Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Hubungan Istimewa



Hubungan Istimewa

0"Keara berhasil selamat dari bencana besar, ia pasti sangat beruntung. Kata orang, saat kita berada di ambang kematian, mereka akan memikirkan seseorang yang paling penting bagi mereka. Siapa yang benar-benar ingin ia lihat pada saat itu? Ivan atau Aiden Atmajaya?" tanya Raisa.     

Raisa tidak menanyakannya langsung di hadapan Keara. Ia mengatakannya seolah sedang berandai-andai, tetapi suaranya terdengar sedikit keras sehingga semua orang bisa mendengarnya, termasuk orang yang dipertanyakannya.     

Begitu kata-kata itu terucap, semua orang di sekitar mereka mulai berbisik satu sama lain dan beberapa orang tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.     

Sepertinya, pertunjukkan menarik akan segera dimulai!     

Ketika mendengar suara Raisa, Anya mengerutkan keningnya. Ia tahu sifat impulsif Raisa membuatnya tidak tahan dan ingin menyerang Keara.     

Anya menatap ke arah Aiden. Suara Raisa terdengar sangat keras, jadi Aiden pasti juga mendengar apa yang ditanyakannya. Tetapi yang membuatnya lebih penasaran adalah jawaban Keara.     

Mata Aiden terlihat dingin seolah tidak suka namanya dilibatkan dalam pertengkaran yang tidak penting. Ia menoleh ketika merasakan pandangan istrinya. Ketika mata mereka saling bertemu, ia bisa melihat kecemburuan terpancar di wajah Anya.     

Bibirnya sedikit tersenyum ketika melihat ini. Meski ia tidak suka namanya dibawa-bawa dalam perseteruan ini, tetapi ternyata ia mendapatkan keuntungan. Ia sangat menyukai penampilan istrinya yang sedang cemburu.     

Sementara itu, Anya bertanya-tanya, apakah Aiden juga penasaran dengan jawaban Keara?     

Apakah Aiden juga ingin tahu siapa yang dipikirkan oleh Keara di detik-detik terakhir menjelang kematiannya? Aiden atau Ivan?     

Anya berusaha mencari tahu dari ekspresi wajah Aiden, tetapi wajah Aiden terlihat sangat tenang dan tidak peduli.     

Aiden dan Keara sempat berhubungan setelah diperkenalkan. Namun, Anya tidak tahu sejauh mana hubungan mereka.     

Ia tahu Aiden sudah melupakan masa lalunya, sama seperti sekarang Anya juga sudah melupakan masa lalunya. Tetapi rasa penasaran tetap menggerogoti pikiran Anya.     

Apakah Keara masih mencintai suaminya?     

Mata Anya menatap Keara dengan penasaran. Ia juga menantikan jawaban wanita itu.     

Sambil menunggu Keara membuka mulutnya, entah mengapa rasa kesal dan jengkel membuat jantungnya berdegup semakin kencang.     

Ia tidak menyukai ini ...     

Ia tidak suka Aiden dan Keara berada di tempat yang sama. Ia tidak suka orang lain membicarakan mengenai masa lalu mereka. Ia tidak suka …     

"Aiden, bukankah mantan kekasihmu terlihat sangat cantik hari ini?" Anya berjalan menghampiri Aiden dan bertanya dengan suara pelan.     

Nico adalah pria yang peka. Mendengar pertanyaan Anya, ia langsung terkekeh melihat kecemburuan bibinya. Ia menatap Aiden dengan pandangan mengejek.     

'Rasakan kecemburuan Bibi, Paman! Aku tidak mau membantumu!' pikirnya dalam hati.     

Aiden hanya mendengus melihat wajah Nico. "Pergilah." Ia tidak akan membiarkan Nico melihat mereka sebagai pertunjukkan menarik.     

"Tara, ayo kita keliling rumah," melihat Aiden yang marah, Nico langsung kabur sambil membawa Tara.     

Anya bahkan tidak memedulikan ejekan Nico. Ia terlihat cemberut saat Aiden tidak menjawab pertanyaannya. "Siapa yang lebih cantik? Aku atau dia?"     

"Aku tidak tahu apakah ia cantik atau tidak. Aku hanya bisa melihatmu. Kamu adalah wanita tercantik," Aiden menarik tubuh Anya ke pelukannya. "Cemburu?" bisiknya sambil tertawa kecil.     

"Tidak," Anya tidak mau mengakuinya, tetapi pandangannya terus tertuju ke arah Keara.     

Raisa yang belum mendapatkan jawaban dari Keara juga merasa tidak sabar menunggu. Suara melengkingnya kembali terdengar. "Mengapa tidak mau menjawab?"     

Keara berbalik untuk menatap Raisa. Pandangannya menyapu Raisa dari ujung kaki ke ujung kepala seolah sedang menilainya. Ia tidak mengenal siapa wanita ini dan juga tidak tahu bahwa Raisa adalah putri dari Keluarga Mahendra.     

Dilihat dari penampilannya, Keara bisa tahu bahwa Raisa adalah seorang anggota dari keluarga terpandang. Mengapa seorang putri dari keluarga terpandang bisa berbicara dengan vulgar seperti ini?     

