Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Desolate Demon Eye



Desolate Demon Eye

0Prasasti batu berwarna hitam itu berdiri tegak di dalam membran cahaya dan terlihat seperti hewan kuno mengerikan. Gelombang aura bengis yang mencengangkan samar-samar menguar dari sana. Aura itu lantas menyebar di udara dan membuat siapapun tertekan.     

Empat prasasti batu itu sangat tinggi dan besar. Prasasti tersebut bahkan jauh lebih besar dibandingkan prasasti batu yang pernah dilihat Lin Dong di Aula Ilmu Bela Diri sebelumnya. Terlebih lagi, aliran energi prasasti-prasasti batu di sini tidak dimiliki oleh prasasti di tempat sebelumnya…     

"Masing-masing dari empat prasasti batu di sini memiliki ilmu bela diri yang sangat kuat. Dari sudut pandang tertentu, ilmu-ilmu bela diri itu bisa dianggap sebagai ilmu bela diri terkuat dibandingkan Great Desolation Scripture." Pak tua buta tersebut melipat tangannya di punggung. Mata putih keabu-abuannya menatap ke arah empat prasasti batu dan berkata lirih.     

"Murid-murid biasa tidak akan mendapatkan kesempatan mempelajari empat ilmu bela diri ini. Sekarang ini, cuma empat Kakak Seperguruan murid langsung di Aula Desolate yang sudah mempelajari ilmu bela diri di prasasti batu pertama. Sedangkan tiga sisanya, tidak ada seorang pun yang berhasil menguasainya."     

Ekspresi Lin Dong berubah. Aula Desolate dipenuhi dengan para praktisi jenius dan berbakat. Tak disangka rupanya cuma terdapat empat orang yang sudah menguasai salah satu dari empat ilmu bela diri tersebut.     

"Apa ada urutan peringkat di antara empat ilmu bela diri itu?" Lin Dong tiba-tiba bertanya.     

"Seandainya diurutkan, ilmu bela diri di prasasti batu pertama memang agak lebih mudah dipelajari. Ilmu kedua agak sulit. Sedangkan ilmu ketiga dan keempat, memang tidak berlebihan jika keduanya dibilang ilmu bela diri terkuat."     

"Dulu, Zhou Tong berhasil menguasai ilmu bela diri di prasasti batu ketiga. Sedangkan ilmu keempat … dia tidak berhasil menguasainya ketika dia kemari untuk pertama kalinya." Pak tua buta itu menjelaskannya secara perlahan-lahan.     

"Oh?"     

Lin Dong agak tergerak. Ilmu bela diri di prasasti batu keempat rupanya serumit itu? Bahkan Kakak Seperguruan Zhou Tong gagal menguasainya?     

"Sebenarnya bukan karena dia tidak berbakat. Tapi melainkan, ilmu bela diri di prasasti keempat memiliki persyaratan yang agak unik."     

Pak tua buta itu berhenti sebentar usai berbicara. Dia lantas menatap sekilas ke arah Lin Dong dan akhirnya menambahkan, "Ilmu bela diri ini membutuhkan seseorang yang menguasai Yuan Power dan Mental Energy."     

Hati Lin Dong sontak berjengit. Apa … apa ucapan itu ditujukan padanya?     

"Kau bisa mengeceknya terlebih dahulu sebelum menentukan prasasti batu berisikan ilmu bela diri mana yang ingin kaupelajari." Pak tua buta itu mengayunkan tangannya dan berbicara dengan nada acuh.     

"Baik."     

Lin Dong segera menjawab dengan penuh hormat ketika mendengarnya. Tak lama kemudian, dia segera melangkah maju. Pandangan matanya menyapu ke arah prasasti batu pertama. Prasasti batu itu berwarna hitam bagai sebongkah metal. Empat kata kuno yang seolah diukir menggunakan dremel muncul di prasasti sana dengan menakjubkan.     

"Great Star Majestic Fist."     

Pandangan mata Lin Dong menatap ke arah kata-kata di sana. Dia bisa merasakan sensasi energi yang liar dan ganas menguar dari kata-kata tersebut. Kemungkinan ilmu bela diri itu paling pas untuk praktisi yang menggunakan kekuatan tangan kosong.     

"Apa ini ilmu bela diri yang sudah dipelajari oleh Jiang Hao dan para praktisi lainnya…" Mata Lin Dong berpendar. Dia berpikir sejenak dan akhirnya kembali melangkah menuju prasasti batu kedua.     

