Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Anak yang Hilang Telah Ditemukan



Anak yang Hilang Telah Ditemukan

0Anya berusaha untuk mengejar mobil Aiden dan menyusulnya, tetapi mobil Aiden melesat begitu cepat membuat kakinya kelelahan.     

Ia berjongkok di tanah sambil memandang ke arah perginya Aiden, melihat suaminya yang semakin menjauh dan menjauh.     

Pada saat itu, Anya menyadari bahwa ia benar-benar akan kehilangan Aiden untuk selamanya.     

Begitu meninggalkan Anya, Aiden langsung menelepon Tara dan memintanya untuk memeriksa kondisi Anya.     

Pada saat Tara tiba, ia melihat Anya sedang duduk di sofa ruang keluarga, dengan selimut tebal membungkus tubuhnya. Tatapannya terlihat kosong saat ia melamun.     

"Anya, ada apa denganmu?" Tara menatap Anya dengan panik, mengambil salah satu tangannya dan memegangnya.     

Sentuhan dari tangan Tara membuat Anya tersadar. Ia tersenyum, tetapi senyum di wajahnya terlihat penuh dengan kesedihan. "Tara, apakah kamu sudah makan?"     

"Ini bukan waktunya membicarakan makanan. Mengapa kamu tiba-tiba pingsan?" Tara langsung memeriksa denyut nadi Anya. "Tubuhmu sangat lemah. Kalau seperti ini terus, kamu bisa keguguran. Kamu harus banyak istirahat untuk melindungi bayimu."     

"Aiden ingin aku bercerai dengannya dan ia juga menyingkirkan anak ini. Aku baru saja melarikan diri dari ruang operasi," Anya masih tersenyum, tetapi air mata mengalir dari sudut matanya.     

"Apa?" Tara sangat terkejut mendengarnya. "Aiden ingin kamu menggugurkan kandunganmu?"     

"Ia mencurigai bahwa anak ini bukan anaknya. Ia ingin bersama dengan Keara sehingga ia akan menyingkirkanku dan menyingkirkan bayi ini. Ia sama sekali tidak peduli padaku dan pada anak kita," air mata Anya terus mengalir.     

Ia tidak tahu apa kesalahannya. Mengapa tiba-tiba saja Aiden tidak mencintainya lagi?     

Ia dan Raka tidak berbuat apa pun. Mereka hanyalah teman. Tetapi foto itu diambil dengan sudut yang sengaja ingin menunjukkan bahwa Anya telah berselingkuh darinya.     

Aiden tidak akan mau bersama dengan wanita yang mengkhianatinya.     

Lebih baik ia membunuh anak di dalam kandungan Anya.     

Tetapi anak ini tidak bersalah. Anak ini adalah anak Aiden dan Anya. Meski Aiden tidak menginginkannya, Anya akan berusaha untuk melindunginya dengan seluruh hidupnya.     

"Anya, jangan menangis. Suasana hatimu juga bisa mempengaruhi kehamilanmu. Akhir-akhir ini juga hujan, jaga tubuhmu agar tetap hangat," kata Tara.     

Anya menghapus matanya dan memegang tangan Tara erat-erat. Matanya penuh dengan kekhawatiran. "Tadi aku sedang bekerja di Iris untuk membagikan pamflet. Setelah itu aku tiba-tiba saja pingsan. Ketika aku bangun, aku sudah berada di kamar operasi. Dokternya bilang aku keguguran dan ingin melakukan operasi kuret. Tara, tolong bantu aku. Apakah bayiku masih ada?"     

"Dokter macam apa yang mengatakan bahwa kamu keguguran? Bayimu masih ada! Dengarkan aku, jaga baik-baik anak di dalam kandunganmu. Ia masih berusaha, kamu juga harus berusaha," Tara memeluk Anya dengan lembut. "Jangan terlalu stres. Aiden mungkin hanya marah sebentar. Ketika ia sudah tenang, kalian pasti bisa berbaikan."     

"Aiden tidak percaya padaku dan ia tidak mau mendengarkan penjelasanku," kata Anya dengan suara lemah.     

Kalau foto semacam itu tiba-tiba saja muncul, tentu saja siapa pun akan marah. Tetapi Anya merasa sedih Aiden tidak mempercayainya.     

Aiden selalu memintanya untuk percaya padanya, tetapi mengapa Aiden tidak bisa berbuat yang sama?     

Sebelumnya, Raisa dan Natali juga berusaha menjebaknya di kamar rumah sakit Raka. Tetapi pada saat itu, Aiden mempercayainya. Aiden tahu bahwa ia tidak bersalah.     

Namun, mengapa di saat seperti ini, Aiden tidak percaya lagi padanya?     