Bibir Keara tersenyum, tetapi matanya tidak memancarkan hal yang sama. Jantungnya tidak berdegup kencang karena panik. Ia tidak peduli dengan komentar orang lain.     

Ia bisa melihat bahwa Raisa hanyalah salah satu dari sekian banyak pengagum Ivan atau Aiden sehingga merasa cemburu padanya.     

"Kata-kata Nona ini sangat masuk akal. Pada saat aku hampir mati, aku memang memikirkan orang yang paling penting untukku dan itu adalah ayah dan ibuku. Kali ini, aku sangat beruntung bisa selamat. Aku merasa seperti dilahirkan kembali. Kejadian ini membuatku menyadari betapa pentingnya hidup dan betapa pentingnya kedua orang tuaku untukku. Bagaimana dengan jawabanku?"     

Balasan Keara membuat Raisa tidak bisa berkata apa-apa. Ia ingin mencari gara-gara dengan Keara, tetapi wanita itu melawannya dengan sangat mudah.     

Melihat Raisa terdiam, Keara berkata dengan tenang. "Semuanya, aku sudah lama tidak bertemu dengan Paman Bima. Hari ini, ia adalah pemeran utamanya. Aku akan berbicara dengan kalian lagi kalau aku tidak sibuk. Aku permisi."     

Keara menganggukkan kepalanya dengan anggun di hadapan semua orang, berbalik dan pergi.     

Tara dan Nico belum pergi jauh. Melihat Keara meninggalkan tempat itu, mereka segera kembali.     

"Bibi, Keara bukan wanita yang sederhana. Kamu harus berhati-hati." Kata Nico dengan murung. Ia tidak menyukai Keara ...     

Sebenarnya, ada satu lagi pertanyaan yang mengganjal di hati Anya. Kalau Keara sudah kembali, mengapa ia tidak memberitahu kabar Nadine kepada Keluarga Atmajaya.     

Hanya Keara saja satu-satunya orang yang mengetahui kabar Nadine.     

"Mengapa ia tidak memberitahu kabar Nadine?" gumam Anya dengan penasaran.     

"Siapa Nadine?" tanya Tara dengan bingung.     

"Saudara angkatku. Ia pergi bersama dengan Keara tiga tahun lalu dan menghilang bersama-sama. Semua orang mengira mereka telah mati. Tetapi Keara kembali tanpa memberitahu di mana keberadaan Nadine sekarang,��� mata Nico terlihat semakin menyeramkan.     

"Kalau Keara kembali hidup-hidup, aku rasa saudaramu juga masih hidup. Bagaimana kalau kamu menyelidikinya lagi?" mata Tara berkedip berkali-kali saat berpikir.     

"Bagaimana mungkin kita diam saja dan mengabaikan menghilangnya anggota Keluarga Atmajaya? Sekarang satu-satunya harapan kita adalah Keara. Ia pasti mengetahui sesuatu. Semuanya tergantung pada Keara, apakah ia ingin memberitahu kita atau tidak." Anya menatap Aiden dan Nico. "Siapa yang mau menanyakannya?"     

Alis Nico berkerut dan bibirnya menipis. Ia tidak mau berbicara dengan Keara dan berpura-pura ramah di hadapannya sehingga ia menatap ke arah Aiden.     

Mata Aiden terlihat dingin dan tidak peduli, membuat tidak ada satu orang pun yang bisa memahaminya.     

Melihat Aiden tidak berkata apa-apa, Nico berkata dengan tidak sabar. "Paman, kamu dan Keara memiliki hubungan yang istimewa. Kamu saja yang bertanya. Ia pasti mau menjawabnya."     

"Hubungan istimewa?" Anya memicingkan matanya, menatap ke arah Aiden.     

Mata Aiden tertuju ke arah Nico dengan tajam, terlihat seperti benar-benar ingin membunuhnya saat ini juga.     

Melihat hal ini, Nico langsung merasa panik dan ketakutan. Ia terbatuk-batuk berulang kali sambil berkata, "Bukan, bukan … Maksudku, Paman kan mantan kekasihnya. Siapa yang tidak memiliki mantan kekasih di dunia ini? Bukankah begitu, Bibi? Ha ha ha …"     

"Kalau kita membicarakan mengenai hubungan istimewa, bukankah Keara adalah tunangan Ivan?" Tara langsung berusaha untuk menengahi.     

"Ivan tidak datang ke pesta ini." Kata Aiden dengan suara dalam.     

"Bukankah itu aneh? Keara tidak melihat Ivan atau Imel di pesta ulang tahun ini, tetapi ia terlihat tenang dan sama sekali tidak menanyakannya," kata Tara.     

"Tunangannya tidak muncul dan calon ibu mertuanya juga tidak muncul. Tetapi Keara yang telah menghilang selama tiga tahun tiba-tiba saja muncul! Menurutmu, apakah Keara datang sebagai tunangan Ivan atau putri dari Keluarga Pratama? Dan sebenarnya, untuk apa ia tiba-tiba saja muncul di pesta sebesar ini seolah mengumumkan kedatangannya kembali?" tanya Nico dan Tara dengan bingung.     

Anya memandang Nico dan Tara yang berbicara pada saat bersamaan. "Bukankah kalian berdua sangat serasi," katanya tanpa sadar.     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.