Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Tidak Menyadari



Tidak Menyadari

0"Hanya pujian? Apakah tidak ada hadiah?" goda Anya.     

"Apa yang kamu inginkan?" Aiden mendekat ke arah Anya dan mengulum telinganya dengan lembut.     

Anya langsung merona dan menyandarkan kepalanya di bahu Aiden, "Jangan di sini."     

Aiden mengecup pipi istrinya dan tertawa dengan senang. Menggoda istri kecilnya ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Mereka sama-sama tertawa saat memasuki ruang keluarga sambil bergandengan tangan.     

Natali langsung berdiri ketika melihat sosok Anya.     

"Mengapa kamu ada di sini?" tanya Anya dengan dingin.     

"Kakak, aku datang untuk meminta maaf," kata Natali. Ia langsung berlutut di hadapan Anya. "Tolong, maafkan aku!"     

Anya berhenti di tempatnya dan memandang Natali dari jauh. "Apa kesalahan yang kamu lakukan sehingga memintaku untuk memaafkanmu?"     

"Yura benar-benar telah melakukan semua ini sendiri. Walaupun aku tahu bahwa ia berniat untuk mencelakaimu, aku salah karena tidak segera memberitahumu. Kesalahanku yang kedua adalah meminjamkan kamarku pada Yura dan membuatmu hampir celaka …"     

"Kamu tidak tahu di mana letak kesalahanmu. Jadi, tidak perlu meminta maaf padaku. Aku hanya berharap kamu tidak muncul di hadapanku lagi," setelah itu, Anya langsung berjalan ke kamarnya di lantai atas.     

"Anya, Natali benar-benar mengakui kesalahannya. Bisakah kamu memberinya kesempatan?" Raka menghentikan langkah Anya.     

Anya berhenti dan berkata dengan suara keras. "Aku tidak melihat ketulusannya dalam mengakui kesalahannya. Natali, kalau kamu tidak mau membusuk di dalam penjara bersama dengan Yura, jelaskan kepadaku apa yang telah kamu lakukan dan minta maaf lah dengan tulus. Aku tidak mau mendengarmu menyalahkan orang lain lagi."     

"Aku sudah minta maaf. Apa lagi yang kamu inginkan?" Natali melotot ke arah Anya.     

"Apakah ini sikap seseorang yang ingin meminta maaf? Kalau aku menuntutmu, kamu bisa dipenjara tiga hingga lima tahun. Lebih baik kamu rasakan saja itu. Aku tidak menerima permintaan maafmu. Orang sepertimu tidak akan pernah sadar di mana letak kesalahanmu," Anya mengabaikannya dan berkata pada Aiden. "Aiden, aku lelah."     

Aiden mengangguk dan berkata. "Pelayan, tolong antarkan tamunya keluar." Aiden jauh lebih kejam dari Anya. Ia tidak perlu menjelaskan keinginannya dan langsung mengusir mereka dari rumahnya.     

Ketika melihat situasinya, Raka tahu bahwa tidak ada jalan lain. Namun, ia tidak bisa membiarkan tunangannya di penjara. Keluarga Mahendra tidak akan mampu menanggung semua ini.     

"Anya, aku tahu Natali telah melakukan sesuatu dan mencelakaimu. Bagaimana caranya agar kamu bisa memaafkannya?" tanya Raka.     

"Suruh ia jelaskan kesalahannya dengan jelas. Kalau tidak bisa, itu artinya ia masih belum menyadari apa kesalahannya. Ia tidak pantas mendapatkan maaf," kata Anya dengan dingin.     

"Aku sudah menjelaskannya. Aku bahkan sudah berlutut. Apa lagi yang kamu inginkan?" Natali bangkit berdiri dari lantai. Rasa sakit di tubuhnya hampir membuat ia oleng dan tidak bisa berdiri dengan tegak.     

"Aku hanya ingin kamu pergi dari hadapanku dan membiarkan aku hidup dengan tenang," kata Anya. Ia sama sekali tidak peduli pada Natali.     

"Kamu telah membuatku kotor seperti ini. Kamu juga menyiram air kotor pada ibuku dan memasukkannya dalam penjara. Sekarang kamu menyuruhku untuk berlutut dan mengakui kesalahanku. Anya, jangan pikir aku takut kalau kamu ingin bertarung hingga mati denganku. Aku akan menuntutmu!" Natali menggertakkan giginya.     

"Ibumu sendiri yang datang ke depan pintu rumahmu dan membuat keributan. Ia sendiri yang menghinaku di rumahku. Sekarang kamu datang untuk meminta maaf tanpa ada ketulusan. Kamu hanya tahu bagaimana cara melemparkan kesalahanmu pada orang lain. Apakah kamu mau aku menghitung semua perbuatanmu dan menjelaskannya di hadapan wajahmu?" Anya bukan lagi Anya yang dulu. Sekarang ia jauh lebih percaya diri dan lebih tegas dengan bantuan dari suaminya.     

Ia tidak akan memaafkan orang yang tidak tahu malu seperti Natali.     

"Memangnya apa saja yang aku lakukan?" Natali merasa panik. Ia merasa Anya akan membongkar semua latar belakangnya.     

