Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Berselingkuh



Berselingkuh

0Harris sedang berada di lantai bawah, berbincang dengan Hana untuk sesaat, sebelum naik ke lantai atas untuk menemui Aiden.     

"Tuan, saya sudah memberitahu ibu saya. Berapa lama saya akan pergi kali ini?" tanya Harris.     

"Tiga hari. Setelah hasil tes DNA nya keluar, pastikan kamu yang membawanya sendiri. Jangan biarkan satu orang pun menyentuh hasil tes tersebut," kata Aiden.     

"Saya mengerti," Harris menerima dua sampel rambut. Saat melihatnya, ia mengetahui bahwa dua rambut panjang itu milik wanita.     

Salah satunya berwarna hitam, sementara yang lainnya kecoklatan. Kalau Harris tidak salah menebak, rambut berwarna coklat itu adalah rambut Maria, sementara yang warna hitam mungkin merupakan rambut Nana.     

Tugas yang diberikan oleh Aiden ini menyangkut masalah keluarga Atmajaya. Kalau saja Aiden bisa berangkat sendiri, ia akan pergi untuk mengantar dan mengambil hasil tes itu sendiri. Tetapi karena kasus Natali, akhirnya tugas penting itu diberikan kepada Harris.     

Harris sadar betul bahwa ia harus sangat berhati-hati.     

"Hari ini ulang tahun Anya. Ikutlah makan malam dengan kami," kata Aiden.     

"Baiklah," Harris mengangguk. Namun, tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Tuan, saya baru saja mendapatkan berita bahwa Nona Natali mencoba untuk bunuh diri di rumah sakit."     

"Bunuh diri? Trik apa lagi yang ingin ia lakukan?" cibir Aiden. Ia tidak yakin Natali benar-benar ingin mati. Mungkin ia hanya berusaha untuk menghindari hukumannya.     

"Kejahatan yang Nona Natali lakukan telah terbukti dengan jelas setelah kita memberikan ponselnya kepada polisi.ia tidak akan bisa lepas dari sanksi hukum. Tetapi, ia tiba-tiba saja mencoba untuk bunuh diri setelah Nyonya Irena mengunjunginya dan menghajarnya habis-habisan, mengatakan bahwa Nona Natali tidak pantas menjadi menantu Keluarga Mahendra." Jelas Harris.     

Bibir Aiden menunjukkan senyum sinis, "Apakah ia mati?"     

"Tidak. Dokter bilang Nona Natali mengalami luka fisik dan mental yang cukup parah, membuatnya menjadi gila. Saat ini, Nona Natali sedang dikirim menuju ke rumah sakit jiwa," kata Harris.     

"Siapa yang memberitahunya trik untuk menghindari sanksi hukum dengan berpura-pura gila?" tanya Aiden.     

"Saya dengar, asisten Tuan Deny menemuinya. Bukankah itu artinya, asisten Tuan Deny yang melakukannya?" kata Harris.     

Jari jemari Aiden mengetuk meja satu demi satu saat ia berpikir dan kemudian ia berkata, "Kalau begitu, biarkan saja dia berpura-pura gila dan tetap berada di dalam rumah sakit jiwa. Jangan sampai dia keluar dari tempat itu."     

Harris setuju dengan keputusan Aiden. Baik penjara maupun rumah sakit jiwa, tempat itu sama-sama menjadi tempat hukuman bagi wanita seperti Natali.     

"Dan dokumen ini … Kembalikan saja pada Deny," kata Aiden.     

"Tetapi, Tuan, ini…"     

"Deny telah mempersiapkan identitas baru untuk Natali dan bahkan mempersiapkan akun bank rahasia asing. Setelah ia melihat semuanya, ia akan tahu apa yang harus ia lakukan." Tujuan Aiden sangat sederhana. Kalau memang Natali tidak mau menginap di penjara, biarkan saja ia menginap di rumah sakit jiwa.     

Mustahil bagi Deny untuk menyelamatkan Natali di bawah pengawasan Aiden.     

"Tuan, apakah saya perlu melakukan sesuatu kepada Tuan Deny?" Harris sudah berada di sisi Aiden selama bertahun-tahun, sehingga ia paham betul apa yang Aiden inginkan.     

"Kamu bisa mengaturnya sendiri," Aiden memberikan dokumen tersebut pada Harris.     

"Baik, Tuan." Kerja Harris memang sangat efisien dan cepat. begitu mendapatkan perintah Aiden, ia langsung mengambil dokumen itu dan keluar.     

…     

Pada pukul 7 malam, Harris kembali ke rumah. Pada saat yang bersamaan, Nico dan Tara juga datang bersama-sama.     

"Harris, bibiku hari ini berulang tahun. Apakah kamu sudah menyiapkan hadiahnya?" kata Nico.     

Harris menggaruk-garukkan kepalanya dengan canggung. "Saya tidak tahu harus memberi apa untuk Nyonya. Jadi, saya hanya bisa memberi amplop saja untuk formalitas."     

Begitu melihat Anya, Tara langsung menghampirinya sambil membawa sebuah keranjang besar. Sebelum memberikannya, ia memeluk Anya terlebih dahulu dan mengucapkan selamat ulang tahun "Anya, aku membawakanmu hadiah sarang burung walet. Katanya ini sangat bermanfaat untuk kesehatanmu."     

"Terima kasih!" Anya menerimanya dengan senang. Setelah itu, ia langsung berbalik ke arah Nico dan menodong hadiahnya. "Nico, mana hadiah darimu?"     

