Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Berkelahi



Berkelahi

0"Kalau Anda bertemu dengan Nona Keara di sana, kemungkinan besar akan ada wartawan yang mengambil gambar Anda. Apakah saya harus memberitahu media dan mencegah mereka agar tidak membuat berita?" tanya Harris.     

"Tidak perlu," jawab Aiden dengan wajah dingin.     

Harris langsung memahami apa niat Aiden. "Sebelum Anda dan Nyonya bercerai, saya akan memperhatikan skandal di internet. Selama skandalnya tidak terlalu besar dan berlebihan, saya akan membiarkannya."     

"Terserah kamu saja," kata Aiden dengan tidak sabar.     

Ia bisa membayangkan bagaimana Anya saat melihat skandal itu di internet. Ia bisa membayangkan tatapan sedih di wajah istrinya.     

Tetapi ia harus melakukan semua ini.     

Ia harus menghancurkan hati Anya dan memaksanya untuk berpisah.     

Pukul setengah enam malam, Raka tiba di kantor Aiden.     

Jenny langsung bersemangat melihat ada pria tampan yang datang. "Kak, siapa ini? Apakah kamu tidak mau mengenalkannya padaku?" Jenny awalnya memang sangat ingin menjadi sekretaris Aiden karena ketampanan sepupunya. Tetapi setelah bekerja untuk Aiden cukup lama, akhirnya Jenny menyadari betapa menyeramkannya Aiden.     

Meski wajahnya sangat tampan, kalau kepribadiannya buruk seperti itu, Jenny tidak berani mendekatinya.     

Selain itu, jarang-jarang ia bisa melihat pria tampan di kantor Aiden. Sehingga ia tidak bisa menahan diri untuk bertanya.     

Aiden bisa melihat niat Jenny dari matanya. Tetapi Raka adalah milik Anya. Aiden lebih memilih untuk memberikan Anya kepada Raka karena Aiden tahu Raka begitu mencintai Anya. Ia tahu Raka akan selalu menjaga Anya.     

Dari pada membiarkan Anya pergi dan tidak pernah melihatnya lagi …     

Wajah Aiden terlihat dingin. "Pulanglah."     

"Kak …" Jenny masih tidak mau menyerah. "Sudah lama aku tidak pulang ke Indonesia. Aku tidak punya banyak teman di sini. Bagaimana kalau kamu membantuku untuk mendapatkan kenalan?"     

Ketika Raka mendengar Jenny memanggil Aiden dengan sebutan kakak, Raka teringat akan Andre, paman Aiden. Ia pernah mendengar bahwa Andre memiliki putri tunggal. Apakah gadis ini?     

"Halo, nama saya Raka Mahendra. Ini kartu nama saya," Raka memberikan kartu namanya dengan sopan.     

"Ah! Kamu adalah teman Nico. Halo, namaku Jenny," Jenny langsung menerima kartu nama itu dengan senang dan juga menjabat tangan Raka.     

"Jenny!" Aiden menegurnya dengan sangat keras, terlihat di ambang kemarahan.     

"Raka, aku akan pulang dulu!" Tidak seperti Raka yang berbicara dengan sopan, Jenny membalasnya dengan genit. Jenny tidak berani mengulur waktu lebih lama lagi. Ia langsung menyimpan kartu nama yang diberikan oleh Raka dan melarikan diri dari kantor Aiden.     

Setelah Jenny pergi, Aiden mencibir. "Apakah kamu selalu berbuat baik di hadapan semua orang?"     

"Ini lebih baik dibandingkan berbuat kejam sepertimu," kata Raka dengan dingin.     

Aiden hanya mendengus. "Apakah kamu datang untuk membantu Anya?"     

"Anya sangat mencintaimu dan kalian akan memiliki anak. Apa yang terjadi dengan kalian? Mengapa kalian mau bercerai? Aku sudah bersumpah padamu bahwa aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Anya. Aku minta maaf kalau aku melakukan kesalahan, tetapi aku tidak ingin kalian bercerai," kata Raka dengan tulus.     

"Aku pikir kamu akan mengerti aku meski orang lain tidak. Kalau Ivan bisa membahagiakan Keara, aku akan mendukung hubungan mereka. Tetapi pertunangan mereka telah berakhir …" kata Aiden dengan tenang.     

"Aiden, dasar kau brengsek!" ketika mendengar hal ini, Raka tidak bisa menahan dirinya dan mengayunkan tinjunya untuk memukul Aidne.     

Tubuh tinggi Aiden menghindar dengan gesit dan kakinya bergerak dengan cepat. Ia menendang kaki Raka dan hampir membuatnya terjungkal.     

Raka menyerbunya dengan marah dan berusaha untuk memukulnya lagi, tetapi kali ini, Aiden menangkap tangannya. "Aku tidak ingin berkelahi denganmu. Aku hanya berbicara jujur."     

"Kamu tahu Anya begitu mencintaimu. Meski ia berpisah darimu, ia tidak akan pernah kembali kepadaku. Anya hanya bahagia saat bersama denganmu. Kamu tidak bisa memikirkan dirimu sendiri seperti ini. Pertunangan Keara dan Ivan bukan urusanmu. Kamu sudah menikah!" Raka mendorong tubuh Aiden.     

