Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Jangan Membuat Masalah



Jangan Membuat Masalah

0"Tiara, tolong jangan salahkan bibimu ini."     

"Aku tidak menyalahkan bibi. Aku tahu bibi juga punya masalah," Tiara mengangguk dengan patuh.     

"Apartemen ini dan juga bar, semuanya atas namamu. Saat aku bercerai nanti, aku tidak tahu apakah ia akan memberikan sepeser uang padaku. Tetapi aku masih punya kamu. Kita tidak akan pernah kelaparan dan kesusahan," kata Rosa sambil tersenyum.     

"Bibi …" mata Tiara memerah.     

Bibinya itu telah merawatnya dan membesarkannya sejak kecil. Tetapi ia tidak bisa melakukan apa pun untuk bibinya. Dan karena dirinya, pamannya akan menceraikan bibinya.     

"Sudah malam. Aku sangat lelah hari ini. Aku ingin mandi dan tidur cepat," Rosa tidak banyak berbicara.     

Sebelum tidur, Tiara mengirimkan pesan pada Jenny.     

Tiara : Bibiku diusir dari rumah dan kemungkinan pamanku akan menceraikannya. Semua ini adalah salahku. Aku berniat untuk bicara dengan pamanku besok.     

Jenny : Buat apa bicara lagi? Pergi saja dari rumah. Cepat atau lambat Keluarga Tanuharja akan bangkrut. Kalau bibimu bercerai sekarang, setidaknya ia bisa mendapatkan sedikit bagian. Tetapi kalau ia bercerai saat bangkrut nanti, ia tidak akan mendapatkan apa pun. Pamanmu sudah memiliki wanita lain dan anak di Hong Kong. Aku tidak memberitahumu karena aku khawatir kamu akan sedih.     

Tiara : Bibiku sudah tahu. Jadi ia memutuskan untuk bercerai dan menyelamatkanku. Aku benar-benar tersentuh. Bar dan apartemen yang aku tinggali saat ini menggunakan namaku sebagai kepemilikannya. Bibiku benar-benar baik padaku.     

Jenny : Tentu saja karena itu adalah bibimu. Ia dan ibumu adalah saudara, dari satu rahim yang sama. Darah memang lebih kental dibandingkan air. Kalau ia sampai bercerai, kamu harus berbakti kepadanya.     

Tiara : Aku akan mencoba membujuk mereka agar tidak bercerai. Sepupuku belum menikah. Kalau ayah dan ibunya sampai bercerai, masa depan sepupuku juga akan terpengaruh.     

Jenny : Tidak perlu memikirkan mengenai orang lain. Pikirkan saja dirimu sendiri. Semua yang terjadi pada keluargamu saat ini adalah perbuatan sepupumu. Ia membuat kesalahan, tetapi ia ingin menjualmu untuk memperbaiki semuanya. Mengapa kamu masih memedulikannya?     

Tiara : Ah, Jenny memang paling perhatian padaku (emoticon tersenyum). Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah malam, tidurlah. Selamat malam!     

…     

Keesokan paginya, di rumah Aiden, Hana sedang menyiapkan sarapan untuk Anya dan Aiden, dan memanggil mereka untuk turun ke lantai bawah.     

Aiden makan sambil melihat berita. Berita tersebut menceritakan seorang wanita yang telah menyebabkan pertengkaran besar.     

Dan wanita di layar itu adalah Tiara!     

Selain berita mengenai Rudi, ada juga berita mengenai Galih yang membawa Jessica untuk menghadiri pesta Keluarga Tanuharja. Ia melakukan itu untuk mempermalukan Indah.     

Anya sedang tidak nafsu makan. Setelah makan beberapa sendok bubur, ia sudah tidak mampu makan lagi.     

"Ada berita apa?" tanya Anya.     

"Ayahmu membawa Jessica ke pesta semalam. Sepertinya ini saat yang tepat untuk melaksanakan sidang cerai," Aiden mengatakannya tanpa ekspresi di wajahnya.     

Anya mengerutkan bibirnya. "Ia sengaja membuat kita merasa seperti ini."     

"Tidak usah dipedulikan. Ia sengaja membuat kita marah dan kita tidak akan membiarkannya mendapatkan apa yang ia inginkan," kata Aiden dengan sembarangan.     

"Ibu bilang ia tidak peduli, tetapi sebenarnya ia pasti kecewa dan sedih. Kemarin aku berpikir, kalau ayah tidak punya perasaan pada ibu dan menginginkan anak lagi, ia bisa mencari wanita sejak dulu. Tidak ada gunanya menunggu sekarang …" kata Anya dengan tenang.     

"Lalu, apa yang kamu pikirkan?" Aiden memandangnya.     

Anya bersandar di kursinya. "Ia hanya ingin membalas dendam dengan menyakiti hati kita, untuk melegakan sedikit rasa sakit hatinya. Tetapi aku merasa ia tidak benar-benar ingin menikahi Jessica."     

"Ia hanya ingin memiliki anak," Aiden sudah sejak lama tahu pemikiran Galih.     

