Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Tidak Bisa Bersama



Tidak Bisa Bersama

0Anya merasa hatinya sakit, tetapi ia tidak bisa menjelaskan semuanya.     

Seseorang dari antara kerumunan tiba-tiba saja berteriak dengan keras, "Kamu sudah melihat berita yang beredar kan. Sebenarnya apa yang terjadi?"     

Anya menundukkan kepalanya dan mengabaikan orang tersebut.     

Ia yakin Aiden bisa menyelesaikan semua masalah ini. ia percaya pada Aiden. Selain itu, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jadi, akan lebih baik jika ia diam saja.     

Anya terus melakukan pekerjaannya hingga pelanggan terakhir pergi. Setelah pelanggan terakhirnya pergi, Anya duduk di kursi sambil melihat peralatan yang berantakan dengan tatapan lelah. Rasanya ia sudah tidak memiliki tenaga untuk membersihkannya.     

"Anya, kamu sudah bekerja keras. Beristirahatlah!" Ben menyuruh pegawai lain untuk membersihkan peralatan tersebut.     

"Terima kasih manajer," Anya segera menuju ke ruang pegawai dan meminum dua gelas air sekaligus. Ia mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa berita di internet.     

Berita-berita yang menyerang ibunya telah dihapus, tetapi catatan bank dan rincian pembayaran biaya rumah sakit Diana tiga tahun yang lalu telah dipublikasikan secara umum.     

Ditambah lagi, ada konfirmasi dari pihak rumah sakit bahwa uang yang digunakan oleh Anya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya adalah hasil sumbangan dari neneknya. Neneknya merelakan organ tubuhnya agar disumbangkan kepada orang lain, sebagai gantinya, rumah sakit bersedia untuk melakukan operasi pada Diana.     

Aiden membuat sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan secara umum. "Kekasihku tidak pernah mendapatkan uang dari Keluarga Mahendra dan buktinya tertera dengan jelas. Aku akan menyelidiki siapa yang menyebarkan berita bohong ini melalui jalur hukum."     

Namun, semua ini tidak membuat orang-orang lain berhenti menghinanya. Semua orang merasa iri padanya karena memiliki Aiden yang selalu membelanya dalam keadaan apa pun.     

Semua orang tetap menyalahkannya dan menuduhnya sebagai orang ketiga di antara Aiden dan Natali. Dan semua orang mengetahui bahwa keterlibatannya dengan Raka Mahendra adalah sebuah kebenaran.     

"Siapa yang sebenarnya kamu cintai? Aiden atau Raka?"     

Pertanyaan itu terlontar di internet, membuat kepala Anya terasa berdengung. Mengapa semuanya menjadi lebih rumit?     

Tiba-tiba saja, Ben memasuki ruang pegawai, "Anya, Tuan Raka sedang menunggumu di depan."     

Anya menarik napas dalam-dalam. Ia tahu bahwa ia tidak bisa bersembunyi sehingga ia hanya berharap bisa menghadapi semua ini dengan tenang.     

Ia segera mengganti pakaian kerjanya dan menguncir rambutnya. Setelah itu, ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya berulang kali, berusaha untuk menenangkan dirinya.     

Ketika Raka melihat Anya keluar dari Rose Scent, matanya berbinar ketika melihat kecantikan Anya. Rambutnya yang dikuncir membuat Anya terlihat lebih segar. Kecantikan ini lah yang membuat Raka mabuk kepayang dan mencintai Anya setengah mati.     

Saat ia masih muda, ia bahkan mengatakan pada ibunya bahwa ia akan menikahi Anya suatu hari nanti. Ia benar-benar dibutakan oleh cintanya untuk Anya sejak ia masih kecil.     

Namun, takdir berkata lain. Meski mereka bertemu kembali setelah lama berpisah, mereka tidak bisa bersama. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersatu …     

Hari ini, Raka datang untuk menanyakan mengenai cek yang diberikan oleh ibunya pada Anya. Ia ingin mendengarkan kebenarannya dari bibir Anya sendiri.     

"Anya, apakah kita bisa berbicara sebentar?" kata Raka sambil melangkah maju.     

"Apa yang kamu inginkan lagi, Raka?" Anya menghembuskan napasnya, terlihat sangat lelah dengan kedatangan Keluarga Mahendra yang terus mengganggunya. Anya tidak ingin bertemu dengan Raka lagi. Ia tidak ingin membuat Aiden kecewa dan marah padanya. Mengapa pria ini terus menemuinya?     

"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu. Setelah itu aku akan pergi." Raka menatap Anya dalam-dalam. "Tiga tahun yang lalu, kamu menerima uang yang diberikan oleh keluargaku. Mengapa kamu tidak menggunakan uang itu?"     

"Aku tidak benar-benar membutuhkan uang itu. Aku hanya ingin berpisah denganmu," kata Anya dengan dingin. "Aiden tidak suka jika aku bertemu denganmu dan aku sudah benar-benar bahagia sekarang. Tolong jangan ganggu aku."     

