Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Hanya Kamu yang Bisa Menyelamatkannya



Hanya Kamu yang Bisa Menyelamatkannya

0"Itu putri Rosa Tanuharja, kan?"     

"Aku dengar itu anak saudaranya. Setelah saudaranya meninggal, ia yang membesarkan Tiara."     

"Cantik sekali. Sepertinya pesta ulang tahun ini bukan untuk Rosa, tetapi untuk Tiara."     

"Sebenarnya ia sangat cantik, tetapi latar belakang keluarganya tidak cukup baik. Bagaimana pun juga, ia adalah anak adopsi, bukan anak kandung."     

Rambut panjang Tiara sekarang ditata ke atas, menyisakan sebagian anak-anak rambut yang bergoyang ringan. Ia tampak begitu cantik hingga mengejutkan semua orang di sana. Sebagian besar pria di pesta tersebut tertarik untuk mendekatinya.     

"Apakah itu Tiara?" Rudi membuka pembicaraan.     

"Wow, Tiara sangat cantik hari ini. Rudi, ternyata penglihatanmu sangat bagus ya. Sebelumnya ia tidak dandan dan memakai pakaian biasa, tetapi kamu sudah bisa menyadari kecantikannya," kata Jenny sambil tersenyum.     

"Mataku memang luar biasa," jawab Rudi.     

"Pesta ulang tahun hari ini sepertinya bukan pesta biasa," kata Jonathan dengan suara pelan.     

"Sepertinya ini bukan pesta ulang tahun, tetapi pesta untuk mencarikan jodoh untuk Tiara," kata Rudi.     

"Kalau kamu tertarik dengannya, cepat sapa dia di depan Paman Surya dan Bibi Rosa," Jenny mendesaknya.     

"Aku …" Rudi memandang ke arah Jenny. Memang benar Tiara sangat cantik, tetapi latar belakang keluarganya tidak bisa dibandingkan dengan latar belakang keluarga Jenny yang seharusnya menjadi calonnya.     

Tiara dan Jenny sama-sama cantik, tetapi latar belakang mereka bagaikan surga dan bumi.     

Rudi memang menyukai penampilan Tiara, tetapi hanya sekedar pria yang menyukai wanita cantik. Sementara itu, kesukaannya pada Jenn tidak hanya sebatas cinta seorang pria pada wanita, tetapi juga keuntungan bagi kedua keluarga atas pernikahan mereka.     

Dan Rudi sudah mengenal Jenny cukup lama. Jadi, tentu saja Rudi lebih condong ke arah Jenny.     

Sekarang, kalau Jenny memintanya untuk mengejar Tiara, Rudi merasa tidak bisa melakukannya.     

Dan terlihat jelas bahwa Surya berniat untuk menjual putri adopsinya itu. Ia tidak berniat untuk memberikan keuntungan apa pun, hanya ingin mendapatkan kekayaan dan harta untuk keluarganya.     

Rudi tidak akan mau keluarganya diambil keuntungannya seperti itu. Ia tidak akan bisa mendapatkan apa pun dari hubungannya dengan Tiara dan ia tidak berniat untuk melakukannya.     

Sementara itu, dari kejauhan, Leo melihat Surya membawa Tiara bersama dengannya. Matanya langsung bersinar dan tanpa ragu ia langsung menyapanya. Matanya terpaku pada Tiara.     

Saat Tiara melihat tatapan itu, ada sedikit rasa tidak suka yang terpancar dari alisnya yang berkerut.     

"Tiara, berdansa lah denganku," Leo mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Tiara dan membawanya ke lantai dansa.     

Tiara benar-benar terkejut, tetapi saat ia melihat ke belakang, ia melihat bibir Surya menampilkan senyuman puas.     

Ada rasa kecewa dan dingin di hati Tiara saat melihat hal ini. Ia sudah tahu bahwa pamannya itu sama sekali tidak peduli padanya. Ia bisa tinggal di rumah Keluarga Tanuharja hanya karena keberadaan bibinya.     

Tiara ingin membalas kebaikan paman dan bibinya yang telah membesarkannya hingga saat ini, tetapi ia tidak menyangka bahwa pamannya itu akan langsung memberikannya pada seorang pria paruh baya yang menjijikkan seperti Leo.     

Saat Harris memeluk pinggang Nadine dan membawanya ke lantai dansa, kebetulan ia melihat Tiara sedang diseret oleh Leo ke tempat yang sama.     

Alis Harris sedikit berkerut, menunjukkan kemarahan, saat ia melihat Tiara diperlakukan seperti ini oleh pria tua. Ia melepaskan tangan Nadine dan melangkah maju untuk membantu Tiara.     

Nadine langsung memahami niat Harris. Tetapi mustahil baginya untuk bisa menyelamatkan Tiara di setiap waktu. Nadine langsung meraih tangan suaminya. "Jangan terlalu gegabah."     

"Niat Leo pada Tiara tidak baik. Ditambah lagi, istrinya baru saja meninggal beberapa bulan lalu, tetapi ia sudah mau menikah lagi. Aku tidak bisa membiarkannya," kata Harris.     

Nadine memegang perut bawahnya dan berpura-pura tidak nyaman. "Ah … Harris, perutku sakit."     

"Kamu kenapa?" Harris memandangnya dengan khawatir.     

"Aku … Aku tidak tahu. Apakah kamu bisa membantuku beristirahat di sana?" Nadine menunjuk ke arah tempat duduk.     

Harris memandang Tiara yang sedang berada dalam kesulitan di lantai dansa dan kemudian memandang istrinya yang berada di sampingnya.     

