Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Ia Juga Peduli



Ia Juga Peduli

0"Kak, Bella adalah putriku. Hubungan Adrian dan Bella tidak seperti hubungan kakak adik pada umumnya. Aku khawatir. Aku mengakui bahwa Adrian memang anak yang baik. Tetapi aku tidak mau Bella berhubungan dengannya. Oleh karena itu aku meminta bantuan dari Anya. Tetapi lihat apa yang Anya dan Aiden lakukan kepadaku."     

Maria merasa terhibur dengan cerita ini dan meminta seseorang untuk membuatkan teh untuk mereka agar mereka bisa mengobrol sambil bersantai.     

"Raisa, kamu terlalu berlebihan. Tenanglah dulu. Coba posisikan dirimu di posisi Anya. Bella adalah putrimu, tetapi Adrian juga merupakan putranya. Adrian adalah anak yang sangat baik, kita semua bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Tetapi hinaan yang keluar dari mulutmu benar-benar kejam. Kamu tidak boleh bilang sebutan anak haram itu," Maria berusaha membujuknya dengan sabar.     

"Saat aku marah, aku tidak bisa menjaga mulutku. Anya sudah mengatakannya sebelumnya tetapi aku masih kesulitan melakukannya," kata Raisa dengan malu.     

"Kamu juga mengatakannya di hadapan Anya? Kamu, kamu … Apakah kamu sudah gila? Bella sudah bekerja dengan sangat keras di Pratama Group, tetapi kamu malah ingin menghancurkan pekerjaannya. Tunggu sampai pernikahan Arka dan Sabrina berakhir. Setelah itu, bawalah ia kembali ke sekolahnya dan pergi dari Indonesia," kata Maria.     

Raisa memegang cangkir tehnya dengan erat. Hatinya masih merasa cemas.     

"Kak, apakah kamu tidak ingat apa yang terjadi pada Jenny dan Jonathan? Ia pergi untuk bersekolah ke luar negeri dan diam-diam kembali …"     

"Lalu mengapa? Setelah itu, Jenny tetap berangkat untuk sekolah dan pada akhirnya ia kembali untuk menikah dengan Jonathan. Sama halnya dengan Bella. Suruh saja ia kembali ke sekolah agar ia bisa melupakan Adrian. Mengenai masa depan, bicarakan saja belakangan. Mengapa kamu begitu offensive sekarang? Anya dan Aiden pasti sangat tersinggung. Sekarang apa yang akan kamu lakukan? Bertengkar dengan Bella dan memaksanya untuk menjauh dari Adrian?" tanya Maria.     

Raisa tertawa. "Kak Maria, aku benar-benar ingin menemui Bella dan memaksanya untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya."     

"Anak jaman sekarang memiliki keinginannya sendiri. Mereka tidak akan suka kalau orang tua mereka ikut campur dengan urusan mereka. kamu ingin menyuruh Bella untuk mengundurkan diri dan menjauhi Adrian. Kalau ia marah padamu, kamu pasti akan menyesalinya nanti," kata Maria dengan tulus.     

Raisa merasa panik saat mendnegar hal ini, "Kak, apa yang harus aku lakukan?"     

"Berpura-pura tidak tahu dan jangan bilang bahwa Adrian salah. Dukung dia untuk melakukan apa pun yang ia sukai. Katakan bahwa pria menyukai wanita yang cerdas. Aku yakin Anya pasti sudah bilang pada Adrian untuk tidak terlalu dekat dengan Bella dan menjaga jarak," kata Maria sambil tersenyum.     

Raisa mengangguk. "Terima kasih, Kak, untuk sarannya. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan."     

"Apakah kamu benar-benar tahu?" Maria masih merasa tidak yakin.     

"Aku hanya akan bilang padanya bahwa Adrian menyukai wanita yang cerdas dan mendukungnya untuk mengejar studinya, baru mengejar cinta. Dengan begitu, setelah pernikahan Arka selesai, Bella akan kembali bersamaku, meninggalkan Indonesia," Raisa tersenyum.     

Maria mengangguk dengan puas. "Kamu harus mengendalikan emosimu. Kamu adalah bibi Sabrina. Kalau kamu tidak diperbolehkan untuk ikut campur dalam pesta pernikahannya, kamu tidak akan bisa tinggal diam. Jangan khawatir. Biar aku yang bilang pada Aiden."     

"Terima kasih, Kak," Raisa langsung tersenyum.     

"Kalau kamu tidak berubah, setelah Bella menikah, kamu akan terus bertengkar dengan besanmu. Lihatlah, Bella dan Adrian bahkan belum memiliki hubungan, tetapi kamu sudah mencari masalah dengan Anya. Apakah kamu tidak mau memiliki hubungan yang baik dengan mertua Bella?" Maria merasa bahwa saran Bima sangat bagus.     

Hanya keluarga dengan didikan seperti Keluarga Atmajaya saja yang bisa menghadapi sosok seperti Raisa.     

Bima memahami sifat Raisa dan memilih untuk tidak memedulikannya lagi.     

Maria adalah menantu tertuanya, datang dari keluarga yang besar. Sifatnya sangat lemah lembut dan baik hati.     