"Setelah orang tuaku bercerai, kamu dan ibumu pindah ke rumahku. Kamu sengaja merusak semua mainanku. Kamu juga yang membunuh kelinci peliharaanku dan membuang mayatnya di atas tempat tidurku. Kamu melemparkan semua kesalahanmu padaku, membuat ayah memukulku. Aku sendiri yang bodoh karena tidak memahaminya dulu."     

"Tiga tahun yang lalu, saat aku berhubungan dengan Raka, kamu cemburu pada kami. Kamu menyuruh Raisa untuk menuduhku mencuri dan membuatku kehilangan pekerjaanku. Saat ibuku sakit dan aku ingin meminjam uang pada ayah, kamu dan Yura mempermalukanku dan menyiramku dengan air. Kamu bilang ayah akan menemuiku sehingga aku menunggu berjam-jam dengan keadaan basah kuyup. Tetapi ternyata kamu berbohong …"     

"Untuk mendapatkan uang pengobatan ibuku, ibu Raka memberiku cek agar aku berpusah dengan putranya. Tetapi kamu malah mencuri uang itu dariku dan mengatakan bahwa Raisa yang menghabiskan semua uangnya. Itu adalah uang untuk menyelamatkan nyawa ibuku …"     

"Omong kosong! Aku tidak melakukannya, Raka! Kamu harus percaya padaku. Anya sengaja menuduhku sembarangan. Aku tidak melakukannya," Natali memegang tangan Raka dan berkata dengan panik.     

"Kamu yang memasukkan obat ke dalam minumanku dan mengantarkan aku ke kamar Aiden. Kamu menyukai Raka sehingga kamu menggunakan aku untuk membatalkan pertunanganmu dengan Aiden. Kamu memanfaatkan mata Aiden yang buta. Setelah itu, kamu mengatakan pada semua orang bahwa aku yang merebut Aiden darimu dan Aiden mengkhianatimu. Kamu menjadi korban atas perselingkuhan kami sehingga kamu bisa membatalkan pertunanganmu dengan mudah."     

"Jangan kamu pikir aku tidak tahu. Setiap kali Raisa menyerangku, aku tahu bahwa kamu yang menyuruhnya. Aku tahu Raisa terlalu polos dan ia tidak bisa memikirkan hal-hal jahat. Kamu yang mengajarinya untuk menghancurkan taman vaniliku dan memberikan obat ke anggur milik Aiden," Anya terus membeberkan satu demi satu kejahatan Natali tanpa berhenti.     

"Kamu bohong! Itu bukan aku!" Natalli terus mengelak.     

"Raka, ia tidak akan pernah mengakui kesalahannya. Bagaimana aku bisa memaafkannya? Pergilah. aku tidak mau membicarakan hal ini lagi," Anya berjalan ke lantai atas dan menghilang di ujung koridor.     

"Anya, jangan pergi! Kembali dan jelaskan semuanya dengan benar!" teriak Natali.     

Raka menatap Natali dengan penuh kekecewaan. Tunangannya yang terlihat lembut, cerdas, baik hati dan penuh perhatian ini ternyata memiliki otak yang penuh dengan kejahatan.     

Ia pikir dengan menutup mata dan telinganya, ia bisa berpura-pura tidak tahu.     

Tetapi semua kenyataannya telah terbongkar dari mulut Anya sendiri. Sekarang Raka benar-benar ingin menampar wajahnya.     

Bagaimana ia bisa membela Natali dan meminta Anya untuk memaafkannya?     

Natali sama sekali tidak pantas mendapatkan maaf dari Anya. Tetapi sekarang Natali adalah tunangannya. Semua orang mengetahui bahwa Natali adalah menantu Keluarga Mahendra sehingga Raka harus melindunginya.     

Tetapi memikirkan mengenai apa yang dilakukan Natali selama ini, terutama kepada Raisa …     

Natali memanfaatkan Raisa sehingga membuat adiknya itu tidak bisa pulang ke rumah. Raisa menangis setiap hari, mengatakan bahwa ia merindukan rumah.     

Sejak kecil, Raisa sangat dimanja oleh seluruh keluarganya termasuk Raka sendiri. Sekarang ia berada di luar negeri sendirian tanpa ada keluarganya.     

Ia benar-benar ingin pulang.     

Dan semua ini, disebabkan oleh tunangannya sendiri.     

"Ayo kita pergi," Raka tidak mau kehilangan wajahnya lagi. Ia menarik tangan Natali dan menyeretnya ke pintu.     

"Aku tidak mau pergi. Aku tidak mau pergi sampai Anya menjelaskan semuanya dengan jelas," Natali meronta-ronta dan menolak untuk pergi.     

"Kalau kamu tidak mau pergi, aku akan pulang sendiri!" Raka tidak mau tetap berada di sini dan kehilangan harga dirinya. Ia melepaskan tangan Natali dan meninggalkannya.     

"Raka, Raka …" Natali langsung mengikutinya. "Jangan cepat-cepat. Aku tidak bisa mengikutimu."     

Setelah kepergian mereka, akhirnya rumah Aiden menjadi tenang. Anya kembali ke kamarnya, mandi dan berganti baju. Setelah itu, ia kembali turun untuk makan malam.     

Dan seperti dugaannya, saat makan malam, pengacara Aiden menelpon dan mengatakan bahwa Yura mengakui bahwa semua ini adalah kesalahannya dan Natali sama sekali tidak terlibat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.