Ia merasa ragu, tidak tahu siapa yang harus ia bantu lebih dulu.     

Saat melihat hal ini, Nadine berkata lagi, "Mungkin aku makan sesuatu yang salah sehingga perutku sakit."     

Harris benar-benar bimbang. Ia tidak bisa membiarkan Tiara berada dalam kesulitan Ia tidak bisa meninggalkan Nadine begitu saja. Tetapi akhirnya, ia mengantar Nadine berjalan menuju ke tempat duduk.     

"Kak Harris, kakak kenapa?" Jenny melihat Harris sedang menuntun Nadine sehingga ia bergegas menghampirinya.     

"Ia sakit. Tolong jaga dia sebentar. Tiara sedang kesulitan karena Leo. AKu akan melihatnya," begitu Harris mengatakannya, Jenny langsung menendang kaki Rudi.     

Rudi menggaruk kepalanya dengan malu. "Mengapa kamu menendangku?"     

"Kamu masih lajang kan? Bukankah seharusnya tugasmu untuk menyelamatkan Tiara? Kalau kakak iparku yang pergi, bagaimana dengan kakakku? Jonathan juga tidak bisa membantu. Cepat kamu bantu dia sekarang juga," kata Jenny dengan tegas.     

"Aku tidak khawatir menyinggung Leo. Tetapi kalau aku berhasil menyelamatkan Tiara, apa yang harus aku lakukan kalau keluarganya ingin menjodohkan aku dan Tiara?" kata Rudi.     

"Bukankah sebelumnya kamu minta dikenalkan dengan Tiara? Apakah kamu hanya bercanda?" Jenny memandangnya dengan curiga.     

"Aku memang menyukainya. Ia cantik, memiliki tubuh yang indah dan sifatnya yang terus terang, tidak berpura-pura. Tetapi suka bukan berarti aku ingin menikah dengannya. Hari ini, terlihat sekali bahwa Surya Tanuharja berniat untuk mengadakan pesta ulang tahun ini bukan untuk istrinya, tetapi untuk mencari jodoh bagi Tiara," kata Rudi dengan cemas.     

Pada saat itu lah Harris bereaksi. "Apakah pesta hari ini benar-benar untuk perjodohan."     

"Lalu apa yang kamu pikirkan? Kamu sudah punya istri, tetapi kamu berniat untuk membantunya di hadapan semua orang," kalimat Rudi itu langsung menusuk pada Harris.     

"Apakah kamu tidak mau pergi?" Jenny melotot ke arah Rudi.     

"Rudi, hanya kamu yang bisa melakukannya. Tiara adalah teman baik Jenny dan penyelamat Harris dan ibunya. Anggap saja kamu melakukannya untukku. Kalau Keluarga Tanuharja menyulitkanmu nanti, kami akan membantumu," Jonathan juga mendukung Rudi untuk bergegas menyelamatkan Tiara.     

Walaupun merasa enggan, Rudi tahu bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyelamatkan Tiara dari situasi yang sulit seperti ini. Beberapa pria lainnya pasti akan berpikir dua kali, khawatir akan menyakiti hati Leo. Tetapi bukan itu yang Rudi khawatirkan.     

"Kalian semua ini, hanya bisa menyuruh-nyuruhku. Kalau sampai terjadi sesuatu, kalian harus membantuku!" katanya.     

"Mengapa kamu tidak segera berangkat!" Jenny mengangkat kakinya untuk menendang Rudi lagi, tetapi Jonathan langsung memeluknya.     

"Jenny, kamu sudah mau menikah. Apakah kamu tidak bisa sedikit lebih lembut? Jonathan, jaga calon istrimu baik-baik. Ia terlalu galak!" Setelah mengatakannya, Rudi berjalan ke arah lantai dansa dengan senyum di wajahnya.     

Tiara sudah putus asa. Ia berusaha meminta tolong pada Harris dengan tatapannya, tetapi Harris malah pergi bersama dengan Nadine.     

Ia tahu bahwa mustahil Harris akan menyelamatkannya. Terutama saat Nadine juga berada di lantai dansa yang sama dengan mereka. Apa yang akan Nadine pikirkan kalau sampai hal itu benar-benar terjadi.     

Ditambah lagi, ini adalah masalah Keluarga Tanuharja. Ini sama sekali bukan urusan Harris dan bukan tanggung jawab Harris untuk menyelamatkannya.     

Tetapi entah mengapa, ia merasa kecewa.     

Pamannya benar-benar kejam dan bibinya mengabaikannya.     

Tangan besar Leo memeluk pinggang Tiara dengan erat dan wajahnya memancarkan senyum menjijikkan. "Tiara, selama kamu mau ikut denganku, semua milikku akan menjadi milikmu."     

Tiara menjadi semakin marah. Ia memelankan suaranya dan berkata sambil menggertakkan giginya. "Tolong hormati saya."     

"Perusahaan keluargamu sedang dalam kesulitan dan hendak bangkrut. Aku bisa saja membeli saham dan menjadi investor terbesar dalam perusahaan milik keluargamu untuk mencegah kebangkrutan itu. apakah kamu tidak paham?" Leo tersenyum.     

Tiara memandang ke arah belakang. Pamannya yang sebelumnya sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang sudah tidak terlihat lagi.     

Perusahaan pamannya itu dijalankan oleh pamannya dan sepupunya. Tiara sama sekali tidak tahu seperti apa perusahaan itu dan apa yang terjadi padanya.     

Tetapi demi perusahaan itu, keluarganya tidak perlu berpikir dua kali untuk menjualnya pada seorang pria tua berperut buncit yang menjijikkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.