Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kekhawatiran yang Benar Terjadi



Kekhawatiran yang Benar Terjadi

0"Apakah kamu tahu siapa tunangan putra Eka?" tanya Nico.     

"Apakah aku harus tahu?" kata Aiden dengan sembarangan.     

"Lili, pacar Aksa! Aku tidak tahu berapa lama Eka akan tinggal di Indonesia. Bagaimana kalau ia menemukan rahasia Adrian?" tanya Nico dengan cemas.     

"Katakan kepada semua orang. Selama kamu tidak membiarkan Eka bertemu dengan kakekmu, ia tidak akan pernah tahu identitas Adrian yang sebenarnya," kata Aiden.     

Hanya keluarga saja yang mengetahui identitas Adrian yang sebenarnya. Anak-anak muda, bahkan Arka dan Aksa yang merupakan kakak Adrian pun tidak tahu. Semua orang pikir Adrian dan Adel adalah anak kembar.     

Orang-orang di Keluarga Atmajaya tidak akan pernah membicarakannya. Tetapi sulit untuk memastikan bahwa Bima akan menutup mulutnya.     

Akhir-akhir ini, ia terus menerus mengatakan hal-hal yang mengacu pada topik tersebut di acara makan malam keluarga. Tetapi karena Bima mengidap dementia, semua anggota keluarga tidak terlalu menganggap serius kata-katanya.     

Tetapi berbeda kalau sampai Eka yang mendengarnya …     

"Aku akan pulang dan menjelaskan para ibuku," kata Nico dengan serius. "Paman, kamu memintaku untuk menyelidiki Lili. Ia bertunangan dengan putra Eka, Mario, dan ia memiliki anak perempuan dari pria lain."     

"Itu bukan anaknya, tetapi adiknya. Mengenai pertunangannya, aku akan menyuruh seseorang untuk memastikannya," kata Aiden dengan tenang.     

"Baiklah kalau begitu, aku akan pulang dulu," Nico mengakhiri panggilan.     

Saat Aiden memberitahu Anya mengenai berita kepulangan Eka ke Indonesia, Anya terlihat sangat panik.     

"Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita harus memberitahu Adrian?" tanya Anya dengan gugup.     

"Ia punya hak untuk tahu," jawab Aiden.     

"Aku takut Adrian akan dimanfaatkan oleh Eka. Dulu, Eka sudah pernah memeras keluarga kita. Ia bahkan tidak membeli tanah untuk makan Jessica dan memutuskan untuk menyebar abu Jessica ke laut. Mana mungkin orang seperti itu bisa mencintai Adrian dengan tulus?" kata Anya dengan marah.     

"Kalau kita tidak memberitahu Adrian dan Adrian mengetahui dari orang lain. Atau Eka langsung muncul di hadapan Adrian dan mengatakan bahwa ia adalah cucunya, apa yang harus kita lakukan?"' tanya Aiden.     

"Mengapa orang baik selalu meninggal lebih cepat, sementara orang jahat serasa hidup ribuan tahun. Eka sudah sangat tua, tetapi ia masih sehat dan hidup. Aku bisa tenang kalau ia sudah tidak ada. Sekarang, saat aku tahu bahwa ia kembali, rasanya seperti memegang sebuah bom waktu," Anya tidak bisa menenangkan dirinya.     

Ia sudah berusaha keras untuk membesarkan Adrian selama 24 tahun, memperlakukannya sebagai putranya sendiri hingga menjadi pria yang luar biasa seperti ini.     

Kalau kemunculan Eka akan menghancurkan hubungan ibu dan anak, hati Anya pasti akan hancur.     

Malam itu, Aiden mendapatkan informasi bahwa Lili dan Mario memang dijodohkan. Mario memang memiliki hubungan dengan Keluarga Mandala, dan para orang tua yang menjodohkan mereka.     

Lili berusaha untuk melarikan diri dari perjodohan itu dan membangun bisnisnya sendiri agar ia bisa menghasilkan uang untuk mendukung kehidupannya.     

Yang pasti sekarang, pertunangan Lili dan Mario hanyalah sebuah perjodohan dan ia juga tidak punya anak. Ia berusaha untuk melarikan diri dari pernikahan yang diatur oleh keluarga. Saat ini ia sedang sendiri dan menyukai Aksa.     

…     

Akhir-akhir ini, Arka jarang pulang ke rumah. Kalau ia punya waktu, ia akan menemani Sabrina. Aksa juga sering pergi untuk berkencan bersama dengan Lili. Pada akhirnya, Adrian sendirian di rumah.     

Anya pergi menemui Adrian sambil membawa teh untuknya.     

"Adrian, jangan lupa banyak minum kalau kamu begadang. Terlalu banyak bekerja bisa membuatmu sakit," Anya menarik kursi dan duduk di hadapan meja Adrian.     

"Ibu, tunggu aku sebentar," Adrian memasang earphone di telinganya dan mengucapkan beberapa kalimat sebelum akhirnya menunda pekerjaannya.     

Anya tersenyum dan memandangnya. "Apakah aku mengganggumu sekarang? Kalau ayah masih hidup, ia pasti akan sangat bangga melihatmu bekerja keras seperti ini."     

