Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Ulang Tahun



Ulang Tahun

0"Aku … Mengapa kamu percaya kepadaku?" tanya Risa.     

"Kakakmu selalu mengatakan bahwa kamu adalah gadis yang lugu dan baik hati. Ia selalu takut akan ada orang lain yang memanfaatkanmu dan kamu tidak menyadarinya. Sepertinya ketakutan kakakmu itu terbukti. Kalau aku benar, kamu meminjamkan kacamata itu pada seseorang yang sangat kamu kenal. Kamu sangat percaya pada orang ini dan ia sering memberimu nasihat," kata Anya.     

Raisa melangkah mundur dua langkah ke belakang dan menatap Anya dengan terkejut. "Kau … Bagaimana kamu bisa tahu?"     

"Aku juga tahu siapa yang mengambil cek itu dariku tiga tahun yang lalu," Anya terus memancing Raisa meski ia sudah memikirkan sebuah nama di benaknya.     

Walaupun Raisa lugu, ia juga bukan orang bodoh. Ia langsung menutup mulutnya dengan panik. "Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku bukan orang yang berbuat jahat di belakang orang. Aku tidak mau ikut campur lagi dalam masalahmu. Aku akan pergi!"     

"Orang itu adalah Natali, kan?" Anya mengucapkan nama itu ketika Raisa ingin keluar dari ruangan tersebut.     

Raisa tidak menjawab dan malah berlari semakin kencang.     

Reaksinya membuat Anya semakin yakin bahwa Natali lah yang melakukan semua ini.     

Tiga tahun lalu, Natali lah yang menyuruh seseorang untuk mencuri cek itu dari tangan Anya, menyebabkan ibunya kehilangan uang untuk menyelamatkan nyawa. Tidak hanya itu, neneknya pun harus kehilangan nyawa dan mendonorkan tubuhnya untuk menyelamatkan ibunya.     

Tiga tahun kemudian, untuk menggagalkan pertunangannya, Natali memberi obat pada Anya dan mengirimkannya ke kamar hotel Aiden.     

Setelah semua kejadian itu, setiap kali Raisa mencari masalah dengan Anya, Natali juga ikut serta dari belakang.     

Sekarang, Natali semakin berani. Ia bahkan berani menjebak Raisa dan terus berusaha untuk menghancurkan Anya. Sebegitu bencinya Natali kepadanya …     

Satu-satunya alasan mengapa Natali begitu membencinya adalah karena Raka.     

Natali begitu mencintai Raka, tetapi hanya ada Anya di hati Raka, sehingga membuat Natali iri padanya.     

Ia iri pada Anya!     

Mengapa Anya bisa memiliki hati Raka, sementara apa pun yang ia lakukan tidak bisa meluluhkan hati pria itu?     

Mengapa Raka tidak mau berpaling kepadanya?     

Mengetahui hal ini, Anya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Raka.     

Ia hanya ingin menghabiskan waktunya untuk menciptakan parfum dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya. Ia ingin hidup dengan damai bersama dengan Aiden dan memiliki kesempatan untuk membalas semua perbuatan Natali kepadanya.     

Balas dendam terbaik yang bisa ia tunjukkan pada Natali adalah dengan hidup bahagia. Anya akan mengambil rumah yang ditinggali oleh Keluarga Atmajaya saat ini dan tidak mau mendonorkan ginjalnya pada Deny.     

Rencana demi rencana mulai tersusun di otaknya …     

...     

Setelah semua kejadian ini, hidup Anya menjadi sedikit lebih damai.     

Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menciptakan parfum. Ia harus segera menciptakan parfum baru untuk melawan parfum buatan Imel.     

Parfum non alkohol yang dibuatnya memiliki aroma yang tidak tahan lama sehingga ia berusaha untuk mencari cara agar aromanya menempel lebih lama.     

Kondisi ibunya masih stabil dan tidak memburuk, tetapi juga tidak ada tanda-tanda akan bangun.     

Anya merasa sangat yakin, jika ia berhasil meluncurkan parfum non alkohol ini dan mengalahkan Imel, mungkin ibunya akan bangun.     

Waktu terus berlalu dengan sangat cepat, seperti air yang mengalir dan angin yang berhembus. Hari demi hari berganti, hingga ulang tahun Bima pun tiba.     

…     

Di hari ulang tahun Bima, berbagai mobil mewah terparkir di luar rumah Keluarga Atmajaya.     

Sejak Aiden terluka, Keluarga Atmajaya tidak pernah sekali pun mengadakan acara.     

Kali ini, acara ulang tahun Bima dirayakan sangat meriah. Orang-orang kaya dan terkenal berkumpul di sana. Rumah Keluarga Atmajaya tampak dipenuhi dengan lampu-lampu yang terang dan suara musik yang mengalun dengan lembut terdengar.     

Pesta ulang tahun itu baru saja dimulai tetapi ruangan tersebut sudah dipenuhi oleh para tamu. Beberapa orang berbincang-bincang dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membahas mengenai kerja sama perusahaan mereka.     

Lebih dari sepuluh menit setelah acara itu dimulai, sebuah mobil Bentley hitam berhenti di depan pintu masuk rumah Keluarga Atmajaya, menarik perhatian semua orang dan membuat semua orang memusatkan pandangan mereka pada mobil tersebut.     

Seorang pelayan berseragam hitam dan bersarung tangan putih langsung membukakan pintu mobil tersebut.     

Aiden turun terlebih dahulu dari mobil tersebut. Ia mengenakan jas yang dirancang khusus untuknya, tampak tampan dan gagah.     

