Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kehidupan Rumah Tangga



Kehidupan Rumah Tangga

0"Bu Esther, jika aku bercerai dengan Aiden, apakah aku bisa tetap bekerja di sini?" tanya Anya.     

CCTV ruangan kantor Esther terhubung dengan ponsel Harris. Begitu Anya masuk ke dalam kantor Esther, Harris langsung menampilkan layar monitor CCTV tersebut di komputer Aiden.     

Ketika Anya bertanya pada Esther apakah ia masih bisa bekerja di Rose Scent setelah bercerai dengan Aiden, Aiden memukul mejanya dengan keras.     

"Tuan, apa yang terjadi? Mengapa Nyonya ingin bercerai dengan Anda?" Harris sangat terkejut mendengar hal itu.     

"Telepon Esther," kata Aiden dengan suara dingin.     

Harris menyadari seberapa gentingnya situasi ini dan langsung menelepon ponsel Esther.     

Saat Esther ingin bertanya mengapa Aiden ingin bercerai dengan Aiden, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Ia melihat ke arah layarnya dan melihat bahwa Harris, asisten Aiden yang meneleponnya.     

"Anya, kembalilah bekerja. Aku harus mengangkat telepon penting ini. Kita akan bertemu lagi nanti," Anya bisa melihat nama Harris tampil di layer ponsel Esther sehingga ia tidak mengatakan apa pun.     

"Baiklah," Anya langsung meninggalkan kantor Esther.     

Apa yang ia katakana pada Esther barusan mungkin telah didengar oleh Harris dan mungkin sudah disampaikan pada Aiden.     

Sebenarnya, Anya sengaja menanyakannya. Ia tahu Aiden pasti memeriksa CCTV kantor Esther sehingga Anya sengaja mengatakannya. Ia ingin tahu apakah Aiden benar-benar ingin menceraikannya.     

Anya turun ke lantai satu, kembali ke area kerjanya. Saat ia merenung, ia mengingat pembicaraannya dengan Esther mengenai prosedur persetujuan parfum baru mereka. Ia segera menelepon Nico untuk mencari tahu bagaimana kabarnya.     

"Selamat pagi, Bibi." Nico menjawab teleponnya dengan ceria.     

"Aiden tidak menyuruhku untuk pergi dari rumah. Mengapa kamu membohongiku?" kata Anya dengan dingin.     

"Halo? Bibi? Sinyal ponselku tidak bagus. Aku tidak bisa mendengarmu. Halo? Halo?" Nico berpura-pura tidak mendengar kata-kata Anya dan hendak menutup telepon.     

��Nico, kalau kamu sampai menutup teleponku, aku akan memberitahu Tara kalau kamu menyukai pria," ancam Anya.     

Nico langsung panik saat mendengarnya. "Ada apa, Bibi? Teleponku sudah lancar!" Nico berpura-pura tidak ada yang terjadi.     

Anya hanya mencibir mendengarnya. Memangnya Nico pikir ia bodoh sehingga tidak tahu bahwa ia hanya berpura-pura? Ia tidak punya waktu untuk bermain-main seperti ini. Suasana hatinya sedang sangat buruk.     

"Bagaimana dengan prosedur persetujuan parfumku?" tanya Anya.     

"Aku akan meneleponnya nanti. Masih ada tiga atau empat hari sebelum peluncuran produk. Jangan terlalu terburu-buru," kata Nico dengan santai.     

"Aku akan memberitahu Tara kalau …"     

"Aku akan langsung ke sana sekarang, Bibi. Aku akan mempercepat prosedurnya dan mengirimnya untukmu," sela Nico dengan terburu-buru.     

"Oke. Aku akan menunggumu di toko siang nanti," kata Anya sambil menutup teleponnya.     

Setelah menerima panggilan dari Harris, Esther turun ke bawah dan menemui Anya sambil membawa sampel kotak pembungkus untuk parfum mereka.     

"Anya, kemarilah. Aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu," kata Esther sambil berjalan menuju ke ruang pegawai di lantai satu. Anya bergegas mengikuti Esther setelah mendengar panggilan tersebut.     

"Bagaimana dengan desain kotak parfumnya?" Esther membuka sebuah kotak dengan dua botol parfum. Salah satunya berwarna biru gelap dengan tulisan, Neutral Fresh 'Blue Night'. Dan botol lainnya berwarna merah muda dengan tulisan Ladies Charm 'Fragrant Day'.     

Nama itu, nama yang dipilih oleh Aiden …     

"Aku menyukai desainnya untuk sementara. Mungkin setelah acaranya selesai dan kita punya lebih banyak waktu luang, kita bisa memperbaikinya untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Nanti siang, Nico akan mengirimkan dokumen persetujuannya dan produk baru bisa mulai dijual," kata Anya sambil menatap Esther, "Mengapa Harris meneleponmu?"     

"Aiden yang meneleponku. Katanya kalau kalian berpisah, kamu tidak akan boleh bekerja di bidang parfum lagi," Esther tersenyum pada Anya. Ia merasa gemas melihat dua pasangan muda yang sedang bertengkar ini. "Aiden sangat peduli padamu.     

