Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Topeng Kepura-puraan



Topeng Kepura-puraan

0"Mengapa kamu membawaku ke sini?" tanya Raka dengan bingung saat mereka berhenti di tempat parkir yang menghadap kafe.     

"Pamanku mengajak Keara makan di sana. Kita bisa melihatnya apakah ia benar-benar mencintai Keara dari matanya, pergerakannya atau ekspresinya," setelah Nico mengatakannya, ia kembali memandang ke arah kursi kosong di samping jendela dengan tanda 'reserved'.     

"Apakah pamanmu tidak akan tahu?" Raka menemukan bahwa tempat Nico parkir saat ini adalah tempat yang sudah ia pesan. Setelah Nico berhenti, seseorang langsung memindahkan penghalang.     

Nico menggelengkan kepalanya dan sedikit menurunkan kursinya. Dengan begitu, wajahnya akan tersembunyi. "Kalau begini, tidak ada yang bisa melihat kita. Apakah kamu tidak penasaran dengan pamanku? Aku juga ingin tahu apa yang sebenarnya ingin ia lakukan."     

"Kalau ternyata benar pamanmu ingin kembali bersama dengan Keara, bagaimana dengan Anya dan anak yang ada di dalam kandungannya?" Raka menghela napas panjang.     

"Itu yang ingin aku bicarakan denganmu. Kalau memang pamanku ingin bercerai, lebih baik bibi menggugurkan kandungannya. Aku mengenal kakekku dan ia tidak akan membiarkan bibi membawa anak itu pergi. Kalau anak itu dibiarkan lahir dan dibawa ke dalam Keluarga Atmajaya, Keara tidak akan memperlakukan anak itu dengan baik. Tanpa anak itu, bibi bisa memulai hidupnya lagi," kata Nico dengan tenang.     

"Apa sebenarnya hubungan Keara dan pamanmu?" tanya Raka.     

"Cerita mereka sebenarnya sangat sederhana. Keluarga Pratama dan Keluarga Atmajaya memang ingin bersatu sehingga pamanku dan Keara bertemu di sebuah acara yang diselenggarakan oleh para tetua kami. Sebenarnya, acara itu adalah kencan buta untuk mereka berdua," kata Nico.     

"Jadi, mereka saling jatuh cinta di pesta itu?"     

"Dengan sifat pamanku yang seperti itu, ia tidak akan jatuh cinta pada pandangan pertama. Keara yang jatuh cinta pada pamanku terlebih dahulu. Ketampanan pamanku bisa menawan hati semua wanita. Meski ia hanya diam saja, perhatian semua orang langsung tertuju padanya," kata Nico dengan bangga. "Kata ibuku, Keara benar-benar menyukai pamanku hingga mendekati ibu dan kakekku."     

"Lalu mengapa ia akhirnya bertunangan dengan Ivan?" Raka hanya pernah mendengarkan cerita Keluarga Atmajaya dari gosip ibunya. Katanya Keara dan Aiden memang dijodohkan, tetapi pada akhirnya Keara lebih menyukai Ivan.     

Nico tertawa. "Bukankah wanita sering berbuat seperti ini? Menggunakan pria lain untuk membuat seseorang cemburu. Keara merasa pamanku tidak terlalu peduli padanya. ia tahu bahwa hubungan pamanku dan Paman Ivan tidak terlalu baik sehingga ia menggunakan Paman Ivan untuk menarik perhatian pamanku. Tetapi hingga akhir, pamanku tetap tidak peduli padanya. Paman Ivan sangat baik dan perhatian. Pada akhirnya, Keara tidak bisa lepas dari hubungannya dengan Paman Ivan dan hubungan mereka akhirnya menjadi serius, ke jenjang pertunangan."     

"Kak Ivan memang sangat baik. Dalam kejadian ini, ia lah yang paling tersakiti. Keara hanya memanfaatkannya. Dan sekarang, Keara ingin kembali bersama dengan Aiden sehingga membatalkan pertunangannya. Sebenarnya, penyakit Kak Ivan tidak separah itu. Ia tidak akan lumpuh. Tetapi agar Keara tidak malu, ia bahkan berbohong mengenai masalah kesehatannya." Raka sedikit memicingkan matanya. "Dari ceritamu, menurutku Aiden tidak menyukai Keara."     

"Awalnya aku juga berpikir seperti itu, apa lagi setelah pamanku menikah. Namun, setelah Keara dan Paman Ivan ingin membahas masalah pernikahan, paman menjadi uring-uringan. Apakah ia baru menyadari perasaannya pada Keara?" kata Nico dengan kebingungan.     

