Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Bermuka Dua



Bermuka Dua

0"Bukankah kamu ingin membenarkan riasanmu? Berikan obat itu kepadaku. Aku akan membuangnya!" kata Raisa. Ia merasa ini adalah kesempatannya, sama sekali tidak menyadari bahwa Natali sengaja menjebaknya.     

"Baiklah kalau begitu. Buang diam-diam, ya. Jangan biarkan ada orang yang melihatmu." Natali segera memberikan obat itu pada Raisa.     

Setelah mendapatkannya, Raisa langsung memasukkan obat itu ke dalam tasnya dan bertindak secepat mungkin.     

Bagaimana kalau Aiden meminum obat ini? Apa yang akan terjadi?     

Di benak Raisa, Anya dan Aiden sedang berhubungan, bukan karena mereka saling mencintai, tetapi karena Anya ingin membalas dendam pada Keluarga Tedjasukmana. Wanita itu ingin mempermalukan Natali dan menggagalkan pertunangan Natali.     

Aiden tidak memiliki dendam terhadap Keluarga Tedjasukmana, tetapi ia mau membantu Anya untuk melakukan itu. Sepertinya Anya memiliki suatu trik licik yang membuat Aiden begitu tunduk padanya.     

Natali pergi ke kamar mandi untuk membetulkan riasannya. Sementara itu, Raisa sedang menelusuri internet dengan menggunakan ponselnya. Ia mencari cara bagaimana cara menaklukan seorang pria.     

Sebagian besar jawaban adalah dengan menggunakan kecantikan.     

Raisa memikirkan hal ini sejenak dan merasa bahwa Aiden bukanlah pria biasa. Cara seperti itu tidak akan berhasil padanya.     

Beberapa orang juga mengatakan bahwa cara menaklukan pria adalah dengan membuat mereka mabuk. Tetapi ada kemungkinan pria itu akan langsung menendang mereka jauh-jauh begitu tahu bahwa pasangannya sengaja membuatnya mabuk.     

Kalau bukan dua cara ini, sebenarnya cara apa yang Anya gunakan untuk membuat Aiden begitu baik padanya?     

Raisa menatap Anya sambil mencibir. "Anya, kamu bisa menghancurkan Natali hingga seperti ini, aku juga bisa melakukan hal yang sama kepadamu."     

Ia menatap obat yang berada di dalam tasnya. Bagaimana kalau ia memberikan obat ini kepada Aiden? Aiden akan sangat bergairah dan mengajaknya untuk bercinta. Ia akan menjadi korban, bukan pelakunya.     

Setelah itu, Keluarga Atmajaya pasti akan memberikan penjelasan kepadanya.     

Raisa membayangkan gambaran Anya membawa keluar barang-barangnya dari rumah Aiden. Bayangan itu membuatnya tertawa sendiri.     

Ia melihat ke sekeliling ruangan dan melihat seorang pelayan yang membawa nampan berisi anggur untuk para tamu.     

Anya dan Aiden baru saja kembali ke ruang pesta setelah mengantar Galih dan Indah pulang. Mereka tidak memiliki anggur di tangannya. Kalau mereka mengambil minum …     

"Ini adalah saat yang tepat!" mata Raisa berbinar dengan gembira ketika melihat seorang pelayan yang dikenalnya.     

Ia menghampiri pelayan itu dan berbisik di telinganya dengan pelan. Pelayan itu menatap Raisa dengan terkejut. "Nona, saya tidak berani melakukannya!"     

Raisa mengangkat dua jari, menandakan akan memberikan uang sebesar dua juta rupiah untuk pelayan tersebut. "Aku tahu apa yang kamu perbuat di rumah ini. Kalau mereka tahu, mereka tidak akan mengampunimu."     

"Nona, saya benar-benar tidak berani," pelayan itu menatap Raisa dengan ketakutan. Tetapi ia juga tertarik mendengar tawaran Raisa. Bagi pelayan sepertinya, uang dua juta itu adalah uang yang sangat besar.     

Tanpa banyak bicara, Raisa menarik tangan pelayan tersebut dan menyelipkan obat dari Natali ke telapak tangan wanita tersebut. Kemudian ia langsung berlalu.     

Pada saat yang bersamaan, Raisa melihat Natali keluar dari kamar mandi. Ia langsung menghampirinya sambil tersenyum.     

"Raisa, apakah kamu sudah membuangnya?" tanya Natali dengan sengaja.     

Sebenarnya, Natali sudah keluar dari kamar mandi sejak tadi. Ia bahkan sempat melihat Raisa berbisik-bisik dengan pelayan dari kejauhan. Semuanya berjalan sesuai dengan rencananya.     

"Aku sudah membuangnya. Jangan khawatir," Setelah mengatakannya, Raisa memandang Aiden dan Anya. "Nat, aku ingin berbicara dengan Aiden sendirian. Apakah kamu bisa mencari cara untuk memisahkan mereka?"     

"Aku dan Anya tidak seberapa akur. Aku tidak tahu apa aku bisa berbicara pada Anya sendiri, tetapi aku akan mencobanya," kata Natali. "Sekarang?"     

