Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Datang Bersama Wanita Simpanan



Datang Bersama Wanita Simpanan

0"Kita bertiga? Sudah tidak ada lagi kata-kata kita bertiga. Mungkin kita bertiga yang kamu maksud adalah kamu, Jessica dan anak di dalam kandungannya," dengus Anya. "Selain itu, aku tidak mau bertemu denganmu. Kamu dan ibu yang akan bercerai, lebih baik kamu mencari ibu, jangan mencariku. Kalau kamu tidak bisa menghubunginya, cari pengacaranya. Aku sudah menikah dengan Aiden dan menjadi anggota Keluarga Atmajaya. Aku sudah bukan Pratama lagi dan aku tidak ingin berhubungan apa pun dengan Keluarga Pratama. Kalau tidak ada lagi yang ingin kamu bicarakan, aku tutup teleponnya," kata Anya, berniat untuk mengakhiri panggilan.     

"Anya, beraninya kamu mau menutup telepon saat aku belum selesai bicara!" raung Galih dengan marah.     

"Kalau kamu pikir ancaman itu berguna, habiskan semua suaramu untuk berteriak. Lihat saja, apakah kamu pikir aku akan mempedulikanmu," Anya benar-benar mengakhiri panggilan dengan sangat kejam dan kemudian memblokir nomor Galih.     

Begitu ia meletakkan ponselnya, ponsel itu berbunyi lagi. Kali ini, nomor yang terpampang adalah nomor kantor Pratama Group.     

Anya menjawab telepon tersebut. "Apa lagi yang kamu inginkan? Berteriak padaku? Saat aku menghilang, apakah kamu benar-benar mencariku sepenuh hati? Apakah saat Keara menginginkan nyawaku, kamu berusaha untuk menyelamatkanku? Sebagai seorang ayah, kamu telah mengecewakan istri dan anakmu. Kamu tidak pantas disebut sebagai seorang pria. Apa lagi yang kamu inginkan dariku? Apakah kamu masih merasa pantas menghubungiku seperti ini?"     

"Kamu …" Galih menggertakkan giginya dan berkata, "Tidak mungkin ibumu tiba-tiba saja bertindak seperti ini dan melawanku hanya demi uang. Pasti kamu yang telah menyebabkan semuanya."     

"Ya, ibuku terlalu baik hati dan lembut sehingga kamu bisa menindasnya selama lebih dari 20 tahun. Sayang sekali, aku sama sekali tidak mirip dengan ibu. Aku sama seperti kamu. Di saat aku harus kejam, aku akan melakukannya tanpa ampun," Anya tidak bisa menahan tawanya saat mengatakan hal ini.     

"Sebenarnya, ibu ingin menyerah untuk melindungi harga diriku dan Aiden. Ia khawatir perceraian ini akan menjadi masalah besar yang mempermalukan kami. Tetapi bagiku tidak. Ibuku bekerja dengan keras, membangun apa yang kamu nikmati saat ini. Lalu, apakah kamu pikir kami akan tinggal diam saat wanita seperti Jessica, duduk manis dan menikmati hasil kerja kerasnya? Beberapa hari lalu, ibu sudah mengalah dan hanya meminta sebagian kecil dari harta yang kamu miliki, tetapi kamu tidak mau memberikannya. Sekarang, kamu akan kehilangan setengah dari harta kekayaanmu. Tidak ada jalan lain," setelah mengatakannya, sekali lagi Anya menutup teleponnya.     

Saat Galih meneleponnya lagi, Anya langsung menolak panggilan tersebut dan menghubungi Aiden.     

"Aiden, ibu memblokir nomor ayah. Ia tidak berusaha mencari pengacara ibu, tetapi terus menggangguku," Anya benar-benar merasa terganggu dan ia yakin Aiden bisa menyelesaikan masalah ini.     

"Jangan marah. Jangan emosi. Aku akan langsung menyelesaikannya sekarang juga," suara Aiden yang lembut dan menenangkan terdengar dari seberang telepon. Suasana hati Anya sedang tidak stabil karena kehamilannya. Tetapi Aiden bisa dengan mudah memenangkannya.     

Awalnya, ia merasa kesal. Tetapi saat mendengar suara Aiden, ia merasa tidak perlu ada yang ia takutkan. Aiden bisa mengatasi semuanya.     

Walaupun Anya tidak tahu apa yang Aiden lakukan, sesuai perkiraannya, Galih sudah tidak bisa menghubungi Anya lagi.     

…     

Pada saat Galih dan Indah memutuskan untuk bercerai, Surya Tanuharja berniat untuk mengadakan pesta ulang tahun untuk istrinya, Rosa, dan mengundang mereka berdua untuk hadir.     

Saat Indah mendapatkan undangan tersebut, ia tidak tahu apakah ia harus menghadiri acara tersebut atau tidak.     

Orang-orang di luar belum tahu bahwa Galih dan Indah berniat bercerai sehingga Surya mengundangnya sebagai pasangan.     

Tidak hanya Galih dan Indah saja, Aiden dan Anya juga diundang pada acara tersebut. Tiara juga memberikan undangan untuk Harris dan Nadine. Jenny dan Jonathan juga akan berada di sana. Nico, yang menyukai pesta dan keramaian, juga pasti hadir.     

"Siapa Keluarga Tanuharja ini?" tanya Diana.     

"Surya dan Rosa memiliki hubungan yang sangat baik. Mereka memiliki seorang putri bernama Tiara. Tiara ini pernah menyelamatkan nyawa Hana dan Harris. Kalau aku tidak datang ke undangan mereka, sepertinya tidak sopan. Tetapi aku juga jijik kalau harus hadir bersama dengan Galih," kata Indah dengan cemas.     