"Pernikahan bisa diakhiri dengan perceraian. Lagi pula, tidak ada orang yang tahu mengenai pernikahan kami. Kalau kami mempertahankan pernikahan ini, Keara dan aku tidak bisa bahagia dan Anya pun akan terjebak dalam pernikahan tanpa cinta. Apakah kamu pikir ini baik untuknya? Kalau kamu memang tidak bisa melepaskannya, seharusnya kamu mengejarnya lagi, dari pada menemuiku dan memohon padaku agar tidak menceraikannya," ketika mengatakan hal ini, ekspresi di wajah Aiden sama sekali tidak menunjukkan kebohongannya.     

Ia telah memasang topeng untuk menutupi perasaannya, sehingga Raka yang ada di hadapannya sama sekali tidak bisa melihat isi hatinya yang sebenarnya.     

Raka merasa kemarahannya mencapai ke puncak dan berusaha untuk memukul Aiden sekali lagi.     

Harris mendengar perkelahian di dalam kantor sehingga ia langsung mencari Nico. Hanya Nico yang bisa menghentikan pertengkaran ini.     

Ketika Nico tiba, Raka dan Aiden sudah tidak saling baku hantam lagi. Wajah mereka berdua terlihat memar-memar. Kondisi Aiden jauh lebih baik dari pada wajah Raka yang biru, namun pakaiannya terlihat kusut.     

"Apakah aku terlambat?" Nico menekan batang hidungnya melihat kekacauan ini. Setelah itu, ia membantu Raka untuk berdiri dari lantai.     

"Kamu datang tepat waktu. Cepat bawa dia pergi dari sini. Aku tidak ingin berbicara lagi dengannya," Aiden berbalik dan pergi menuju ke kamarnya. Sambil berjalan ia berkata, "Aku akan makan malam dengan Keara."     

Raka mengepalkan tinjunya dan benar-benar ingin membunuh Aiden.     

Aiden meninggalkan istrinya yang sedang hamil untuk berkencan dengan mantan kekasihnya. bagaimana bisa Anya jatuh cinta pada pria seperti ini?     

Awalnya, ia pikir Anya telah memilih pria yang tepat. Ternyata ia salah menilai Aiden.     

"Raka, ayo pergi. Aku akan mengantarmu pulang," Nico menarik Raka keluar dari kantor Aiden.     

"Nico, apa yang sebenarnya terjadi di keluargamu? Mengapa Aiden tiba-tiba melakukan ini?" Raka tidak percaya seseorang bisa berubah secepat ini.     

Terakhir kali ia bertemu dengan Anya dan Aiden di tempat pemandian air panas. Saat itu, ia bisa melihat cinta di mata Aiden. Cinta Aiden untuk Anya seperti tidak bisa disembunyikan.     

Raka tidak bisa percaya Aiden berubah secara mendadak seperti ini.     

"Ada dua hal yang terjadi di keluargaku. Yang pertama, seperti yang sudah kamu ketahui, Keara dan Paman Ivan membatalkan pertunangannya. Dan yang kedua adalah rahasia dari keluargaku. Kamu adalah sahabatku jadi aku bisa memberitahumu yang sebenarnya. Keluargaku telah menemukan adikku," kata Nico.     

"Nadine sudah kembali? di mana ia sekarang?" kata Raka dengan terkejut.     

"Bukan Nadine yang kamu kenal, tetapi putri kandung ibuku. Kamu tahu kan Nadine hanyalah saudara seayah denganku. Setelah adikku menghilang, ayah membawa Nadine untuk menggantikan adik kandungku. Keluargaku mengatakan telah menemukan putrinya yang hilang padahal sebenarnya tidak. Usia mereka terpaut empat tahun. Nadine dan adik kandungku bukanlah orang yang sama," kata Nico.     

"Jadi, sebenarnya kamu memiliki dua adik? Adik kandung dan saudara seayah?" tanya Raka.     

Nico mengangguk. "Sekarang, adikku telah ditemukan. Aku hanya mendengar bahwa ibuku telah menjalankan tes DNA, tetapi tidak mengatakan apa pun kepadaku. Aku tidak tahu di mana adikku berada, siapa dia dan bagaimana keadaannya. Aku tidak bisa bertemu dengannya," kata Nico.     

Raka berpikir dengan seksama. "Pamanmu tiba-tiba ingin bercerai dari Anya. Apakah ini ada hubungannya dengan adikmu atau karena Keara membatalkan pertunangannya?"     

Nico dan Raka berjalan menuju ke tempat parkir. Ia membuka pintu mobilnya dan berkata, "Masuklah. Kita bicara di dalam saja."     

Raka duduk di dalam mobil dan mobil Nico langsung melesat ke mall milik Atmajaya Group. Ia memarkirkan mobilnya di tempat yang bisa memandang ke arah sebuah kafe.     

"Mengapa kamu membawaku ke sini?" tanya Raka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.