Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Klarifikasi



Klarifikasi

0Anya panik saat melihat dua ibu-ibu ini hendak memukulinya. Kedua wanita itu menghancurkan semua barang di tokonya dan berniat untuk menghajarnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.     

Secara insting, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ainde.     

Aiden sedang berada di ruang konferensi, di tengah rapat perusahaan. Tiba-tiba saja, sebuah lagu yang familier terdengar. Lagu itu adalah nada deringnya dan Anya."     

Ia menatap ke arah layar ponselnya dan benar, Anya lah yang meneleponnya.     

Sejak pernikahan mereka, Anya jarang berinisiatif untuk meneleponnya terlebih dahulu.     

Aiden langsung mengangkat panggilan tersebut. Sebelum ia bisa mendengar suara Anya, ia mendengar suara barang pecah belah dari ujung telepon.     

"Ada apa?" Aiden langsung berdiri dan keluar dari ruang rapat.     

"Seseorang mengatakan bahwa mengalami reaksi alergi dan keracunan karena parfumku. Mereka membuat keributan dan menghancurkan semua barang ..." Anya menahan tangisnya dan suaranya gemetaran.     

���Jangan takut. Aku akan ke sana," Aiden bergegas menuju ke lift. Harris segera menyusulnya dan memberitahu Abdi untuk menjemput mereka di lobby.     

"Tuan Aiden sedang ada masalah penting yang harus ditangani sekarang. Aku yang akan menggantikannya dalam rapat ini dan menyampaikan semua hasil rapatnya kepadanya. Sampai di mana kita? Silahkan lanjutkan," Nico langsung turun tangan untuk menenangkan situasi.     

"Tuan Nico, sebelum kita selesai memberi laporan, tiba-tiba saja Tuan Aiden pergi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya."     

"Tuan Aiden pergi dengan sangat terburu-buru. Apa yang terjadi."     

Wajah Nico terlihat seram, tidak seperti kepribadiannya yang ceria seperti biasanya. Ia memukulkan dokumen yang ia pegang ke meja. "Kalian tidak duduk di sini untuk bergosip mengenai atasan kalian. Lanjutkan rapatnya!"     

Keheningan langsung memenuhi ruangan tersebut.     

Nico selalu tersenyum dan cerita di hadapan Aiden dan para tetua Keluarga Atmajaya. Namun, ketika ia dibutuhkan untuk memimpin situasi, ia bisa berubah menjadi duplikat dari Aiden.     

Aiden meninggalkan orang-orang yang berada di ruang rapat itu dan bergegas untuk menyelamatkan istrinya, sementara Nico tetap tinggal dan menggantikan Pamannya.     

Ketika Abdi mengantar mereka menuju ke Rose Scent, Harris mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

"Tuan, seorang gadis bernama Wina menggunakan parfum buatan Nyonya dan terkena alergi. Saat ini ia berada di rumah sakit untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Informasinya akan segera datang."     

"Periksa keluarga Wina, apakah mereka ada hubungan dengan Imel." Reaksi pertama Aiden saat mendengar masalah adalah mencurigai Imel. Imel selalu membuat masalah dan menggunakan berbagai trik licik untuk menjatuhkan Aiden. Sekarang Anya, sebagai istri Aiden, juga terkena batunya.     

Ketika Aiden tiba, Rose Scent sudah dikelilingi oleh banyak orang.     

Para petugas penjaga sedang sibuk mengevakuasi kerumunan dan polisi sudah tiba di tempat kejadian.     

Di luar toko, banyak orang yang datang untuk mengembalikan parfum yang mereka beli. Orang-orang ini mendengar bahwa parfum dari Rose Scent mengandung racun yang berbahaya untuk kulit mereka sehingga mereka bergegas untuk mengembalikannya dan menuntut uang mereka agar dikembalikan.     

"Tuan, mari kita lewat pintu samping," saran Harris.     

Aiden tampaknya tidak mendengar kata-kata Harris dan langsung berjalan menuju ke pintu utama.     

Orang-orang yang menyaksikan kedatangan Aiden langsung minggir dan membuka jalan untuknya. Aiden seperti raja sementara orang-orang di sekitarnya seperti pengawal yang membuka jalan untuk raja mereka.     

Harris mengikuti di sisi Aiden. Bahkan para polisi yang bekerja juga berhenti saat melihat kedatangannya.     

Anya sedang duduk di sofa sambil memegangi kepalanya. Ketika ia melihat Aiden datang dari pintu, ia langsung merasa lega.     

Aiden bisa melihat luka di dahi Anya dan hatinya terasa menegang. Ia langsung segera menghampirinya.     

"Apa yang terjadi?" tanya Aiden sambil duduk di samping Anya dan memegang tangannya.     

Anya mendekatkan tubuhnya pada suaminya, menghirup aroma parfumnya yang samar dan menghembuskan napas lega. Aroma ini terasa sangat dekat dengannya, parfum yang ia berikan pada Aiden kemarin malam.     

Mila membawa sebuah plastik berisi es dan memberikannya pada Anya. "Anya, gunakan es ini."     

