Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Keara Telah Kembali



Keara Telah Kembali

0"Kamu adalah satu-satunya di hatiku," Aiden mengangkat dagu Anya. Tidak memedulikan semua orang di sekelilingnya, ia mengecup bibir Anya dengan lembut. "Jangan dengarkan omong kosong itu. ikutlah denganku dan tetaplah berada di sisiku. Jangan kemana-mana."     

Anya mengangguk dan mengikuti Aiden berjalan menuju ke tempat Maria.     

Melihat Aiden dan Anya datang bersama-sama, Maria langsung menyambut mereka dengan senang. Sebelumnya, ia khawatir karena hubungan Bima dan Aiden semakin memburuk, Aiden akan memutuskan untuk tidak hadir di acara ulang tahun Bima.     

Namun ternyata, Aiden memutuskan untuk datang!     

"Kak Maria, gaunmu sangat indah. Kakak terlihat sangat menawan," kata Anya sambil tersenyum.     

"Apakah kamu menyukainya? Aku memesannya. Kamu juga sangat cantik hari ini. Memang enak memiliki usia yang masih muda. Kulitmu masih kencang dan bersinar," kata Maria sambil tertawa. "Aiden, istrimu memang sangat cantik."     

"Kak, jangan menggodaku," Anya terlihat malu. Kepalanya sedikit bersandar di lengan Aiden dengan pipi yang merona.     

Melihat penampilan Anya yang malu-malu, Aiden ikut tersenyum dan merangkul pinggang Anya. "Kak Maria benar. Penglihatanku memang bagus dan tajam."     

Mereka sedang berbincang-bincang dengan gembira ketika suara berisik terdengar dari luar.     

"Tuan Galih Pratama dan Nyonya Indah Pratama, beserta putri mereka, Keara Pratama sudah tiba," kata salah seorang pelayan.     

Pengumuman itu membuat semua orang terkejut. Bukan karena kedatangan Keluarga Pratama, tetapi karena kedatangan putri mereka yang seharusnya sudah meninggal.     

"Aku akan melihatnya. Kalian bersantailah di sini," Maria langsung berbalik, ingin melihat situasinya. Sementara itu, semua orang yang berada di ruangan mulai berbisik melihat kedatangan tiga orang tersebut.     

"Astaga, apakah benar itu Keara? Bukankah ia sudah meninggal?"     

"Keara seharusnya sudah meninggal tiga tahun yang lalu!"     

"Itu benar Keara! Lihat dia datang bersama dengan Galih Pratama!"     

"Oh Tuhan, apakah benar itu Keara yang sudah meninggal tiga tahun lalu? Apakah ia bangkit lagi?"     

"Bukankah ini seperti film?"     

Dengan sepatu hak tinggi dan senyum di wajahnya, Keara berjalan dengan anggun dan santai bersama ayah dan ibunya. Ia sama sekali tidak terpengaruh dengan bisikan-bisikan di sekelilingnya.     

Hari ini, Keara mengenakan gaun terusan berwarna biru muda dengan hiasan bunga-bunga yang elegan. Panjang gaunnya mencapai mata kaki, membuat tubuhnya terlihat jenjang. Dengan langkah yang santai, ia terlihat sangat elegan bak putri raja.     

Semua wanita yang ada di ruangan itu, meski yang tercantik sekali pun, merasa terpana melihat kedatangan Keara.     

Wanita tercantik di kota yang bisa membuat semua pria mabuk kepayang telah kembali. Setelah hening beberapa saat, semua orang akhirnya kembali sadar dan kembali berbisik.     

"Oh Tuhan, aku benar-benar terpana dengan kecantikannya?"     

"Bukankah seharusnya Keara sudah meninggal? Apakah ia punya saudara kembar?     

"Aku tidak pernah mendengar Galih Pratama memiliki putri lain. Ketika mereka mengumumkan kematian putrinya tiga tahun lalu, Galih Pratama dan istrinya menangis sejadi-jadinya karena kehilangan putri mereka satu-satunya. Sepertinya mereka juga tidak bepura-pura."     

"Iya! Saat berita kematian itu diumumkan, semua orang turut bersedih karena wanita tercantik di kota ini meninggal di usia yang sangat muda. Aku dengar, dulu Ivan Atmajaya dan Aiden Atmajaya juga jatuh cinta pada Keara. Bahkan sekarang, Aiden mencari seorang pengganti yang sangat mirip dengan Keara."     

"Katanya, dulu Keara yang jatuh cinta terlebih dahulu pada Aiden. Mereka sempat berhubungan. Tetapi bagaimana bisa akhirnya Keara menjadi tunangan Ivan?"     

"Di mana kamu mendapatkan gosip itu?"     

"Aku tidak tahu. Aku dengar dari orang lain. Kita sudah berhubungan dengan Keluarga Atmajaya sejak dulu. Tidak mungkin gosip yang kau dnegar salah."     

"Tetapi Keara sangat cantik. Bukankah wajar jika Ivan dan Aiden sama-sama jatuh cinta padanya?��     

"Aku penasaran, apa yang akan terjadi setelah Keara bangkit dari kematiannya? Apakah Ivan dan Aiden akan kembali memperebutkannya?"     

