Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Pohon Cinta Kita



Pohon Cinta Kita

0"Apakah ini bukan pohon yang sama?" tanya Aiden dengan curiga.     

"Ini bukan pohon yang sama. Pohon ini, aku tanam dengan tanganku sendiri. Jadi aku memindahkannya ke tempat ini. Kalau kamu tidak menyukainya, aku akan menyingkirkannya," kata Anya.     

Ini adalah kecerobohan Anya. Seharusnya ia lebih memikirkan perasaan Aiden dan tidak menanam pohon Bergamot di taman rumahnya. Meski ini bukan pohon yang sama, tetap saja Aiden akan cemburu.     

"Tidak usah," kata Aiden dengan tenang.     

Anya bisa melihat bahwa suaminya masih kesal. Oleh karena itu, ia menggandeng tangan Aiden dan mengajaknya untuk pergi ke taman. Ia menggandeng tangan Aiden menuju ke bawah pohon dan menatapnya sambil tersenyum.     

"Pohon ini akan menjadi pohon cinta kita. Malam ini akan turun hujan. Setelah hujan, aku yakin akarnya pasti akan semakin berkembang dengan kuat," kata Anya. Ia berjinjit dan mengecup bibir Aiden.     

Ia baru saja selesai mandi. Saat ini, ia hanya mengenakan sandal rumah tanpa hak sehingga berjinjit sekalipun ia tidak bisa menggapai bibir Aiden.     

Sementara itu, Aiden berdiri dengan sangat tegak, tidak berniat untuk menundukkan kepalanya. "Ada begitu banyak pohon di dunia ini. Mengapa kamu hanya menyukai bergamot?"     

"Karena aku adalah seorang parfumeur. Kebanyakan parfum yang aku ciptakan menggunakan bergamot," jawab Anya dengan tenang.     

Ketika mendengar hal ini, Aiden merasa jauh lebih lega. Ternyata, Anya menyukai pohon ini bukan karena Raka.     

Pohon cintanya dengan Raka sudah mati. Ia menanam pohon yang sama dan menjadikannya sebagai pohon cintanya dengan Aiden. Bagaimana Aiden bisa menyukai pohon ini?     

Tetapi ternyata Anya menyukai pohon ini karena bergamot merupakan salah satu bahan utama yang ia gunakan untuk menciptakan parfum. Ia hanya menyukai pohon ini dan itu tidak ada hubungannya dengan Raka sama sekali.     

Kalau begitu alasannya, Aiden tidak akan mempermasalahkannya.     

Istri kecilnya ini terlalu polos dan sederhana. Ia hanya ingin menanam bahan parfum kesukaannya di taman rumah.     

Anya masih muda dan kekanakan. Tidak seharusnya Aiden cemburu buta seperti ini.     

Saat memikirkannya, kekesalan di hati Aiden langsung menguap. Melihat istri kecilnya di hadapannya, Aiden mengulurkan tangannya untuk memegang dagunya. "Karena ini adalah pohon yang kamu sukai, biarkan pohonnya tetap di sini. Tapi kamu hanya boleh mengingat ciumanku."     

Setelah mengatakannya, ia menundukkan kepala dan mencium bibir Anya. Mata Anya langsung terpejam dan bibirnya tersenyum senang.     

Hana meletakkan masakan buatannya di meja dan berniat untuk memanggil Aiden dan Anya untuk makan malam, tetapi Diana langsung menghentikannya.     

"Jangan ganggu mereka," kata Diana sambil tersenyum.     

Melihat hal ini, Hana juga ikut tertawa, "Mereka sangat-sangat mencintai satu sama lain."     

"Ya. Akan lebih baik kalau mereka segera memiliki anak," Diana juga mendambakan seorang cucu.     

"Anya berusaha untuk merawat dirinya baik-baik dan sekarang kesehatannya sudah semakin membaik. Mungkin kita akan mendapatkan berita baik sesegera mungkin," Hana membantu Diana, mendorong kursi rodanya menuju ke meja makan dan membantunya untuk duduk di kursi makan.     

Diana masih bisa menggunakan tangannya, tetapi kakinya masih sangat lemah sehingga ia harus berusaha memulihkan diri secara perlahan.     

Dua orang di luar jendela, masih berciuman di bawah pohon bergamot, hingga langit mulai meneteskan hujan.     

Anya sangat sibuk sehingga ia tidak punya waktu untuk memperhatikan berita di internet. Natali terus menerus menyebarkan gosip yang tidak baik dan menggunakan berbagai macam cara untuk menghancurkan nama baik Anya.     

Aiden mengatakan bahwa Raka akan mengatasi masalah ini dan Anya mempercayai suaminya. Kalau memang Raka tidak bisa menyelesaikannya dengan baik, Aiden pasti akan langsung turun tangan.     

Mana mungkin ia membiarkan wanita yang dicintainya dihina sebegitu buruknya?     

Sebelum Aiden pulang dari kantor, Anya menyempatkan diri untuk melihat berita di internet dan menemukan bahwa semua media sosial dan berita yang disebarkan oleh Natali diblokir.     