Setelah mengatakannya, Anya berjalan melewati Raka dan tidak memedulikannya lagi.     

Raka masih berdiri di tempatnya, terpaku sambil menatap punggung Anya yang berjalan meninggalkannya. Kata-kata Anya terus terngiang-ngiang di benaknya.     

Anya tidak menerima uang dari Keluarga Mahendra, tetapi ibunya berkata sebaliknya. Irena mengatakan bahwa Anya menerima uang itu dan bersedia untuk berpisah dengan Raka.     

Raisa juga mengatakan hal yang sama dan bahkan menyebarkannya di hadapan umum.     

Jika Aiden tidak menunjukkan bukti catatan bank milik Anya, Raka tidak akan pernah tahu bahwa Anya tidak menerima uang itu. Anya hanya ingin berpisah dengannya dan membuatnya salah paham terhadap uang itu.     

Apa mungkin Anya merasa tertekan selama bersama dengannya? Apa mungkin ibunya yang meminta Anya untuk menjauhinya?     

Ia benar-benar salah paham dan mengkhianati cinta Anya padanya.     

'Anya … Anya … Maafkan aku, apa yang bisa aku lakukan agar kamu memaafkan aku?'     

Raka mengepalkan tangannya. Penyesalan, rasa bersalah dan berbagai perasaan menyerang hatinya.     

Ia telah kehilangan cintanya hanya karena kebohongan belaka. Ia termakan kebohongan itu dan membenci Anya untuk sesuatu yang tidak pernah ia lakukan.     

…     

Sementara itu, Anya sudah meninggalkan Raka dan menuju ke sebuah kafe. Anya jarang sekali mengeluarkan uangnya untuk makan atau membeli sesuatu di luar. Ia selalu menghemat uang yang ia miliki.     

Namun kali ini, ia memesan sebuah makanan dan kopi untuk dibungkus, bukan untuk dirinya. Ia membeli makanan itu untuk Tara, sebagai ucapan terima kasih karena Tara setuju untuk mengajarinya metode pijat untuk Aiden.     

Di mobil, Anya menyandarkan tubuhnya ke arah jendela dan melihat pemandangan di luar dengan tatapan menerawang.     

Di bawah tekanan situasi yang terjadi, Raka merekam sebuah video permintaan maaf agar ia bisa mengeluarkan Raisa dari kantor polisi. Ketika merekam video tersebut, Raka sengaja tidak menyebutkan mengenai uang yang diterima Anya saat berpisah dengannya. Ia ingin melindungi Anya dan menyembunyikan kenyataan ini untuknya.     

Tetapi ia tidak tahu bahwa sebenarnya Anya lah yang melindunginya …     

Anya tidak pernah menerima uang itu dari Keluarga Mahendra, tetapi ia tidak pernah mengatakannya pada Raka. Ia menyembunyikan apa yang telah dilakukan oleh Irena karena ia tidak mau hubungan antara Raka dan ibunya memburuk hanya karenanya.     

'Raka, terima kasih karena kamu telah menghiasi masa kecilku. Terima kasih atas cinta yang kamu berikan kepadaku. Hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu. Kita tidak bisa bersama, tetapi aku berharap yang terbaik untukmu,' doa Anya dalam hati. Ia benar-benar bertekad untuk melupakan Raka. Hidupnya dengan Aiden sudah bahagia saat ini.     

Raka hanya masa lalu untuknya. Masa lalu yang harus ia lupakan …     

"Pak Abdi, kita mampir ke klinik Dokter Tara dulu, ya," kata Anya.     

"Baik, Nyonya!" jawab Abdi.     

Ketika Anya tiba di klinik Tara dan hendak turun dari mobil, ia melihat Nico keluar dari klinik tersebut.     

Nico juga melihat Anya datang sambil membawa bungkusan makanan dengan terkejut. "Bibi, sedang apa kamu di sini? Apakah kamu masih ingin belajar dari dokter gadungan ini?" tanya Nico dengan kesal.     

Anya mengangguk. Ia tidak mengerti mengapa Nico sangat membenci Tara. Ia tahu bahwa Nico memang sangat kekanakan, tetapi sikapnya sangat aneh.     

"Apakah kamu tidak tahu kalau dokter ini menyukai Pamanku. Kamu tidak boleh berhubungan dengannya! Ia akan terus mendekati Paman!" kata Nico.     

"Benarkah?" Anya tidak menyangka bahwa Tara ternyata juga menyukai Aiden.     

"Kamu tidak tahu?" kata Nico dengan misterius. "Di kota ini ada begitu banyak dokter, tetapi mengapa Pamanku hanya membiarkan wanita ini yang mengurusnya. Apakah kamu tidak merasa curiga, Bibi?" kata Nico.     

Anya merasa ada yang retak di hatinya. Tanpa sadar, tangannya terangkat dan memegang dadanya. Ia merasa sakit, tetapi rasa sakit itu tidak terlihat dari luar.     

Apakah benar?     

Apakah Tara menyukai Aiden?     

Apakah Aiden juga menyukai Tara sehingga membiarkan wanita itu mengurusnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.