"Ia ingin membunuhku dengan menjauhkanku dari dunia parfum," gerutu anya.     

"Aiden adalah pria yang dingin dan tidak tahu bagaimana cara menunjukkan perasaannya. Ia menggunakan cara ini agar kamu tidak lari darinya. Ia ingin tetap bersama denganmu," kata Esther.     

"Aku tidak menginginkan perceraian. Tetapi ia yang sudah tidak mau denganku lagi. Ia mengabaikanku dan meninggalkanku begitu saja. Ia hanya ingin menyiksaku," kata Anya dengan kesal.     

Esther menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku tahu ia peduli padamu sehingga ia menggunakan cara apa pun agar kamu tidak menjauh darinya. Aiden adalah orang yang sibuk dan tidak memiliki waktu luang untuk menyiksa wanita yang tidak disukainya. Apa gunanya ia melakukan itu?"     

"Itu …" Anya tidak bisa menjawab.     

Esther tersenyum melihat Anya. "Wajar jika sepasang suami istri sedikit bertengkar."     

"Aku melakukan kesalahan besar, tetapi aku sudah berusaha untuk meminta maaf padanya. Bahkan aku memasakkan makan malam dan menunggunya pulang hingga larut malam. Namun, ia menghabiskan waktunya untuk lembur di kantor dan tidak pulang. Begitu ia pulang, aku berinisiatif untuk berbaikan dengannya dan berjanji untuk tidak bertemu dengan Raka lagi …"     

"Masalahnya berhubungan dengan Raka?" Esther langsung memahami inti permasalahan Anya. "Kamu berhubungan dengan Aiden, tetapi kamu bertemu dengan Raka?"     

"Kemarin malam, aku dan Aiden sudah hampir berbaikan. Namun, Raka tiba-tiba saja datang ke rumah dan membuat Aiden marah lagi," kata Anya dengan sedih. "Aku lelah melihat sikapnya seperti itu."     

Esther terkekeh melihat Anya yang terus mengomel. "Anya, jangan salahkan Aiden. Kamu yang bersalah dalam masalah ini."     

"Aku tahu aku salah. Oleh karena itu aku meminta maaf dan berusaha untuk berbaikan dengannya. Aku bahkan berjanji untuk tidak bertemu dengan Raka lagi. Tetapi Raka yang datang menemuiku dan aku tidak bisa mengendalikannya. Apa yang harus aku lakukan jika Raka tiba-tiba saja datang ke rumah dan mencariku? Apakah aku bisa mengendalikan kemauannya?" kata Anya dengan berapi-api.     

"Mengapa Raka mengunjungimu? Apakah ia masih tidak bisa melupakan masa lalunya dan masih mengkhawatirkanmu? Itu artinya kamu tidak bisa menyelesaikan hubungan masa lalu dengan baik, sehingga mempengaruhi kehidupan rumah tanggamu saat ini. Reaksi Aiden sangat normal. Tentu saja ia tidak bisa menerima kehadiran pria lain di kehidupan kalian," Esther mengungkapkan pendapatnya dengan tenang dan tidak memihak.     

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku bahkan pindah ke kamar tamu kemarin," gumam Anya.     

"Minta maaf pada Aiden, berbaikan dengannya dan berjanji untuk tidak bertemu dengan Raka lagi. Jika Aiden masih menolak, beri ia waktu untuk memikirkannya. Pertengkaran dalam rumah tangga tidak bisa diperbaiki salah satu pihak saja. Anggap Raka sebagai cobaan rumah tangga kalian dan hadapilah secara bersama-sama," saran Esther.     

Anya mengangguk mendengar hal itu. Ia sudah melakukan semua saran Esther dan sekarang ia hanya bisa memberi Aiden waktu untuk sendirian. "Aku akan sibuk untuk mengurus Rose Scent dan tidak punya waktu untuk memikirkan masalah lain. Aku akan menunggunya."     

"Dalam kehidupan rumah tangga, tidak hanya ada bunga-bunga tetapi juga badai. Kalian hanya harus belajar memahami satu sama lain. Jika ada masalah, kalian harus menyelesaikannya. Jangan sampai pasanganmu berpikir kalau kamu tidak peduli. Sadari kesalahanmu, minta maaf dan tunjukkan ketulusannya. Jika ia tidak mau memaafkanmu, bukan berarti hatinya sudah beku. Ia hanya butuh waktu. Saat itu, kesabaranmu akan diuji." Setelah mengatakan semuanya, Esther menepuk pundak Anya. "Hargailah pasanganmu. Aiden adalah pria yang baik."     

Anya tersenyum saat mendengarnya. Aiden bukan hanya pria yang sangat baik, ia luar biasa.     

Tetapi ia gagal untuk menjaga hatinya. Ia telah menghancurkan perasaan Aiden dengan tidak membereskan hubungannya dengan Raka dan membiarkan Raisa melakukan apa pun untuk menghancurkan hatinya. Ia akan kehilangan suami yang luar biasa seperti Aiden.     

Apa yang harus ia lakukan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.