Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Mirip dengan Seseorang



Mirip dengan Seseorang

0"Tubuhku lemah sejak aku masih kecil. Kalau aku bisa mendonorkan ginjalku, aku akan memberikannya pada ayah. Tetapi kakak berbeda. Kakak sehat tetapi sengaja tidak mau mendonorkan ginjal kakak. Kakak bahkan tidak mau menguji apakah ginjal kakak cocok dengan ayah. Kakak benar-benar kejam!" kata Natali sambil menangis.     

Anya hanya menatap Natali yang berpura-pura lemah. Ia terlihat terhibur dengan akting Natali dan berkata, "Kalau kamu ingin berbakti, mengapa kamu tidak mendonorkan ginjalmu saja? Ayahmu, ibumu dan kamu, satu keluarga yang tidak tahu diri, tinggal di rumah ibuku dan mengusir aku dan ibuku dari tempat itu. Aku tidak membencimu, tetapi apakah aku harus mencintaimu? Menganggapmu sebagai saudara? Aku hanya mengambil milik ibuku. Aku bahkan tidak menagih uang sewa padamu. Tetapi kebaikanku berakhir di sini."     

Dalam waktu singkat, beberapa orang mulai berkumpul dan memperhatikan pertengkaran itu. Mereka penasaran apa yang sedang terjadi di sana.     

Mata Aiden langsung terlihat dingin saat menyadari keberadaan orang-orang tersebut.     

Raka juga menyadari bahwa orang-orang mulai berkumpul. Ia tidak mau orang-orang ini menghina Anya karena tidak mengetahui kebenarannya sehingga ia memutuskan untuk segera masuk bersama dengan Natali.     

Aiden melambaikan tangannya dan Harris langsung muncul. "Tuan, ada apa?"     

"Perintahkan seseorang untuk mengawasi Natali. Jika ia berani melakukan sesuatu, langsung usir dia dari tempat ini. Keluarga Atmajaya tidak menerima pembuat onar," kata Aiden dengan dingin.     

"Baik, Tuan." Jawab Harris.     

Anya terkekeh dan berkata, "Tuan Atmajaya, kamu sangat protekti. Biarkan saja. Lagi pula dia kan tamu dan kita adalah tuan rumahnya."     

Aiden menatap Anya dengan lembut. Istrinya terlihat sangat cerah dan hangat seperti matahari pagi hari. Ia tidak akan membiarkan kabut mendekatinya sedikit pun.     

"Tentu saja aku akan melindungi Nyonya Atmajaya. Siapa yang berani melawanku?" suara Aiden terdengar dalam dan serak di telinga Anya, membuat sekujur tubuh Anya merinding.     

"Aku suka sikap Tuan Atmajaya yang mendominasi. Lindungi aku dan cintai aku, Tuan Atmajaya!" Anya mengecup pipi Aiden sekilas sambil tertawa kecil.     

Bibir Aiden menyapu pipi Anya dan mendekat ke arah telinganya. "Hanya ciuman saja? Tidak tulus sekali …" bisiknya.     

"Tuan! Anda datang!" pelayan tua di rumah Keluarga Atmajaya merasa sangat senang melihat kedatangan Aiden.     

"Aiden datang!" ketika para wartawan mendengar suara pelayan tua itu, mereka langsung memusatkan perhatian pada Aiden dan Anya di depan pintu dan mengelilingi mereka.     

Lampu-lampu kamera hampir saja membutakan mata Anya, tetapi ia tidak sempat memikirkan dirinya. Ia khawatir terhadap mata Aiden yang baru saja pulih. Tangannya langsung terulur untuk menutupi mata Aiden agar tidak terkena silaunya cahaya.     

Hati Aiden langsung terasa hangat melihat perhatian Anya kepadanya. Ia menarik tubuh Anya untuk semakin dekat dengannya dan berusaha untuk melindungi istrinya dari kepungan wartawan tersebut.     

Sama seperti Anya yang tidak mau sesuatu terjadi pada Aiden, Aiden juga tidak mau Anya sampai terluka …     

Saat ini, para wartawan itu telah mengepung mereka sehingga mereka tidak bisa masuk ke dalam.     

"Aiden, apakah benar kamu sudah pulih?"     

"Aiden, siapa wanita yang ada di sampingmu? Bisakah kamu memperkenalkannya kepada kami?"     

Anya bisa melihat tanda bahaya di mata Aiden, tetapi ia terlambat menyadarinya.     

Tiba-tiba saja Aiden memegang belakang kepalanya dan menundukkan kepala untuk mencium bibir Anya tanpa aba-aba di hadapan semua orang. Ia melakukannya untuk memberitahu semua wartawan yang ada di tempat ini siapa Anya sebenarnya.     

Ciuman itu membuat beberapa orang terkesiap. Beberapa orang yang lainnya tertegun sementara yang lainnya hanya bisa menganga.     

"Oh Tuhan!"     

"Apakah itu Aiden?"     

"Ya, tapi siapa wanita yang bersamanya?"     

"Sepertinya itu adalah Anya Tedjasukmana. Aku melihat mereka berbincang-bincang dengan Natali Tedjasukmana di depan pintu tadi. Kakak beradik dari Keluarga Tedjasukmana ini memang luar biasa. Kakaknya adalah kekasih Aiden Atmajaya, sementara adiknya adalah tunangan Raka Mahendra."     

"Deny Tedjasukmana adalah pria yang biasa-biasa saja, tetapi dua putrinya sangat luar biasa!"     

