Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Tidak Bisa Berteman Lagi



Tidak Bisa Berteman Lagi

0"Anya, Raisa datang ke rumah tadi siang dan aku sudah menegurnya. Ia mendengar bahwa Paman Eka sudah mengetahui mengenai masalah Adrian, jadi ia langsung pulang, meminta bantuan ayahnya untuk menghentikan Eka. Raisa juga peduli terhadap Adrian," bujuk Maria.     

"Kak, aku tidak marah padanya. Setelah mengenalnya cukup lama, mana mungkin aku tidak paham bagaimana sifat Raisa," kata Anya sambil tersenyum.     

"Ia takut kamu marah sehingga ia pulang dan mencari cara untuk berbaikan. Saat ia mendengar mengenai masalah Adrian, ia juga khawatir. Walaupun ia sedikit berlebihan, kamu sendiri juga seorang ibu. Kamu pasti memahaminya, kan?" kata Maria dengan lembut.     

Melihat bahwa Aiden sedang menunggunya, Anya berkata, "Kak, jangan khawatir. Aku akan bilang pada Aiden. Raisa adalah bibi Sabrina. Ia pasti ingin terlibat dalam pernikahan keponakannya. Aku tidak akan membiarkannya disingkirkan begitu saja. Dengan bantuannya, aku juga ikut senang."     

Maria tertawa. "Berbicara denganmu terasa sangat damai dan menyenangkan."     

"Maaf kakak jadi terlibat karena masalahku. Jangan khawatir. Aku akan berbaikan dengannya," kata Anya sambil berjalan menuju ke arah meja makan.     

Aiden menarik kursi Anya agar ia bisa duduk dan mengambilkan semangkuk sup untuknya.     

Adel mengulurkan tangannya dan meminta sup dan Aiden langsung menuangkannya. Melihat bahwa Bella tidak bergerak, Aiden berinisiatif untuk memanggilnya.     

Bella langsung memberikan mangkuknya dan berterima kasih dengan sopan.     

Anya mengatakan beberapa hal lagi pada Maria sebelum mengakhiri panggilan.     

"Bella akhir-akhir ini terlihat lelah dan kurus. Makanmu kurang banyak," kata Anya setengah bercanda.     

Bella mengedipkan matanya berulang kali. "Bibi, bukankah bibi suka gadis yang kurus?"     

"Aku merasa yang penting sehat. Tidak perlu memedulikan bagaimana bentuk tubuh. Kecantikan itu asalnya dari hati bukan dari luar," setelah mengatakannya, Anya mengambilkan daging dan sayur-sayuran untuk Bella. "Makan yang banyak."     

"Terima kasih, Bibi," Bella menerimanya dengan senang. Menerima makanan dari Anya langsung membuat makanan itu terasa jauh lebih lezat.     

Pada saat itu, kebetulan Adrian baru saja pulang. "Ayah, Ibu, apakah ada makanan?"     

"Kak Adrian sudah pulang. Aku akan membantu menyajikan makanannya untukmu," Bella langsung meletakkan sendok dan garpunya, lalu berlari menuju ke arah dapur.     

Anya tersenyum dan memandang Aiden, tetapi Aiden terlihat tidak setuju.     

"Bella jauh lebih aktif dari pada kakak," kata Adel.     

"Aku bisa menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat hari ini. Akhir-akhir ini aku tidak sempat makan malam bersama. Aku tidak menyangka semuanya sedang berkumpul," kata Adrian. Setelah itu ia pergi untuk mencuci tangannya. Saat ia kembali ke meja makan, Bella sudah menyiapkan makanan di piringnya dan mengambilkan sup untuknya.     

Anya hanya makan dengan tenang, sementara Aiden membuka obrolan. "Bagaimana kerja Bella denganmu?"     

"Bella adalah anak yang pintar. Ia pasti sangat patuh," goda Adel.     

"Adel benar. Bella memang pintar. Ia bisa belajar dengan sangat cepat. Sekarang ia adalah tangan kananku," puji Adrian.     

"Itu karena Kak Adrian yang mengajariku dengan baik," Bella berusaha untuk rendah hati.     

"Saat pernikahan Arka berakhir, Bella akan kembali ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahnya," kata Aiden sambil memandang Bella. "Bella, Adrian sangat optimis terhadap kemampuanmu. Kamu harus menyelesaikan studimu dan lulus kuliah. Setelah itu, kamu bisa membantu Adrian di Pratama Group."     

Mata Bella terlihat berbinar. "Paman, apakah itu artinya aku boleh bekerja di Pratama Group setelah aku lulus nanti."     

"Kalau kamu punya pilihan yang lebih baik, kamu juga boleh menolak," kata Anya dengan cepat.     

"Tidak, tidak. Aku mau bekerja di Pratama Group. Aku akan belajar dengan giat," Bella tidak bisa menyembunyikan semangatnya. Ia benar-benar menyukai lingkungan kerja di Pratama Group.     

Adrian mengangguk. "Aku percaya, tidak peduli apa pun yang kamu lakukan, selama kamu bekerja keras, kamu pasti akan berhasil."     

