.     

"Aku tak bermaksud memberinya masalah. Namun, ada kalanya hormat pada Kakak Seperguruan itu masih perlu dilakukan, 'kan? Jika aku tidak melakukannya, di masa depan nanti, anggota Aula Desolate bakal dihina oleh aula-aula lain karena dianggap kita tidak tahu bagaimana cara menghormati Kakak Seperguruan," jawab Jiang Hao sambil mengerutkan bibirnya.     

"Bukan masalah kalau membuatnya agak menderita karena sikapnya yang arogan. Namun, kau harus ingat kalau Paman Guru Chen Zhen dan para praktisi lainnya sangat menyanjung Lin Dong," tambah Song Zhou sambil tersenyum.     

"Aku akan bertindak bijaksana. Karena dia bisa menahan proses Pill River Head Immersion dalam waktu lama, bahkan aku juga bakal menghargainya. Namun, dia masih murid baru, dan dia perlu tahu seperti apa peraturan di sini. Karena kalian tak mau bertindak, maka semua menjadi tanggung jawabku," kata Jiang Hao dengan santai.     

Song Zhou kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. Namun, penundaan acara itu malah menambah ekspektasi orang sekitar. Song Zhou tak sabar ingin melihat performa luar biasa dari Adik Seperguruan yang statusnya naik cepat dengan kekuatan besar sejak dia bergabung dengan Aula Desolate saat melawan salah satu dari empat Kakak Seperguruan murid langsung, yaitu Jiang Hao…     

Apakah pemuda itu bakal dipukuli sampai jiwa arogannya tergantikan oleh rasa putus atas, atau dia malah akan kembali memunculkan keajaiban?     

Saat semua murid diam menunggu, waktu perlahan-lahan bergulir. Namun, keributan di stadion malah berangsur-angsur semakin sengit.     

Ketika menyaksikannya, baik Chen Zhen dan Wu Dao sontak mengernyitkan dahinya. Namun, mereka tak menghentikannya. Alih-alih, tatapan mata mereka reflex mengarah ke puncak gunung di mana Aula Ilmu Bela Diri terletak.     

"Sudah waktunya … tapi kenapa Lin Dong belum muncul juga…"     

Di sudut stadion di mana murid langsung berada, Mo Ling dan para praktisi lainnya merasa agak cemas. Pandangan mata mereka terus-menerus menyapu ke segala arah. Mereka tahu mengenai berita pertarungan Lin Dong dan Jiang Hao sudah menyebar luas selama beberapa hari terakhir. Jika Lin Dong tidak muncul, maka kemungkinan dia menjadi target cemooh dan hinaan.     

"Lin Dong pergi ke Aula Ilmu Bela Diri dan kemungkinan tertunda karena dia sedang mempelajari ilmu bela diri baru."     

Liu Bai berkata dengan nada serius. Dia menatap ke arah kerumunan dengan sorot tak berdaya dan menambahkan, "Mari kita tunggu sebentar lagi. Bersikap panik tak akan menyelesaikan masalah. Terlebih lagi, mungkin memang sebaiknya menunda pertarungan ini. Karena bagaimanapun juga, lawan Lin Dong adalah salah satu dari empat Kakak Seperguruan murid langsung…"     

Dari caranya berkata, jelas kalau Liu Bai tak merasa Lin Dong bakal unggul dalam pertarungan kali ini. Meskipun dia merasa sangat percaya dengan Lin Dong, tapi Jiang Hao bukanlah seseorang yang bisa dibandingkan dengan Tong Chuan…     

Setelah mendengar ucapannya, kelompok itu cuma mampu menganggukkan kepala dan menahan rasa cemas di dalam hati mereka saat tak sabar menanti kedatangan Lin Dong.     

Matahari yang bersinar terang di langit akhirnya mencapai titik tepat di atas. Ketika menyaksikannya, Chen Zhen dan Wu Dao cuma bisa menggelengkan kepala tak berdaya. Rupanya Lin Dong benar-benar sedang terpaku dengan penempaan dirinya.     

"Mari biarkan murid-murid lainnya memulai terlebih dulu…"     

Chen Zhen mengayunkan tangannya, dan Penjaga Aula Desolate perlahan-lahan berjalan keluar. Pandangan matanya menyapu ke seluruh stadion dan dia mulai mengumumkan dimulainya kompetisi bulanan. Ketika menyaksikan kemunculan dan pengumuman darinya, suara dengusan kecewa terdengar di seluruh stadion.     

"Swuush!"     

Namun, ketika suara protes itu terdengar, suara udara berembus kencang mulai muncul dari langit di kejauhan. Aura tak asing bisa terasa menyebar dari sana.     

"Ternyata dia akhirnya muncul … Rupanya dia tidak mengecewakanku…"     

Jiang Hao mendongak dan menatap ke arah titik di langit di kejauhan. Seringai muncul di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.