Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Penolakan Jiang Hao



Penolakan Jiang Hao

0Di platform luas di sana, atmosfernya semakin hening karena ucapan Jiang Hao yang terlalu tiba-tiba. Cukup banyak murid Aula Desolate yang saling bertukar pandang dengan cemas. Namun, mereka semua mengatupkan bibir masing-masing dengan rapat dan tetap terdiam. Mereka semua memahami perangai Jiang Hao. Karena Lin Dong sudah merebut tempat Tong Chuan untuk mendapatkan Pill River Head Immersion, seandainya masalah kali ini tidak muncul, pria tersebut tidak akan semudah itu membiarkan murid baru yang bergabung kurang dari sebulan di Aula Desolate menjadi Kakak Seperguruan murid langsung.     

Di tiga arah yang berbeda, Kakak Seperguruan murid langsung lainnya, Pang Tong, Fang Yun dan Song Zhou tidak protes seperti Jiang Hao. Namun, terdapat sorot ragu terpancar di mata ketiga praktisi tersebut. Mereka sudah bekerja keras demi mendapatkan reputasi sebagai Kakak Seperguruan murid langsung selama bertahun-tahun. Sedangkan sekarang, Lin Dong masih merupakan murid baru.     

Meskipun memang benar kalau Lin Dong memperlihatkan hasil yang mengerikan, tapi bukan berarti pemuda itu bakal langsung mendapat pengakuan mereka.     

Mo Ling dan para praktisi lainnya mengernyitkan dahi dan menatap cemas ke arah Lin Dong. Mereka punya hubungan yang sangat baik dengannya, dan tentu senang jika reputasi Lin Dong di dalam Aula Desolate meningkat. Tapi jika melihat situasi sekarang di mana Jiang Hao menyatakan penolakannya, mereka merasa tidak berdaya. Karena bagaimanapun juga, kekuatan dan reputasi Jiang Hao lebih besar jika dibandingkan dengan Lin Dong…     

Namun, ketika ditatap oleh Mo Ling dan praktisi lainnya, Lin Dong malah tetap tenang dan tidak memperlihatkan raut marah. Sikapnya sekarang membuat Mo Ling dan kelompoknya kagum. Sejak mereka pertama kali berjumpa, pemuda di hadapannya ini selalu bisa terus bersikap tenang ketika berhadapan dengan situasi genting, sebelum akhirnya membereskan urusan tersebut.     

Chen Zhen dan Wu Dao yang berada di udara lantas menoleh menatap Jiang Hao sambil mengernyit. Namun, tidak ada sorot terkejut di mata mereka seolah mereka sudah menebak peristiwa ini bakal terjadi.     

"Jiang Hao, apa maksudmu?" kata Chen Zhen perlahan-lahan.     

"Paman Chen Zhen, seorang Kakak Seperguruan murid langsung adalah sosok panutan dan melambangkan wujud harga diri murid-murid Aula Desolate. Tak cuma seseorang membutuhkan kekuatan untuk menjadi Kakak Seperguruan, tapi praktisi itu juga harus mendapatkan kepercayaan serta dihormati oleh semua orang. Meskipun Adik Seperguruan lumayan berbakat, tapi bukankah terlalu cepat jika menjadikannya sebagai Kakak Seperguruan murid langsung saat ini?" kata Jiang Hao dengan bersungguh-sungguh dan membungkuk pada Chen Zhen.     

Murid biasa bakal memanggil Chen Zhen dan Wu Dao dengan sebutan 'Kepala Aula'. Sedangkan karena Jiang Hao adalah Kakak Seperguruan murid langsung, dia bisa memanggil Chen Zhen dengan panggilan Paman Guru. Dari fakta itu, bisa terlihat kalau status murid langsung memang tergolong tinggi.     

Chen Zhen mengernyit dan menjawab. "Jiang Hao, pengecualian itu selalu ada. Kalau kita terus menurut peraturan dan tidak melakukan perubahan, Aula Desolate bakal terus menjadi aula terendah di antara empat aula lainnya!"     