"Ibu tidak pernah menceritakannya kepadaku. Aku hanya pernah melihatnya dari wawancara di internet. Aku rasa ia adalah pebisnis yang sangat sukses," Adrian tersenyum tipis saat mengatakannya.     

"Benar, ia adalah pebisnis yang sangat sukses. Ia juga sangat tampan sehingga kamu bisa setampan ini," kata Anya dengan setengah bercanda.     

"Aku dengar Eka sudah kembali ke Indonesia," Adrian menengadah dan memandang Anya setelah mengatakannya. "Apakah ibu menemuiku hari ini untuk membicarakannya?"     

"Aku dan Aiden merasa kamu punya hak untuk tahu sehingga aku datang untuk memberitahumu. Kalau kamu ingin menemuinya, kami tidak akan menghentikanmu," walaupun Anya benar-benar merasa enggan, akhirnya ia memutuskan untuk mendengar saran Aiden.     

"Keluarga ini saja sudah cukup untukku," kata Adrian.     

"Adrian, kamu tidak pernah menanyakan makam ibumu dan kamu tidak pernah ingin berziarah. Apakah kamu ingin tahu?" tanya Anya.     

"Manusia tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh siapa, tetapi aku masih tetap menghargainya karena telah melahirkanku. Sekarang aku sudah sangat bahagia karena aku memiliki keluarga yang sangat mencintaiku. Mengenai Eka, pria yang tidak pernah aku temui sebelumnya, aku tahu ia tidak menyayangi ibuku. Mana mungkin ia akan tulus padaku? Jadi, aku tidak berniat untuk menemuinya. Aku hanya ingin menjadi putramu seumur hidupku," Adrian menggenggam tangan Anya. "Ibu, kalau kamu tahu di mana makam ibuku, bisakah kamu memberitahuku bahwa ada seseorang yang selalu merawatnya, kan?"     

"Jessica tidak punya makam. Eka meminta uang dariku dan ia mengambil semua uangnya untuk dirinya sendiri. Sebelum ia pergi, ia tidak membawa abu Jessica dan menyebarkannya entah di mana. Kalau kamu mau pergi ke tempat itu, aku akan tanyakan pada ayahmu. Ia pasti tahu di mana Eka menyebarkan abu Jessica. Saat itu aku baru saja melahirkan sehingga aku tidak tahu tempatnya," kata Anya.     

Adrian tidak menyangka bahwa hidup ibunya begitu menyedihkan. Setelah tahu apa yang terjadi pada ibunya, Adrian semakin tidak mau bertemu dengan Eka,     

"Aku tidak mau berkomentar mengenai orang seperti apakah Jessica dan Eka. Tidak peduli seberapa buruknya dia, Jessica adalah ibumu dan memberikan hidup untukmu. Aku sangat bersyukur karena ia melahirkan kamu di dunia ini. Aku hanya berharap kamu hidup bahagia selamanya."     

Anya menepuk pundak Adrian. "Kamu adalah anak yang cerdas. Kamu pasti memahami maksud ibu. Sebenarnya, di dalam lubuk hati terdalamku, aku tidak mau kamu berhubungan dengan siapa pun yang berasal dari Keluarga Hermawan."     

"Cinta dan keluarga yang aku dapatkan dalam hidup ini semuanya berasal dari kamu. Rumah yang hangat ini juga berasal dari ibu. Di hatiku, hanya kamu saja keluargaku. Ditambah lagi, darah yang mengalir di tubuh kita sama. Tidak ada yang lebih dekat dari kita," Adrian tersenyum dan membuka tangannya untuk memeluk Anya.     

Anya tertawa. "Benar, kita adalah keluarga paling dekat. Baiklah, aku tidak akan mengganggu pekerjaanmu lagi. Kalau sudah selesai, cepatlah beristirahat."     

Saat Anya masuk ke dalam ruangan, suasana hatinya terasa berat karena berita kedatangan Eka ke Indonesia. Tetapi setelah ia pergi, hatinya terasa lega karena ia tahu apa yang ada di pikiran Adrian.     

Selama Adrian tinggal bersama dengan mereka dan hidup bahagia, Anya tidak perlu takut Eka akan merebutnya dan membawanya pergi.     

Eka adalah pria yang berhati dingin dan bersikap kejam bahkan pada putrinya sendiri. Orang semacam itu tidak akan memiliki perasaan pada cucunya sendiri.     

Siapa yang tahu bahwa kekhawatiran Anya itu tetap terjadi.     

Setelah tahu bahwa tunangan putranya direbut oleh Aksa, Eka langsung pergi ke rumah Keluarga Atmajaya untuk menemui Bima.     

Kebetulan hari itu Maria sedang pergi ke luar dan pelayan rumah tidak menghentikannya. Saat Bima mendengar ada orang yang datang, ia langsung mengajaknya masuk.     

"Nyonya, apakah Tuan Aiden ada di rumah? Cepat datang lah ke sini. Nyonya Maria sedang tidak ada di rumah saat Tuan Eka datang dan Tuan Bima membiarkannya masuk," kata pelayan itu dengan cemas dari telepon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.