Rekaman Mona pun sudah dihapus dari internet, meski rekaman yang dikirimkan oleh Anya masih beredar.     

Mona sama seperti mengambil sebuah batu untuk melukai Anya, tetapi batu itu malah jatuh ke kakinya sendiri dan melukainya …     

Saat makan malam, Aiden memberitahu berita yang mengejutkan pada semua orang. "Aku dengar, Deny dan Mona sudah setuju untuk bercerai. Tetapi mereka tidak akan mengumumkannya sementara waktu."     

"Benarkah?" Anya terkejut mendengarnya.     

"Natali akan bertunangan dengan Raka. Itu sebabnya mereka tidak ingin mengumumkan perceraian ini sementara waktu. Deny merasa sangat kecewa pada Mona setelah mendengar rekaman pembicaraan Anya dan Mona," kata Diana.     

"Sekarang ia sudah sadar. Setidaknya ia masih memiliki uang untuk menyelamatkan nyawanya. Kalau ia bersama dengan Mona selamanya, semua harta miliknya tidak akan tersisa," kata Aiden.     

"Apa maksudmu? Apa yang Bu Mona lakukan terhadap seluruh uang ayah?" tanya Anya.     

"Aku dengar, Mona memiliki hubungan dengan asisten Deny. Sama seperti Imel yang berhubungan dengan Heru," kata Aiden.     

Diana berdeham pelan, "Anya, ini adalah masalah Keluarga Tedjasukmana. Ibu tidak ingin kamu terlibat."     

"Jangan khawatir, Bu. Ia bukan ayah kandungku. Aku ingat apa yang mereka semua lakukan padaku. Meski Bu Mona melarikan diri dengan pria lain sekali pun, aku tidak berniat untuk ikut campur. Itu bukan urusanku," kata Anya dengan tenang.     

"Kamu bisa mengabaikan Keluarga Tedjasukmana, tetapi Imel akan segera bertindak. Kalau ia ingin keluar dari skandal plagiat ini, ia akan menyerang ibu. Kita harus memikirkan strategi untuk menghadapinya," kata Aiden.     

Mendengar hal ini, Anya tahu bahwa Aiden pasti menyembunyikan sesuatu darinya.     

Seharian ini, ia menemani ibunya untuk bekerja di taman sehingga ia tidak sempat memperhatikan berita mengenai Imel.     

"Apakah Imel mengatakan sesuatu?" tanya Anya.     

Aiden menggelengkan kepalanya. "Imel mengeluarkan pengumuman melalui website resmi Amore. Ia menyangkal hubungannya dengan Mona dan mengatakan bahwa ia tidak membeli resep parfum tersebut."     

"Ia menyangkalnya? Aku sudah merekam bukti dari ayah dan Bu Mona. Itu adalah resep ibuku! Mana bisa ia menyangkalnya dan pergi begitu saja?" Anya merasa sangat marah.     

Wanita itu sungguh tidak tahu malu. Ia bahkan menggunakan segala macam cara untuk membersihkan namanya.     

"Kamu terlalu polos, Anya. Resep itu ibu buat sepuluh tahun yang lalu, saat aku masih menjadi rekan kerjanya di Amore. Ia tidak meniru siapa pun. Ia bisa menyangkal semua tuduhan ini dan mengatakan bahwa ia hanya berusaha untuk melindungi Amore, tidak ingin formula milik Amore bocor ke internet," kata Diana.     

Alis Aiden terlihat berkerut. "Kita tidak bisa melakukan apa pun, kecuali kita tahu kejadian yang sebenarnya mengenai ledakan di laboratorium itu."     

"Ibu, mengapa ibu keluar dari Amore pada saat itu?" tanya Anya.     

Diana menghela napas panjang saat mendengar pertanyaan putrinya. "Saat itu, aku baru saja bercerai dan suasana hatiku sedang kacau. Aku terluka dalam ledakan laboratorium itu. Wajahku hancur dan aku kehilangan indera penciumanku. Sebagai seorang parfumeur, karirku sudah hancur. Aku juga kehilangan resep parfumku dalam ledakan itu sehingga Imel merasa marah. Karena kemarahan sesaat, aku memutuskan untuk keluar dari Amore dan pergi ke luar negeri untuk berobat."     

"Tiba-tiba saja, resep yang hilang itu kembali muncul. Imel bisa mengatakan bahwa ia membayar harga yang mahal untuk mendapatkan resep yang merupakan milik Amore. Jika kita terus menyerang Imel, suatu hari nanti ia akan menyerang balik," Aiden mengusulkan agar mereka membiarkan Imel untuk sementara ini.     

Waktunya masih belum tepat untuk menyerang …     

Tetapi Anya masih tidak terima. "Imel sungguh tidak tahu malu. itu adalah resep ibuku. Mengapa sekarang itu menjadi miliknya? Resep parfum dan Amore adalah milik ibuku. Dan Imel harus bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi sepuluh tahun yang lalu ," katanya dengan marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.