Nico langsung mengeluarkan amplop dari sakunya. "Bibi, aku tidak tahu harus membeli hadiah apa. Jadi aku memberikan amplop ini untukmu. Kamu bisa memilih sendiri hadiahmu."     

Anya menerima amplop itu. Tetapi saat menyentuhnya, amplop itu terasa sangat tipis.     

Sebelumnya, Harris sudah memberikannya amplop yang sama, tetapi dengan tebal yang berbeda.     

Nico memang sangat pelit. Ia terus menumpang makan di rumahnya, tetapi tidak mau memberikan hadiah dengan tulus saat ulang tahunnya.     

Meski kesal, Anya harus menahan diri karena ibu Nico sangat baik kepadanya. Tadi pagi, Maria sudah mengirimkan hadiah sebuah gaun yang indah untuk Anya. Dari bahannya saja, Anya tahu betul itu adalah gaun yang mahal. Maria memilih gaun itu sambil memikirkan Anya.     

Anya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perbedaan antara Maria dan Nico.     

Mereka adalah ibu dan anak, mengapa sifat mereka sangat berbeda?     

Pesta ulang tahun Anya dirayakan dengan meriah. Meski hanya ada keluarga terdekat, pesta itu terasa sangat lengkap karena kehadiran orang-orang tercinta Anya.     

Diana kembali ke kamarnya terlebih dahulu saat malam mulai larut, membiarkan para anak muda untuk lanjut berpesta.     

Saat Anya sedang memotong kue, tiba-tiba saja ponsel Nico berbunyi. Ia keluar sebentar untuk mengangkat panggilan tersebut. Ketika kembali ke dalam rumah, Nico sudah membawa sebuah buket dengan bunga bergamot di tangannya.     

Melihat buket itu, Anya langsung tahu siapa yang memberikannya. Ia sedikit melirik ke arah Aiden, takut suaminya akan cemburu.     

"Apakah Raka datang? Suruh dia masuk saja dan ikut makan," kata Aiden dengan tenang.     

"Raka hanya menitipkan buket ini untuk bibi dan menitipkan salam untuknya. Setelah itu ia langsung pulang," Nico tidak menyangka pamannya akan langsung tahu siapa yang memberikan bunga tersebut.     

Aiden menatap ke arah Nico dengan dingin dan kemudian berkata, "Kalau begitu, ayo kita makan kuenya."     

Anya hanya bisa menghela napas lega saat mendengar respon dari suaminya. Setelah itu, ia kembali membagikan kue kepada semua orang dengan gembira.     

Harris tidak banyak berbicara sepanjang acara. Ia hanya diam dan menikmati makanan, seolah berusaha untuk menghilangkan eksistensinya di ruangan tersebut. Sesekali, ia akan membantu ibunya untuk membawakan makanan.     

Berbeda 180 derajat dengan Harris, hari ini Tara sangat banyak berbicara. Ia begitu cerewet dan terus menerus menarik Anya untuk mengobrol dengannya, menyisakan Aiden dan Nico seorang diri.     

Aiden dan Nico berdiri di pinggir jendela sambil mengobrol. "Paman, Paman Ivan dan Keara sudah membatalkan pertunangan mereka. Malam ini, mereka berdua akan mengumumkan pembatalan pertunangan itu bersama-sama."     

"Apakah Ivan setuju?" Aiden sangat terkejut. Ia tidak menyangka Ivan akan melepaskan Kear.a     

"Aku tidak tahu mengapa Paman Ivan menyetujuinya. Kakek juga tidak mengatakan apa pun," Nico hanya bisa mengedikkan bahunya dengan pasrah. Sepertinya, hanya ia satu-satunya anggota Keluarga Atmajaya yang sama sekali tidak memahami masalah keluarganya.     

Aiden menatap ke arah Anya yang sedang bersama dengan Tara. Ia memprediksi bahwa Ivan mau membatalkan pertunangannya dengan Keara karena Keara menggunakan nyawa Anya untuk mengancamnya.     

Imel telah menendang Diana keluar dari Amore dengan cara yang sangat keji. Tidak hanya itu, Imel juga melukai Diana dan Anya. Selama ini, Ivan selalu merasa bersalah atas perbuatan ibunya.     

Selama semuanya demi Anya, Ivan akan rela melakukan apa pun.     

Tetapi ancaman semacam itu hanya akan bekerja pada Ivan. Ancaman semacam itu tidak akan membuat Aiden meninggalkan Anya.     

Ditambah lagi, masih belum tahu apakah Anya memang benar putri kandung Maria atau bukan. Tetapi satu hal yang pasti, Keara tidak akan bisa mengancam Keluarga Atmajaya.     

"Ketika mereka membatalkan pertunangannya, rencana Imel untuk menelan Atmajaya Group akan berakhir," kata Aiden.     

"Benar. Ini bukan berita yang buruk untuk kita. Tetapi aku khawatir Keara akan kembali dan menghantuimu begitu ia single lagi," kata Nico.     

"Itu urusannya. Tidak ada hubungannya denganku," suara Aiden langsung berubah menjadi dingin.     

"Paman, aku rasa, Keara membatalkan pertunangannya untukmu. Katanya, banyak pria akan berselingkuh saat istrinya sedang hamil. Apakah ia ingin mengambil keuntungan saat kehamilan bibi untuk menggodamu?" Nico terus menerus berusaha untuk menggoda pamannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.