Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Sudah Menyiapkan Hadiah untuk Kakakmu



Sudah Menyiapkan Hadiah untuk Kakakmu

0"Apa yang kamu lakukan di media sosial?" kata Lili sambil menendang kaki Aksa saat tidak ada yang memperhatikan mereka.     

Tendangan itu tidak membuat Aksa kesakitan. Ia malah menghadap ke arah Lili dan tersenyum lebar. "Lili, bagaimana kalau kita bertunangan dulu? Kebetulan orang tuamu sedang berada di sini," kata Aksa.     

"Siapa yang mau bertunangan denganmu? Aku baru saja mengakhiri pertunanganku. Kalau aku langsung bertunangan denganmu, semua orang akan membicarakan kita," Lili langsung menolaknya.     

Ia tidak mau langsung bertunangan dengan Aksa. Pertunangannya dengan Mario baru saja batal. Kalau ia langsung bertunangan dengan pria lain, bagaimana pendapat orang lain tentangnya?     

"Apa yang kamu takutkan? Perjodohanmu dengan Mario sudah berakhir. Lagi pula, perjodohan itu adalah suruhan dari kami. Sementara Aksa adalah pria pilihanmu sendiri. Kalau kamu tidak mau langsung menikah, bertunangan dulu tidak apa-apa," kata Ibu Lili, Laura, sambil tersenyum. "Kalian bisa bertunangan sambil mengenal satu sama lain lebih dalam."     

Sama seperti istrinya yang ceria dan santai, Markus juga demikian. "Benar. Lebih baik segera ditentukan tanggalnya. Besok adalah pernikahan kakak Aksa. Kita bisa sekalian mengumumkan pertunanganmu di hadapan para tamu. Tidak perlu mengadakan pesta pertunangan. Beritahu saja dulu kepada orang-orang."     

Anya sudah pernah dengar dari putrinya, Adel, bahwa Aksa dan Lili tinggal bersama. Anak muda jaman sekarang mereka sulit untuk menahan diri saat mereka jatuh cinta.     

Dari pada mereka tinggal bersama tanpa status seperti ini, lebih baik segera mengumumkan pertunangan mereka. Dengan memastikan bahwa mereka berdua akan menuju ke jenjang pernikahan, tidak akan ada orang yang mengomentari hidup mereka.     

Sebagai orang tua, Anya juga berusaha untuk melindungi reputasi anaknya dan juga kekasih anaknya. Anya dan Aiden sudah membahas hal ini dengan Laura dan Markus, dan mereka berdua sangat menyetujuinya.     

Mereka juga ingin agar Lili dan Aksa cepat meresmikan hubungan mereka.     

Arka dan Aksa adalah anak kembar. Salah satu dari mereka akan menikah dan yang lainnya akan bertunangan. Tidak apa-apa meski acara itu diadakan secara bersamaan.     

"Aku … Aku belum memikirkannya baik-baik," Lili terlihat kebingungan. Ia takut terhadap pandangan orang lain kepadanya dan juga kepada Aksa. Ia tidak mau membuat reputasi Aksa dan Keluarga Atmajaya ikut hancur karena hal ini.     

Bukankah lebih baik berpacaran cukup lama dan bertunangan saat mereka sudah siap.     

Namun, tiba-tiba saja Aksa bangkit berdiri dari tempat duduknya.     

"Aku sudah siap!" seperti sebuah sulap, Aksa tiba-tiba saja mengeluarkan cincin dan berlutut di hadapan kedua orang tuanya dan kedua orang tua Lili.     

"Lili, di hadapan orang tua yang aku cintai dan di hadapan orang tuamu yang kelak akan menjadi orang tuaku juga, aku ingin melamarmu dan menjadikanmu sebagai istriku. Aku ingin tidur di sampingmu, ingin bangun melihat wajahmu. Aku ingin berbagi kebahagiaan bersamamu dan menanggung masalahmu di pundakku. Biar aku menjadi batu karang yang kuat di hidupmu."     

"Lili Caroline Mandala, aku akan berada di sampingmu saat sehat mau pun sakit, saat senang mau pun susah. Aku ingin bersama denganmu sampai maut memisahkan kita. Menikahlah denganku!"     

Semua orang di sana bertepuk tangan dan bersorak. Beberapa bahkan meneriakkan kata 'terima' berulang kali, termasuk orang tua Lili. Mereka ikut tersentuh mendengarkan ungkapan cinta dari Aksa pada putri mereka.     