Anya juga sangat toleran sehingga ia tidak terlalu memedulikan Raisa.     

Ivan adalah sosok yang pendiam dan perhatian. Ia tahu bagaimana cara mengurus orang lain. Jadi selama ini, Raisa hidup dengan sangat nyaman di Keluarga Atmajaya.     

Tetapi setelah anaknya berkembang, Raisa harus berhubungan dengan orang-orang lainnya suatu hari nanti.     

Keluarga Mahendra adalah keluarga dari sisinya. Jadi, tentu saja Keluarga Mahendra akan selalu memanjakan dan menyayanginya, tidak peduli bagaimana pun sifatnya.     

Keluarga Atmajaya yang merupakan keluarga suaminya adalah keluarga yang berpendidikan dan penuh dengan toleransi sehingga tidak ada yang memedulikan sifatnya.     

Bagaimana kalau suatu hari nanti Bella menikah?     

Apakah hidup Raisa masih bisa damai?     

Kalau Raisa bertengkar dengan besannya, bagaimana Bella bisa hidup dengan bahagia dan damai dengan mertuanya?     

Maria merasa bahwa Bella jauh lebih cocok dengan Adrian dibandingkan Maya. Sebagai orang tua, Maria juga ingin anak muda di keluarganya hidup dengan bahagia.     

Hanya saja yang menjadi masalah utama adalah sifat Raisa. Maria dan Bima bisa saja mengabaikannya, tetapi belum tentu orang lain bisa?     

Maria merasa sedikit kasihan pada Bella karena memiliki ibu yang begitu kekanakan. Bukankah sifat ibunya itu malah akan menghalangi kebahagiaan Bella untuk bersama dengan pria yang dicintainya?     

"Aku juga tidak mau mencari keributan. Tetapi aku tidak bisa membiarkan putriku menderita," kata Raisa.     

Maria mengelus tangan Raisa dengan lembut. "Saat Bella baru datang ke Indonesia, aku merasa sedikit khawatir padanya. Tetapi ia senang bisa tinggal bersama dengan Anya dan pekerjaannya di Pratama Group sangat bagus. Itu sebabnya aku menasihatimu seperti ini."     

"Kak, apa maksudnya?" Raisa terlihat sedikit malu.     

"Apakah kamu tidak mengerti? Jangan libatkan masalah orang tua pada anak-anak. Kamu mengenai masalah Paman Eka dan sebagai Keluarga Atmajaya, kamu juga harus menjaga Adrian, jangan sampai ada satu orang pun yang menyakitinya. Jangan membicarakan mengenai anak haram dan jangan sampai Anya mendengarnya. Aku mungkin bisa mengabaikannya, tetapi tidak mudah untuk membujuk Aiden," kata Maria.     

"Aku mengerti. Apakah perlu ayahku yang melakukan sesuatu? Dulu, saat Paman Eka bangkrut, ayahku lah yang membantunya," kata Raisa.     

"Tidak usah. Semakin sedikit orang yang mengetahui hal ini akan semakin baik. Di keluargamu tidak ada yang mengetahui mengenai masalah ini, kan?" tanya Maria.     

Raisa tidak mengatakan apa pun.     

Mana mungkin mulut ember seperti Raisa bisa menyembunyikan rahasia? Kalau ia tahu, itu artinya seluruh keluarganya juga tahu.     

"Lupakan saja lah. Orang tua dan kakakmu jauh lebih bisa diandalkan dari pada kamu. Kalau Paman Eka tidak melakukan apa pun, kita bisa tenang. Tetapi kalau ia berani mencari masalah dengan Keluarga Atmajaya, kita tidak akan tinggal diam," suara Maria terdengar lebih rendah dari biasanya. "Kamu bisa minta ayahmu untuk menyampaikannya."     

"Aku mengerti," Raisa tidak melakukan apa pun. Ia hanya cepat dalam menyebarkan gosip, tetapi tidak bisa melakukan yang lainnya.     

"Paman Eka sudah kembali, tetapi tidak ada yang takut padanya. Apa yang bisa ia lakukan meskipun Adrian benar-benar cucunya? Putrinya sudah mati. Apakah ia juga berniat untuk menghancurkan cucunya? Kalau ia berani menyentuh Adrian, Aiden dan Anya tidak akan pernah mengampuninya," kata Maria.     

"Ia membawa putranya ke Indonesia kali ini. Ia tetap harus memikirkan putranya saat ia hendak bertindak. Jangan khawatir. Paman Eka akan mendengarkan kata-kata ayahku," akhirnya, ada sesuatu yang Raisa bisa lakukan.     

Ia langsung pergi ke rumah ibunya malam itu.     

Saat makan malam, Maria menebak bahwa emosi Anya sudah stabil sehingga ia meneleponnya.     

"Anya, Raisa datang ke rumah tadi siang dan aku sudah menegurnya. Ia mendengar bahwa Paman Eka sudah mengetahui mengenai masalah Adrian, jadi ia langsung pulang, meminta bantuan ayahnya untuk menghentikan Eka. Raisa juga peduli terhadap Adrian," bujuk Maria.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.