Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pulang untuk Mengadu



Pulang untuk Mengadu

0"Baguslah kalau begitu. Bella sangat cantik, cerdas dan menarik. Aku khawatir Adrian akan tertarik padanya. Kamu harus mengawasi anakmu," kata Raisa dengan cemas.     

Anya merasa marah saat mendengar ini.     

Ia tidak mengelak bahwa Bella memang cantik dan cerdas. Ia memang anak baik-baik. Tetapi Raisa juga tidak bisa bersikap seperti ini kan?     

Adrian juga anak yang baik. Ia tampan, cerdas, menarik, pekerja keras, perhatian dan juga hangat.     

"Mereka berdua adalah anak yang baik. Banyak perempuan yang juga menyukainya. Ditambah lagi, Adrian mengatakan dengan jelas bahwa ia tidak punya rencana untuk jatuh cinta. Ia baru berusia 24 tahun dan baru saja mengambil alih Pratama Group. Masih ada banyak hal yang harus ia pelajari di perusahaan. Ia sibuk dan tidak punya waktu untuk jatuh cinta, jadi tidak usah khawatir," kata Anya.     

"Katakan pada Adrian agar tidak terlalu baik pada Bella. Sebenarnya … Sebenarnya aku merasa tatapan Bella ke Adrian terasa tidak tepat," kata Raisa.     

Anya mencibir. Awalnya, Raisa mengatakan bahwa Adrian lah yang menggoda Bella. Tetapi sekarang akhirnya mengakui bahwa Bella lah yang menyukai Adrian terlebih dahulu.     

"Adrian memang menarik. Normal saja kalau Bella mengagumi Adrian," kata Anya.     

"Ini bukan perasaan yang dimiliki oleh seorang adik pada kakaknya. Bella ada anakku, aku bisa melihatnya," kata Raisa dengan khawatir.     

"Jadi, apa yang kamu inginkan dariku?" tanya Anya.     

"Suruh Adrian cari cara untuk mengusir Bella dari Pratama Group. Selama, Adrian mengusir Bella dari perusahaan, Bella pasti akan sakit hati dan marah padanya. Setelah itu, ia tidak akan menyukai Adrian lagi. Cepat katakan pada Adrian," kata Raisa di telepon.     

"Apakah kamu tidak takut suatu hari nanti Bella akan mengetahui hal ini? Bella bekerja dengan sangat baik di Pratama Group dan Adrian tidak hanya mengurusnya karena ia adalah saudara, tetapi karena kinerjanya yang luar biasa. Pekerjaan Bella sama dengan pekerjaan semua orang yang profesional. Ia masih muda, tetapi ia sangat pekerja keras. Ia jauh lebih mampu dari pada yang kamu pikirkan. Anak sehebat itu, tidak ada alasan mengapa Adrian harus mengusirnya dari perusahaan. Baginya, ini adalah sebuah pukulan yang besar. Aku tidak akan membiarkan Adrian melakukannya," Anya langsung menolak tanpa memikirkannya dua kali.     

"Anya, Bella menyukai Adrian. Apakah kamu bangga karena hal itu? Apakah kamu sengaja membiarkan Bella bekerja agar mereka berdua tetap berhubungan?" teriak Raisa.     

"Mereka hanyalah anak-anak, salah satunya berusia 19 tahun dan yang lainnya 24 tahun. Apa yang bisa mereka lakukan? Adrian adalah anak yang baik. Ia tahu bagaimana cara memperlakukan wanita. Kamu terlalu khawatir," Anya berusaha untuk membujuknya.     

"Tentu saja kamu tidak khawatir karena Adrian adalah laki-laki. Tetapi bagaimana aku bisa tenang melihat putriku seperti ini? Anya, aku bekerja keras untuk membantu Arka mempersiapkan pernikahannya. Tetapi kamu malah membiarkan Adrian untuk mendekati putriku. Apakah Adrian pantas untuknya?" Raisa benar-benar merasa marah.     

Anya mengerutkan keningnya, merasa kepalanya sakit kepala. Aiden langsung mengambil ponsel Anya saat melihat istrinya seperti itu.     

"Mulai hari ini, kamu tidak perlu mengurus pernikahan Arka. Urus saja anakmu sendiri," setelah mengatakannya, Aiden langsung menutup teleponnya.     

Anya memandang suaminya dengan mata terbelalak. "Apa yang kamu lakukan?"     

"Hanya karena ia mengurus pernikahan Arka, bukan berarti ia bisa bersikap seenaknya di hadapanmu. Aku bersedia untuk membiarkan dia mengurus pernikahan putraku adalah sebuah kehormatan untuknya." Setelah itu, Aiden menelepon seseorang dan mengatakan kepada event organizer bahwa Raisa tidak boleh dilibatkan dalam pernikahan Arka lagi.     

Raisa benar-benar mengamuk. Ia kembali ke rumah Keluarga Atmajaya untuk mengeluh pada Maria.     

Maria denga berbicara dengan Bima dan menyalahkan Bima karena memberitahu Eka mengenai masa lalu Adrian.     

