Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pergi untuk Mengambil Hadiah



Pergi untuk Mengambil Hadiah

0Pada jam delapan malam, Adel menerima sebuah pesan dari Mario.     

Mario : Adel, besok aku akan pulang dan aku tidak bisa menghadiri pesta pernikahan kakakmu. Aku sudah menyiapkan hadiah untuknya. Apakah kamu bisa datang dan mengambilnya untukku?     

Adel memiliki tiga kakak laki-laki kandung, satu kakak sepupu laki-laki dan beberapa keponakan laki-laki yang memanjakannya. Sebagian besar anak perempuan di Keluarga Atmajaya diperlakukan seperti putri dan dimanjakan oleh semua orang.     

Biasanya, para laki-laki yang akan melakukan semuanya untuk anak perempuan di Keluarga Atmajaya.     

Seperti Anya, Adel hanya perlu melakukan apa pun yang inginkan. Ia memiliki ayah dan tiga kakak laki-laki yang protektif dan selalu menjaganya.     

Kali ini, Mario mengirimkan pesan padanya, memintanya datang ke hotel untuk mengambil hadiah. Ia tidak mau datang ke sana. Toh, hadiah itu bukan untunya.     

Adel langsung menjawabnya dengan pesan suara. "Meski Kak Lili mengakhiri pertunangan denganmu dan membuatmu marah, kamu tidak bisa menunjukkan tes DNA palsu untuk memfitnah kakakku. Aku tidak butuh hadiah itu. AKu juga terlalu malas untuk mengambilnya."     

Mario langsung menjawab. "Aku minta maaf. Karena masalah pertunanganku, aku sempat emosi sehingga aku melakukan hal itu. Sekarang aku sudah tenang. Aku harap kamu mau menerima hadiah ini. Kalau kakakmu menerima hadiahnya, rasa bersalah di hatiku juga akan berkurang."     

Adel berbaring di tempat tidurnya dengan malas. Ia merasa ragu, apakah ia harus pergi atau tidak. Tetapi ia tidak mau ke mana-mana.     

Apa hubungannya rasa bersalah Mario dengannya?     

Tidak mau … Aku tidak mau pergi, aku tidak mau pergi!     

"Kak Adel, aku meninggalkan makeup remover ku di kantor. Apakah aku bisa pinjam punyamu?" tiba-tiba saja Bella membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Adel.     

"Bella, apa yang harus aku lakukan? Aku terlalu malas untuk keluar rumah, tetapi Mario bersikeras memintaku untuk mengambil hadiah pernikahan Kak Arka di tempatnya," kata Adel dengan kesal.     

Saat Bella mendengarnya, matanya berbinar. "Hadiah tidak boleh ditolak, Kak. Bagaimana kalau aku menemanimu ke sana?"     

"Kamu mau menemaniku?" kata Adel sambil bangkit dari tempat tidurnya.     

"Katakan padanya bahwa satu hadiah saja tidak cukup. Kak Aksa juga akan bertunangan. Minta lah sekalian untuk hadiah Kak Aksa," kata Bella dengan sembarangan.     

Adel berpikir sejenak dan berkata, "Pulangnya, aku ingin makan korean barbeque."     

"Baiklah, baiklah. Kita akan pergi makan juga!" kata Bella. "Kebetulan aku belum menghapus makeup-ku. Sepertinya aku tidak perlu menghapusnya sekarang.     

"Aku tidak mau pakai makeup. Sebenarnya aku sangat malas untuk keluar rumah," Adel bangkit berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah lemarinya.     

"Aku akan kembali ke kamarku dan berganti baju. Kita bertemu di bawah ya!" Bella meninggalkan kamar Adel. Dan setelah kembali ke kamarnya, ia segera menelepon Aksa.     

Besok adalah hari pernikahan Arka dan Arka tidak akan punya waktu untuk mereka. Tetapi Aksa hanya akan melangsungkan pertunangan saja. Ia hanya perlu hadir tanpa mempersiapkan apa pun.     

Ia pasti sedang senggang.     

Dan masalah ini, mereka membutuhkannya. Bagaimana pun juga, Aksa lah yang membuat Mario merasa marah. Ia telah merebut tunangan Mario.     

"Kak, Mario meminta Kak Adel untuk mengambil hadiah di hotel," kata Bella.     

"Hadiah apa? Untuk apa? Apakah kita seperti kekurangan hadiah?" kata Aksa dengan kesal.     

Bella berdeham pelan. "Kak Adel juga tidak mau hadiah itu, tetapi aku membujuknya untuk mengambilnya. Aku akan menemaninya. Kakak bisa mengaturnya …"     

"Apa yang perlu diatur? Apakah Mario itu benar-benar tidak tahu malu? Ia menyuruh seorang gadis untuk datang ke hotel dan mencarinya di tengah malam, sudah gila apa? Aku tahu ia pasti berniat buruk pada Adel. Sebaiknya kalian jangan pergi …" tetapi sampai di sana, Aksa tiba-tiba saja memahami apa yang dimaksud oleh Bella. "Ahh … Aku mengerti."     

Bella langsung tertawa. "Coba telepon Kak Nico, mungkin ia sedang senggang. Ajak Mason juga. Jangan bilang pada Kak Adrian. Aku tidak mau kalau sampai Kak Adrian bertemu dengan Mario. Ia pasti berniat untuk mempermalukan Kak Adrian. Ia berani menghancurkan reputasi Kak Adrian, berniat menipu Kak Adel. Kalau kita tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menghabisinya, apakah kamu mau membiarkan dia pergi begitu saja?"     