Aiden melirik ke arah Mila dengan dingin, membuat gadis tersebut ketakutan dan tidak bisa mengatakan apa pun.     

Anya menerima plastik es itu dan menempelkannya di dahinya. Sementara itu, tangannya yang lain memegang tangan Aiden seolah mencari perlindungan dari suaminya. "Dahiku terkena sebuah botol parfum yang terlempar. Botol itu bukan terbuat dari kaca sehingga lukanya tidak parah. Dan botolnya kecil sehingga dahiku hanya sedikit bengkak. Jangan khawatir."     

Aiden menahan kemarahannya dan menegur Mila. "Mengapa semua ini bisa terjadi? Mengapa kamu tidak segera melaporkannya padaku?"     

"Tuan, saya minta maaf. Saya tidak bisa menjaga Anya dan membuatnya terluka. Begitu dua wanita paruh baya itu datang, saya yang menerima mereka. Semuanya terjadi begitu cepat sehingga saya tidak sempat menelepon Anda," kata Mila dengan penuh penyesalan.     

Aiden tidak mengatakan apa pun lagi, tetapi bukan berarti ia akan memaafkan Mila atas apa yang terjadi hari ini. Tugas Mila di tempat ini adalah menjaga Anya dan melaporkan pada Aiden jika ada sesuatu yang terjadi. Namun nyatanya, Mila gagal melakukannya dan membuat Anya terluka.     

Entah sejak kapan, para wartawan sudah berkumpul di depan.     

Harris langsung bergerak dengan cepat dan memberi pernyataan pada para wartawan tersebut. "Teman-teman media, penyelidikan sudah selesai dilakukan. Dua parfum edisi terbatas yang baru saja diluncurkan oleh Rose Scent kemarin terbuat dari bahan-bahan yang telah melalui proses penyaringan. Bisa dipastikan bahan-bahannya sangat aman!"     

"Ini adalah laporan pemeriksaan dari Nona Wina. Ia dirawat di rumah sakit karena keracunan merkuri. Kita semua tahu bahwa bahan dari parfum sebagian besar terdiri atas alkohol dan sedikit esensi untuk menciptakan aromanya. Baik alkohol maupun esensi dari parfum ini sudah dimurnikan sehingga tidak mungkin ada bahkan yang mengandung logam berat seperti merkuri di dalamnya. Bisa dipastikan bahwa kejadian yang menimpa Nona Wina sama sekali tidak ada hubungannya dengan Rose Scent."     

Pernyataan itu menimbulkan kegaduhan.     

Setelah itu, Harris menunjukkan lisensi kesehatan, sertifikat inspeksi kualitas parfum, lisensi hak paten dan bahan parfum untuk parfum baru tersebut. Ia bahkan juga menunjukkan surat pajak industri dan komersial yang telah disetujui.     

Lisensi-lisensi itu menyatakan bahwa parfum yang dijual oleh Rose Scent aman. Alergi yang diderita oleh Wina tidak ada hubungannya dengan parfum buatan Anya.     

Dua wanita paruh baya itu langsung ditangkap oleh polisi karena telah menyebabkan keributan di tempat umum dan menyebabkan kerugian pada Rose Scent. Mereka tidak hanya harus memberi kompensasi atas kerugian yang diderita oleh Rose Scent tetapi mereka juga harus bertanggung jawab secara hukum.     

Mila mengatur semua pegawai untuk menangani para pelanggan yang ingin mengembalikan barang mereka.     

Esther menghampiri Anya dan Aiden yang berada di sofa dan berkata pada Aiden, "Aiden, akan lebih baik jika membiarkan Anya yang mengklarifikasi semuanya secara langsung kepada wartawan di depan."     

Anya merasa sedikit gugup dan menggenggam tangan Aiden dengan erat, "Ak-.. Aku takut. Apa yang harus aku katakan?"     

"Aku akan menemanimu," Aiden memeluk pinggang Anya dan memandangnya dengan lembut.     

Bersama dengan Esther dan Aiden, Anya berdiri di hadapan para wartawan. "Aku Anya, mahasiswa jurusan teknik kimia. Aku dilahirkan dengan indera penciuman yang peka sehingga ketertarikanku terhadap dunia parfum semakin meningkat. Kemarin adalah hari peluncuran produk baru buatanku."     

"Apa yang bisa dibuat oleh seorang pencuri seperti dia?" bisik salah satu orang di kerumunan. Namun, suara itu bisa terdengar.     

Wajah Aiden langsung menjadi muram saat mendengarnya. "Diana Hutama adalah parfumeur yang terkenal. Setelah ia keluar dari Amore, Amore masih menjual parfum buatan Diana Hutama. Apa artinya itu?"     

"Aku percaya terhadap Diana Hutama dan juga yakin bahwa kejadian ledakan sepuluh tahun yang lalu memiliki rahasia di baliknya. Aku yakin putri Diana bisa menciptakan keajaiban seperti ibunya."     

"Hari ini, aku ingin memperkenalkan kepala parfumeur dari Rose Scent, putri dari Diana Hutama, Anya Tedjasukmana. Kalian bisa mendengarkan penjelasannya mengenai kedua parfum yang baru saja diluncurkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.