"Tunggu sebentar," Raisa memegang gelasnya dengan sedikit lebih erat tanpa alasan. Bisa dilihat ia sangat gugup.     

"Anya berhubungan dengan Aiden karena ingin balas dendam. Tidak disangka ia bisa mendapatkan kasih sayang Aiden. Lihat mereka, mereka benar-benar mesra," Natali sengaja mengobarkan api kecemburuan Raisa.     

Bagaimana pun juga, Raisa adalah putri keluarga terpandang. Kalau masalah ini sampai ketahuan, Raisa akan sangat dipermalukan karena memiliki obat semacam itu. Karena takut Raisa akan mundur, Natali terus berusaha untuk membakar amarah Raisa agar rencananya berjalan dengan lancar.     

Hubungan antara Aiden dan Anya memang sangat harmonis, membuat semua orang merasa cemburu pada wanita itu. Raisa sudah menyukai Aiden sejak lama. Bagaimana mungkin ia bersabar saat melihat Anya memperalat Aiden untuk membalas dendam pada Natali?     

Kecemburuan dan iri hati terpancar dengan jelas di mata Raisa. Selama Natali menjaga api itu tetap berkobar, Raisa akan melakukan apa pun untuknya.     

"Beberapa hari yang lalu, Aiden datang padaku dan memperingatkan agar aku tidak mendekati Anya. jika ia tahu aku melukai Anya, ia tidak akan membiarkanku. Apakah kamu tahu mengapa ia berbicara padaku seperti ini? Tanaman Anya mati dan mereka mencurigaiku. Anya memberi petunjuk padaku, mengatakan bahwa bukan aku yang melakukannya, tetapi orang terdekatku yang sengaja menjebakku," setelah mengatakannya, Raisa mengangkat gelasnya dan menegak anggurnya.     

"Raisa, apakah kamu meragukanku?" mata Natali memandangnya, tampak sangat polos dan tidak berdosa. "Kamu tidak boleh terjebak dalam siasat mereka. Kamu tahu aku tidak akan pernah menyakitimu."     

Raisa memeluk Natali dengan lembut dan menghiburnya. "Aku tidak meragukanmu. Kamu adalah teman terbaikku dan calon kakak iparku. Aku tidak akan mempercayai kata-kata Anya."     

"Anya memang memiliki sifat yang sangat buruk sejak kecil. Ketika ibuku hamil, ia sengaja mendorong ibuku dari tangga, membuat ibuku keguguran dan tidak bisa punya anak lagi. Anya juga tahu aku menyukai kakakmu sehingga ia berkencan dengannya untuk menyakitiku. Ia bahkan meminta uang dari ibumu setelah putus hubungan dengan kakakmu. Setelah itu, untuk mempermalukanku, ia sengaja merebut Aiden dariku, menyebabkan aku seperti wanita yang ditinggalkan oleh tunangannya."     

"Raisa, sekarang saat ia melihat aku dan kakakmu bersama-sama, dan melihat hubungan persahabatan kita, ia sengaja ingin memisahkan kita. Jangan mau diperdaya olehnya," kata Natali dengan gelisah.     

Raisa tertawa. "Aku tidak bodoh. Aku tidak akan pernah tertipu olehnya."     

"Anya telah mengambil segalanya dariku, termasuk tempat kami tinggal. Aku tidak punya apa pun selain kamu dan kakakmu. Aku benar-benar tidak bisa kehilanganmu," Natali mengatakan hal ini dengan sedih.     

Melihat sahabtnya yang seperti ingin menangis, Raisa langsung menepuk pundak Natali dan menghiburnya. "Nat, jangan sedih. Aku akan membantumu. Sekarang, pergi ke tempat Anya dan bawa ia pergi dari Aiden."     

"Baiklah," Natali melirik ke belakang dan melihat pelayan yang sebelumnya sedang berbicara dengan Raisa. Pelayan itu datang sambil membawa nampan dan hanya ada dua gelas anggur di atas nampannya.     

Kalau perkiraannya benar, salah satu gelas itu pasti sudah dimasuki obat.     

Natali berjalan menghampiri Anya. Setelah kembali ke ruang acara, Aiden langsung dikerumuni banyak orang. Semua orang berusaha untuk berbicara dengannya. Beberapa memberinya ucapan selamat karena pemulannya.     

Sementara itu, Anya berdiri di sampingnya sambil terus tersenyum.     

"Kak, bisakah aku bicara denganmu sebentar?" Natali menghampiri Anya sambil tersenyum.     

Kening Aiden berkerut saat melihat kedatangan wanita itu. Aiden benar-benar membenci wanita seperti Natali, wanita yang munafik, berpura-pura terlihat lemah tetapi ia menipu semua orang di belakangnya.     

Wanita yang bermuka dua …     

"Aku tidak ingin bicara denganmu," Anya menolaknya.     

Natali melihat sikap Anya yang dingin kepadanya sambil menggertakkan giginya. Beraninya wanita ini!     

Tetapi sedetik kemudian, ia tersenyum dengan lemah dan berkata di hadapan orang banyak. "Apakah kamu bisa memberi kami kelonggaran untuk beberapa hari?"     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.