"Bukankah Aiden membawa kekasihnya hari ini?"     

"Halah. Kekasih Aiden yang dibawanya hari ini terlihat sangat mirip dengan Keara. Bukankah ia hanya penggantinya? Sekarang yang asli telah muncul, untuk apa tetap menyimpan yang palsu? Sepertinya kita akan menyaksikan pertunjukkan menarik.     

Saat semua orang sedang berbisik, Keara berjalan menuju ke ruangan utama tempat acara dilangsungkan. Ia menghampiri Bima, yang merupakan pemeran utama pada acara hari ini.     

"Paman, aku sudah kembali," ketika mengatakannya, mata Keara memerah.     

Bima menatap sosok yang familier di hadapannya. Wajahnya terlihat terkejut dan tubuhnya sedikit gemetaran. "Keara, apakah benar ini kamu?"     

Keara melangkah maju dan menggandeng lengan Bima dengan lembut. "Benar ini aku. Aku baru saja kembali. Aku datang untuk merayakan ulang tahunmu. Selamat ulang tahun, Paman. Semoga kamu berumur panjang."     

Bima menepuk punggung tangan Keara. "Aku bersyukur kamu kembali."     

Maria yang menghampiri Bima juga melihat kedatangan Keara. Matanya terbelalak lebar. "Keara, kam- … Kamu belum meninggal? Apa yang sebenarnya terjadi?"     

Reaksi Maria sesuai dengan perkiraan Keara. Ia berusaha menjelaskan dengan sabar. "Kak, sejujurnya, aku tidak tahu harus menjelaskan dari mana."     

"Aku sangat beruntung bisa bertemu dengan kalian semua lagi. Hari ini adalah ulang tahun Paman Bima. Aku akan menceritakannya kepada kalian lain kali," Keara memegang tangan Bima dengan menggunakan sarung tangan bermotif renda, tetapi Maria masih bisa melihat bahwa Keara kehilangan satu jari tangannya.     

"Selama kamu baik-baik saja …" suara Maria terdengar tercekat. Ia memikirkan mengenai putri angkatnya yang hilang, Nadine. Tetapi ia tidak berani bertanya karena takut Bima akan sedih.     

Tidak jauh dari sana, Aiden dan Anya menyaksikan kejadian ini.     

Aiden mengerutkan keningnya seolah sedang berpikir.     

Keara kembali dari kematiannya. Setelah pulang ke rumahnya cukup lama, ia tidak menghubungi siapa pun di dunia luar. Tetapi tiba-tiba saja ia menghadiri pesta ulang tahun Bima dengan sangat mencolok. Apa sebenarnya tujuan Keara?     

Sementara itu, Nico baru saja datang dengan mengenakan jas berwarna hitam dengan kaos di bagian dalamnya. Cara berpakaiannya ala-ala Korea, terlihat tidak formal tetapi tetap sopan.     

Tara yang berada di sampingnya langsung menghampiri Anya, "Anya! Kamu di sini."     

"Hmm … Kak Maria sedang sibuk dan aku bosan. Untung saja kamu sudah datang, jadi aku ada teman!" kata Anya dengan senang.     

Ketika mereka berbincang-bincang, Nico menghampiri Aiden denagn gelas berisi anggur di tangannya. Ia memutar-mutar isi gelas itu dan bertanya, "Paman, Keara memutuskan untuk muncul di saat banyak orang berkumpul. Apa yang sebenarnya ingin ia lakukan?"     

Mata Aiden terlihat memancarkan sinar yang berbahaya dan ia berkata pelan. "Kita harus mengawasinya."     

"Nadine menghilang bersama dengannya, tetapi Keara kembali dari kematiannya seorang diri. Bukankah seharusnya ia memberitahu kita mengenai keberadaan Nadine begitu ia kembali? Mengapa ia menundanya dan tidak muncul sama sekali hingga pesta ulang tahun kakek?"     

Pada saat ini, Keara tidak menyadari bahwa Aiden dan Nico sudah menatapnya dengan pandangan berbeda.     

Ia tampak dalam suasana hati yang sangat gembira hari ini. Tidak peduli siapa pun yang menghampiri dan menyapanya, ia akan tersenyum dan menanggapi mereka semua dengan senang. Namun, banyak orang merasa tersentuh dengan respon Keara.     

Sebagian besar orang menanyakan dan mengkhawatirkannya mengenai bagaimana ia bisa bertahan tiga tahun lalu. Keara tidak menjawab pertanyaan itu, hanya tersenyum dengan sopan dan elegan.     

Di tempat yang agak tersembunyi, Raisa merasa napasnya sesak.     

Ia menatap ke arah Keara dengan kebencian di matanya dan bertanya sambil tersenyum sinis, "Keara berhasil selamat dari bencana besar, ia pasti sangat beruntung. Kata orang, saat kita berada di ambang kematian, mereka akan memikirkan seseorang yang paling penting bagi mereka. Siapa yang benar-benar ingin ia lihat pada saat itu? Ivan atau Aiden Atmajaya?"     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.