Setelah turun dari mobil, ia mengulurkan tangannya untuk Anya yang masih berada di dalam mobil.     

"Aiden, aku gugup …" tangan Anya sedikit gemetaran.     

"Siapa yang bilang ingin mengatakan kepada seluruh dunia bahwa Aiden Atmajaya adalah miliknya? Apakah sekarang kamu ingin kabur?" canda Aiden.     

Anya menarik napas dalam-dalam dan meletakkan tangannya di atas tangan Aiden. Kemudian ia turun dari mobil dengan tenang dan anggun.     

Natali dan Raka baru saja turun dari mobil mereka di dekat sana ketika melihat Aiden dan Anya dari kejauhan.     

"Kak!" panggil Natali seperti seorang adik yang merindukan kakaknya.     

Anya berbalik dan melihat kedatangan Natali dan Raka.     

Tangan Aiden langsung merangkul pinggang Anya dengan posesif dan menariknya ke pelukannya. Kemudian ia berbisik di telinganya. "Nyonya Atmajaya, jangan memandangi mantan kekasihmu."     

Anya menyenggol pinggang Aiden dengan pelan dan menatap Natali. "Hmm … Kamu juga datang."     

"Aiden, lama tidak berjumpa. Apakah kamu dekat dengan kakakku?" tanya Natali sambil tersenyum.     

Wajah Raka sedikit berubah. Ia menatap Anya dengan khawatir. Aiden membawa Anya ke ulang tahun ayahnya. Itu artinya, Anya sangat penting bagi Aiden!     

Tidak mudah bagi Anya untuk masuk ke dalam Keluarga Atmajaya karena identitas dan latar belakangnya. Jika Aiden bersikeras mengumumkan hubungan mereka di hadapan umum, Anya hanya akan dipermalukan.     

Mata Aiden terlihat dingin dan tenang seperti sebuah kolam yang damai, membuat semua orang tidak bisa menebak jalan pikirannya.     

Bibirnya yang dingin kembali menyentuh telinga Anya dan berbisik dengan pelan. "Raka sudah tahu hubungan kita. Apakah kamu juga ingin memberitahu adikmu bahwa kamu sudah menjadi Nyonya Atmajaya?"     

Anya menggelengkan kepalanya dan memelankan suaranya. "Kalau Natali tahu, Raisa juga akan tahu. Kalau sampai hal itu terjadi, kita tidak akan bisa melakukan apa pun. Aku tidak mau mencari masalah."     

"Anya, lama tidak bertemu. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu dan Aiden di sini," Raka mengambil inisiatif untuk menyapanya.     

Walaupun Raka dan Natali adalah tamu, semua orang tahu bahwa hubungan Aiden dan Bima tidak baik. Mustahil bagi Aiden untuk menganggap dirinya sebagai tuan rumah.     

"Selamat datang di Keluarga Atmajaya. Silahkan masuk," Aiden mengatakannya sambil tetap menatap ke arah Anya. Meski bertemu dengan Raka, Anya tampak biasa-biasa saja dan sama sekali tidak terpengaruh. Hal itu membuat Aiden merasa sangat senang.     

Natali sedikit mengangkat alisnya sehingga tidak ada yang melihat kelicikan di wajahnya. Kemudian, suaranya terdengar murung saat ia mengatakan sesuatu secara tiba-tiba. "Kakak, apakah hubunganmu dengan Aiden masih dirahasiakan hingga sekarang?"     

"Tidak usah mengkhawatirkan hubungan kami. Aku akan menyuruh seseorang untuk mengambil rumahku besok. Aku harap kamu sudah selesai berkemas," cibir Anya.     

"Kakak, aku tidak menyangka kamu begitu membenci kami. Kalau kamu tidak ingin menyelamatkan ayah, setidaknya jangan usir kami dari rumah," mata Natali memerah dan ia sedikit terhuyung ke pelukan Raka.     

Raka hanya menepuk pundak Natali untuk menghiburnya, tetapi tidak mengatakan apa pun. Ia juga merasa Anya keterlaluan saat ini, tetapi ia bukan siapa-siapa dan tidak punya hal untuk berbicara.     

Selain itu, ia juga tidak punya hak untuk menyalahkan Anya. Bagaimana pun juga, Raka juga tahu perlakuan Deny kepada Anya. Ia mengetahuinya jauh lebih baik dari siapa pun.     

Segala sesuatu terjadi karena sebab dan akibat.     

"Tubuhku lemah sejak aku masih kecil. Kalau aku bisa mendonorkan ginjalku, aku akan memberikannya pada ayah. Tetapi kakak berbeda. Kakak sehat tetapi sengaja tidak mau mendonorkan ginjal kakak. Kakak bahkan tidak mau menguji apakah ginjal kakak cocok dengan ayah. Kakak benar-benar kejam!" kata Natali sambil menangis, menuduh Anya tidak berbakti dan kejam kepada keluarganya sendiri.     

Note :     

Please support my other novels in the webnovel application, Thankyou! ^^     

- Istri Supermodel https://www.webnovel.com/book/istri-supermodel-(for-sale!)_17294214406387705     

- Pangeran Sekolah Adalah Peliharaan Kesayanganku https://www.webnovel.com/book/pangeran-sekolah-adalah-peliharaan-kesayanganku_17805232805997105     

- Suami Pernikahan Percobaan : Si Cantik Pemuas Hasrat CEO Liar https://www.webnovel.com/book/suami-pernikahan-percobaan-si-cantik-pemuas-hasrat-ceo-liar_17805308206129805     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.