Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kembali Menari



Kembali Menari

0"Manajermu meminta bantuanku untuk membujukmu dan membujuk Rudi untuk mendukungmu," kata Jenny sambil mengamati wajah Tiara dengan hati-hati.     

"Orang tua Rudi sudah tua. Aku tidak bisa membiarkan Rudi mengurus anak kami dan juga orang tuanya. Aku adalah istrinya dan aku harus bisa membantunya. Dalam situasi seperti ini …"     

"Saat Rudi melamarmu, orang tua Rudi tidak menentang. Mana mungkin mereka tidak tahu bahwa kamu ingin kembali ke panggung? Aku rasa mereka tidak akan keberatan. Berat badanmu sudah kembali normal dan kamu juga berlatih dengan sangat keras. Seharusnya kamu tidak menyerah," kata Jenny.     

"Tidak perlu berusaha membujukku. Aku sudah memikirkannya baik-baik. Aku ingin bersama dengan Rudi dan tidak pergi ke mana pun. Aku pernah cedera dan mungkin aku bisa cedera lagi. Aku tidak mau mengalami hal itu," kata Tiara dengan tenang.     

Mata Jenny terpaku pada Tiara. Ia bisa melihat bahwa Tiara masih mendambakan panggungnya, tetapi ia tidak bisa meninggalkan Rudi dan anaknya.     

Malam itu, setelah mengantar Tiara pulang, Jenny menghubungi Rudi dan ingin berbicara dengannya.     

"Ada apa? Mengapa kamu ingin bertemu denganku di luar? Aku sudah punya istri dan anak. Meski kamu berubah pikiran dan ingin bersamaku, aku tidak bisa menerimamu," begitu Rudi mengatakannya, Jenny langsung menendangnya dengan keras.     

"Apakah kamu bisa serius? Ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu," kata Jenny dengan marah.     

"Apakah kamu juga seperti ini pada Jonathan?" Rudi menggodanya.     

"Kalau kamu terus menggodaku, aku pulang saja," kata Jenny.     

"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf. Apakah kamu ingin membicarakan mengenai Tiara yang akan kembali menari?" kata Rudi sambil tersenyum.     

"Kamu sudah tahu?" Jenny memandangnya dengan terkejut.     

"Aku yang menghubungi perusahaan itu. Setelah menghubungi mereka, aku memberikan nomor manajer Tiara. Jadi, aku tahu betul apa yang ingin kamu katakan padaku. Jangan khawatir, aku sangat mendukung Tiara kembali menari lagi," Rudi tersenyum.     

Tiba-tiba, Jenny tidak bisa mengatakan apa pun. Ia tidak menyangka bahwa ini lah yang terjadi.     

"Apakah kamu rela membiarkan dia meninggalkanmu?" tanya Jenny dengan suara pelan.     

"Selama ia hamil, ia juga menghabiskan sepanjang hari di ruang olahraga. Ia menonton video tari, atau berolahraga di ruang olahraga atau beristirahat. Setelah melahirkan, ia berlatih dengan sangat keras setiap hari. Ia sudah menetapkan tujuannya untuk menurunkan berat badan dan ia berusaha keras untuk mencapai hal itu hingga akhir. Tiara adalah wanita yang sangat pekerja keras dan mau melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya."     

Rudi tersenyum tipis saat membayangkan mengenai istrinya. "Ia benar-benar ingin kembali ke atas panggung. Tentu saja aku akan mendukungnya."     

Jenny menunjukkan dua jempolnya pada Rudi. "Kamu adalah pria yang baik. Aku bangga padamu."     

"Aku tahu kalau Tiara kembali menari, ia tidak akan punya waktu untukku dan anak kita. Tetapi aku tidak mau egois dan tidak mau membiarkan Tiara kehilangan panggungnya," kata Rudi dengan senyum pahit. "Bantu aku untuk membujuknya. Suruh dia untuk menandatangani kontrak secepat mungkin, selagi aku masih menjadi pria baik."     

"Rudi, melahirkan sangat mempengaruhi seorang penari. Tetapi ia bersedia untuk melahirkan anak kalian karena cintanya padamu. Aku hanya ingin bilang padamu bahwa Tiara tidak salah mencintaimu," kata Jenny.     

"Aku sedikit menyesal menjadi pria yang baik. Tetapi aku sudah terlanjur menghubungi perusahaan itu dan aku tidak bisa menyesalinya, kan?" kata Rudi dengan sengaja.     

"Kalau kamu berani menyesalinya, aku akan mematahkan kakimu. Aku akan membujuk Tiara untuk menerima tawaran itu. Kamu dan anak kalian bisa ikut bersama dengannya. Mall online-mu sudah besar dan bisa berjalan tanpamu. Kamu sudah banyak pelanggan tetap yang mengetahui kualitas dari barang-barangmu. Kamu tidak perlu mengurusnya secara langsung," kata Jenny.     

Rudi mengangguk. "Aku menikah dengan angsa putih. Jadi aku harus mengalah."     

"Kamu benar-benar membuatku kagum," Jenny memandangnya dengan tatapan penuh kekaguman.     