"Kalau begitu, tidak perlu khawatir. Katakan saja pada Hana, ia pasti mengerti," kata Diana sambil tersenyum.     

"Saat aku baru saja masuk, aku dengar kalian bicara mengenai pesta ulang tahun Keluarga Tanuharja?" Hana adalah orang yang sangat pengertian sehingga ia mengambil inisiatif untuk berbicara terlebih dahulu saat tahu bahwa Indah sedang cemas.     

"Kebetulan kamu di sini. Indah dan Galih mau bercerai. Undangan yang ia dapatkan adalah undangan pasangan dan ia tidak bisa hadir," Diana tersenyum sambil menyambut kedatangan Hana ke rumahnya.     

"Aku sudah memikirkannya. Harris dan Nadine akan menghadiri acara tersebut. Jonathan dan Jenny juga. Sudah banyak orang yang menghadiri acara tersebut. Nanti, aku akan menjelaskan pada Rosa bahwa kamu harus mengurus putrimu yang sedang hamil sehingga kamu berhalangan untuk hadir," kata Hana sambil tersenyum.     

Diana bertepuk tangan dengan senang, "Benar sekali. Anya sedang hamil sekarang dan ia tidak akan mau menghadiri acara yang ramai. Kamu tidak perlu menghadiri pesta tersebut dan bisa menggunakan Anya sebagai alasan."     

"Baiklah, sepertinya itu ide yang bagus," Indah menghela napas lega.     

Tetapi tidak ada yang menyangka bahwa saat pesta ulang tahun Rosa, Galih mengajak Jessica sebagai pasangannya.     

Galih dan Indah bahkan belum bercerai, tetapi ia sudah membawa Jessica untuk menghadiri acara publik seperti ini.     

"Galih ini benar-benar berengsek. Sebelum bercerai pun, ia berani membawa wanita simpanannya di hadapan umum."     

"Tidak heran Indah tidak datang hari ini. Ternyata Galih lebih memilih membawa simpanannya."     

"Ia melakukannya dengan sengaja. Aku dengar sidang perceraian mereka sedang berjalan. Kalau gugatan itu dikabulkan, Indah akan mendapatkan setengah harta kekayaan Galih. Ia pasti sengaja membawa Jessica untuk mempermalukan Indah."     

"Apakah Aiden dan Anya datang hari ini? kalau mereka melihat Galih datang bersama dengan wanita pelakor ini, aku rasa pertunjukannya akan semakin menarik."     

"Aku dengar Anya sedang hamil dan kemungkinan besar ia tidak akan hadir."     

"Aku lihat Jonathan tadi datang dan ia melihat pamannya membawa wanita lain ke acara pesta. Apa yang akan terjadi, ya?"     

"Jonathan terlalu sabar. Ia hanya akan berpura-pura tidak melihatnya."     

"Pria benar-benar berengsek. Tidak peduli sudah berapa tahun kita habiskan bersama dengannya, begitu hatinya berubah, ia tidak akan lebih baik dibandingkan rumput yang sudah membusuk. Dulu, Indah dan Galih terlihat penuh cinta. Ternyata sekarang, semua busuknya Galih terlihat."     

Beberapa istri-istri sosialita berkumpul dan membicarakan mengenai hubungan Galih dan Indah. Mereka membicarakannya dengan penuh semangat.     

Mereka bersedia hadir ke acara pesta ulang tahun ini karena mereka merasa cukup tersentuh dengan hubungan di antara Surya dan Rosa Tanuharja.     

Di hari ulang tahun Rosa, Tiara bangun pagi-pagi sekali dan menyibukkan diri.     

Ia begitu sibuk hingga sore hari, saat para tamu tiba. Bahkan ia tidak sempat mengganti pakaiannya.     

"Tiara, biarkan para pelayan yang mengurus sisanya. Cepat kamu ganti baju," kata Rosa.     

"Tidak perlu. Aku bisa memakai apa pun. Hari ini adalah hari ulang tahun bibi. Seharusnya bibi yang dandan dan memakai gaun cantik," Tiara tidak terlalu tertarik dengan acara-acara pesta seperti ini.     

"Teman-temanmu juga datang. Mereka semua dandan dengan sangat cantik. Kamu juga jangan mau kalah dari mereka," kata Surya sambil mengambil sebuah gaun berwarna merah. "Cepat ganti bajumu dengan gaun ini."     

Tiara melihat gaun yang dipilih oleh Surya. Gaun itu memiliki belahan dada yang sangat rendah dan bagian punggungnya terbuka.     

"Paman, aku lebih suka gaun yang itu. Apakah aku boleh memakai yang itu saja?" Tiara tidak berani menolak pamannya secara terang-terangan sehingga ia memilih gaun yang lain.     

Gaun yang ia pilih adalah gaun one shoulder, yang setidaknya tidak terlalu terbuka seperti yang pamannya pilih. Ia masih bisa menggunakan gaun one shoulder.     

Pada pukul tujuh malam, Tiara bersama dengan Surya dan Rosa tiba di tempat acara.     

Tiara mengenakan gaun berwarna merah dengan model one shoulder yang ia pilih sebelumnya. Begitu ia memasuki ruangan acara, ia langsung menarik perhatian semua orang. Gaun tersebut menunjukkan lekuk tubuhnya yang indah dengan tidak berlebihan.     

"Itu putri Rosa Tanuharja, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.