Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menunduk dan Mengakui Kesalahanmu



Menunduk dan Mengakui Kesalahanmu

0Tiara selalu menganggap Keluarga Tanuharja sebagai keluarganya, sebagai rumahnya. Ia menganggap paman, bibi dan semua orang di Keluarga Tanuharja sebagai saudaranya. Tetapi di mata mereka, sepertinya ia hanyalah sebuah benda yang bisa ditukarkan dengan keuntungan.     

Mereka berusaha untuk mendapatkan keuntungan terbesar darinya.     

Leo terus memeluknya semakin erat. Tiara merasa detak jantungnya semakin cepat, bukan dalam artian yang baik, tetapi karena ia merasa sangat takut. Ketakutan seolah membanjiri hatinya dan memenuhi seluruh tubuhnya.     

Pada saat itu, sebuah sosok yang tinggi dan jangkung sedang melewati, menembus kerumunan.     

"Tuan, jangan terlalu gegabah. Tuan Leo bukanlah seseorang yang mudah," asistennya mengikuti Rudi dan berusaha untuk membujuknya.     

Tetapi Rudi terus melangkah maju seperti angin. Kemarahan tersembunyi di balik matanya saat ia melihat apa yang Leo lakukan pada Tiara. Dan matanya yang dalam itu terlihat tajam serta menakutkan.     

Saat Tiara merasa sudah tidak punya harapan untuk melawan, Rudi memegang tangan Leo dan menyingkirkannya dari tubuh Tiara.     

Leo terdorong mundur hingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Ia bangun dengan marah dan melemparkan tinju ke arah Rudi.     

Namun, Rudi hanya merangkul pinggang Tiara dan dengan santainya terus menerus menghindari serangan-serangan itu.     

Karena tidak berhasil memukul Rudi, Leo merasa semakin marah dan semakin marah. Ia menundukkan tubuhnya dan mendengus saat menyerbu ke arah Rudi, seolah ia adalah banteng yang sedang mengamuk.     

Tiara merasa panik. Namun, Rudi tetap memeganginya. Dan rasa hangat dari tangan Rudi yang merangkul pinggangnya dengan lembut membuatnya merasa sedikit lebih lega.     

Saat Leo berniat menyeruduknya, Rudi menggunakan tangannya yang lain untuk memegang kepala Leo.     

Leo berusaha untuk memberontak dan berdiri dengan tegak, tetapi Rudi tidak mau melepaskannya. "Seharusnya kamu tetap menunduk dan mengakui kesalahanmu."     

"Kamu … Lepaskan aku!" Leo merasa sangat marah dan mengayun-ayunkan tangannya dengan liar. Tetapi ia sama sekali tidak bisa mencapai Rudi dengan tangannya yang pendek.     

Semakin banyak orang di sekitar yang mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen tersebut, baik secara foto maupun rekaman.     

Ini membuat Leo merasa semakin kesal. Ia menggerakkan seluruh tubuhnya, berusaha sekuat tenaga untuk memukul perut Rudi.     

Saat ini Rudi sedang mengenakan jas berwarna abu-abu silver. Dengan tubuhnya yang tegap dan tinggi, ia memandang ke arah Leo dengan cibiran mencemooh di wajahnya.     

Leo melangkah mundur dan sekali lagi berusaha untuk menyerbunya. Tetapi sama seperti sebelumnya, Rudi langsung menghindar, menyebabkan lawannya itu tersungkur ke tanah dan mempermalukan dirinya sendiri.     

"Apakah ini perang banteng? Mengapa ia tidak memukul dengan tangan?"     

"Benar, ia berusaha menyeruduk lawannya. Lucu sekali."     

"Tiara ini benar-benar tidak beruntung. Ada begitu banyak pria di ruangan ini, tetapi yang menarik perhatiannya adalah pria tua gemuk seperti ini."     

"Keluarga Tanuharja sama sekali tidak peduli. Apa lagi yang bisa kita katakan?"     

"Apakah kamu mengenal pria yang membantu Tiara? Ia sangat tampan!"     

"Aku tidak pernah melihat pria setampan itu. Sungguh luar biasa!"     

"Itu adalah CEO Aditya Group. Rudi Aditya." Seseorang di kerumunan mengenali Rudi.     

Leo benar-benar merasa sangat malu. ia bangkit berdiri dan ingin melakukan sesuatu. Tetapi saat mendengar apa yang orang-orang di sekitarnya katakan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi dengan menundukkan kepalanya.     

Tiara masih terlihat shock. Jantungnya masih berdegup dengan kencang. Ia mengangkat kepalanya dan matanya beradu pandang dengan mata Rudi.     

"Apakah kamu baik-baik saja?" Rudi terlihat mengkhawatirkannya.     

Tiara menggelengkan kepalanya. "Terima kasih sudah membantuku. Aku baik-baik saja."     

"Aku akan membawamu ke tempat Jenny. Semua orang mengkhawatirkanmu dan menyuruhku untuk membantumu," Rudi melindunginya saat berjalan melewati kerumunan dan menuju ke arah tempat istirahat.     

Rosa sedang pergi ke kamar mandi untuk membetulkan riasan di wajahnya. Ia keluar tepat saat Rudi membawa Tiara.     

Ia bergegas menghampirinya. "Tiara, berhenti!"     

Langkah kaki Tiara berhenti sejenak. Melihat Rosa mengikutinya, ia mengangkat kepalanya dan mengamati ekspresi di wajah Rudi. Setelah itu, ia berbisik. "Pergilah dulu. Aku ingin bicara dengan bibiku."     

Rudi menyunggingkan senyum dingin dan tatapannya yang serupa saat memandang ke arah Rosa.     

