Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menampar Mereka Semua



Menampar Mereka Semua

0"Paman, apakah maksudmu ... Apakah kamu ingin mengumumkan pernikahan kalian?" tanya Nico     

"Kalau aku tidak melakukannya, foto Keara pergi dari tempat itu dengan sedih dan sakit hati juga akan muncul. Kemudian, semua orang akan menyalahkan Anya, menganggapnya sebagai pengganggu hubunganku dan Keara. Skandal-skandal lain juga akan terungkap. Orang-orang akan memberitakan bahwa Anya mengambil rumah keluarganya dengan paksa dan mengusir ayahnya yang sedang sakit, sampai melukai Mona," kata Aiden sambil berpikir dalam-dalam.     

"Apakah Keara sudah gila?" kata Nico dengan kesal. Sejak awal, ia memang sudah membenci Keara karena berselingkuh dari Aiden dan memilih Ivan. Setelah itu, Nadine pun hilang karena Keara. Sekarang, Keara masih mencari masalah dengan berusaha untuk mendekati pamannya lagi.     

"Keara jauh lebih cerdas dari Natali dan jauh lebih tenang dibandingkan Raisa!" tidak perlu menyelidiki lebih dalam saja Aiden sudah tahu betapa liciknya Keara. Ia bisa mengetahui semua rencananya dan apa yang ingin ia lakukan.     

Keara ingin menggunakan media untuk menyingkirkan Anya. Ia ingin menempatkan Anya di posisi di mana semua orang akan menyalahkannya sehingga ia sudah tidak bisa menahan tekanan dari banyak orang.     

"Paman, bisakah kita menyingkirkan dia?" Nico terengah-engah karena begitu kesalnya.     

Kenapa banyak wanita gila di dunia ini?     

Natali ...     

Raisa ...     

Sekarang Keara ...     

"Mari kita lihat dulu apa rencananya. Kita cari tahu apa tujuannya sebenarnya, baru bertindak!" kata Aiden dengan tenang.     

"Apa lagi yang ia inginkan selain berhubungan lagi denganmu? Hanya karena Paman Ivan tidak berada di Indonesia, ia langsung lupa identitasnya sebagai tunangan Paman Ivan!" cibir Nico.     

"Nico, apakah kamu tertarik untuk bermain-main?" bibir Aiden menyunggingkan senyum penuh arti.     

"Aku suka bermain! Aku akan membantumu untuk mempermainkan mereka!" Nico berseru dengan penuh semangat.     

"Beli perusahaan Keluarga Pratama!" kata Aiden dengan santai.     

Mata Anya terbelalak lebar mendengarnya. Sementara itu, Nico di seberang telepon hampir saja terjatuh dari kursinya.     

Ketika Raka kembali dari kamar mandi, ia terkejut melihat posisi Nico yang terlihat seperti baru saja terjengkang dari kursi.     

"Paman, masuk akal kalau kamu ingin membeli perusahaan Tedjasukmana atau Mahendra. Tetapi apa yang bisa kita lakukan dengan perusahaan Keluarga Pratama? Galih Pratama jauh lebih berpengalaman dari kita dalam membuat rempah-rempah. Meski kamu ingin membalas dendam, ini hanya akan merugikan kita," kata Nico.     

"Bibimu juga bisa melakukannya. Aku berniat memberikan perusahaan itu kepada bibimu setelah membelinya," kata Aiden dengan santai.     

"Paman, apakah kamu sudah menilai perkiraan asetnya? Kita tidak bisa mengakuisisi perusahaan Keluarga Pratama. Meski kamu marah sekali pun, kamu tidak bisa bertindak gegabah!" saran Nico.     

"Besok pagi, saham perusahaan Keluarga Pratama akan turun sepertiga. Kemudian, saham mereka akan turun setengah lagi dalam tiga hari. Mulai besok, kita akan mengatur tim khusus untuk mempersiapkan akuisisi ini dan aku akan membuat kamu merasakan pengalaman langsung terjun ke lapangan," bibir Aiden kembali menyunggingkan senyum senang.     

Anya menatap ke arah Aiden. Pria di sampingnya ini terasa jauh tetapi juga dekat untuknya.     

Terkadang ia merasa sangat mengenal Aiden, terkadang pria itu terasa asing untuknya.     

Pada saat ini, Aiden telah kembali menjadi seorang pebisnis, menekan saham perusahaan Keluarga Pratama dan berniat untuk mengakuisisinya.     

Butuh waktu beberapa saat untuk Nico memahami rencana Aiden.     

Ia bisa merasakan darahnya mendidih dengan penuh semangat, "Paman, permainan ini terdengar sangat menyenangkan! Kita pasti akan berhasil, kan?"     

Mata Aiden sedikit menyipit. "Kalau tidak ada sesuatu yang terjadi, semuanya bisa berjalan dengan lancar!"     

"Apa yang mungkin akan terjadi? Katakan padaku. Aku akan mempersiapkan semuanya." Kata Nico.     

"Contohnya saja, kakekmu. Aku tidak mau kakekmu menghalangi rencana kita."     