"Memang aku adalah pria yang luar biasa. Siapa suruh kamu tidak mau bersamaku. Sekarang sudah terlambat untuk menyesal," kata Rudi dengan setengah bercanda.     

"Aku tidak menyesalinya. Bukankah sekarang kamu menikah dengan sahabat terbaikku? Aku ikut senang untuk kalian berdua," kata Jenny dengan tenang.     

…     

Keesokan harinya, Jenny mengunjungi Tiara untuk membujuknya menandatangani kontrak tersebut.     

Tiara sudah memutuskan untuk menolak kontrak dari perusahaan itu. Tetapi begitu ia tahu bahwa Rudi yang menghubungi perusahaan tersebut, ia langsung memeluk Jenny dan menangis seperti anak kecil.     

"Bagaimana mungkin kamu mengecewakannya saat suamimu sudah melakukan semuanya untukmu. Tandatangani kontrak itu. Apakah kamu tidak mau melihat kebanggaan di wajah suami dan anakmu saat kamu manggung suatu hari nanti," kata Jenny.     

"Aku tidak menyangka Rudi akan melakukan ini di belakangku. Aku benar-benar beruntung bisa menikahi pria seperti Rudi," Tiara tercekat.     

"Jadi kamu harus menghargainya. Aku yakin masih ada banyak orang yang menunggumu untuk kembali ke atas panggung. Jangan sampai kamu mengecewakan suami dan istrimu," saran Jenny.     

Akhirnya, Jenny berhasil membujuk Tiara untuk menandatangani kontrak tersebut.     

Dan Rudi setuju untuk membawa putranya untuk mengikuti Tiara pergi ke luar negeri. Ia menyerahkan sebagian besar urusan perusahaannya pada wakil CEO nya dan memantaunya dari jauh.     

Sebelum mereka sekeluarga pergi ke luar negeri, Anya mengadakan makan malam perpisahan di rumah ibunya.     

Di pesta makan malam itu, terjadi sebuah hal yang sangat lucu.     

Sabrina mengadakan pesta pernikahan bersama dengan Arka di tangan kirinya dan Aksa di tangan kanannya.     

Mason menjadi pendamping mempelai pria dan Madison menjadi pendamping mempelai wanita.     

Pada saat acara pura-pura itu dimulai, dua pengantin pria itu muncul. Mereka memiliki wajah yang sama, membuat semua orang yang menyaksikan merasa kejadian ini sangat lucu.     

Nico berkata dengan kesal. "Mason, jangan mau kalah dari mereka. Cepat rebut mempelai wanitanya."     

"Aku tidak mau merebutnya. Biar saja Paman Arka dan Paman Aksa bertengkar. Saat itu, aku akan mengambil kesempatan," kata Mason dengan tenang.     

"Oh! Anak ini sangat licik. Dari siapa ia mempelajari ini?" seru Jenny.     

"Mason sangat mengidolakan Paman Aiden. Ia banyak belajar darinya, kan?" Nico membanggakan putranya.     

"Aku rasa Mason adalah jiplakan dari Paman Aiden. Apakah Arka dan Aksa bisa menyainginya nanti?" Nadine tersenyum.     

"Salah satu dari anakku pasti bisa menikahi Sabrina nanti," Anya sangat yakin dan percaya pada kedua putranya.     

"Aku juga punya anak laki-laki. Bagaimana kalau Sabrina menyukai putraku?" Rudi juga berlari menghampiri mereka semua dan mendaftarkan putranya ke dalam antrian pasangan Sabrina, walaupun saat ini putranya masih menyusu.     

…     

Beberapa tahun kemudian, Harris dan Nadine mengajak putri mereka untuk pindah ke luar negeri, ke tempat Ivan menetap. Mereka bekerja sama untuk mengurus perusahaan Atmajaya Group yang berada di luar negeri.     

Sementara itu, di Indonesia, Arka menggantikan Aiden menjadi CEO dari Atmajaya Group, Aksa menjadi wakil CEO dan Mason menjadi general manajer.     

Arka dan Aksa sudah menantikan kepulangan Sabrina yang sedang kuliah dari luar negeri. Diam-diam, Mason juga mencari berita mengenai Sabrina.     

Mereka bertiga diam-diam bersaing satu sama lain dan tidak ada yang mau mengalah.     

Tetapi yang tidak mereka sangka, Sabrina membawa kekasih pulang ke Indonesia dan kekasihnya itu adalah seseorang yang mereka kenal.     

Pria tersebut adalah putra dari Rudi dan Tiara, Rio Aditya.     

Mereka sudah bersaing cukup lama untuk mendapatkan Sabrina, tetapi malah ada pria lain yang mendapatkannya. Bagaimana mungkin mereka bisa terima?     

"Paman Arka, Paman Aksa, kalau Sabrina menikahi salah satu dari kalian, aku tidak akan keberatan. Tetapi aku tidak terima kalau Sabrina menikah dengan Rio. Apakah kalian punya rencana untuk menyingkirkan Rio?" tatapan dingin terlihat di mata Mason yang dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.