Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Online Shop



Online Shop

0Anya langsung membersihkan kotoran di tangannya dan berlari menuju ke arah Aiden sambil tersenyum lebar, "Kamu sudah pulang! Bukankah kamu bilang akan pulang jam lima?"     

"Aku menyuruh Nico untuk lembur di kantor agar aku bisa pulang lebih cepat dan menemanimu," Aiden menghampiri Anya dan meletakkan tangannya di pinggang Anya.     

"Sebelumnya, aku tidak punya suami, jadi aku harus membawa bunga-bunga itu sendiri. Sekarang, tugas untuk membawa bunga dan pupuk itu menjadi tugasmu," kata Anya dengan sengaja.     

"Tidak heran kamu sekurus ini. Lain kali, biarkan para pelayan yang mengerjakan pekerjaan berat untukmu. Mereka tidak sibuk apa lagi di hari biasa," kata Aiden sambil mengerutkan keningnya.     

Ketika mendengar hal ini, Anya langsung berkata, "Aku menyuruh mereka untuk mengumpulkan bunga osmanthus."     

"Apakah kamu mau membuat teh dan kue lagi?" tanya Aiden.     

"Hmm … Aku berniat menjualnya," saat membicarakan mengenai bunga osmanthus, Anya tidak benar-benar melihat osmanthus sebagai bunga. Baginya osmanthus adalah pohon uang.     

Selama bertahun-tahun, ia selalu menggunakan bunga osmanthus untuk menghasilkan uang. Ia akan membuat berbagai macam produk dan menjualnya. Sama seperti saat ini. Ia membutuhkan uang sehingga ia juga harus menjualnya …     

"Setiap tahun, Atmajaya Group selalu memberikan hadiah pada karyawannya dan biasanya berupa makanan. Bagaimana kalau aku memesan sirup osmanthus padamu? Dengan pesanan yang besar, kamu bisa memproduksinya secara masal," kata Aiden dengan tenang.     

Mata Anya berbinar dan ia bertanya, "Ada berapa banyak karyawan di perusahaan Atmajaya Group?"     

"Kamu harus menyiapkan sekitar lima ribu botol," jawab Aiden.     

Anya tidak bisa mempercayai telinganya. "Apakah kamu serius?"     

Dalam hati, ia menghitung-hitung pesanan tersebut. Kalau Aiden memesan sebanyak itu, ia akan memberi harga yang lebih murah.     

"Hmm … Memang setiap tahun kami selalu memberikan hadiah untuk para karyawan dan kebetulan sirup osmanthus buatanmu sesuai dengan hadiah yang biasa kami berikan," kata Aiden dengan suara rendah.     

Anya mungkin tidak pernah mengatakannya, tetapi ia sangat menyukai suara Aiden. Suara Aiden yang dalam itu membuat telinga Anya serasa tergelitik setiap kali mendengarnya.     

Apa lagi, saat ini suara yang menawan itu sedang memberinya sebuah tawaran besar. Anya benar-benar gembira hingga hampir gila!     

"Terima kasih Aiden!" kata Anya dengan semangat.     

"Bagaimana caramu berterima kasih?" tanya Aiden sambil tersenyum.     

Anya berjinjit dan mengecup bibir Aiden sekilas.     

"Tidak cukup!" geramnya. Aiden memegang belakang kepala Anya dan memperdalam ciuman mereka.     

Hana melihat kedua pasangan muda ini saling memadu kasih, sehingga ia langsung melarikan diri ke belakang. Ia tidak mau mengganggu mereka!     

Saat mereka sedang berciuman, tiba-tiba saja ponsel Aiden berbunyi. Akhirnya ia terpaksa melepaskan Anya dan menjawab panggilan tersebut. "Ada apa?"     

"Tuan, saya menemukan bahwa Nona Raisa memiliki kacamata hitam edisi terbatas merk Ferragamo, sesuai yang ditunjukkan oleh Dio. Ia adalah satu-satunya orang di kota ini yang membelinya," kata Harris dari telepon.     

"Senin depan, suruh dia datang ke kantor," kata Aiden sebelum menutup telepon.     

Saat Aiden menjawab telepon, Anya menuju ke dapur dan mencuci tangannya. Ia juga memotong melon sambil menunggu Aiden selesai berbicara.     

Melihat Aiden sudah menutup telepon, Anya memanggilnya. "Kemarilah. Aku sudah memotongkan melon untukmu."     

"Raisa memiliki kacamata hitam edisi terbatas. Mungkin ia yang melakukannya," kata Aiden dengan tatapan yang tidak tertebak.     

"Bukan dia," Anya membawa piring berisi melon ke sofa.     

Mendengar hal itu, kening Aiden berkerut. Tatapan tidak suka terlihat dari matanya, "Apakah kamu sebegitu percaya padanya?"     

"Bukannya aku percaya kepada Raisa. Aku rasa, ia tidak akan menyuruh seseorang untuk melakukan ini. Raisa tidak bisa melakukannya. Meskipun semua bukti menunjuk ke arahnya, aku rasa bukan ia yang melakukannya." Anya meletakkan piring yang ia bawa di atas meja. Ia menusuk salah satu melon dengan garpu.     