Raisa sangat terkejut mendengarnya. "Ayah benar-benar mengatakannya?"     

"Iya. Anya sampai buru-buru datang ke sini, tetapi sudah terlambat. Aiden juga datang. Walaupun, ia tidak mengatakan apa pun, tetapi ia terlihat sangat marah," Maria menghela napas panjang.     

"Ayah, bagaimana kamu bisa membicarakan masalah sebesar ini pada orang lain?" Raisa mengerutkan keningnya.     

"Raisa, berapa umur Bella?" tanya Bima.     

"Apa yang ingin ayah lakukan?" Raisa menatapnya dengan curiga.     

Bima tersenyum dengan senang dan menatap ke arah pelayannya. Pelayan itu langsung membantu untuk mendorong kursi rodanya ke arah sofa.     

Raisa duduk di samping Maria. Tidak tahu mengapa, Raisa merasakan firasat buruk.     

"Raisa, kamu juga melihat Adrian tumbuh dari kecil hingga besar. Ia memiliki karakter yang baik dan juga wajahnya sangat tampan. Bella masih belum memiliki kekasih. Atau …"     

"Tidak, mengapa Bella harus menikah dengan anak haram?" kata Raisa dengan suara keras.     

"Raisa, apa yang kamu katakan!" Maria langsung menghentikan pembicaraan ini.     

"Aku tidak salah. Paman Eka sekarang sudah tahu bahwa Adrian adalah putra Jessica dan ia juga pasti akan memberitahu semua orang. Bella pasti akan sangat malu, ditertawai oleh banyak orang," Raisa langsung menolak usulan dari Bima.     

"Anak haram? Malu? Kalau begitu, mengapa kamu menikah dengan Ivan? Apakah Ivan membuatmu malu?" tiba-tiba saja Bima merasa sangat marah.     

Wajah Raisa langsung memucat dan ia langsung menjelaskan. "Ayah, bukan begitu maksudku."     

"Kalau bukan itu maksudmu, lalu apa maksudmu?" Bima terus menegurnya.     

"Situasi Kak Ivan dan Adrian berbeda. Pokoknya, aku tidak menyetujui hubungan Bella dan Adrian. Kalau Maya tidak mau dijodohkan dengan Adrian, jangan korbankan Bella," kata Raisa dengan tidak senang.     

Bima melotot ke arahnya. "Adrian adalah anak yang baik. Menikah dengannya tidak akan membuat siapa pun menderita. Kalau bukan karena kebaikan Keluarga Atmajaya, Adrian mungkin akan sangat berbeda. Kita semua tahu bahwa Adrian bukan anggota Keluarga Atmajaya, tetapi orang di luar sana tidak tahu."     

"Orang-orang di luar sana AKAN tahu. Pokoknya, aku tidak mau," Raisa tidak khawatir menyinggung perasaan Bima sehingga ia berani menolaknya terang-terangan.     

Tidak hanya Raisa saja yang tidak setuju. Keluarga Mahendra pun tidak akan menyetujuinya.     

"Kamu … Kamu benar-benar bodoh dan berhati sempit. Aiden dan Anya lah yang membimbing Adrian sehingga menjadi anak yang baik dan lemah lembut. Ia adalah anak dari Galih Pratama. Pratama tidak memiliki penerus dan suatu hari nanti, siapa pun yang menikah dengan Adrian pasti akan menikmati seluruh miliknya. Adrian mengambil alih Pratama Group di usia yang sangat muda. Penampilan dan kemampuannya sangat luar biasa. Apa lagi yang kamu inginkan?" Bima berkata dengan penuh kemarahan. "Aku sudah tidak peduli lagi padamu."     

Maria menepuk punggung tangan Raisa, memintanya untuk tidak membuat Bima semakin marah lagi.     

Raisa tidak mengatakan apa pun lagi dan Bima sudah merasa begitu marah. "Aku melakukan semua ini demi kebaikan kalian semua. Tetapi kalian menyalahkanku karena membuat masalah. Aku tidak akan mengatakan apa pun lagi. Pelayan, antar aku kembali ke kamar."     

Setelah Bima kembali ke kamarnya, Raisa mengobrol dengan Maria mengenai pertengkarannya dengan Anya. Ia juga menceritakan pada Maria bahwa Aiden melarangnya untuk ikut campur dengan pernikahan Arka dan Sabrina.     

"Kak, aku benar-benar kesal. Anya tidak memedulikan pernikahan putranya sendiri sehingga membutuhkan bantuan dariku. Tetapi mereka tidak tahu terima kasih dan mengusirku begitu saja," katanya.     

Maria tersenyum dan memandang Raisa. "Sudah umur berapa kamu, masih kekanakan seperti ini?"     

"Kak, Bella adalah putriku. Hubungan Adrian dan Bella tidak seperti hubungan kakak adik pada umumnya. Aku khawatir. Aku mengakui bahwa Adrian memang anak yang baik. Tetapi aku tidak mau Bella berhubungan dengannya. Oleh karena itu aku meminta bantuan dari Anya. Tetapi lihat apa yang Anya dan Aiden lakukan kepadaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.