Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Telur Emas



Telur Emas

0Amore juga terletak di mall yang sama dengan Rose Scent, tepatnya di lantai dua mall tersebut. Begitu orang-orang memasuki mall, mereka langsung menaiki elevator dan menuju ke Amore tanpa melihat sekelilingnya.     

Rose Scent terletak di lantai satu dan semua orang bisa melihatnya begitu memasuki pintu masuk utama mall. Namun, Rose Scent sedang dalam keadaan kosong sementara Amore dipenuhi dengan pelanggan.     

"Mengapa ada begitu banyak orang di Amore?" tanya Anya dengan penasaran.     

"Mereka sedang mengadakan banyak aktivitas. Mereka memberikan sampel parfum gratis pada orang-orang pertama yang tiba," kata Mila.     

Anya mengerutkan keningnya. Hari ini Rose Scent juga memberikan diskon besar-besaran, tiga puluh persen untuk semua produk dan sepuluh persen untuk produk baru. Tetapi sepertinya diskon mereka tidak semenarik hadiah gratis dari Amore.     

Ini pertama kalinya Anya mengenalkan produk baru buatannya sendiri. Ini bukanlah produk yang inspirasinya bisa ia dapatkan secara langsung, tetapi produk yang ia uji coba ratusan hingga ribuan kali.     

Walaupun ia tidak bisa dibandingkan dengan parfumeur profesional, ini adalah pekerjaan pertamanya. Namun, tidak ada satu orang pun yang tertarik pada produk buatannya.     

Pada jam istirahat siang, Imel datang ke Rose Scent, "Di mana Esther?"     

"Bu Esther sedang keluar," Mila datang untuk menghampirinya dan berkata, "Bu Imel, apakah Anda ingin mencoba produk baru dari toko kami?"     

Imel menatap Anya dengan dingin. "Aku tidak percaya seorang pencuri bisa membuat parfum sendiri."     

Anya merasa sangat marah dan langsung menghampirinya. "Bu Imel, tolong hati-hati dengan mulut Anda. Siapa yang kamu sebut sebagai pencuri?"     

"Siapa tahu … Mengapa kamu begitu marah? Apakah kamu pencurinya?" tanya Imel dengan tatapan sinis.     

"Kamu …" Anya merasa sangat marah hingga tidak bisa berkata apa-apa.     

Mila tersenyum dan berkata, "Bu Imel memang suka bercanda. Ada banyak pencuri yang telah tertangkap akhir-akhir ini. Bu Esther mempekerjakan Anya sebagai asistennya. Jadi, pasti ada yang istimewa dari Anya. Kalau tidak, Anya tidak akan bisa menarik perhatian Bu Imel hingga datang ke toko ini secara langsung."     

Wajah Imel terlihat sedikit memucat. "Aku datang untuk mencari Esther. Karena ia tidak ada di toko, aku akan pergi."     

"Baik, Bu Imel," kata Mila dengan sopan.     

Anya merasa frustasi. Ia tahu bahwa Imel datang secara sengaja untuk membuat keributan dan membuatnya merasa marah.     

"Kita harus memikirkan cara untuk menarik pengunjung. Mereka memberikan sampel parfum secara gratis. Bagaimana kalau kita mengadakan permainan, seperti memecahkan telur emas?" tiba-tiba saja Anya mendapatkan ide.     

"Memecahkan telur emas? Permainan apa itu?" tanya Mila dengan penasaran.     

"Jika seorang pelanggan membeli produk dari toko kita, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk memecahkan telur emas. Hadiah di dalam telur emas itu beragam dari voucher belanja mall dan juga hadiah dari Rose Scent berupa parfum atau aromaterapi." Kata Anya.     

"Itu ide yang sangat menarik. Kita bisa langsung membeli voucher belanja saat ini juga dan menyiapkan telur emasnya. Tetapi bagaimana dengan set hadiah dari toko kita? Kita belum punya persediaannya …"     

"Siapkan sebuah hadiah aromaterapi sebagai contohnya. Para pemenang akan meninggalkan informasi kontak dan alamat di toko kita, dan gudang akan mengirimkan hadiahnya. Jika mereka sedang berada di dekat toko kita, mereka bisa mengambilnya dalam tiga hari," kata Anya.     

"Baik. Aku akan segera menyiapkannya," Mila mengangguk,     

"Tunggu. Aku akan meminta ijin pada Bu Esther terlebih dahulu," Anya sangat menghormati Esther. Walaupun ia tidak datang di toko pada saat hari yang sangat penting, Anya masih memutuskan untuk meminta ijin padanya.     

Setelah mendengar ide dari Anya, Esther langsung berkata, "Anya, idemu sangat bagus. Lakukan saja sesuai dengan pengaturanmu."     

"Bu Esther, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Anya dengan khawatir.     

"Aku … Aku akan memberitahumu ketika waktunya tiba!" kata Esther sebelum menutup teleponnya.     

Anya langsung menyuruh seseorang untuk membuatkan poster publikasi yang langsung ditempelkan di tiga toko cabang Rose Scent.     

Pada saat makan siang selesai, poster tersebut telah jadi dan langsung dikirimkan ke tiga cabang. Telur emas yang dipesan juga sudah tiba.     

Tara baru saja selesai makan siang dan hendak tidur siang. Namun, tiba-tiba saja Anya meneleponnya dan berkata, "Tara, datanglah ke Rose Scent. Kami sedang mengadakan permainan memecahkan telur emas!"     