"Mengapa ia mau bercerai kalau ia tidak ingin menikahi Jessica?" tanya Anya.     

"Ia tidak pernah bilang ingin bercerai. Bukan ayahmu yang mau bercerai, tetapi ibumu," kata Aiden.     

Anya terdiam sejenak. "Tetapi ia yang menghamili wanita lain dan tindakannya itu yang memaksa ibu untuk menceraikannya …"     

"Apakah kamu mendukung perceraian ini, atau …"     

"Tentu saja. Aku hanya menganalisa, bagaimana ayah bisa menjadi seperti ini. Ia menyalahkan kita atas kematian Keara, tetapi bukan berarti ia bisa mengecewakan ibu. Ia memiliki wanita lain di luar dan menghamilinya. Itu bukan sesuatu yang bisa ditoleransi. Aku hanya berharap setelah mereka bercerai, ia tidak akan menyesalinya," Anya merasa Galih tidak akan bisa menemukan wanita yang lebih baik dibandingkan Indah selama hidupnya ini.     

"Ia tidak akan menyesalinya, kecuali ada sesuatu yang terjadi padanya," Aiden meletakkan sendok dan garpunya setelah ia selesai makan. "Hari ini ada rapat, jadi aku harus ke kantor. Aku akan pulang siang nanti dan menemanimu."     

"Aku baik-baik saja sendirian. Tidak usah mengkhawatirkan aku," kata Anya sambil tersenyum.     

"Ngomong-ngomong, Rudi juga masuk ke dalam berita hari ini. Katanya ia menyelamatkan Tiara kemarin malam. Kita tidak perlu ikut campur dengan urusan mereka," kata Aiden, tidak mau istrinya terlalu lelah.     

"AKu sedang hamil. Aku tidak bisa memedulikan apa pun lagi selain bayiku," Anya mengedipkan matanya dengan nakal.     

"Aku akan pergi," Aiden mengecup pipi Anya sebelum ia keluar dari rumah.     

Pada saat yang bersamaan, Rudi merasa tidak senang saat melihat berita di antara dirinya dan Tiara.     

Saat Triawan, ayah Rudi, melihat berita itu, ia juga merasa tidak senang, "Mengapa kamu harus melakukan semua ini di pesta ulang tahun seseorang?" katanya begitu melakukan video call dengan Rudi.     

Rudi mengangkat kepalanya dan menatap ayahnya dengan tatapan dingin. "Tiara adalah teman Jenny. Aku tidak bisa membiarkannya diganggu seperti itu."     

"Rudi, memang benar ia adalah teman Jenny, tetapi ia bukan Jenny. Tidak ada gunanya berhubungan dengannya," jawab Triawan.     

"Ayah, tidak perlu memedulikan aku. Aku punya pertimbangan sendiri," kata Rudi.     

"Aku tidak mau kamu terlalu ikut campur dalam urusan Tiara," kata Triawan dengan tidak senang.     

"Rudi, ibu dan ayah tidak tinggal bersama denganmu. Jadi kami khawatir kamu akan menyinggung orang lain untuk seseorang yang tidak penting. Kami tidak mau kalau kamu sampai kesulitan. Selain itu, kamu juga tidak terlalu dekat dengan Tiara. Untuk apa melakukan itu?"     

"Aku tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang-orang. Kalian juga tidak usah peduli," Rudi menguap.     

"Tetapi tidak bisa seperti itu …"     

"Tiara adalah teman Jenny. Saat ia sedang diganggu, Jenny tidak akan tinggal diam. Mengapa harus kamu yang mengurus masalah ini? Ditambah lagi, Jenny akan menikah dengan pria lain sekarang," suara Triawan terdengar sedikit keras dan alisnya berkerut dengan kemarahan.     

Ketika mendengar kata-kata ayahnya, Rudi merasa marah. "Sejak kecil, ayah mengajariku untuk menjadi orang yang baik dan benar. Apakah aku bisa diam saja saat melihat orang lain kesulitan seperti itu?"     

"Aku … Apakah kami salah mengajarimu?" Triawan terdengar sedikit ragu.     

"Tidak ada yang salah. Aku tahu ayah dan ibu peduli padaku. Tetapi pikirkan dari sudut pandangku. Apakah salah kalau aku membantu seseorang di saat kesulitan? Hanya saja, tindakan kecil ini dibesar-besarkan dan dimasukkan ke dalam berita," kata Rudi. Setelah itu ia langsung berusaha membujuk ayahnya. "Sudah lah, semuanya sudah terlanjur. Aku rasa ini bukan sepenuhnya berita yang buruk. Anggap saja ini adalah kesempatan untuk mempromosikan mall online-ku."     

Akhirnya, Triawan hanya bisa menghela napas panjang. "Lain kali, perhatikan sikapmu. Jangan terlalu dekat dengan Tiara. Aku dan ibumu akan kembali ke Indonesia sebelum Jenny menikah. Selama itu, jangan membuat masalah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.