"Memang benar kalau bisa ada pengecualian…" jawab Jiang Hao. Dia memicingkan matanya dan menatap ke arah Lin Dong. Pria itu lantas kembali menambahkan dengan nada tenang, "Tapi aku tidak percaya kalau Adik Seperguruan sudah memenuhi syarat pengecualian itu."     

Saat ucapan itu terlontar, beberapa murid di bawah platform sontak membuka mulut—pemandangan itu terlihat agak mengerikan.     

Raut murka muncul di wajah Mo Ling dan para praktisi lainnya saat mendengar ucapan Jiang Hao. Tanpa disadari, mereka sudah menganggap Lin Dong sebagai pemimpin. Saat ini, Lin Dong sedang dihina. Maka dari itu, mereka tentu merasa tidak senang.     

Namun, meskipun mereka merasa tidak senang, para praktisi itu tidak berani sembarangan mengutarakan pendapat. Karena bagaimanapun juga, tempat ini adalah Sekte Dao, dan reputasi serta kekuatan Jiang Hao di dalam Aula Desolate jauh di atas mereka.     

Oleh karenanya, pandangan mata Mo Ling dan para praktisi lainnya kembali terarah pada Lin Dong. Pemuda yang awalnya terlihat datar itu sekarang memperlihatkan senyuman tipis di wajahnya. Ketika ditatap oleh banyak orang, dia berbalik dan langsung memandang lurus ke arah Jiang Hao tanpa adanya rasa takut sedikit pun di matanya.     

Setelah menyadari cara Lin Dong menatapnya, Jiang Hao agak mengerucutkan bibirnya dan melipat kedua tangannya di dada. Aura mengancam menyeruak keluar dari badannya dan mulai menekan pemuda tersebut. Dengan kekuatannya yang berada di Tingkat Nirvana Yuan Tujuh cukup membuatnya meremehkan Lin Dong.     

"Kak Jiang Hao, bisakah kau memperjelas batas persyaratan yang kaubilang tadi?" tanya Lin Dong sambil menatap ke arah Jiang Hao dan tersenyum simpul.     

"Tingkatan rasa hormat dan kekuatanmu," tukas Jiang Hao.     

"Aku baru saja bergabung dengan Aula Desolate, jadi memang masuk akal kalau mayoritas Kakak Seperguruan di sini tidak terlalu mengenalku. Jadi, dari segi hormat, aku memang tidak punya kelebihan. Tapi, aku bisa memastikan ke semua orang di sini kalau Aula Desolate kita tak akan berada di paling bawah di kompetisi aula selanjutnya!" Ucapan lembut dan bernada santai yang terdengar dari mulut Lin Dong menggema di platform, dan membuat beberapa murid melongo.     

Ucapan itu relatif sembrono, karena kekuatan Aula Desolate sangat kurang jika dibandingkan dengan tiga aula lainnya di Sekte Dao. Berusaha meningkatkan peringkat aula bukanlah tindakan yang mudah dilakukan.     

"Atas dasar apa kau berani mengucapkan kata-kata arogan itu?" tanya Jiang Hao dengan nada dingin.     

"Berdasar fakta kalau aku bertahan selama 11 hari di dalam Sungai Pil," kata Lin Dong santai sambil tersenyum tipis.     

Jiang Hao terperangah selama sesaat. Dia lantas mengayunkan lengan bajunya dan menjawab dengan tawa bernada dingin, "Ucapanmu omong kosong. Kekuatanmu sekarang cuma berada di Tingkat Nirvana Yuan Lima, dari mana keberanianmu itu berasal?"     

"Jika Dik Lin Dong benar-benar mampu membantu Aula Desolate terbebas dari peringkat terakhir, tentu bukan masalah besar jika membuat pengecualian pada perubahan statusmu." Seorang murid yang tergolong terkenal di platform mendadak berceletuk dengan suara bernada serius.     

"Benar, jika kau bisa melakukan apa yang kaubilang barusan, tidak masalah jika memberimu pengecualian."     