"Itu hanyalah kebohongan belaka! Trik marketing," kata Tara sambil memutar bola matanya.     

"Ada hadiah voucher belanja mall, apakah kamu tidak tertarik?" tanya Anya.     

"Kamu jujur atau berbohong?" tanya Tara dengan curiga.     

"Jika kamu belanja dari tokoku, kamu bisa mendapatkan kesempatan untuk memecahkan telur emas. Aku akan memberitahumu telur mana yang berisi voucher belanja. Tetapi kamu harus memposting proses pemecahan telur itu di media sosialmu."     

Anya tahu sebagai seorang dokter gigi, Tara memiliki banyak pasien dan lingkaran pertemanannya sangat luas.     

"Jadi, jika aku membantumu untuk mempromosikan tokomu pada teman-temanku, aku akan mendapatkan voucher belanja itu?" Tara langsung memahami niat Anya.     

"Jika kamu tidak bisa, aku akan meminta Nico untuk memecahkan …"     

"Aku bisa! Parfummu baru saja rilis di pasaran. Tentu saja aku harus mendukungmu," Tara langsung menyelanya dengan tergesa-gesa. Ia tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan voucher belanja.     

"Baiklah, aku akan menunggumu." Anya menutup teleponnya dengan puas. Ia segera mengirimkan poster publikasi agar Tara bisa membagikannya di media sosialnya.     

Tara langsung berangkat menuju ke Rose Scent dan di perjalanan ia membagikan poster itu ke teman-temannya. "Aku dengar Rose Scent memiliki produk baru hari ini dan ada undian berhadiah bagi para pembelinya. Aku akan ikut bersenang-senang dan mudah-mudahan aku mendapatkan hadiah terbesarnya!"     

Nico baru saja selesai makan siang. Saat ini ia sedang bersantai sambil melihat-lihat media sosialnya dan menemukan postingan dari Tara.     

Nico langsung meninggalkan komentar pada postingan tersebut, "Bukankah bertemu denganku adalah hadiah terbesar untukmu?"     

Harris juga ikut menjawab. "Saya harap Dokter Tara mendapatkan hadiahnya!"     

Anya juga meninggalkan komentar di bawahnya. "Tentu saja Tara akan mendapatkannya. Ia adalah wanita pembawa keberuntungan!"     

Dua puluh menit kemudian, Tara tiba di Rose Scent. Ia langsung membeli parfum ciptaan Anya yang baru saja dirilis. Sebelum membelinya, ia memfoto dua parfum baru tersebut beserta dengan wajahnya, lalu mempostingnya di media sosialnya lagi.     

"Produk baru dari Rose Scent. Neutral Fresh Blue Night dan Ladies Charm Fragrant Day. Namanya sangat indah bukan? Aku baru saja membeli yang merah muda!"     

Setelah mempostingnya foto wajahnya, semua orang langsung meninggalkan berbagai komentar.     

Klien Pria A : Dokter Tara sangat cantik.     

Klien Pria B : Jarang-jarang bisa melihat wajah cantik Dokter Tara di media sosial. Benar katanya, nama parfumnya sangat indah, seindah orang yang memegangnya.     

Klien Pria C : Dokter Tara, senyuman Anda sangat manis membuat gigiku sakit lagi.     

Klien Pria D : Dokter Tara, di mana Anda? Mari kita bertemu.     

…     

Tara terlalu malas untuk membaca pesan yang ditinggalkan para kliennya. Untuk membantu promosi produk Anya, ia bahkan memposting foto wajahnya di media sosial.     

Ketika melihat foto Tara, Nico merasa sedikit merasa sedih, apa lagi saat melihat banyak klien pria Tara berusaha untuk merayunya.     

Ia juga meninggalkan pesan di postingan tersebut : Jangan mengambil selfie terus menerus. Aku ingin tahu bagaimana kamu memecahkan telur emasnya.     

Melihat pesan tersebut, Tara tertawa dan berkata, "Aku akan memecahkan telur emas sambil mengadakan siaran langsung di media sosialku!"     

Anya mengeluarkan ponselnya dan merekam video saat Tara memecahkan telur itu. Tara memecahkan telur emas dengan menggunakan sebuah palu mainan dan mendapatkan voucher belanja sebesar satu juta rupiah!     

Tidak lama setelah berita kemenangan Tara, semua orang berbondong-bondong datang ke Rose Scent.     

Selama kamu berbelanja di toko tersebut, kamu bisa memecahkan telur emas dan mendapatkan hadiah yang besar!     

Pelanggan yang berinisiatif untuk berfoto dan memposting hasil foto itu di media sosial akan mendapatkan ekstra sampel parfum.     

Saat jam kerja hampir berakhir, lebih dari tiga ratus telur emas dipecahkan di tiga toko cabang Rose Scent. Dan total penghasilan hari itu sangatlah besar.     

Anya merasa senang karena parfum buatannya terjual habis hari itu.     

Tanpa sadar, ia langsung menelepon Aiden untuk memberitahunya. Ia sudah terbiasa untuk selalu memberi kabar pada Aiden sehingga ia lupa bahwa ia baru saja bertengkar dengan Aiden.     

"Aiden, semua parfum buatanku telah terjual habis," Anya menelepon Aiden untuk mengabarkan berita baik setelah beberapa hari mereka tidak berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.