Anya merasa tercekik karena Aiden menciumnya di depan begitu banyak orang. Ia bisa mendengar teriakan para wanita, ejekan demi ejekan dan tentu saja suara kamera yang memotret mereka.     

Anya meronta-ronta, berusaha untuk mendorong tubuh Aiden. Tetapi Aiden menciumnya semakin dan semakin dalam. Hingga Anya tidak bisa bernapas, akhirnya Aiden melepaskannya.     

Anya melotot tajam ke arah Aiden. "Mengapa kamu menciumku di depan semua orang ini?"     

Aiden terkekeh melihat Anya yang marah kepadanya dan berkata dengan santai. "Mereka bertanya padaku siapa kamu."     

"Kamu seharusnya menjawab pertanyaan itu dengan mulutmu, bukan dengan ciuman," wajah Anya memerah seperti tomat karena sangat-sangat malu.     

"Aku memang menjawabnya dengan mulutku," kata Aiden dengan sembarangan.     

"Kamu …" Anya benar-benar marah dan langsung menarik tangan Aiden. Ia tidak mau difoto oleh wartawan lagi!     

Dengan bantuan beberapa pengawal dan pelayan, akhirnya mereka bisa keluar dari kepungan wartawan dan berjalan menuju ke tempat pesta.     

Anya dan Aiden berjalan menuju ke ruangan itu sambil bergandengan. Semua orang yang hadir melihat mereka dengan mata terbelalak dan membuat kehebohan.     

"Aiden membawa kekasihnya ke ulang tahun Tuan Bima. Ini sungguh luar biasa."     

"Gaun yang dikenakan wanita itu sangat bagus. Aku pernah melihatnya di majalah. Kalau tidak salah itu edisi terbatas dan harganya sangat mahal. Ia sungguh beruntung bisa mendapatkan Aiden!"     

"Anya Tedjasukmana tidak sesederhana itu. Apakah kamu tidak tahu ia merebut tunangan adiknya?"     

"Aku rasa suatu hari nanti ia juga akan dibuang oleh Aiden."     

Ketika mendengar cemoohan-cemoohan itu, wajah Aiden langsung berubah. Ia hendak membalas kata-kata orang-orang tersebut, tetapi Anya menarik tangannya dan menggenggam jari jemarinya dengan erat. "Jangan marah. Kita sudah setuju untuk bekerja sama agar ayahmu menerimaku. Jangan membuat keributan di sini."     

Hari ini, Anya sengaja berdandan meski biasanya ia lebih memilih untuk tidak menggunakan riasan.     

Wajahnya yang mungil dihiasi dengan riasan yang anggun, membuat matanya terlihat semakin indah dan bersinar. Hidungnya terlihat lebih mancung dan bibirnya terlihat bersinar karena lip gloss yang ia kenakan.     

Walaupun tubuhnya sedikit kurus, tingginya jauh melebihi rata-rata dan kulitnya putih, seputih salju. Gaun yang ia kenakan membungkus lekuk tubuhnya dengan sangat indah, membuat model-model pun merasa iri padanya.     

Aiden sengaja memesan gaun berwarna putih ini untuk membuat kecantikan Anya semakin menonjol. Hari ini, rambut panjang Anya disanggul. Sebagian rambut di samping telinganya dibuat bergelombang dan dibiarkan bergoyang-goyang dengan bebas, melingkupi wajahnya.     

Istrinya terlihat sangat menawan hari ini!     

Leher Anya terlihat jenjang, membentuk sebuah garis yang sangat indah. Sebuah permata yang indah menghiasi lehernya. Permata itu kecil dan tidak mencolok, tetapi malah membuatnya tampak semakin elegan. Sebuah permata yang serupa juga menghiasi kedua telinganya.     

"Aku harus mengakui bahwa wanita ini benar-benar cantik!"     

"Tetapi aku tidak tahu mengapa, setiap kali melihatnya, aku merasa familier."     

"Aku juga. Bukankah ia mirip dengan Keara? Apakah kamu ingat tunangan Ivan Atmajaya?"     

"Benar sekali! Aku baru menyadarinya. Aku juga merasa ia mirip dengan Keara!"     

"Biar aku beritahu kalian sebuah gosip. Sebenarnya Keara awalnya merupakan kekasih Aiden. kemudian ia berpisah dengan Aiden dan bertunangan dengan Ivan. Dan sekarang, Aiden mencari seorang wanita yang mirip dengan Keara. Apakah itu artinya …"     

"Ahh! Ia mencari penggati Keara. Keara sudah mati tiga tahun yang lalu tetapi Aiden masih tidak bisa melupakannya. Aku tidak menyangka Aiden ternyata seromantis itu."     

"Sayang sekali wajahku tidak mirip dengan Keara. Kalau tidak, aku mungkin bisa menjadi kekasihnya."     

"Bagaimana kalau operasi plastik?"     

"Wajah Anya terlihat sangat asli. Ia tidak pernah menjalani operasi plastik. Semua ini hanya faktor keberuntungan saja!"     

Anya mengerutkan keningnya saat mendengar obrolan tersebut. "Aiden, apakah aku pengganti Keara?" tanya Anya dengan tidak senang.     

"Kamu adalah satu-satunya di hatiku," Aiden mengangkat dagu Anya. Tidak memedulikan semua orang di sekelilingnya, ia mengecup bibir Anya dengan lembut. "Jangan dengarkan omong kosong itu. Ikutlah denganku dan tetaplah berada di sisiku. Jangan kemana-mana."     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.