"Tidak akan. Ia memposting berita hoax di internet, mengatakan bahwa Adrian berhubungan darah dengan Keluarga Hermawan. Siapa yang tidak tahu bahwa Adrian dan Adel adalah anak kembar dari Keluarga Atmajaya?" saat mengatakan hal ini, Aksa merasa semakin dan semakin marah. "Aku akan mencari cara untuk mengurus anak ini."     

"Baiklah, atur semuanya. Aku akan melihat apakah Kak Adel sudah siap. Setelah aku berangkat, aku akan mengirimkan lokasinya padamu," setelah mengaturnya, Bella turun ke lantai bawah.     

Adel memang malas untuk pergi malam ini. Tetapi rasa malasnya itu dikalahkan oleh rasa tamaknya.     

Ia keluar rumah untuk menjemput hadiah dan pulangnya ia bisa makan korean barbeque. Tentu saja ia akan siap-siap secepat mungkin.     

Saat Adel turun, Bella sudah menunggunya di lantai satu.     

Anya melihat kedua gadis ini berpakaian rapi dan hendak keluar, langsung merasa khawatir. "Ke mana kalian akan pergi malam-malam begini?"     

"Kak Aksa bilang akan mengajak kami makan malam. Apakah bibi mau ikut dengan kami?" tanya Bella.     

Anya melihat kedua gadis di hadapannya yang bertubuh langsing. "Lupakan saja. Kalau aku selangsing kalian, aku tidak akan berpikir dua kali untuk ikut makan dengan kalian."     

"Apakah kamu ingin ikut keluar?" tiba-tiba saja Aiden datang dan menghampirinya.     

"Tidak mau. Aku mau berolahraga saja," Anya akhirnya berkata dengan enggan.     

Dua gadis itu cekikikan melihat Anya. Saat Aiden mengetahui bahwa Adel dan Bella hendak pergi, ia langsung mengatur beberapa pengawal kepercayaannya untuk mengantar mereka.     

Tidak hanya itu saja, ia juga menelepon Aksa untuk memastikan bahwa Adel dan Bella pergi dengan penjagaan Arka sebelum mereka bisa keluar dari rumah.     

Begitu masuk ke dalam mobil, Adel langsung melontarkan pertanyaan yang ia tahan daritadi. "Bella, bagaimana kakakku bisa tahu bahwa kita akan keluar?"     

"Kak, kamu pergi mengambil hadiah itu di hotel. Apakah kamu tidak takut Mario akan melakukan sesuatu padamu?" tanya Bella secara tiba-tiba.     

Adel menyisir rambut panjangnya dan kemudian menguncirnya dengan sedikit asal-asalan.     

"Ia tidak akan bisa melakukannya. Aku masih berusaha untuk mempercayainya hingga saat ini, Mario bukan orang seperti itu. Kalau kamu tidak menemaniku, mungkin aku akan terlalu malas untuk pergi dan menolak hadiah darinya. Kalau aku harus keluar sekali pun, aku akan membawa pengawal ayahku. Aku adalah Adelia Nora Atmajaya. Aku tidak sebodoh itu," kata Adel sambil tersenyum.     

Bella menghela napas lega. "Lalu, apakah kamu tahu mengapa aku menemanimu untuk mengambil hadiah itu."     

"Kalau Kak Aksa tahu juga, sepertinya masalahnya ini tidak sesederhana mengambil hadiah saja. aku harap setelah bertemu dengannya, Mario tidak mengecewakan kepercayaanku. Kalau tidak, aku akan membuatnya jauh lebih menderita dibandingkan di neraka," Adel juga seorang Atmajaya. Ia juga anak yang cerdas dan memahami apa yang akan terjadi.     

Bella tersenyum dengan senang. "Ngomong-ngomong, kita tidak melakukannya dengan sengaja. Kalau ia tidak berbuat buruk, tidak akan ada yang terjadi padanya, ya kan?"     

"Iya," Adel mengangguk.     

Setelah tiba di hotel, Bella dan pengawal Aiden menunggu di mobil sementara Adel pergi ke kamar Mario sendirian.     

"Mengapa kakakku belum datang? Kamu membiarkan aku naik sendirian, bukankah sama saja dengan mengirimkan domba masuk ke mulut serigala?" tanya Adel.     

"Benar, aku harus mengorbankan dombaku untuk menangkap serigalanya," kata Bella sambil tertawa.     

Adel langsung melotot ke arahnya. "Kamu membuatku sebagai umpan dan masih bisa tertawa. Dasar …"     

"Cepat pergilah. Jangan biarkan dia menunggu terlalu lama," desak Bella.     

Adel merasa sedikit gugup. Ia memutuskan untuk datang ke tempat ini karena ia ingin Mario terlepas dari rasa bersalahnya.     

Karena rasa bersalah itu, Mario sampai mempersiapkan hadiah untuk mereka. Walaupun Keluarga Atmajaya tidak kekurangan hadiah, Adel bersedia mengambilnya untuk membantu Mario melepaskan rasa bersalahnya.     

Adel masih baik hati, mau membantu Mario.     

Tetapi sekarang, saat ia tahu bahwa ada kemungkinan bahwa Mario akan menyakitinya, ia tidak bisa tenang lagi.     

Adel berjalan ke arah lift dan tiba-tiba sebuah suara terdengar dari dalam. "Adel, jangan takut. Kakak mengawasimu. Kalau ia berani menyentuh ujung rambutmu saja, aku akan membunuhnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.