"Aku juga berpikir seperti itu. Ayahku bilang tidak ada yang sulit di dunia ini selama kamu melakukannya dengan tulus dan sepenuh hati," kata Bella dengan bangga.     

"Kak Ivan mendidikmu dengan sangat baik. Lebih baik belajar banyak dari ayahmu di kemudian hari," Anya ingin melanjutkan kata-katanya, agar Bella tidak belajar dari ibunya. Tetapi akhirnya ia menahan diri.     

Akhirnya Raisa mendapatkan ijin dari Aiden untuk kembali terlibat di pesta pernikahan Arka dan Sabrina, bersama dengan Bella.     

Setiap hari Della selalu memperhatikan dan mengawasi Sabrina karena kondisi kehamilannya. Setelah jam pulang kerja, giliran Arka yang mengawasinya.     

Sabrina merasa kehilangan kebebasannya sebelum ia menikah.     

"Kak, aku bukan anak kecil. Bisakah kamu berhenti mengkhawatirkanku secara berlebihan. Kalau kamu seperti ini, kamu juga akan membuatku tegang." Setelah pulang dari kerja, Arka menjemputnya sendiri dan ia tidak diperbolehkan untuk duduk di kursi penumpang depan.     

"Sabrina, kamu tidak sendirian sekarang. Ada baiknya berhati-hati," Arka tersenyum dengan lembut.     

Sabrina bersandar di kursinya dan memain-mainkan sabuk pengamannya. "Kalau aku bilang padamu aku ingin bertemu dengan Anna di penjara, apakah kamu setuju?"     

"Karena dia, kita melewatkan tiga tahun dengan salah paham. Apa gunanya mengunjunginya di penjara. Penjara tidak baik untukmu. Kamu sedang hamil sekarang. Jangan pergi ke sana," Arka langsung menentangnya tanpa perlu berpikir panjang.     

"Kak, biarkan aku pergi. Aku ingin menanyakan sesuatu padanya," kata Sabrina.     

Arka tidak tahu bagaimana cara menolak Sabrina lagi sehingga akhirnya ia menyetujuinya. "Aku akan mengaturnya."     

…     

Malam itu, Arka menemani Sabrina untuk menemui Anna.     

Setelah ia ditangkap dan dipenjara, tidak ada satu orang pun yang datang untuk mengunjunginya.     

Kekasihnya yang kaya raya sudah meninggalkannya dan ibunya pun tidak mengunjunginya karena sibuk berjudi. Teman-teman yang dekat dengannya saat ia terkenal sudah meninggalkannya saat ia sedang berada dalam masalah.     

Saat Sabrina menemuinya, ia membawakan berbagai barang sehari-hari untuk Anna.     

"Aku membawakan tissue basah untukmu, ini aku beli di luar negeri," kata Sabrina dengan mata memerah. "Dulu, kalau menggunakan tissue basah sembarangan, kamu sering mengalami alergi sehingga aku membelikan merk ini untukmu. Setelah itu, kita jarang berhubungan dan tidak dekat lagi."     

Anna hanya memandangnya dengan tenang. "Aku dengar kamu dan Arka akan menikah. Apakah kamu datang ke sini untuk memamerkannya padaku?"     

"Anna, mengapa kamu berpikir seperti itu?" tanya Sabrina dengan terkejut.     

Anya tersenyum. "Apakah aku benar-benar rendah di matamu? Hanya karena keluargaku bangkrut, semua orang merendahkan aku. Siapa yang suruh kamu membelikan ini untukku? Meski aku alergi dan kulitku busuk sekali pun, aku tidak butuh belas kasihanmu."     

Sabrina tidak menyangka bahwa Anna akan membencinya se-ekstrem ini. "Anna, apakah kamu pernah menganggapku sebagai temanmu? Meski hanya sebentar saja …"     

"Ketika keluargaku masih berjaya, aku bisa berteman denganmu karena kamu adalah putri dari Keluarga Mahendra. Namun, setelah keluargaku bangkrut, aku tetap berteman denganmu karena kamu bisa membantu hidupku. Yang paling penting adalah kamu memiliki banyak kenalan dan bisa memperkenalkan aku agar aku bisa mengembangkan karirku," setelah itu Anna tertawa. "Sabrina, kalau kamu bukan anak dari Keluarga Mahendra, apakah kamu pikir aku akan menganggapmu tinggi?"     

Sabrina menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak. Tidak seperti ini. Anna, mengapa kamu melakukan semua ini dengan sengaja? Katakan padaku …"     

"Jangan datang lagi ke sini. Aku bukan temanmu dan tidak seharusnya kamu berteman dengan orang seperti aku. Tiga tahun lalu, aku ragu tetapi aku benar-benar membutuhkan kesempatan itu. Kalau aku tidak terkenal, aku tidak bisa menghasilkan uang untuk membayar hutang-hutang ibuku. Aku tidak pernah menyesali tindakanku yang memanfaatkanmu. Aku tidak tidak menyesal telah membohongi Arka. Tetapi aku menyesal karena aku tidak bisa mendapatkannya. "Anna tahu bahwa dengan melakukan ini, ia tidak akan bisa berteman dengan Sabrina lagi.     

Tetapi ia tetap mengatakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.