Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kandungan Berbahaya



Kandungan Berbahaya

0"Aiden, berjanjilah padaku. Jangan biarkan aku meninggalkanmu," gumam Anya.     

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkanku," jawab Aiden.     

Aiden sangat menikmati kebersamaan mereka saat ini. Di bawah matahari terbenam, ia sedang menggendong Anya, wanita yang dicintainya, di punggungnya. Anya yang sedang bersandar pada bahunya bersenandung dengan lembut. Alunan musik yang indah menghiasi sore hari mereka.     

Dengan Anya, setiap hari penuh dengan kejutan dan masalah. Tetapi semua itu juga menumbuhkan kegembiraan. Hubungan di antara mereka semakin hari semakin menguat.     

"Mari kita saling berjanji. Tidak peduli apa pun yang terjadi, tidak ada yang boleh memisahkan kita," kata Anya di tengah-tengah senangdungnya.     

"Hmm …" gumam Aiden.     

Setelah itu, Anya menepuk bahu Aiden dengan penuh semangat. "Ayo! Cepat ke mobil!" Dan benar saja Aiden berlari sambil menggendongnya.     

Begitu mereka tiba di tempat parkir mobil mereka, waktu sudah menunjukkan pukul enam.     

Anya menelepon Hana, "Bu Hana, apakah Nico sudah pulang?"     

"Tuan Nico sedang pergi ke ulang tahun teman," kata Hana.     

"Baiklah. Kami sedang perjalanan pulang dan akan tiba dalam empat puluh menit." Setelah selesai menelepon Hana, Anya bersandar dengan malas di kursinya dan memejamkan mata.     

"Apa judul lagi yang kamu senandungkan tadi?" tanya Aiden.     

"I'll stand by you," Anya sedikit membuka matanya dan menjawab.     

"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu begitu tiba di rumah," Aiden menyalakan musik di mobil dan langsung memilih lagu yang disebutkan Anya. Ia mengecilkan volume suaranya agar tidak terlalu keras.     

Ketika mendengar nada yang akrab di telinganya, Anya menyunggingkan senyumnya. "Apakah kamu tidak ingin menyanyi?"     

"Aku tidak bisa bernyanyi," jawab Aiden. Sebelumnya, ia tidak menjawab pertanyaan Anya. Tetapi sebuah jawaban terlintas di benaknya. Mungkin kalau ia tidak bertemu dengan Anya, ia akan menikah dengan wanita yang tidak dicintai. Ia akan menjalani hidupnya tanpa merasakan bagaimana pahit manisnya cinta.     

"Aku menyukai lagu ini. Lagu ini seperti melambangkan dirimu. Kamu tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi kepadaku, tidak akan membiarkan ada yang menyakitiku. Meski kita harus melewati hari-hari yang gelap, kamu akan selalu berada di sisiku," Anya membuka matanya dan memandang Aiden. "Apakah kamu memiliki kekuatan super? Kamu bahkan bisa mengetahui apa yang aku pikirkan tanpa perlu mengatakannya."     

"Kekuatanku hanya berlaku untukmu," jawab Aiden.     

Anya tersenyum mendengarnya. Ia tahu Aiden tidak memiliki kekuatan super. Suaminya itu hanya pengertian kepadanya.     

Anya tidak tahu apa kebaikan yang ia lakukan sehingga ia seberuntung ini, bisa menikah dengan pria sebaik Aiden. Tetapi yang pasti, ia tidak akan pernah mengecewakan Aiden seumur hidupnya.     

Aiden mengatakan bahwa ia tidak memiliki kepercayaan diri terhadap hubungan pernikahan. Tetapi karena bertemu dengan Anya, Aiden sama sekali tidak ragu untuk menjalani kehidupan pernikahan dan berusaha keras untuk menjadi suami yang baik untuk Anya.     

Anya merasa bahwa, mungkin Tuhan memberikan Aiden kepadanya sebagai ganti atas cobaan yang ia alami selama hidupnya. Kehidupannya begitu sulit sehingga Tuhan mengirimkan Aiden untuknya. Oleh karena itu, Anya harus menghargainya!     

Sambil memikirkannya, senyum di bibir Anya semakin cerah. Dan perlahan ia tertidur.     

Aiden melihat istrinya tertidur dengan lelap dengan senyum di wajahnya. Hatinya terasa sangat hangat.     

'Ibu, apakah kamu lihat?     

Aku menikah dengan wanita yang sederhana dan baik hati. Ia selalu optimis dan positif dalam menghadapi beratnya kehidupan. Ia selalu berusaha keras untuk hidup dan tidak pernah menyia-nyiakan apa pun yang dimilikinya.     

Ia lah yang memberikan kehangatan padaku ketika aku diabaikan oleh ayah.     

Ia juga yang membuatku mengetahui bagaimana rasanya cinta.     

Ia memberiku rumah, sebuah keluarga kecil yang hanya milik kita berdua.     

Jangan khawatir, Bu! Aku baik-baik saja sekarang!'     