Setelah ucapan itu terlontar, beberapa murid langsung lainnya juga ikut menyampaikan pendapat mereka. Meskipun Jiang Hao bersikap licik dengan ucapannya, mereka semua tahu apa arti potensi yang dimiliki Lin Dong karena dia mampu bertahan selama 11 hari di dasar Sungai Pil. Jika Lin Dong benar-benar mampu mencapai apa yang dikatakan olehnya dan mengangkat derajat Aula Desolate dari peringkat terakhir, maka kejadian itu tentu bakal menjadi urusan sangat membanggakan bagi murid-murid Aula Desolate.     

Karena selama bertahun-tahun ini, Aula Desolate mereka selalu dihina oleh murid-murid dari tiga aula lainnya. Perasaan yang muncul karenanya sangat tidak mengenakkan.     

"Humph."     

Setelah menyaksikan perubahan suasana yang tiba-tiba itu, Jiang Hao marah dan berteriak, "Kalian semua tidak mungkin senaif itu, 'kan? Bukan masalah seberapa mengerikan bakat yang dimiliki olehnya, bagaimana mungkin seorang murid baru sepertinya bisa menandingi murid-murid papan atas yang sudah memahami tiga kitab agung misterius lainnya?"     

"Jika dia tidak bisa menandingi mereka, apa berarti Kak Jiang Hao bisa?" Sebuah suara terdengar membantah di platform.     

Ekspresi Jiang Hao sontak berubah mengerikan. Tiga kitab agung misterius lainnya sangat kuat. Jika kitab-kitab itu bisa dengan mudah dikalahkan, mana mungkin Aula Desolate bernasib menyedihkan selama bertahun-tahun?     

"Kak Jiang Hao, kurasa rasa hormat yang diperlihatkan orang-orang barusan sudah cukup, 'kan?" tanya Lin Dong sambil tersenyum.     

Jiang Hao mengambil napas dalam-dalam dan menjawab dengan memperlihatkan sorot amarah berapi-api di dalam matanya, "Kau benar-benar pintar bicara! Tapi, kau tak akan bisa membujuk semua murid di sini cuma karena itu!"     

"Aku paham."     

Lin Dong menganggukkan kepalanya perlahan dan seketika melangkah maju. Dia lantas mengulurkan tangan kanannya ke arah Jiang Hao. Suara lembut dan tenang lantas menggema di platform. "Kak Jiang Hao, mohon bimbingannya!"     

Lin Dong jelas paham kalau tidak peduli apapun yang dia katakan, Jiang Hao tak akan membiarkan urusan ini selesai. Oleh karenanya, satu-satunya cara menyelesaikannya sangat mudah—dengan bertarung!     

"Dia nekat juga."     

Di tiga area berbeda di platform, tiga Kakak Seperguruan murid langsung, yaitu Pang Tong, Fang Yun, dan Song Zhou memicingkan mata mereka usai mendengar respon Lin Dong. Mereka diam-diam nyengir dalam hati saat berpikir, 'Apa Lin Dong benar-benar memperlakukan Jiang Hao seperti anak-anak?'     

Meskipun mereka sebelumnya sudah menyaksikan Lin Dong melewati Nirvana Tribulation kelima, tapi masih ada jarak yang besar jika dibandingkan dengan Jiang Hao. Terlebih lagi, kekuatan tempur pria itu tidak bisa dibandingkan dengan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Tujuh biasa…     

Suara bisik-bisik lirih terdengar menyebar dari platform. Ada cukup banyak orang yang mengernyitkan dahi. Sebagai murid Aula Desolate, mereka sangat sadar seberapa kuat Jiang Hao. Meskipun bisa dibilang mereka sudah menyaksikan kekuatan tempur mengerikan yang diperlihatkan oleh Lin Dong, tapi Jiang Hei bukan sekedar 'bocah'. Pria itu adalah salah satu dari empat Kakak Seperguruan murid langsung di Aula Desolate!     

"Dia benar-benar seperti banteng muda yang tidak takut dengan harimau."     