Adel langsung membawakan gitar untuk kakaknya. "Kak, menyanyilah. Tunjukkan ketulusanmu," kata Adel dengan penuh semangat.     

Aksa langsung menerima gitar itu dan mengubah posisinya untuk lebih nyaman. Ia menyanyikan sebuah lagu cinta, ungkapan perasaannya untuk wanita yang paling dicintainya.     

…     

"Aku menemukan cinta untukku. Ikutlah denganku dan selami untuk tahu betapa dalamnya cintaku. Aku menemukan seorang gadis yang cantik dan manis. Aku tidak pernah tahu bahwa ada seseorang yang menantikan kehadiranku. Karena kita masih anak-anak saat kita jatuh cinta, masih tidak mengerti apa-apa. Aku tidak akan melepaskanmu kali ini. Kecup aku perlahan, hatimu adalah milikku sepenuhnya. Dan dari matamu, kau adalah milikku …"     

"Menarilah denganku di tengah kegelapan, bersama di dalam pelukan. Tanpa alas kaki di atas rumput yang bergoyang, mendengarkan lagu kesukaan kita bersama. Saat kamu bilang kamu terlihat berantakan, aku akan berbisik dengan suara pelan. Dengarkan kekasihku, kamu selalu terlihat sempurna di mataku …"     

…     

Suara Aksa terdengar hangat dan penuh cinta, membuat Lili sangat tersentuh dan meneteskan air mata. Tangannya berusaha untuk menutupi wajahnya yang malu dan penuh dengan air mata. Dan kemudian, kepalanya mengangguk dengan semangat meski bibirnya tidak bisa berbicara.     

Tenggorokannya terlalu tercekat, bahkan untuk mengatakan kata 'iya' atau 'aku terima'. Tetapi anggukan itu saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa cinta mereka saling terbalaskan.     

Bella merekam seluruh prosesi lamaran itu dan mempostingnya di internet.     

Hari ini, ada begitu banyak berita yang menggemparkan dunia. Dari berita buruk yang mengancam Keluarga Atmajaya, hingga berita baik yang membuat semua orang ikut bergembira.     

Melihat prosesi lamaran tersebut, banyak orang mulai mengirimkan pesan dan memberi dukungan mereka pada Aksa. Mereka juga memberi doa pada Arka dan Sabrina yang akan menikah.     

Tidak tahu sejak kapan, berita mengenai Adrian tenggelam dalam diam, tanpa ada satu orang pun yang memedulikannya.     

…     

Di sebuah kamar hotel, Mario membanting semua barang di dalam dengan penuh kemarahan. Ia merasa geram, murka, dan marah saat melihat berita yang tersebar di internet.     

Ia kembali ke Indonesia untuk menemui Lili dan berniat membujuknya untuk menikah dengannya.     

Tetapi ia tidak menyangka bahwa kembalinya ia ke Indonesia ini, tidak hanya gagal membujuk Lili, tetapi membuat kejahatan ayahnya terbongkar.     

Eka dicurigai telah menyewa pembunuh bayaran. Ia tidak hanya membunuh orang lain, tetapi ia membunuh Galih dan putrinya sendiri.     

Bagaimana mungkin seorang ayah membunuh putrinya sendiri? Ayah semacam itu, mana mungkin ia bisa mendidik putranya dengan baik?     

Keluarga Mandala sama sekali tidak ragu untuk membatalkan pertunangan antara Lili dan Mario dan membuat Mario sangat marah. Ia menunggu, menunggu dan menunggu …     

Sampai beberapa hari sebelum pernikahan Arka, ia sengaja menyebarkan berita bahwa Adrian adalah anak haram. Ia sudah menantikan saat yang tepat seperti ini.     

Tetapi tidak ada satu orang pun dari Keluarga Atmajaya yang berusaha untuk menjelaskan. Mereka semua sama sekali tidak peduli. Mereka semua tetap tenang dan bahagia atas pernikahan Arka dan pertunangan Aksa.     

"Mengapa … mengapa … mengapa!?"     

Mario telah gagal untuk menghancurkan Adrian. Bahkan tunangannya sekarang sudah menjadi tunangan orang lain. Ia benar-benar tidak terima.     

"Keluarga Atmajaya … Aku pasti akan membuat kalian semua menyesal!"     

…     

Pada jam delapan malam, Adel menerima sebuah pesan dari Mario.     

Mario : Adel, besok aku akan pulang dan aku tidak bisa menghadiri pesta pernikahan kakakmu. Aku sudah menyiapkan hadiah untuknya. Apakah kamu bisa datang dan mengambilnya untukku?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.