Apakah ia benar-benar harus memutuskan hubungannya dengan Raka? Apakah ia tidak boleh bertemu dengan Raka lagi meski secara tidak sengaja?     

Sebelumnya, Aiden percaya penuh kepadanya. Namun, setelah pembatalan pertunangan Keara, kesabaran dan kepercayaan Aiden padanya berkurang drastis.     

"Nico bilang Aiden sering marah-marah di kantor akhir-akhir ini. Semua karyawan bahkan menyebutnya sebagai iblis. Mungkin ia sedang ada masalah. Tunggu sampai Aiden tenang. Sekarang yang penting, kamu harus menjaga dirimu baik-baik," kata Tara.     

Anya mengangguk. Walaupun ia tidak tahu apa yang terjadi, ia tetap harus berjuang demi anak yang dikandungnya. Ia tidak peduli yang lainnya. Satu-satunya fokus utamanya saat ini adalah anak di dalam kandungannya.     

Anya memikirkan kembali apa yang terjadi akhir-akhir ini. Selain masalah pertunangan Keara, sepertinya tidak ada masalah besar yang terjadi.     

"Tara, apakah ada sesuatu yang terjadi di Keluarga Atmajaya akhir-akhir ini?" saat kehamilan Anya, ia selalu menghabiskan harinya di rumah sehingga ia tidak tahu apa pun. Mungkin Tara mengetahui sesuatu.     

Ketika mendengar pertanyaan itu, Tara langsung menoleh ke kanan dan kiri. Seorang pelayan yang meletakkan teh hangat untuk mereka berdua langsung pergi untuk memberikan mereka privasi.     

Begitu merasa situasinya sudah aman, Tara berkata, "Ada sesuatu yang terjadi di Keluarga Atmajaya, tetapi Nico pun tidak tahu." Tara mengatakannya dengan suara yang sangat pelan. "Suasana di Keluarga Atmajaya benar-benar tidak mengenakan. Katanya ini ada hubungannya adik Nico. Aku dengar adik Nico sudah ditemukan."     

"Adik Nico? Adik Nico yang mana yang kamu maksud?" Anya tahu bahwa Nico memiliki dua adik. Salah satu adiknya menghilang sejak bayi, sementara adiknya yang lain menghilang saat pergi bersama dengan Keara.     

"Adik kandungnya yang ditemukan," kata Tara. "Apakah kamu sudah tahu mengenai kutukan anak perempuan di Keluarga Atmajaya? Dua anak perempuan dari Keluarga Atmajaya semuanya menghilang. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada adik Nico sehingga membuat suasananya menjadi seperti ini. Mereka menutup mulutnya rapat-rapat. Bahkan Nico pun tidak tahu apa yang terjadi."     

"Apakah kakekmu juga tidak tahu apa pun? hubungan antara keluargamu dan Keluarga Atmajaya kan sangat dekat. Pasti kakekmu yang dipercayai untuk melakukan tes DNA pada anak itu," bisik Anya. Ia takut Hana akan mendengar pembicaraan mereka dan melaporkannya pada Aiden.     

"Kakekku terlalu licik. Ia juga tidak memberitahuku apa pun. Aku hanya tahu bahwa adik Nico sudah ditemukan. Dan sampai sekarang pun masih belum ada kabar mengenai Nadine.     

Kemudian, Tara berbisik. "Apakah ini juga kutukan? Apa mungkin adik Nico mati mengenaskan? Atau mungkin ia terluka hingga cacat?"     

Anya hanya menepuk pundak Tara dengan lembut. "Jangan menduga-duga seperti itu."     

"Anya, kamu sedang hamil. Bagaimana kalau anakmu itu perempuan …" tatapan Tara jatuh ke perut Anya yang masih belum kelihatan membesar.     

Anya juga merasa gugup saat membayangkan nasib anaknya. "Tidak apa-apa. Anakku pasti akan baik-baik saja."     

"Bagaimana mungkin kamu tidak takut? Dua adik Nico menghilang. Dan aku dengar dari kakekku, Imel sebenarnya mengandung anak kembar, laki-laki dan perempuan, tetapi pada akhirnya hanya Ivan lah yang selamat. Katanya, putri dari Keluarga Atmajaya akan mengalami nasib yang buruk," saat mengatakannya, wajah Tara terlihat memucat. Bagaimana pun juga, ia juga tunangan Nico dan akan menjadi bagian dari Keluarga Atmajaya.     

"Tara, jangan menakutiku. Anakku akan baik-baik saja dan hidup dengan bahagia. Sana pulanglah, kamu malah membuatku takut," gerutu Anya dengan kesal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.