Sudut bibir Jiang Hao terbuka sedikit dan menampakkan seringai yang memperlihatkan cemooh bercampur dengan apresiasi. Dia lantas mendongak dan menatap ke arah Chen Zhen. Jiang Hao lantas bertanya, "Paman Guru, apa menurutmu aku sebaiknya menerima tantangan ini? Tenang saja, aku bakal membimbingnya dengan baik. Aku tahu bakat Adik Seperguruan ini, dan tidak akan kubiarkan luka-luka serius terjadi padanya. Namun, karena sekarang dia berada di Aula Desolate, maka dia harus memahami peraturan kita. Di masa depan nanti, kurasa dia bakal paham bagaimana sakit hati yang kurasakan sebagai Kakak Seperguruan sepertiku."     

Setelah mendengarnya, baik Chen Zhen dan Wu Dao mengenyitkan dahinya. Sorot ragu-ragu terpancar di mata mereka. Lin Dong yang langsung menantang Jiang Hao rupanya sudah melampaui perkiraan mereka. Awalnya mereka menebak kalau Lin Dong bakal bersabar. Tak peduli bagaimanapun, Jiang Hao adalah salah satu dari empat Kakak Seperguruan murid langsung. Sebagai pemimpin Aula Desolate, mereka berdua sangat mengetahui berbagai macam kesuksesan yang diraih oleh Jiang Hao.     

"Karena Lin Dong sudah mengambil inisiatif dan menantangmu, tentu kau berhak menerimanya. Tapi, pertarungan itu tidak akan dilangsungkan sekarang. Melainkan lima hari setelah ini. Kebetulan juga, tanggal itu merupakan saat kompetisi bulanan. Di waktu yang dijanjikan nanti, kalian berdua bisa bertarung sepuas hati kalian."     

Chen Zhen terdiam dan berpikir selama sesaat. Dia akhirnya mengayunkan tangannya dan mengucapkan keputusan itu dengan nada serius. Dia paham kalau melewati rintangan yang diciptakan Jiang Hao ini tergolong penting bagi rencana mereka—yaitu memberlakukan pengecualian ketentuan agar Lin Dong bisa menjadi seorang Kakak Seperguruan murid langsung.      

"Tapi Lin Dong, kau baru saja bergabung dengan Aula Desolate dan belum mempelajari ilmu bela diri Aula Desolate. Setelah ini, kau bisa mengunjungi Aula Ilmu Bela Diri di Aula Desolate dan memilih ilmu bela diri di sana."     

Lin Dong agak tersentak. Rupanya Chen Zhen berpihak padanya dalam urusan pertarungannya melawan Jiang Hao. Oleh karenanya, Chen Zhen memberinya waktu lima hari untuk mempelajari ilmu bela diri di Aula Desolate.     

"Haha, mari kita lakukan sesuai apa yang dikatakan oleh Paman Chen Zhen."     

Jiang Hao tertawa santai karena dia jelas paham apa maksud tersembunyi Chen Zhen. Usai melirik ke arah Lin Dong, dia mengayunkan lengan bajunya dan tersenyum. "Dik Lin Dong, kau sebaiknya berusaha keras dalam lima hari ini. Aku tentu tidak berpihak padamu. Jika kau bergabung dengan Aula Desolate, paling tidak setengah tahun, aku tak akan berkomentar apapun. Tapi saat ini…"     

Ketika berbicara sampai di titik ini, Jiang Hao menggelengkan kepalanya dan menutup mulutnya. Tapi meskipun demikian, arti di balik ucapannya sangat jelas. Dia tidak percaya kalau Lin Dong sudah memenuhi syarat menjadi seorang Kakak Seperguruan murid langsung di Aula Desolate.     

Lin Dong tersenyum simpul tanpa memperlihatkan raut ketakutan. Suara tawa lembut—yang dimaksudkan untuk mencemoohnya—perlahan-lahan terdengar di sana.     

"Terima kasih Kak Jiang Hao, atas peringatannya. Sampai jumpa lima hari lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.