Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kompetisi Parfum



Kompetisi Parfum

0"Apakah kamu masih menyimpan buku diary ibu?" tanya Diana.     

"Aku masih menyimpannya dan membawanya ke rumah ini," Anya langsung naik ke kamarnya untuk mengambil buku diary ibunya. Kemudian, ia pergi ke ruang parfum untuk mengambil buku catatan yang diberikan oleh Esther padanya. Setelah itu, baru ia kembali menemui ibunya.     

Melihat dua buku yang dibawa Anya, Diana bertanya dengan penasaran. "Apakah buku yang satunya adalah catatanmu?"     

"Ini milik Bu Esther. Ia meminjamkannya padaku," walaupun Anya penasaran mengenai apa yang ada di dalam buku diary ibunya, ia tidak pernah satu kali pun membukanya. Meski ia memiliki kunci buku itu sekali pun.     

Sama seperti ia mengetahui bahwa Galih pernah mengirimkan surat cinta pada ibunya, tetapi ia tidak pernah membuka dan melihat isinya. Ini adalah tanda hormat yang ia tunjukkan pada ibunya dan juga Paman Galih.     

Diana mengambil kuncinya dan membuka diary tersebut, diary yang berisi semua catatan parfumnya. Tanggal paling lama yang tercatat dalam diary itu adalah 20 tahun yang lalu.     

"Ini …" Anya terkejut melihat isi diary tersebut. "Bukankah buku catatan ibu sudah terbakar di laboratorium?"     

"Buku catatan itu memang sudah terbakar, tetapi aku tetap mencatat semua proses pengalamanku membuat berbagai parfum di diary ini. Ibu memang tidak memiliki harta yang bisa ibu berikan untukmu. Anggap saja, buku ini adalah hadiah pernikahan dari ibu," kata Diana sambil tersenyum.     

Anya bisa merasakan matanya terasa panas, "Ibu, kamu menyembunyikan sesuatu yang sangat berharga …"     

"Apakah aku tidak bisa menyembunyikan hadiah untuk putriku sendiri?" Diana meletakkan buku itu di tangan Anya. "Jaga baik-baik isinya. Kamu bisa menggunakan buku ini sebagai referensimu sesuka hati."     

"Hmm …" Anya mengangguk. Kemudian dengan suara tercekat ia berkata, "Terima kasih, Bu. Aku sangat menyukai hadiah ini!"     

Anya tidak pernah menyangka ibunya akan meninggalkan benda sepenting ini untuknya. Sebagai seorang parfumeur, buku ini seperti harta karun yang paling berharga …     

"Apakah itu buku catatan parfum milik Esther?" Diana melihat buku catatan yang berada di atas meja di hadapannya.     

"Apakah ibu ingin melihatnya?" Anya langsung memberikan buku itu pada ibunya.     

Diana mengambilnya dan mengangguk saat melihat isinya. "Esther adalah asistenku. Ia sangat berbakat. Dulu, ia menciptakan sebuah parfum yang diberinya nama 'Innocent'. Meski parfum itu tidak seterkenal parfum buatan ibu, parfum itu juga cukup berjasa untuk membesarkan nama Amore. Kalau Esther tidak membuat parfum baru juga, lama-lama 'Innocent' pasti kesepian." Diana membicarakan parfum seperti sedang membicarakan anaknya.     

"Bu Esther tidak bisa membuat parfum lagi. Ia pernah mengalami kecelakaan mobil yang membuatnya melupakan aroma. Ia harus mencatat semua pekerjaannya untuk mengingat kembali aroma yang ia ciptakan dan catatannya sangat berantakan setelah kecelakaan yang mengganggu saraf di otaknya," kata Anya.     

Mendengar berita ini, Diana menutup matanya dengan sedih. "Esther adalah wanita yang sangat berbakat. Sayang sekali …"     

"Aku tidak akan pernah mengecewakan ibu," Anya memeluk lengan ibunya dengan penuh sayang dan menghiburnya.     

Ia tahu betapa kecewanya Diana saat mendengar berita ini karena Esther adalah asisten sekaligus muridnya. Sebagai seorang guru, tentu saja Diana mengharapkan yang terbaik untuk Esther.     

Diana mengangguk dan berkata pada Anya. "Apakah kamu sudah selesai membaca semua catatan Esther?"     

"Setelah membacanya, aku juga menatanya kembali," kata Anya.     

"Ini adalah usaha keras orang lain dan hanya bisa digunakan sebagai referensi. Pengalaman orang lain mungkin tidak akan bisa diterapkan padamu, jadi kamu harus bisa menggunakan pikiran dan kemampuanmu sendiri untuk menilai," kata Diana dengan tenang.     

"Aku mengerti," Anya mengangguk.     