Prasasti batu kedua memiliki longsword hitam pekat yang terukir di permukaannya. Kabut hitam berpendar di longsword tersebut. Ada aura gelap dan dingin menguar darinya, dan bahkan Lin Dong bisa merasakan kulitnya merinding.     

"Great Dark Erosion Sword"     

Empat huruf sederhana itu dilapisi dengan aura dingin. Ilmu bela diri itu berbeda dengan Great Star Majestic Fist yang mengandalkan kekuatan dan tangan kosong. Namun, nuansa gelap dan dingin itu seolah terdapat belatung di tulang seseorang—sehingga membuat siapapun tidak bisa menghindarinya.     

Lin Dong berdiri di depan prasasti batu dan pikir selama sesaat. Hingga pada akhirnya, dia menggelengkan kepala. Ilmu bela diri ini terlalu mengerikan dan dingin, serta tak cocok baginya. Lin Dong tak merasa ragu-ragu lagi. Dia berbalik dan berjalan menuju prasasti batu ketiga.     

Prasasti batu itu terlihat lebih biasa dibandingkan kedua prasasti sebelumnya. Warnanya juga abu-abu gelap. Ada sosok manusia yang terduduk di prasasti tersebut. Namun, badan sosok itu terlihat kering dan layu. Jika melihat sekilas, sosok tersebut seperti tanah yang tandus. Namun, samar-samar bisa merasakan energi mencengangkan yang menguar dari dalam kerangka sosok tersebut…     

Lin Dong menatap ke arah sosok manusia di hadapannya. Tak lama kemudian, pandangannya dinaikkan. Dia melihat tiga huruf kuno di sosok manusia tersebut.     

"Great Desolate Body."     

Nama itu terlihat biasa tanpa adanya aspek unik di sana. Namun, nama itu memiliki aura ajaib.     

"Rupanya ini adalah ilmu bela diri yang dipilih Kakak Seperguruan Zhou Tong, huh…"     

Lin Dong mengerucutkan bibirnya, dan alisnya juga ikut mengernyit. Great Desolate Body adalah ilmu bela diri yang memperkuat fisik seseorang. Bagi Lin Dong, terdapat konflik tersendiri karena dia sudah menempa diri dengan Green Heaven Materialized Dragon Skill. Saat ini, pemuda itu sudah bekerja keras memahami Green Heaven Materialized Dragon Skill. Jika dia sampai mengalihkan perhatiannya dan melatih ilmu bela diri penguat fisik lagi, maka kemungkinan Lin Dong bakal gagal di keduanya.     

Berdasar dari apa yang dikatakan oleh pak tua buta itu barusan, Lin Dong tahu kalau Great Desolate Body adalah salah satu dari empat ilmu bela diri terbaik. Hanya ilmu bela diri keempat—yang belum pernah dilihat oleh Lin Dong—saja yang bisa dibandingkan dengannya. Dari kondisi itu, siapapun bisa menyadari betapa kuat ilmu bela diri tersebut. Namun, Lin Dong sudah memiliki Green Heaven Materialized Dragon Skill…     

Lin Dong merasa ragu cukup lama di hadapan prasasti batu. Hingga pada akhirnya, dia menggelengkan kepala dan berbalik dengan yakin. Great Desolate Body mungkin kuat, tapi jika diberi pilihan lain, Lin Dong bakal memilih Green Heaven Materialized Dragon Skill yang lebih dikenalnya.     

Tak jauh dari sana, wajah keriput pak tua buta itu berkedut ketika menyaksikan kejadian tersebut. Matanya yang putih keabu-abuan segera menatap lekat pada langkah kaki Lin Dong.     

"Tap!"     

Langkah kaki Lin Don terhenti di hadapan prasasti batu terakhir. Dia menghirup udara dalam-dalam dan mendongak menatap ke arah prasasti batu di depannya.     

Tidak ada kata-kata di prasasti batu tersebut. Namun, terdapat mata hitam besar di permukaan prasasti hitam di sana.     

Lin Dong terkejut ketika menyaksikan mata berwarna hitam tersebut. Saat ini, mata itu seolah juga menatap ke arahnya. Sensasi di sana membuat semua bulu kuduk di badan Lin Dong berdiri.     

Ilmu bela diri ini agak menyeramkan…     

Meskipun Lin Dong merasa ngeri, tapi dia tetap mendesak diri dan memandang kembali ke arah mata berwarna hitam tersebut. Atmosfer di sana seketika berubah hening. Setelah saling menatap selama beberapa menit, Lin Dong mendadak menyadari kalau mata hitam di prasasti batu itu rupanya berkedip.     

