Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Ditakdirkan untuk Kalah



Ditakdirkan untuk Kalah

0Sebelum mengunjungi Anya, Natali sudah membujuk Yura untuk mengatakan bahwa semua ini adalah rencananya sendiri. Natali menjanjikan akan menyelamatkan Yura selama Anya tidak berniat untuk menyelidikinya.     

"Anya, lupakan saja masalah ini," kata Diana. "Natali memang berniat untuk mencelakaimu, tetapi ia sudah mendapatkan pelajaran. Kalau ia tidak menuntutmu, tidak usah tuntut dia. Lebih baik kita mengalah."     

"Ibu, meski aku mau mengalah, apakah Natali akan membiarkanku begitu saja? Ia sama sekali tidak menyadari kesalahannya dan ia tidak akan pernah berubah," Anya tidak bisa tenang. Ia takut Natali berniat jahat lagi.     

"Ayahmu menelepon dan mengatakan bahwa ia berharap kamu bisa memaafkannya. Ia akan mendidik Natali dengan keras," Diana menatap Anya dengan malu. Sebagai mantan istri Deny, Diana masih merasa kasihan dan tidak tega terhadap kondisi mantan suaminya itu sekarang. "Kamu tahu kondisi ayahmu tidak baik dan Mona juga ditangkap oleh polisi …"     

"Ibu …" Anya tidak takut Natali berniat mencelakainya karena ia punya Aiden. Aiden akan selalu menjaganya. Tetapi bagaimana dengan ibunya …     

Bagaimana kalau Natali mencelakai ibunya …     

Aiden memahami niat Diana dan juga mengerti apa yang Anya pikirkan. Ia mengelus tangan Anya dengan lembut, "Jangan khawatir. Aku akan menyuruh orang-orangku untuk selalu melindungi ibu. Ibu akan baik-baik saja."     

"Aku yakin Natali masih belum kapok juga. Aku bahkan bisa melihat kebencian di matanya. Ia hanya akan membuat masalah. Setiap hari aku bersama dengan Aiden, tetapi ibu sering pergi ke taman seorang diri. Aku tidak bisa tenang," mata Anya memerah. "Tidak mudah bagi ibu untuk bangun dari koma. Aku tidak mau mengambil resiko dan kehilangan ibu lagi."     

"Dasar bodoh. Taman kan tidak jauh dari rumah. Setiap hari, para pelayan dan pengawal Aiden selalu menemanimu ibu. Harga apel tahun ini sepertinya membaik. Aku tidak hanya bisa menjual bunga, tetapi juga bisa menjual apel," kata Diana sambil tersenyum.     

"Baiklah. Aku akan memberi Natali satu kesempatan lagi. Tetapi kalau ia sampai melakukan sesuatu, sekecil apa pun itu, aku tidak akan memaafkannya," akhirnya Anya menuruti kata-kata ibunya dan menatap ke arah Aiden. "Suruh Nico yang memberitahu Raka. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan kesempatan dalam kerja sama dengan perusahaan Raka. Aku mau membantunya."     

"Nico pasti sangat berterima kasih padamu," kata Aiden sambil tersenyum.     

Raka menerima panggilan dari Nico saat makan malam.     

Nico sangat pandai berkata-kata dan pintar sekali dalam membanggakan dirinya. "Raka, aku memohon pada bibiku untukmu. Pamanku membenciku hingga mengusirku. Akhirnya ia meminta bibiku untuk melupakan masalah ini dan berkata bahwa ia tidak berniat melanjutkan masalah ini lagi. Sekarang, kamu urus Natali baik-baik dan jangan biarkan dia cari mati lagi."     

"Nico, terima kasih. Aku akan mentraktirmu lain kali," kata Raka.     

"Bibiku terlalu baik dan lembut sehingga ia tidak bisa bersikap keras pada orang lain. Tetapi, meski ia sudah memaafkan Natali, ia tetap merasa khawatir. Ia takut Natali akan mengulangi perbuatan yang sama dan mencari masalah lagi. Kamu harus berhati-hati," kata Nico.     

"Aku mengerti. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Maaf merepotkanmu," Raka menghela napas lega. Seandainya calon istrinya seperti Anya, ia bisa hidup dengan bahagia.     

Tetapi tunangannya malah terus menerus membuat kepalanya pusing.     

Setelah menutup telepon, Raka menatap wajah ibunya dan melihat ekspresi murung. "Ibu, ayo makan malam!"     

"Makan malam apanya? Mana bisa aku makan malam bersama dengan wanita itu? Natali, kamu bisa pilih sendiri. Apakah kamu mau kembali ke kamarmu atau aku yang kembali ke kamarku?" Irena menolak untuk makan satu meja dengan Natali.     

Natali tahu bahwa Irena membencinya. Ia bangkit berdiri dan berkata, "Ibu, makanlah. Aku akan kembali ke kamarku."     

Melihat Natali pergi ke kamarnya, Irena langsung kembali ke meja makan. Salah satu pelayan pergi ke ruang kerja untuk memanggil ayah Raka.     

Rian Mahendra keluar dari ruang kerjanya dan langsung duduk di meja makan. "Bagaimana masalahnya?"     

