Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Ditahan



Ditahan

0"Aku bisa mencium aroma yang sama dengan obat yang dimasukkan Natali ke dalam minumanku sebelumnya," gumam Anya.     

Wajah Aiden terlihat menyeramkan seolah ada badai yang akan mendekat. Aura hitam kelam langsung melingkupi Raisa.     

Raisa merasa panik. Ia melangkah mundur, satu langkah demi satu langkah, bersiap untuk melarikan diri.     

"Raisa, ke mana kamu akan pergi?" Aiden menghentikannya.     

Raisa memaksakan senyuman di bibirnya. "Gelasnya sudah pecah. Sepertinya isinya tidak untuk diminum. Aku … Aku akan mencari kakakku."     

"Raisa, beraninya kau!" kata Aiden dengan geram.     

Bahu Raisa ikut gemetaran karena ketakutan yang ia rasakan. "Aku … Aku …"     

"Bawa Nona Raisa ke ruang tunggu," perintah Aiden.     

Harris baru saja datang ke tempat itu. Ketika melihat pecahan gelas yang berserakan di lantai dan Raisa yang ketakutan setengah mati, ia bisa menebak apa yang terjadi.     

"Nona, silahkan lewat sini," Harris mengatakannya dengan sopan sekaligus tegas sehingga sulit untuk ditolak.     

Raisa terus memandang ke arah Natali, meminta bantuan dari sahabatnya. Tetapi Natali terlalu cerdas dan tidak ingin terlibat di dalam masalah ini.     

"Biar aku yang menemanimu," kata Anya.     

Aiden menatap ke arah Natali yang berdiri tidak jauh dari tempatnya dengan dingin. Tanpa mengatakan apa pun, ia mengikuti Anya menuju ke ruang tunggu.     

Tempat acara di Keluarga Atmajaya memiliki gedung yang terpisah, di belakang rumah utama. Di lantai duanya, terdapat kamar-kamar untuk tamu beristirahat atau berganti pakaian.     

Pada saat berjalan, jantung Raisa berdegup begitu kencang seolah akan keluar dari tubuhnya. Tetapi ia tidak berani menunjukkan bahwa ia sangat gugup.     

Harris membawanya ke ruang tunggu di lantai dua, sementara Aiden dan Anya mengikutinya.     

"Harris, tunggu di depan pintu. Jangan biarkan siapa pun masuk selain Raka," kata Aiden.     

"Tuan, Tuan Raka tidak tahu bahwa Nona Raisa di bawa ke tempat ini. Apakah perlu mengirim seseorang untuk memberitahunya?" tanya Harris.     

Mata Aiden terlihat sedang berpikir dalam-dalam seolah sedang merencanakan sesuatu dan ia berkata dengan dingin. "Raisa memiliki rekan. Ketika hal ini terjadi, tentu saja rekannya itu akan melaporkan pada Raka."     

"Apa yang kalian inginkan?" Raisa berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi.     

Mata Aiden menatapnya dengan tajam, seperti memandang seseorang yang sebentar lagi akan mati.     

"Raisa, apa yang terjadi dengan gelas anggur itu?" tanya Anya.     

"Anya, apa maksudmu? Apakah kamu sengaja menuduhku? Gelas anggur itu diberikan oleh pelayan Keluarga Atmajaya. Mengapa kamu malah bertanya kepadaku?" tanya Raisa dengan kesal, sama sekali tidak mau mengakui perbuatannya.     

Aiden bisa melihat kepanikan yang berusaha Raisa sembunyikan dari wajahnya dan kemudian ia berkata dengan dingin, "Harris, suruh seseorang untuk memeriksa rekaman CCTV di ruang pesta dan panggil pelayan yang membawakan anggur itu untukku."     

Berakhir! Semuanya sudah berakhir!     

Raisa benar-benar ketakutan. Tetapi di hati kecilnya, ia masih berharap tidak ada yang mengenali pelayan itu. Lagi pula, semua pelayan mengenakan seragam yang sama. Bukankah sulit untuk mencarinya hanya dengan mengandalkan rekaman CCTV?     

Ditambah lagi, ada begitu banyak orang di ruang acara sehingga tidak mudah untuk menemukan siapa yang melakukannya.     

Yang tidak ia sangka, ternyata penciuman Anya begitu sensitif sehingga wanita itu bisa mencium sesuatu dari anggur tersebut melalui bekas anggur di pecahan gelas. Padahal, ia sudah sengaja menjegal pelayan tersebut agar barang buktinya menghilang.     

"Raisa, aku tahu kamu bukan orang yang buruk. Aku yakin kamu tahu bahwa gelas anggur yang dipegang oleh Aiden itu mengandung obat. Kalau bukan kamu pelakunya, katakan pada kami apa yang kamu ketahui," kata Anya.     

Raisa ragu sejenak. Kalau ia mengakuinya, tidak akan ada jalan keluar lagi.     

Setelah berpikir sejenak, ia merasa ia tetap tidak boleh mengakui hal ini.     

