Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menguping



Menguping

0Pikiran Anya terasa kacau. Kejadian saat Aiden dan Keara berciuman di taman terus menerus berputar di benaknya.     

Salah satu tanganya memegang pengering rambut, mengeringkan rambut basahnya sambil melamun. Hingga ia mencium bau terbakar, ia menemukan bahwa rambutnya terselip ke dalam mesin pengering rambut itu.     

Ia segera mematikan pengering rambut itu dan membuka salah satu nakas untuk mencari gunting, berniat menggunting rambutnya yang terjepit di dalam pengering rambut.     

Namun, bukan gunting yang ia temukan di dalam nakas tersebut, melainkan foto Keara.     

Ada foto Keara di kamar Aiden. Apa ini maksudnya?     

Anya meletakkan kembali foto itu di tempatnya dan menutup nakas itu. Ia sudah tidak berniat mencari gunting lagi dan menggunakan tangannya untuk menarik rambutnya.     

Ketika Aiden keluar dari kamar mandi, ia melihat Anya sedang berusaha menarik rambutnya.     

"Ada apa?" tanyanya dengan khawatir.     

"Rambutku tidak sengaja masuk dan membelit pengering rambut ini," beberapa helai rambutnya sudah tercabut, tetapi sepertinya rambut yang terselip di dalam pengering rambut itu cukup banyak sehingga masih tidak bisa terlepas.     

"Jangan bergerak. Aku akan mencarikan gunting untukmu." Aiden membuka nakas yang sama dengan nakas yang Anya buka dan melihat foto di dalam nakas tersebut.     

Wajahnya langsung berubah melihat foto tersebut dan ia segera menutup nakasnya. "Ayo kita turun dan mencari gunting di bawah."     

Anya hanya menatap Aiden dalam diam dan mengikutinya keluar dari kamar.     

Begitu mereka turun ke lantai satu, Nico baru saja pulang ke rumah. Ia segera menghampiri Aiden dengan penuh semangat. "Paman, aku sudah selesai melakukan tugasku!"     

"Pergilah ke kamarku dan singkirkan semua barang di nakas yang bukan milikku!" Aiden tidak mengatakan barang apakah itu dan Nico cukup cerdas untuk tidak menanyakannya setelah melihat wajah seram pamannya.     

Ketika Nico melewati Aiden dan hendak naik ke lantai atas, ia melihat Anya dengan kepala miring dan salah satu tangan memegang pengering rambut. Ia sengaja mengolok Anya. "Bibi, apa yang kamu lakukan?"     

Anya hanya bisa menghela napas panjang. "Nico, pergilah. Aku tidak mau berbicara sekarang."     

Nico hanya tertawa melihat penampilan lucu bibinya.     

"Tuan, saya sudah menemukan guntingnya." Seorang pelayan datang membawakan gunting itu kepada Aiden.     

Aiden memegang gunting itu dengan bingung. Ia merasa tidak rela harus menggunting rambut panjang Anya yang indah.     

"Bagaimana kalau kita menghancurkan pengering rambutnya?" kata Aiden.     

"Sudahlah. Cepat selesaikan saja. Potong, rapikan dan semuanya akan selesai!" Anya tidak tahu apakah ia sedang membicarakan mengenai rambutnya atau hubungan antara Aiden dan Keara.     

Ia benar-benar ingin Aiden mengakhiri hubungannya dengan Keara agar wanita itu tidak mengganggu hubungan mereka.     

Tetapi ia takut malah ia yang akan disingkirkan oleh Aiden.     

Dengan enggan, Aiden memotong rambut Anya. Akhirnya pengering rambut itu bisa terlepas dari kepalanya.     

"Hanya dengan menyelesaikannya seperti ini, hatiku bisa tenang," gumam Anya. Sekali lagi, tidak tahu ia sedang membicarakan rambutnya atau hubungan antara suaminya dengan wanita lain.     

Pada saat itu, Keara tiba-tiba saja turun dari lantai dua. "Aiden, ibuku sedang tidak enak badan. Katakan pada Kak Maria aku akan pulang terlebih dahulu."     

"Pelayan, antarkan Nona Keara ke mobilnya," kata Aiden dengan dingin.     

Keara menatap Anya sambil tersenyum. Senyumnya itu terlihat manis, tetapi entah mengapa di mata Anya, senyum itu seolah mengejek dirinya. "Anya, aku hanya berbicara mengenai Nadine dengan Aiden di taman. Tidak perlu memikirkannya. Tidak ada hal penting yang kami bicarakan."     

Ketika mendengar hal ini, Anya merasa tidak nyaman. Bukankah seharusnya Aiden yang menjelaskan semua ini kepadanya? Mengapa malah Keara yang berusaha menjelaskan?     

"Aku tahu. Lagi pula, masa lalu kan sudah tidak penting. Lebih baik memikirkan mengenai masa depan," Anya sengaja memeluk lengan Aiden dan berkata dengan manis. "Bukankah begitu, suamiku?"     

