Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Rekaman Rahasia



Rekaman Rahasia

0"Jangan sombong kamu," kata Mona dengan marah. "Apakah kamu tidak sadar bahwa semua orang sedang menghinamu. Hanya karena semua orang membencimu, kamu memutuskan untuk melampiaskan kekesalanmu kepadaku sekarang?"     

Wajah Anya terlihat sedikit muram. Ia tidak menyangka Mona sudah mengetahui berita yang beredar di internet.     

Kemudian, ia berkata, "Kamu menjual formula parfum ibuku pada Imel. Sementara itu, aku membuat parfum berdasarkan resep asli dari ibuku dan menjualnya tanpa tahu bahwa kamu telah membocorkan resep parfum tersebut. Sekarang, semua orang menghinaku bahwa aku melakukan plagiat. Kamu telah menghancurkanku."     

"Ya, aku harap kamu benar-benar hancur. Kamu telah membunuh putraku, merebut tunangan Natali, dan sekarang parfummu dianggap sebagai plagiat. Dengan ini, Aiden tidak akan menginginkanmu lagi," kata Mona dengan bangga.     

"Saat itu kamu sedang hamil. Tetapi kamu tidak memedulikan putra di dalam kandunganmu dan menghajar anak dari suamimu. Bukankah itu karma atas perbuatanmu sehingga kamu terjatuh dan kehilangan putramu?" Anya memegang sandaran tangan di kursi roda Mona. "Setelah bertahun-tahun, kamu masih tidak sadar diri. Kamu tidak menyadari kesalahanmu dan memilih untuk menyalahkan orang lain."     

"Apakah kamu ingin aku melepaskanmu? Formula parfum itu berada di tangan ayahmu dan aku tidak bisa melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Apakah kamu ingin menjebakku dan menuduh bahwa aku yang mencuri resep parfum itu, agar semua orang tidak menyalahkanmu? Bermimpilah!" cibir Mona. "Aku tahu kamu merekam pembicaraan ini."     

Anya mengeluarkan ponselnya dan mematikan ponsel itu di hadapan Mona. "Aku tidak merekam pembicaraan ini. Aku hanya tidak bisa memahami niatmu."     

Ketika melihat ponsel Anya tidak merekam apa pun dan tidak melihat Anya membawa tas, Mona merasa lebih lega. Sekarang ia bisa mengatakan apa pun. ia bisa menghina wanita di hadapannya sepuasnya!     

"Apa yang tidak bisa kamu pahami?" kata Mona sambil tersenyum sinis.     

"Selama bertahun-tahun, mengapa kamu tidak membiarkan aku dan ibuku hidup dengan tenang? Kamu tahu bahwa itu adalah resep terakhir ibuku dan kamu tahu bahwa Imel yang telah menghancurkan ibuku. Bagaimana kamu bisa menjual resep itu pada Imel?" tanya Anya sambil menggertakkan giginya dengan marah.     

"Aku ingin melihat Diana sakit hati. Aku sangat gembira saat melihatnya menderita," kata Mona sambil tertawa.     

Anya menahan kemarahan di hatinya. Tangannya terkepal dengan erat dan ia berkata dengan suara tajam. "Apa salah ibuku padamu? Kamu yang merebut ayah dari ibuku. Kalau kamu kekurangan uang, mengapa kamu menjual resep parfum itu pada Imel? Padahal kamu tahu Aiden bisa membayarmu lebih mahal,"     

Mona tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Apakah aku kelihatan seperti kekurangan uang? Aku adalah Nyonya Tedjasukmana. Kesehatan ayahmu tidak baik dan keluarga Tedjasukmana akan segera menjadi milikku! Sejujurnya, aku memang menjual resep itu pada Imel. Aku hanya ingin menghancurkanmu dan Diana."     

"Kamu sudah gila. Ibuku adalah parfumeur terkenal dan formula parfum terakhirnya sangatlah berharga. Kamu malah memilih untuk menjualnya kepada saingan ibuku. Sungguh keterlaluan!" kata Anya.     

"Semakin kamu tidak ingin resep itu jatuh ke tangan Imel, aku malah semakin ingin memberikannya pada Imel. Ini adalah harga yang harus kamu bayar karena kamu membuatku tidak bisa menjadi seorang ibu lagi. Ini adalah hukuman yang harus Diana rasakan karena membuatku terlihat memalukan selama bertahun-tahun. Kalian, ibu dan anak, memang pantas hidup terhina seperti ini," kata Mona dengan lidahnya yang tajam.     