"Bukankah kamu ingin mendaftar kompetisi itu? Kamu harus segera bersiap-siap. Ibu akan duduk di sini sebentar dan kemudian kembali ke kamar untuk tidur," Diana menepuk bahu Anya dan menyuruhnya untuk mempersiapkan diri.     

Anya hanya bisa nyengir dengan malu di hadapan ibunya, "Sebenarnya, aku sudah mempersiapkan semuanya. Aku hanya perlu ijin dari ibu."     

"Apa yang akan kamu lakukan kalau ibu tidak setuju?" tanya Diana dengan sengaja.     

Anya mengedipkan mata dengan polosnya. "Aku akan terus membujukmu hingga ibu setuju."     

"Dasar kamu. Kalau memang kamu sudah mempersiapkan semuanya, cepatlah mendaftar. Begitu hasilnya keluar, kamu harus segera memberitahu ibu," kata Diana dengan tersenyum.     

"Aku akan kembali ke ruang parfumku," Anya sudah mempersiapkan semua bahan untuk kompetisi ini.     

Ia mendesain konsep parfumnya yang menggaris bawahi karakteristik ceria dan muda. Ia juga menuliskan sebuah cerita inspiratif di balik parfum ciptaannya itu, menyajikannya untuk promosi.     

Esther membantunya untuk membuat video promosi berdurasi 47 detik. Ia juga sudah mempersiapkan presentasi power point sebanyak 10 halaman dan merekam video berdurasi untuk menjelaskan isi dari presentasinya.     

Ia sudah mempersiapkan semuanya sebelum ibunya bangun dan hanya membutuhkan ijin dari ibunya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Selain itu, Esther juga memberinya banyak dukungan dan bantuan.     

Dua hari kemudian, Tara tidak sengaja menemukan bahwa Anya mendaftarkan diri untuk mengikuti kompetisi parfum dan semua videonya tersebar di internet.     

Video promosi dan video presentasinya langsung memenuhi internet.     

Tara merasa bingung dan langsung memberitahu Anya bahwa bahan-bahan kompetisinya telah bocor dan tersebar di internet.     

Anya segera memeriksa berita di internet dan menemukan bahwa banyak orang yang menyumpahinya dan menghinanya di bagian komentar.     

"Parfum macam apa yang bisa diciptakan oleh putri pencuri?     

"Aku dengar dalam kompetisi parfum ini Esther Widyantara adalah salah satu jurinya. Bukankah itu artinya Anya sudah pasti juara?"     

"Juri kompetisi ini adalah orang terdekatnya dan ia juga memiliki kekasih yang kaya raya. Tentu saja Anya akan menang!"     

"Sungguh menjijikkan melihatnya di dalam video ini!"     

"Ya, ini menjijikkan. Hanya karena Aiden memberikan toko parfum untuknya, ia berpikir bahwa dirinya adalah parfumeur. Memalukan!"     

"Aku ingin tahu resep parfum siapa yang ia curi kali ini. Apakah kalian sudah dengar bahwa parfum tanpa alkohol yang wanita ini luncurkan kemarin memiliki resep yang sangat mirip dengan parfum dari Amore?"     

"Aku juga sudah dengar. Jelas sekali bahwa produk baru dari Amore jauh lebih bagus dan tahan lama."     

"Ya! Anya hanyalah plagiat. Ia terkenal hanya karena kekasihnya saat ini adalah Aiden Atmajaya dan mantan kekasihnya adalah Raka Mahendra sehingga hasil penjualan parfumnya lebih baik dibandingkan Amore."     

"Kasihan sekali Natali. Anya telah merebut tunangannya dulu dan tunagnannya sekarang masih mencintai Anya. Apa dosa yang Natali perbuat sehingga memiliki saudara seperti Anya?"     

"Untung saja aku tidak punya saudara. Aku tidak mau memiliki saudara yang jahat dan kejam seperti Anya.     

…     

Semua orang sedang berlomba-lomba untuk menghina Anya. Beberapa orang yang merupakan pelanggan setia Amore bahkan mendatangi Iris untuk mengacau, menghancurkan semua barang yang ada di toko hingga harus dibawa ke kantor polisi.     

Amore memiliki banyak pelanggan setia yang fanatik. Namun, mereka lupa bahwa mereka mencintai Amore karena parfum buatan Diana. Mereka sama seperti kacang yang lupa kulitnya …     

Beberapa orang mencaci maki Anya di internet, membuat petisi agar panitia kompetisi menolak Anya atas dasar plagiarisme. Beberapa orang memilih untuk pergi ke Iris dengan harapan bisa menghina Anya secara langsung.     

Rasanya Anya tidak bisa bernapas. Jantungnya terasa seperti keluar dari rongga dadanya karena degupnya yang begitu kencang.     

Ia tidak peduli apa kata orang lain mengenai dirinya. Tetapi ia tidak bisa terima Ketika semua orang menyangkut pautkan nama ibunya.     

Mengapa semua ini bisa terjadi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.