"Yura sudah mengubah pengakuannya dan bertanggung jawab atas semuanya seorang diri. Nico membantuku untuk membujuk Anya sehingga mereka tidak berniat untuk memperbesar masalah ini lagi," kata Raka.     

Rian mengangguk. "Natali memang telah terluka, tetapi semua penderitaan ini karena kesalahannya sendiri. Ia tidak bisa menyalahkan siapa pun. Demi nama baik Keluarga Mahendra dan Keluarga Tedjasukmana, lebih baik masalah ini disimpan rapat-rapat. Irena, untuk sementara ini kamu harus mengawasi Natali dan jangan biarkan ia membuat masalah," kata Rian.     

Mendengar hal ini, Irena langsung merasa marah. "Kalau ia berani membuat masalah lagi, aku akan langsung mengusirnya dari rumah ini. Bukankah ia pantas mendapatkan semua ini? ia sendiri yang kabur dari supir kita dan pergi tanpa mengabari."     

Natali sedang berdiri di koridor lantai dua. Ia bisa mendengar suara dari lantai bawah dengan jelas.     

Tangannya terkepal dengan marah hingga kuku-kukunya melukai telapak tangannya. Rasa sakit yang ia rasakan terus menerus mengingatkannya bahwa Anya lah yang telah melukainya.     

Dulu, Irena sangat menyukainya dan Raka juga perlahan bisa menerimanya. Tetapi ia malah diperkosa oleh dua orang pria yang menjijikkan dan sekarang ia sudah kotor.     

Hari-harinya di Keluarga Mahendra sudah tidak semenyenangkan dulu.     

Ia tidak bisa hidup dengan damai. Dan ia akan memastikan bahwa hidup Anya juga tidak akan damai.     

….     

Setelah memutuskan untuk melupakan masalah itu, hari-hari Anya menjadi lebih tenang. Ia bisa memusatkan perhatiannya untuk mengikuti kompetisi parfum.     

Kompetisi ini adalah kesempatan untuk belajar yang sangat langka.     

Di hari kompetisi, Diana dan Aiden mendampingi Anya ke tempat acara.     

Walaupun Esther merupakan salah satu juri kompetisi tersebut, ia hanya bertanggung jawab menjadi juri pada babak pertama.     

Babak pertama adalah mengenai penciuman dan identifikasi bahan.     

Diana telah kehilangan indera penciumannya dan Esther tidak bisa mengingat aroma karena kecelakaan yang dialaminya. Tetapi mereka masih mencintai dunia parfum dan memiliki harapan yang besar pada Anya.     

Anya lahir dengan indera penciuman yang tajam dan babak pertama ini adalah babak yang sangat mudah untuk Anya.     

Para peserta bergantian untuk menganalisa sebuah botol parfum yang tidak diketahui isinya.     

Ketika sedang mencium botol parfum itu, tidak sengaja Anya melihat Keara.     

Keara membuka toko parfum tepat di depan Iris. Toko itu sudah dipersiapkan sedemikian rupa tetapi masih belum dibuka. Hanya ada papan nama bertuliskan 'Keara's Parfume' di depannya.     

Keara juga ikut serta dalam kompetisi parfum ini, berharap bisa mendapatkan hadiah utama dan juga mengiklankan toko barunya dengan gratis.     

Pikiran Anya melayang untuk sesaat sebelum ia akhirnya menyadarkan diri dan memusatkan perhatiannya pada kompetisi ini.     

Anya segera menuliskan semua bahan dan komposisi dalam parfum tersebut dan menjadi orang pertama yang mengumpulkannya.     

Para juri saling memandang satu sama lain sambil tersenyum dan kemudian mengangguk, memberikan Anya tanda bahwa ia lolos ke babak kedua.     

Anya segera memasuki tempat uji selanjutnya dan menemukan bahwa di babak kedua, ia harus menentukan kualitas rempah-rempah yang telah disediakan dan mengurutkan rempah-rempah itu berdasarkan kualitasnya. Kemudian para peserta harus memilih tiga hingga lima rempah-rempah untuk membuat resep parfum.     

Berdasarkan resep yang diajukan oleh kontestan, juri akan mengevaluasi produksi, proses pemurnian dan juga mempertimbangkan biaya dan ekspektasi penjualan dari berbagai faktor. Semua itu menjadi dasar-dasar dari penilaian yang akan diberikan.     

Anya segera melihat rempah-rempah yang disediakan dan memikirkannya matang-matang di dalam hati.     

Saat ia sedang berpikir, bel berbunyi, menandakan bahwa babak pertama dari kompetisi itu berakhir. Beberapa orang tidak lolos karena gagal menuliskan komposisi dan bahan dari parfum itu dengan benar sehingga mereka harus keluar dari kompetisi ini.     

Keara juga berhasil memasuki babak kedua.     

Ia melirik sekilas ke arah Anya saat mengetahui isi kompetisi babak kedua. Keluarga Pratama adalah rajanya rempah-rempah. Mereka bisa mengenal rempah-rempah dan menentukan kualitasnya dengan mudah.     

Siapa yang bisa lebih baik darinya?     

Anya memang sudah ditakdirkan untuk kalah!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.