Mungkin karena sifat canggungnya, Aiden tidak bisa mengatakannya secara langsung di hadapan makam ibunya. Tetapi dalam hati, ia menyampaikan hal itu kepada ibunya. Menyampaikan betapa besar ia mencintai istrinya.     

Anya masih tertidur ketika mobil mereka berhenti di depan rumah.     

Mata Aiden tertuju pada wajah Anya saat istrinya itu tertidur lelap, tidak tega untuk membangunkannya.     

Kebetulan saja pada saat itu Anya terbangun dan merentangkan tubuhnya yang terasa kaku. Saat ia membuka mata, ia melihat Aiden sedang menatapnya.     

"Mengapa kamu menatapku?" Anya langsung melihat ke sekelilingnya dan menyadari bahwa Abdi, Hana dan para pelayan lainnya sudah menunggu mereka di luar.     

"Aku ingin memakanmu," kata Aiden sambil melepaskan sabuk pengaman Anya.     

Anya hanya terkekeh. "Ayo kita makan dulu. Jangan biarkan Bu Hana menunggu terlalu lama."     

Aiden tahu istirnya itu berusaha untuk melarikan diri darinya tetapi ia membiarkannya. Aiden hanya tertawa kecil saat Anya membuka pintu mobil dan melarikan diri dari suaminya itu.     

Aiden mendengar saat Hana membicarakan mengenai ulang tahun teman Nico dan Anya tidak bereaksi apa pun.     

Sebenarnya, hari ini adalah hari ulang tahun Raka. Sepertinya Anya melupakannya.     

Setelah makan malam, Anya pergi ke kamar untuk mengisi baterai ponselnya. Setelah itu, ia pergi ke ruang parfumnya untuk mempelajari resep parfum ibunya.     

Parfum Imel akan segera diluncurkan ke pasar. Jika ibunya tidak segera bangun, Anya tidak akan tahu bagaimana cara memperbaiki resep ini. Apa yang harus ia lakukan?     

Anya berharap ia bisa segera menemukan masalah pada formula tersebut dan memperbaikinya secepat mungkin.     

Aiden keluar dari kamar mandi dan melihat ponsel Anya tergeletak di atas nakas. Diam-diam, ia mengubah ponsel Anya menjadi mode diam.     

Anya sedang berada di ruang parfum. Ia menyibukkan dirinya hingga jam setengah dua belas malam. Meski begitu, ia masih tidak bisa menemukan penyebab asma pada parfum ibunya karena tidak ada masalah dengan bahan-bahan pada formula tersebut.     

Ia harus membuat beberapa sampel parfum dan membawanya ke Iris besok agar Esther bisa membantunya. Mungkin Esther mengetahui apa yang salah dengan resep ini.     

Anya merentangkan tangannya dan bangkit berdiri dari kursinya. Setelah memutar-mutar tubuhnya yang pegal, ia juga menggoyang-goyangkan lehernya yang terasa kaku.     

Anya berjalan keluar dari ruang parfumnya dan melewati ruang kerja Aiden. Lampu di ruang kerja itu masih menyala. Saat mengintip ke dalam, ia melihat Aiden sedang sibuk di meja kerjanya.     

"Aiden, apakah kamu sudah selesai?" Anya mengintip dari ambang pintu dengan nakal, hanya menunjukkan setengah dari wajahnya seperti seekor kucing yang sedang bersembunyi.     

Aiden mengangkat kepalanya. Sudut bibirnya melengkung ketika melihat istrinya di ambang pintu, "Masuklah."     

Anya berjalan menuju ke meja kerja Aiden. "Aku membuat sampel parfum dan akan membawanya ke Bu Esther besok. Mungkin Bu Esther tahu apa yang salah dengan resep ibuku."     

"Tidak ada rempah-rempah yang menyebabkan asma pada formula parfum ibumu. Penyebab sebenarnya adalah DEHP," kata Aiden.     

"DEHP? Apakah maksudmu plasticizer? Bukankah bahan itu berbahaya. Mengapa ada di dalam parfum?" tanya Anya dengan terkejut.     

"Bahan itu bisa digunakan untuk membuat parfum lebih lengket di tubuh dan membuat aromanya menempel lebih lama. Semakin lama aroma parfum menempel pada tubuh, semakin tinggi pula kandungan DEHP-nya." Kata Aiden dengan tenang.     

Mata Anya terlihat berbinar, "Aku mengerti sekarang. Aku tidak bisa menemukan kesalahan dalam resep ini karena memang tidak ada yang salah. Namun, bahan tersebut akan ditambahkan pada saat proses produksi untuk membuat aroma parfum bertahan lebih lama."     

"Ya, kita semua tahu aroma parfum bisa sangat menyengat karena disebabkan oleh formaldehida. Sedangkan laju penguapan parfum sangat tinggi karena kandungan DEHP. Kandungan tersebut sangat berbahaya, mudah menguap, bisa mengganggu hormon dan menyebabkan penyakit pernapasan. Mungkin itu penyebab asma yang dikatakan oleh ibumu," kata Aiden.     

Setelah menyadarinya, Anya bertanya dengan heran, "Bahan itu sangat berbahaya. Apakah Imel tidak tahu?"     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.