Penemuan itu langsung membuat kulit wajah Lin Dong mati rasa. Namun, sebelum dia bisa bertindak, sinar hitam terlontar dari mata hitam tersebut. Cahaya itu sontak masuk ke dalam mata Lin Dong yang terbuka.     

Tindakan yang terjadi secara tiba-tiba itu sontak membuat Lin Dong terkejut. Yuan Power di dalam badannya secara reflek langsung mulai berputar. Namun, dia segera menyadari kalau cahaya hitam itu tidak melukainya. Tapi sebagai gantinya, beberapa informasi memasuki kepalanya.     

Ada hewan unik di masa-masa kuno bernama Huang dan memiliki satu mata. Kapanpun hewan itu membuka matanya, segala sesuatu yang terdapat dalam radius ribuan kilometer bakal hancur. Seiring berjalannya waktu, kemampuan itu bakal merusak akal pikiran seseorang…     

Gelombang berisikan informasi masa-masa kuno itu melintas cepat di dalam kepala Lin Dong. Kondisi itu juga membuatnya bisa memahami ilmu bela diri tersebut dengan lebih baik.     

Berdasar informasi yang diperolehnya, ilmu bela diri pada prasasti batu itu bernama 'Desolate Demon Eye.' Ilmu bela diri itu berasal dari hewan kuno bernama 'Huang.' Meskipun Lin Dong tidak tahu seandainya dia bisa menguasainya secara penuh, dia bakal bisa mencapai level kekuatan yang mengerikan dan mengubah segala sesuatu dalam radius ribuan kilometer menjadi gurun—masih memungkinkan untuk menyaksikan seberapa kuat ilmu bela diri tersebut…     

Informasi barusan tidak mengandung bagaimana cara melatihnya. Rupanya ilmu bela diri ini sangat menuntut kemampuan praktisinya.     

Langkah kaki Lin Dong terhenti di hadapan prasasti batu. Dia mendongak dan menatap lekat pada mata berwarna hitam yang berada di hadapannya. Matanya berpendar. Rupanya ada pergulatan besar di dalam hatinya.     

'Desolate Demon Eye' tergolong cukup mengerikan, dan bahkan Lin Dong tak memiliki kepercayaan diri kalau dia bisa menguasainya. Jika Lin Dong tak mampu mempelajarinya, maka dia akan menghabiskan banyak waktu untuk hal yang sia-sia…     

Pak tua buta itu tetap terdiam sambil menatap Lin Dong yang kini tak mengutarakan apapun. Pria itu tak tahu ilmu bela diri apa yang bakal dipilih Lin Dong…     

Atmosfer yang hening dan tegang itu berlangsung selama setengah jam. Tak lama kemudian, pak tua buta itu menyaksikan Lin Dong mundur dari sana…     

"Rupanya dia menyerah, huh…"     

Mata pak tua buta yang berwarna putih keabu-abuan agak menunduk ketika menyaksikan kejadian barusan. Dia merasa kecewa karena alasan yang tak jelas. Tangannya yang keriput lantas mengusap matanya.     

"Pa!"     

Suara seseorang duduk mendadak terdengar saat pak tua buta itu merasa kecewa. Dia mendongak. Sesaat kemudian, pak tua itu terkejut menyadari Lin Dong sudah duduk di hadapan sebuah prasasti batu.     

"Sesepuh, aku memilih ilmu bela diri yang ini."     

Saat ini suara Lin Dong juga terdengar. Suaranya sampai di telinga pak tua buta.     

Pak tua buta itu terdiam sesaat saat mendengarnya. Suaranya mendadak berubah serak ketika dia menjawab, "Ada risiko mempelajari ilmu bela diri itu. Jika terjadi sesuatu yang salah, matamu kemungkinan bakal berakhir sepertiku."     

Hati Lin Dong terguncang. Berdasar apa yang dikatakannya, rupanya pak tua buta itu juga pernah berlatih menggunakan 'Desolate Demon Eye' sebelumnya. Namun, sepertinya dia gagal…     

"Tak ada makan siang yang gratis di dunia ini."     

Lin Dong menghirup udara dalam-dalam. Siapapun harus membayar untuk hadiah yang didapatkan. Konsep itu adalah sesuatu yang dipahaminya sejak awal.     

Setelah selesai berbicara, mata Lin Dong perlahan-lahan terpejam di hadapan ekspresi rumit pak tua buta tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.