"Hmm ..." jawab Aiden. Matanya terpaku pada wajah Anya, berusaha untuk menelaah isi hatinya.     

"Aku harap kamu tidak salah paham padaku. Aku pulang dulu. Lain kali kita berkumpul lagi kalau ada kesempatan," Keara berjalan menuju pintu.     

"Aku tidak bisa mengantarmu karena aku mengenakan piyama. Berhati-hatilah, Keara!" kata Anya sambil tersenyum. Namun, senyum itu hanya di bibir saja. Matanya terlihat dingin dan tidak peduli.     

Ekspresi di wajah Keara menjadi sedikit menegang. Ia berhenti dan menatap Aiden. "Aiden, bisakah kamu mengantarku ke mobil? Aku ingin berbicara denganmu."     

"Aku juga sudah mengenakan piyama. Tidak sopan jika aku mengantarmu. Katakan saja di sini." Aiden baru saja mandi. Saat ini ia mengenakan jubah yang longgar dengan tali yang tidak terikat di pinggangnya.     

Keara menatap Anya sambil tersenyum. "Aku tidak bisa membicarakan hal ini di depan Anya.     

"Kalian bicaralah. Aku akan naik." Anya melepaskan tangan Aiden. Ia berbalik dan langsung berjalan ke atas.     

Begitu Anya pergi, mata Aiden langsung terlihat dingin. "Apa yang ingin kamu katakan?"     

"Aku baru ingat bahwa pemandu yang memimpin perjalanan kami saat itu sepertinya menyukai Nadine," kata Keara sambil tersenyum.     

Aiden tetap memandang lurus ke arahnya dengan tatapan yang tidak terbaca. Semua petunjuk yang Keara berikan tidak ada gunanya.     

Mereka tidak akan bisa menemukan Nadine jika hanya mengandalkan petunjuk yang diberikan oleh Keara.     

"Aku akan menyelidikinya," kata Aiden dengan tidak peduli.     

"Aiden, aku sudah pernah mati sebelumnya. Dulu aku bodoh. Tetapi sekarang, setelah dilahirkan untuk kedua kalinya, aku memutuskan untuk hidup bersama dengan orang yang aku cintai. Kalau tidak, lebih baik aku melajang seumur hidup," setelah mengatakannya, Keara berjalan menuju pintu depan tanpa menoleh ke belakang.     

Aiden tidak memedulikan apa yang dikatakan oleh Keara. Ia tidak peduli siapa yang Keara cintai.     

Namun, Anya juga mendengarkan pembicaraan mereka.     

Ia tidak kembali ke kamarnya karena ingin mendengar apa yang dibicarakan oleh Aiden dan Keara. Saat ini ia sedang berdiri di koridor lantai dua, memperhatikan semua pergerakan dan suara dari lantai bawah.     

Setelah mendengar langkah kaki Aiden, ia segera berjalan menuju ke kamarnya dan berpura-pura tidak ada yang terjadi.     

Anya bisa mendengar apa yang Keara katakan sebelumnya. Itu adalah sebuah pernyataan cinta yang terselubung.     

Jika Keara ingin kembali bersama dengan Aiden, ia harus membatalkan pertunangannya dulu dengan Ivan.     

Sudah sepuluh tahun Anya tidak bertemu dengan Ivan. Perasaannya pada Ivan terasa campur aduk. Ivan sudah seperti kakak yang ia kagumi sejak kecil, tetapi Anya juga membencinya karena apa yang telah ibunya lakukan pada keluarga Anya.     

Sejak kecil, Ivan lah yang memperhatikan dan merawat Anya dan Raka. Bahkan Raisa yang manja dan nakal pun sangat penurut pada Ivan.     

Ia tidak ingin membenci Ivan. Karena bagaimana pun juga, ini semua adalah perbuatan ibunya, bukan Ivan sendiri.     

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa memilih orang tuanya sendiri. Kalau bisa, Anya tidak akan mau menjadi putri Deny.     

Ivan juga sama. Mana mungkin ia mau menjadi anak haram dari Bima dan simpanannya?     

Keara begitu egois. Ia mencintai Aiden, tetapi ia bertunangan dengan Ivan untuk membuat Aiden cemburu padanya.     

Sekarang, setelah kembali dari kematiannya, ia ingin membatalkan pertunangannya dan kembali pada Aiden. Lalu, bagaimana dengan perasaan Ivan?     

Apa yang Ivan lakukan sehingga ia pantas mendapatkan hal ini?     

Selain itu, Keara begitu terang-terangan ingin merebut suaminya di hadapannya. Apa yang harus ia lakukan?     

Anya begitu tenggelam dalam pikirannya sehingga tidak menyadari bahwa Nico sedang berdiri di sampingnya dan bertanya dengan suara pelan. "Bibi, apakah kamu sedang menguping?"     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.