"Untuk apa kami malu? Kamu dan Imel lah yang telah mencuri resep parfum itu dan kalian yang seharusnya malu. Tanggal pertunangan Natali akan segera datang tetapi kamu baru saja melakukan operasi pembesaran payudara. Aku harap kamu bisa sembuh sebelum pertunangan putrimu," Anya sudah tidak mau berbicara dengan Mona lagi. ia berbalik dan meninggalkan ruangan tersebut.     

"Anya, aku akan menunggu hari di mana Aiden membuangmu!" Mona menatap Anya sambil tersenyum licik.     

Anya sama sekali tidak peduli terhadap kata-kata Mona. Setelah meninggalkan kamar Mona, ia kembali menyentuh kuncir rambutnya dan menekan pita yang mengikat rambutnya untuk mengakhiri rekaman.     

Setelah kembali ke mobil, ia mengirimkan rekaman Deny dan Mona ke ponselnya untuk dikirimkan pada Aiden.     

Ia berhasil mendapatkan rekaman Deny dan Mona untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah. Rekaman ini saja sudah menunjukkan bahwa Imel lah yang plagiat.     

Anya bersandar di jendela mobil dan melihat pemandangan di luar. Sejak bersama dengan Aiden, ia merasa ia jauh lebih dewasa. Ia merasa bisa mengandalkan dirinya sekarang.     

Malam itu, rekaman pembicaraan antara Anya dan Deny tersebar di internet dan langsung menimbulkan kehebohan. Tidak ada yang tahu bahwa produk baru yang dikeluarkan oleh Amore ternyata menggunakan resep Diana.     

Aiden sudah mengedit pembicaraan antara Anya dan Deny, menyisakan bagian-bagian penting saja.     

…     

"Parfum baru yang Amore keluarkan kemarin sama persis dengan resep parfum ibuku yang kamu temukan. Sama persis …"     

"Anya, masalah ini memang kesalahan ayah. Aku tidak menjual formula tersebut. Istriku yang melakukannya di belakangku dan aku sama sekali tidak tahu. Ayah minta maaf atas perbuatannya. Bisakah kamu memaafkannya, apa lagi ia sedang terluka sekarang?"     

"Bu Mona menjual formula parfum ibuku pada Imel? Ia memberikannya langsung kepada Imel atau ia menghubungi orang lain dari Amore? Berapa uang yang ia dapatkan?"     

"Mona tidak mengatakan berapa harga formula tersebut. Jangan salahkan dia. Mona marah karena ayah masih menyimpan formula parfum ibumu sehingga ia memfotonya dan mengirimkannya pada Imel."     

…     

Dalam rekaman itu, Deny mengakui bahwa ia lah yang memegang resep parfum Diana. Imel mengambil foto resep parfum itu secara diam-diam dan memberikannya pada Imel.     

"Astaga, Mona begitu cemburunya sehingga ia menyentuh barang pribadi milik orang lain? Apa haknya menjual resep parfum milik Diana?"     

"Menjual barang milik mantan istri suaminya untuk mendapatkan keuntungan. Wanita seperti ini sungguh tidak tahu malu."     

"Produk unggulan dari Amore adalah buatan Diana. Produk terbaru buatan Amore juga ternyata hasil ciptaan Diana. Imel, apakah sebagai pemilik Amore kamu tidak malu? Apakah kamu bisa membuat parfum tanpa mencuri resep orang lain?"     

"Bukankah penemu Amore adalah Diana? Imel hanyalah pemegang saham yang tidak tahu menahu mengenai dunia parfum. Selama bertahun-tahun, Diana telah dituduh mencuri parfum dan Amore telah diambil alih oleh Imel."     

"Imel dan Mona bukanlah wanita baik-baik. Salah satunya telah mencuri Amore dan formula Diana, dan yang lainnya mencuri keluarga dan suami Diana."'     

"Itu sebabnya kedua wanita jahat itu bekerja sama. Aku merasa kasihan pada Diana."     

Begitu mengetahui berita di internet, Natali bergegas memasuki kamar ibunya dengan panik untuk memberitahu hal ini.     

Begitu masuk, Natali langsung berteriak, "Ibu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Anya, pelacur licik itu, telah merekam pembicaraan antara dirinya dan ayah. Ayah bilang ibu yang menjual resep itu pada Diana."     

Mona melihat Natali terlihat seperti cacing kepanasan dan menjawab dengan tenang, "Selama aku tidak mengakuinya, ia tidak akan bisa berbuat apa-apa."     

"Apakah ibu sudah memiliki solusi?" Natali langsung senang.     

"Selama aku tidak mengakui, Anya tidak memiliki bukti. Apa yang harus aku takutkan? Imel tidak sebodoh itu sehingga mau mengakuinya," kata Mona dengan tidak peduli.     

Natali merasa bahwa masalah ini tidak sesederhana itu, "Ibu, apakah Anya datang mengunjungi ibu hari ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.