Setelah Aiden duduk di sampingnya, Anya menyuapkan melon itu ke mulut suaminya.     

Aiden melihat Anya yang menyuapinya sambil tersenyum. "Mengapa kamu tiba-tiba saja bersikap manis seperit ini kepadaku? Apa yang kamu inginkan?"     

"Enak saja! Aku memang selalu baik kepadamu," kata Anya dengan cemberut. "Manis?"     

"Hmm …" Aiden tersenyum ke arah Anya, menanti kalimat selanjutnya dari bibir istrinya.     

Anya meletakkan garpu yang ia pegang dan memeluk lengan Aiden. "Bukankah kamu bilang kamu mau memesan banyak sirup osmanthus? Bagaimana kalau aku membuka online shop. Kamu bisa memesannya lewat online dan membuat tokoku terkenal. Aku akan membuat toko yang menjual berbagai produk makanan. Bagaimana menurutmu?"     

"Mengurus online shop tidak semudah itu. Selain kamu harus membuat produk, kamu juga harus mengurus pesanan dan mengirimkannya. Belum lagi jika ada pengembalian," kata Aiden. "Anya, kamu dilahirkan dengan penciuman yang luar biasa dan ibumu adalah parfumeur terkenal. Aku yakin kamu juga akan bisa seperti ibumu. Aku tidak mau kamu menghabiskan waktu dan tenagamu untuk hal-hal yang tidak penting."     

Aiden memberikan saran dengan sabar, menganalisa dan memberi keputusan terbaik untuk Anya.     

Namun, jawaban itu membuat Anya sedikit cemberut, "Aku ingin mencari uang."     

"Anya, apakah kamu ingin mencari uang karena kamu merasa tidak sebanding denganku? Karena uang yang kamu pinjam dariku?" tanya Aiden.     

Anya mengerutkan bibirnya, tetapi tidak mengatakan apa pun. Aiden mengetahui semua isi pikirannya. Apa lagi yang bisa ia katakan.     

"Meski kamu membayar semua hutangmu, aku tetap menginginkanmu. Kamu tidak akan bisa kabur dariku!" Aiden perlahan mendekatinya.     

Anya merasa panik dan berusaha untuk menghindari, namun pada akhirnya tubuh Aiden menahannya di sofa.     

"Aiden! Ini masih siang!" wajah mungil Anya merona saat ia menatap Aiden dengan galak.     

"Tetapi aku menginginkanmu. Bagaimana kalau kita kembali ke kamar dan berolahraga?" Aiden mengecup bibir Anya.     

"Kamu! Ak- … Aku mau makan melon!" elak Anya.     

"Kita bisa membawa melonnya ke kamar!" jawab Aiden.     

"Aku … Aku …" mata Anya tiba-tiba berbinar dan ia berkata, "Perutku sakit. Sepertinya aku masuk angin. Aku ingin minum jahe hangat."     

Wajah Aiden langsung berubah saat mendengarnya. "Apakah sakit sekali? Aku akan menelepon Tara."     

Anya langsung menahan tangan Aiden. "Tidak usah. Ini hanya flu ringan. Aku hanya butuh jahe hangat. Setelah itu tubuhku akan hangat sendirinya."     

"Bu Hana … Bu Hana …" Aiden bangkit berdiri dan langsung pergi menuju ke dapur.     

Ketika mendengar teriakan Aiden, Hana langsung muncul. "Ada apa?"     

"Tolong buatkan jahe hangat untuk Anya. Sepertinya Anya masuk angin dan perutnya tidak enak. Dan tolong buatkan makan siang yang ringan-ringan saja." Kata Aiden.     

Hana bergegas membuatkan jahe hangat untuk Anya.     

Sementara itu, Aiden kembali ke sofa. Ia melihat Anya sedang makan melon dengan santainya saat ia pergi.     

"Apakah enak?" kata Aiden sambil mendengus.     

Garpu Anya langsung jatuh ke karpet karena terkejut dengan kedatangan Aiden yang tiba-tiba. "Aku tidak mencurinya."     

"Kamu tidak boleh makan makanan dingin!" Aiden berjalan ke sisinya dan duduk di sampingnya. Ia mengangkat tubuh Anya dan meletakkannya di pangkuannya. Tangan besarnya memegang perut Anya. "Bagaimana bisa perutmu sedingin ini? Pantas saja kamu sakit."     

"Aku tidak sadar. Kalau kamu tidak mengatakannya, mungkin aku tidak akan tahu. Tanganmu hangat sekali. Kalau begitu, hangatkan aku!" kata Anya dengan manja pada Aiden.     

Ia memegang tangan Aiden yang mendarat di perutnya. Tangan suaminya yang hangat membuatnya merasa sangat nyaman.     

Aiden membiarkan Anya bersandar di pelukannya. Tangannya mulai memijat Anya dengan lembut.     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.