"Mungkin saja. Tetapi melihat sifat pamanmu, meski ia terlambat menyadari perasaannya sekali pun, ia tidak akan pernah mengakuinya," tebak Raka. "Apakah ia benar-benar ingin bercerai demi Keara?"     

Nico menepuk pundak Raka dan bertanya. "Raka, kalau bibiku bercerai dari pamanku, apakah kamu akan kembali mengejarnya?"     

"Ya," jawab Raka tanpa keraguan.     

Kalau Anya benar-benar bercerai, Raka tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengejar Anya lagi. Ia bersumaph akan menjaga dan melindungi Anya. Ia tidak akan pernah membuat Anya menderita.     

Kalau Anya ingin melahirkan anak di dalam kandungannya, meski anak itu adalah anak pria lain sekali pun, Raka akan menganggap anak itu sebagai anaknya sendiri.     

Tetapi Anya tidak mencintainya. Anya hanya menginginkan kebahagiaan dan hanya Aiden yang bisa memberikannya.     

Ketika berkelahi dengan Aiden tadi, Aiden mengatakan bahwa Raka tidak bisa menjaga Anya tiga tahun lalu. Ia tidak pantas untuk Anya karena ia tidak bisa melindungi Anya.     

Aiden juga mengatakan bahwa satu-satunya hal yang bisa Raka lakukan untuk menebus kesalahannya adalah dengan menjaga dan menemani Anya setelah perceraiannya.     

Aiden sudah mantap untuk bercerai, tetapi Raka tidak punya kepercayaan diri untuk melindungi Anya. Itu karena ia bukanlah pria yang Anya inginkan.     

"Mundurlah, mereka sudah datang!" Nico melihat Keara datang sehingga ia langsung mengulurkan tangannya untuk mendorong tubuh Raka.     

Wajah mereka tersembunyi di kegelapan. Walaupun ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di dalam mobil, Keara tahu ada orang yang sedang mengawasinya.     

Ia tahu bahwa hasil tes DNA Anya dan Maria sudah keluar dan ia sudah tahu Aiden enggan untuk menyerah begitu saja. Kalau tidak, masalahnya tidak akan terulur seperti ini …     

Di kafe ini dan di tempat parkir mobil, tepat di depan pintu kafe, ada banyak kamera yang menuju ke arahnya.     

Aiden muncul tidak lama setelah kedatangan Keara. Ia langsung menarik kursi di hadapan Keara dan duduk di sana.     

"Aku tidak tahu apa yang ingin kamu makan. Steak di kafe ini sangat enak. Terkadang, kalau aku bosan dengan makanan rumah, aku akan makan siang di tempat ini," Keara tersenyum sambil memberikan menu kafe tersebut pada Aiden.     

Aiden tidak menerimanya dan malah mengambil ponselnya. "Pesankan aku apa pun yang kamu makan."     

Keara langsung tersenyum lebar mendengarnya. "Pelayan, dua filet mignon, dua mushroom soup, satu salad dan dua americano."     

Setelah memesan makanan, Keara melihat Aiden masih sibuk dengan ponselnya dan bertanya dengan khawatir. "Aiden, kamu terlihat kurusan. Apakah kamu sibuk akhir-akhir ini?"     

"Hmm …" jawab Aiden singkat.     

"Sepertinya aku telah melakukan kesalahan. Maafkan aku," kata Keara dengan tulus.     

Aiden meletakkan ponselnya dan menengadah, menatap wajah Keara. "Memangnya apa yang kamu lakukan?"     

"Ibuku mencari adikku. Kalau aku tidak memberitahu Keluarga Atmajaya, mungkin kamu dan Anya bisa tetap hidup dengan bahagia. Semua ini salahku," kata Keara dengan menyesal.     

"Kamu tahu apa yang aku sukai dari Anya?" tanya Aiden.     

"Apa?" Keara tidak memahami mengapa Aiden menanyakan hal ini.     

"Karena Anya tulus dan sederhana," jawab Aiden.     

"Cintaku padamu juga tulus. Aku mencintaimu dari awal hingga saat ini dan cintaku tidak pernah berubah," kata Keara dengan air mata di sudut matanya.     

Penyesalan dan kesedihan di wajahnya hanyalah topeng kepura-puraan untuk menutupi kegembiraannya melihat hancurnya hubungan Aiden dan Anya.     

Bisa dibilang, ia adalah orang yang paling bahagia melihat keretakkan hubungan Aiden dan Anya.     

Ia adalah orang yang paling gembira!     

Sejak awal Aiden adalah miliknya …     

Dan pada akhirnya, Aiden akan kembali padanya …     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.