"Maksudmu, apakah ada sesuatu dengan anggur yang dibawa oleh pelayan itu?" Raisa berpura-pura terkejut. "Aku … Aku juga minum anggur yang sama. Apakah aku akan baik-baik saja?"     

Anya terkejut dan berbalik menatap Aiden. "Obat itu akan membuat seseorang lepas kendali. Kalau Raisa juga meminumnya, ia akan kehilangan kendali setelah ini."     

"Raisa, jangan berpura-pura di hadapanku, atau …"     

"Aiden Atmajaya begitu luar biasa hingga membawa tamunya ke ruang tunggu untuk ditahan. Seperti inikah cara Keluarga Atmajaya memperlakukan tamunya?" Raka tiba tepat pada waktunya. Begitu tubuhnya yang tinggi muncul di pintu, ia langsung menghampiri Aiden.     

"Kamu datang tepat pada waktunya. Aku mencurigai Nona Raisa berniat meracuni anggurku. Apakah kamu mau menyelesaikan masalah ini secara pribadi atau aku harus menelepon polisi untuk menangkap Nona Raisa?" kata Aiden pada Raka.     

"Ini adalah Keluarga Atmajaya dan kami hanyalah tamu. Bukankah seharusnya ini adalah masalah pribadi Keluarga Atmajaya? Bagaimana kamu bisa menyalahkan adikku? Walaupun adikku sedikit nakal, aku yakin ia tidak akan pernah melakukan sesuatu seperti meracuni orang lain," Raka berusaha untuk melindungi adiknya.     

Sementara itu, Natali memanfaatkan kesempatan saat Raka dan Aiden berbicara untuk masuk ke dalam ruang tunggu dan langsung memeluk Raisa. "Raisa, jangan takut." Katanya sambil menghibur Raisa.     

Raisa benaar-benar ketakutan sebelumnya. Untung saja, Natali langsung memanggil Raka sehingga ia langsung merasa berani.     

"Raka, situasinya seperti ini. Seseorang sengaja memasukkan obat di anggur Aiden. Ia tidak meminumnya, tetapi Raisa sempat meminumnya. Kamu harus memperhatikan kondisi Raisa. Dokter akan memeriksanya sesegera mungkin. Sebelum pesta ini berakhir, Keluarga Atamjaya akan menemukan pelayan yang memberikan anggur itu kepada mereka berdua. Kamu bisa berbicara dengan Raisa dulu."     

Walaupun Anya mempercayai Raisa, ia tidak percaya pada Natali.     

Ia bisa menduga bahwa Raisa ditipu atau dimanfaatkan oleh Natali.     

Tetapi kali ini, mereka berusaha untuk melakukan sesuatu pada Aiden. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.     

Anya memaksa Aiden untuk keluar dari ruang tunggu agar Raka dan Raisa bisa berbicara berduaan. Tetapi sebelum ia pergi, ia sempat mengatakan sesuatu terlebih dahulu pada Raisa. "Raisa, berharaplah aku tidak menemukan bahwa ini kesalahanmu. Kalau sampai masalah ini melibatkan kamu …"     

Mungkin mata Aiden terlalu tajam dan menyeramkan, atau mungkin karena suaranya yang sangat dingin, hal itu membuat tubuh Raisa langsung gemetar hebat.     

"Raisa, kamu gemetaran. Ada apa denganmu?" tanya Natali dengan khawatir.     

"Aku …" Raisa benar-benar ketakutan, tetapi ia tidak berani memberitahu Natali apa yang telah ia lakukan.     

"Katakan padaku. Apa yang terjadi?" tanya Raka dengan marah.     

"Kakak, kamu harus percaya padaku. Aku benar-benar tidak melakukan apa pun!" Raisa tidak berdaya dan menangis di hadapan Raka, meminta tolong.     

Melihat tangis adiknya, Raka seperti sudah terbiasa dan malah menatapnya dengan marah. "Apa yang terjadi dengan gelas anggur itu?"     

Raisa melirik ke arah Natali dan berkata, "Aku tidak tahu. Anggur itu dibawa oleh seorang pelayan. Aku tidak tahu apa yang dimasukkan olehnya. Aku sendiri juga meminumnya. Lihat aku! Tidak ada yang terjadi padaku. Mungkin Anya hanya berbohong dan sengaja menjebakku!"     

"Apakah kamu mengatakan yang sejujurnya?" Raka menoleh dan menatap Natali. "Nat, apakah kamu tahu apa yang terjadi?"     

Natali menggelengkan kepalanya dan menatap Raisa dengan curiga. Raisa langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dan memintanya untuk tidak mengatakan apa pun.     

"Raka, aku sedang berbicara dengan kakakku saat Raisa pergi untuk bersulang dengan Aiden. Aku tidak tahu apa yang terjadi," kata Natali.     

"Kakak, cepat telepon ibu dan minta ibu untuk minta tolong pada Paman Bima. Kakak pernah berhubungan dengan Anya. Aku rasa Aiden tidak akan menyerah!" kata Raisa dengan panik.     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.