"Kalau kakek berusaha menghalangi agar hubungan kedua keluarga tidak rusak, setidaknya kita harus membuat Keara mengatakan yang sejujurnya. Kalau kita tidak bisa menemukan Nadine, kita tidak akan pernah berhenti," Nico tidak pernah meragukan kemampuan Aiden dan ia sudah mengerti apa tujuan Aiden sebenarnya.     

"Kamu sudah bisa menebak bahwa aku menginginkan informasi keberadaan Nadine dari Keara. Kerja bagus!" puji Aiden.     

"Wow, Paman! Kamu memujiku?" Nico hampir sama melompat karena begitu senang.     

Aiden hanya terkekeh. "Aku sudah tiba di rumah. Sampai nanti!" Aiden menutup teleponnya dan mengembalikan ponselnya pada Anya.     

Begitu tiba di rumah, Aiden langsung turun, diikuti oleh Anya     

Hari ini, kepala Anya terasa pusing. Ada terlalu banyak hal yang terjadi.     

Ketika ia membuka sebuah laman internet, ia melihat berita Aiden dan Keara sedang makan malam berdua menjadi topik utama.     

Sebenarnya, di pesta ulang tahun Bima, sudah banyak orang yang mengira bahwa Anya hanyalah pengganti Keara di hati Aiden. Hari ini, Aiden dan Keara makan malam bersama. Semua orang langsung berpikir bahwa mereka kembali berhubungan.     

Ada tiga foto yang tersebar di internet.     

Foto pertama menunjukkan Aiden dan Keara di restoran lantai teratas mall yang memperlihatkan pemandangan seluruh kota. Mereka duduk di dekat jendela. Aiden tampak sangat taman, sementara Keara memandangnya dengan penuh cinta.     

Di foto kedua, Keara terlihat memegang bahu Aiden dan mereka berjalan bersama dengan sangat mesra.     

Di foto ketiga, Keara dan Aiden sedang berbincang-bincang dengan gembira. Mereka terlihat sedang makan malam romantis hari itu.     

Begitu tiga foto itu muncul, semua orang tentu saja berpikir bahwa mereka sedang berkencan, membuat keributan muncul di internet.     

Anya melihat foto-foto itu. Begitu ia memasuki restoran, ia juga mengira bahwa Aiden dan Keara sedang berselingkuh darinya.     

Tetapi sikap Aiden pada Keara setelahnya tidak menunjukkan seperti yang terlihat di internet.     

Anya tidak tahu apa yang direncanakan oleh orang yang menyebarkan berita ini. Ia melihat bagian komentar untuk mencari tahu bagaimana pendapat orang lain mengenai Aiden dan Keara.     

"Cinta adalah kekuatan yang tidak bisa terelakkan. Aiden dan Keara, berbahagialah!"     

"Masih kamu yang ada di hatiku!"     

"Aku mempercayai cinta lagi setelah melihat hubungan mereka!"     

"Anya hanyalah orang ketiga yang menggagalkan pertunangan Natali dan Aiden. Tetapi jangan harap kamu bisa bersama dengan Aiden selamanya. Ini adalah cinta sejati! Aiden dan Keara kalian harus bahagia!"     

"Cinta yang terindah di dunia ini adalah kamu!"     

"Hingga akhir, hanya ada kamu. Aiden bahkan rela untuk menunggu!"     

"Tunggu saja. Anya akan ditinggalkan!"     

...     

Anya tidak sanggup untuk melihatnya satu demi satu. Apa yang sebenarnya orang-orang ini pikirkan? Mengapa mereka berpikir bahwa Aiden dan Keara kembali adalah berita yang baik?     

Apakah mereka lupa bahwa Keara adalah tunangan dari Ivan Atmajaya, kakak Aiden sendiri?     

Mereka ingin melihat Aiden dan Keara kembali bersama dan melihat Anya ditendang keluar dari hubungan ini, dicampakkan dengan kejam?     

Apa yang sebenarnya Anya lakukan sehingga ia pantas diperlakukan seperti ini? Mengapa semua orang begitu merendahkannya?     

Apakah seorang pangeran harus bersama dengan seorang putri agar mereka bisa hidup bahagia?     

Mengapa seorang pangeran tidak bisa bersama dengan cinderella yang miskin? Mengapa?     

"Ah!" Anya terlalu fokus melihat ponselnya sehingga ia tidak sadar Aiden berdiri di hadapannya. Otaknya terlalu penuh dengan komentar-komentar jahat yang tertuju padanya hingga ia menabrak dada Aiden yang ada di depannya.     

"Mengapa kamu terlihat sangat linglung?" Aiden mengulurkan tangannya, ingin meminta ponsel Anya. Tetapi Anya langsung menyembunyikan ponselnya di balik punggungnya dan berkata dengan suara pelan. "Tidak ada apa-apa."     

"Nyonya Atmajaya, semua orang sekarang menunggumu untuk dibuang dan ditinggalkan olehku. Apakah kamu ingin menunjukkan buku nikah kita dan menampar mereka semua?" tanya Aiden.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.