Rosa langsung menyadari siapa Rudi hanya dengan satu kali lihat saja.     

"Tiara, apakah pria ini adalah temanmu?" tanya Rosa dengan lemah lembut.     

Surya datang begitu ia mendengar berita bahwa Tiara telah menyinggung perasaan Leo sehingga membuatnya sampai pulang sebelum acara berakhir.     

"Tiara, kamu sudah mempermalukanku. Cepat minta maaf pada Leo," Surya mengejarnya dan berteriak dengan keras.     

Tiara merasa kepalanya semakin pusing. "Bibi, aku tidak menyukai Tuan Leo. Aku rasa kamu sudah mengetahui semuanya, tetapi kamu memilih untuk mengabaikanku. Hari ini, teman-temanku yang membantuku."     

"Kamu kan yang menghajar Leo? Kamu kan? Siapa kamu sebenarnya? Apakah aku mengundangmu? Kalau memang benar kamu adalah teman Tiara, seharusnya kamu tidak mengacaukan pesta. Cepat pergilah bersama dengan Tiara untuk meminta maaf pada Leo. Kalau tidak, aku tidak akan mengampuni kalian!" sebagian besar bisnis yang dijalankan oleh Keluarga Tanuharja berada di Hong Kong dan Surya sangat jarang berada di Indonesia. Oleh karena itu, ia tidak mengenali Rudi.     

Tetapi Rosa tahu siapa Rudi. Ia tahu bahwa keluarga Rudi sangat maju di luar negeri. Mereka juga sangat terkenal. Keluarga Aditya memang baru saja kembali ke Indonesia beberapa tahun lalu dan mulai mengembangkan bisnisnya di Indonesia.     

Meski demikian, Rudi tetap berusaha untuk tidak terlalu mengumbar mengenai keluarganya.     

Awalnya, ia pikir suaminya juga aka mengenal Rudi. Tetapi ia tidak menyangka bahwa suaminya sebodoh ini.     

"Paman, tolong hati-hati dengan kata-katamu. Rudi ini adalah tamu yang sangat penting," kata Tiara.     

Surya adalah pria yang munafik. Ia terlihat seperti gentleman dari luar, tetapi sebenarnya tidak butuh waktu lama bagi orang lain untuk melihat keburukan hatinya.     

"Kalau kamu bisa mengenal tamu terhormat seperti yang kamu sebutkan, aku tidak perlu mengadakan pesta ulang tahun besar-besaran seperti ini hanya untuk mencarikanmu jodoh. Aku peringatkan kepadamu. Sudah bertahun-tahun aku membesarkanmu dan membiayaimu. Sekarang adalah saatnya kamu membayar semuanya kembali. Aku tidak akan pernah menyetujui hubunganmu dengan anak laki-laki miskin dengan latar belakang keluarga yang tidak jelas ini. Jangan banyak bicara lagi. Cepat kalian berdua minta maaf pada Leo," Surya memandang Tiara dengan galah dan tatapannya menyapu wajah Rudi dengan penuh kebencian.     

"Suamiku, sebenarnya pria ini adalah …"     

"Aku tidak peduli siapa ia. Ia harus meminta maaf karena telah mempermalukan seseorang hari ini," sela Surya sebelum Rosa bisa selesai bicara.     

"Aku rasa Leo tidak pantas mendapatkan permintaan maaf dariku," kata Rudi sambil tertawa kecil.     

Surya memandang Rudi dengan tatapan mengejek. "Anak muda, kamu sangat angkuh. Apakah kamu mengenal Leo? Kamu pasti sangat bodoh hingga tidak tahu siapa orang yang kamu lawan."     

"Paman, tolong. Jangan bicara lagi. Tuan Rudi hanya berusaha membantuku. Kalau kamu ingin aku minta maaf, biar aku saja yang pergi," Tiara merasa panik dan langsung melangkah maju di hadapan Rudi.     

"Bagaimana kamu bisa membiarkan Tiara membawa pria semacam ini dan menyinggung tamu terhormatku?" Surya langsung mengalihkan perhatiannya pada Rosa dan menyalahkan istrinya yang tidak melakukan apa pun.     

Rosa memandang Rudi dengan tatapan hati-hati. "Suamiku, tolong tenanglah dan dengarkan aku dulu. Semua ini hanyalah kesalahpahaman," Rosa langsung menarik tangan Surya.     

"Hari ini, aku datang karena aku menghargai Tiara sebagai temanku. Kalau keberadaanku tidak diinginkan di sini, aku bisa pergi," mata Rudi memancarkan pandangan yang tajam.     

"Kamu tidak pantas untuk hadir di pesta yang diadakan oleh keluargaku. Apa yang membuatmu begitu berani berbicara di sini? Jangan berpura-pura menjadi pria baik dan menipu semua orang di sini. Apakah kamu tidak sadar diri? Apakah kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu inginkan?" teriak Surya dengan keras.     

Alis Rudi terangkat saat ia berkata dengan penuh cemooh. "Apa yang aku inginkan?"     

Surya benar-benar tidak mengindahkan peringatan dari Rosa dan juga Tiara. Tidak peduli dengan peringatan-peringatan itu, ia terus melontarkan semua yang ia pikirkan. "Kamu memang terlihat sedikit tampan dan kamu ingin menggunakan wajahmu itu untuk mendapatkan wanita kaya. Aku sudah sering melihat pria seperti kamu. Kalau kamu ingin bersama dengan Tiara, kamu hanya akan mengalami kerugian. Ia hanyalah anak adopsi, bukan anak kandung dari keluarga ini. Apa lagi yang bisa kamu lakukan tanpa wanita kaya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.